Pages

11 November 2014

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (5)



Oleh:Pdt.Budi Asali, M.Div

PRINSIP-PRINSIP HERMENEUTICS (5)



Bacalah lebih dulu bagian 4
V) Ayat mudah dan ayat sukar.
Dalam Kitab Suci ada ayat-ayat yang mudah / jelas, tetapi ada juga ayat-ayat yang sukar. Adanya ayat-ayat yang sukar dalam Kitab Suci diakui oleh Kitab Suci sendiri (2Pet 3:15-16).

2Pet 3:15-16 - “(15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. (16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. DALAM SURAT-SURATNYA ITU ADA HAL-HAL YANG SUKAR DIFAHAMI, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain."

Ada banyak pengajar sesat yang senang menggunakan ayat-ayat yang sukar (misalnya dari kitab Wahyu), supaya mereka bisa menafsirkannya semau mereka. Harus kita ingat bahwa kalau kita menafsirkan ayat yang sukar, maka kemungkinan untuk salah adalah besar. Sedangkan kalau kita menafsirkan ayat yang mudah, kemungkinan untuk salah adalah kecil. Jadi kita harus menggunakan ayat-ayat yang mudah / jelas dalam Kitab Suci untuk mengecheck penafsiran ayat-ayat sukar dalam Kitab Suci.

Contoh:
1) Wah 7:4-8 adalah ayat / bagian yang sukar.


  • Wah 7:4 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.


  • Wah 7:5 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, 


  • Wah 7:6 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, 

  • Wah 7:7 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,


  • Wah 7:8 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.

Ini dipakai oleh Saksi Yehuwa untuk mengajar bahwa nanti hanya ada 144.000 orang yang akan masuk surga. Tetapi dalam Kitab Suci, ada ayat-ayat yang lebih jelas, yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran itu.



  • Wah 7:9 Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
  • Wah 7:9 mengatakan “tak terhitung banyaknya”. Yoh 3:16 mengatakan bahwa setiap orang yang percaya kepada Kristus akan mendapat hidup kekal, dan mustahil bahwa dalam sepanjang jaman hanya ada 144.000 orang yang percaya kepada Kristus.



2) Mat 5:5 adalah ayat yang sukar, dan ayat ini dipakai oleh Saksi Yehuwa untuk mengajar bahwa manusia (selain yang 144.000 orang yang masuk surga) akan tinggal di bumi.


  • Mat 5:5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.

Tetapi 2Pet 3:10-12 (bdk. Wah 21:1b) secara jelas mengatakan bahwa pada hari kedatangan Kristus yang kedua-kalinya, semua (termasuk bumi) akan dihancurkan.

  • 2Pet 3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.



2Pet 3:11 Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup


  • 2Pet 3:12 yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
  • Wah 21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.


3) 1Pet 3:18-20 dan 1Pet 4:6 adalah ayat-ayat sukar.

  • 1Pet 3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh,
  • 1Pet 3:19 dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
  • 1Pet 3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
  • 1Pet 4:6 Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah.

Ini dipakai oleh orang-orang tertentu untuk mengajarkan bahwa setelah kematian masih ada harapan bagi orang-orang yang tidak percaya [adanya penginjilan terhadap orang yang sudah mati, adanya ‘second chance’ ( = kesempatan kedua) bagi mereka dsb]. Tetapi Luk 16:19-31 (cerita Lazarus dan orang kaya) secara jelas menunjukkan bahwa tidak ada lagi harapan bagi orang yang tidak percaya setelah mereka mati. Dan Maz 88:12-13 juga secara jelas menunjukkan bahwa kasih Tuhan tidak bisa diberitakan setelah kematian!

Maz 88:11-13 - “(11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-Mu? Sela (12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur, dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan? (13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?”.
Jadi, supaya kita bisa menghindari ajaran-ajaran sesat / salah yang menggunakan ayat-ayat sukar sebagai dasar, maka kita perlu belajar Kitab Suci kita dan menghafalkan ayat-ayat yang mudah / jelas. Dengan demikian kita bisa mengecheck ajaran-ajaran yang menggunakan ayat sukar sebagai dasar. Awas! Ini tidak berarti, kita harus menghindari ayat-ayat sukar! Kita tidak menghindarinya! Tetapi kita mempelajari yang mudah lebih dahulu dan lalu menggunakan pengertian dari ayat-ayat yang mudah itu untuk menafsirkan ayat-ayat yang sukar.

***

No comments:

Post a Comment