Pages

17 November 2014

Kerjakanlah Keselamatanmu



Oleh: Martin Simamora



“...kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu...Filpi 2:12”


Mari kita membaca selengkapnya ayat tersebut:

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

Dan sekedar pembanding berguna, mari kita melihat versi NIV

Therefore, my dear friends, as you have always obeyed--not only in my presence, but now much more in my absence--continue to work out your salvation with fear and trembling,

Apa yang istimewa di sini  adalah karakter jemaat ini yang terpuji, digambarkan oleh Paulus jemaat yang senantiasa atau sepanjang waktu (pantote) taat. Ini adalah jemaat  yang  mematuhi apa yang didengar  (upēkousate)atau taat, bukan jemaat yang keras kepala. Pujian semacam ini sebenarnya telah terlihat dalam pembukaan epistel ini. Sebuah doa yang juga menyingkapkan kehidupan rohani jemaat yang membuat Paulus bersukacita.

Mari kita  membacanya:


Filipi 1:3-11  (3) Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.(4) Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.(5) Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.(6) Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.(7) Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.(8) Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.(9) Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,(10) sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,(11) penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.


Apa yang dapat anda dan saya katakan  setelah membacanya?
Setidak-tidaknya ada 2 hal besar yang disaksikan oleh Paulus dalam memandang jemaat ini:

(1)Paulus memiliki sukacita besar, mengucap syukur, jemaat ini ada didalam hatinya dan merindukan  setiap anggota jemaat. Ini semua adalah ekspresi Paulus yang personal akibat sebuah relasi yang sangat istimewa:

  • Persekutuan jemaat ini  dengan dirinya dalam berita injil SEJAK  HARI PERTAMA HINGGA KINI 
  • Persekutuan jemaat ini dengan dirinya dalam dalam penderitaan (penjara) dan saat membela dan meneguhkan berita injil.


(2) Paulus menjelaskan mengapa jemaat ini memiliki tempat istimewa dalam hatinya dan begitu lekat dalam pelayanannya untuk memberitakan injil:

  • Bahwa Yesuslah yang memulai pekerjaan yang baik itu didalam jemaat 
  • Memiliki  pengetahuan yang  benar dalam segala macam pengertian 
  • Yesus Kristus yang mengerjakan didalam diri mereka sehingga mereka menghasilkan kualitas yang dipuji oleh Paulus


Sehingga kita dapat memahami, ketika Paulus menuliskan mereka SENANTIASA TAAT bukanlah sebuah kualitas kemanusiaan belaka yang bekerja didalam diri setiap jemaat. Sebab tidak ada manusia yang memiliki sebuah kualitas tanpa jedah atau tanpa kelengahan apalagi dalam hal TAAT yang SENANTIASA. Bukan itu yang Paulus  maksudkan, namun sebagaimana Paulus   kala  memuji jemaat ini, maka kitapun wajib mempertimbangkan penjelasan Paulus mengapa jemaat ini dalam pandangannya terpuji, bahwa Krituslah yang mengerjakan dalam diri mereka sehingga mereka penuh dengan buah kebenaran –sebuah buah yang bersifat ilahi (dikaiosunēs).


Mengerjakan Keselamatan Yang Tidak  Bergantung Pada Kehadiran Manusia
Namun pertanyaannya yang bernilai untuk dicuatkan, adalah: mengapa ketika Paulus menasehatkan atau mendorong jemaat tersebut untuk mengerjakan keselamatan mengaitkan dengan apakah dirinya hadir atau tidak hadir? Apakah yang menjadi maksud Paulus yang sesungguhnya di sini? Atau, dengan kata lain, keteladanan siapakah kemudian yang sedang dibicarakan jika kehadiran dirinya bukanlah faktor kunci yang menentukan  ketekunan jemaat dalam mengerjakan keselamatan mereka.

Perhatikan, bahwa Paulus sebelumnya memuji mereka sebagai jemaat yang SENANTIASA TAAT. Ini adalah sebuah hal yang amat rasional untuk dipahami, sebab jika mereka SENANTIASA Taat maka memang tidak menjadi penting apakah dirinya ada  atau tidak.


Mengapa? Sebab seperti telah kita ulas,  bahwa SENANTIASA taat harus dipahami sebagai Yesus yang mengerjakan dalam diri mereka sebagaimana diungkapkan Paulus dalam pujian  yang dinyatakan dalam doanya.


Taat  adalah sebuah aksi atau tindakan, bukan kepasifan, maka demikian juga ketika Paulus memerintahkan kerjakanlah keselamatan maka itupun adalah sebuah aksi atau tindakan yang harus nyata dalam diri mereka.

Apa yang begitu istimewa dengan jemaat ini sehingga Paulus  berani memberi perintah  untuk mengerjakan keselamatan dan percaya bahwa mereka tetap akan melakukannya walau dirinya tidak ada? Apakah keistimewaan itu terletak pada diri jemaat tersebut?


Jawabannya bukan pada pada jemaat tersebut, sebagaimana Paulus langsung menjelaskannya:


Filipi 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.

Perhatikan bahwa kemampuan mereka untuk mengerjakan keselamatan entah pada saat diri Paulus ada ataupun tidak, ada terletak pada Allah yang mengerjakan :kemauan dan pekerjaan dalam diri mereka. Ini persis sama dengan apa yang menyebabkan jemaat itu menjadi terpuji dalam pandangan Paulus dalam pembukaan epistel ini.


Sekarang permasalahannya, siapa yang dilihat oleh jemaat jika bukan Paulus sebagai teladan? Paulus sebetulnya sedang mengarahkan jemaat untuk tidak melihat pada dirinya sebagai sumber teladan atau sumber kekuatan untuk senantiasa taat dan mengerjakan keselamatan. Paulus menyadari bahwa kunci kesuksesan orang percaya untuk senantiasa taat dan mengerjakan keselamatan bukan sama sekali hal yang bersifat manusiawi atau bersumber pada determinasi diri, pertama-tama! Manakala  Paulus menyingkapkan sumber sejati bagi diri jemaat, sebuah sumber teladan yang lebih agung dan divinitas:

Filipi 2:8  Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.


Ketika Paulus memerintahkan kerjakanlah keselamatanmu (Filipi 2:12), itu sama sekali tidak bermaksud anda  belum selamat atau anda belum sempurna dalam keselamatan yang anda imani dalam Kristus dan karya keselamatannya di salib. Kerjakanlah atau katergazesthe lebih merupakan perintah agar anda menghasilkan apa yang anda miliki (keselamatan) sehingga ternyatakan atau teruwujudkan dalam kehidupanmu bahwa anda memang benar orang yang telah diselamatkan. Ini akan lebih mudah dipahami jika anda menimbang serius Filipi 1:11. Ini dapat juga dipahami sebagai senantiasa  menaati apa yang didengar atau diajarkan. Anda mendengar dan melakukan apa yang telah anda dengarkan. Seperti itulah mengerjakan keselamatan  yang sedang dimaksudkan. (bandingkan dengan Yohanes 10:27,  Yohanes 10:4 terkait mendengar dan mematuhi  sebagai karakter alami domba sejati/milik Kristus).


Itu sebabnya Paulus pada Filipi 2:8 menekankan Yesus dalam keadaan sebagai manusia dengan  sebuah tujuan maha penting bahwa teladan utama ketaatan dan senantiasa mengerjakan keselamatan adalah Yesus Kristus yang  merupakan Logos (Yohanes 1:1)yang menjadi manusia (Yohanes 1:14); bahwa dalam keadaan manusia, dia memiliki ketaatan  sampai mati sampai di kayu salib. Yesus tidak memberontak dan tidak membantah.  Yesus adalah teladan terutama dan satu-satunya bagi kita sebab dia pun mengalami beratnya dalam menjalani ketaatan sampai mati di kayu salib; kesuksesannya mengatasi kelemahan-kelemahan adalah sumber pengharapan pasti bagi kita untuk sukses mengarungi dan mengatasi kelemahan kita untuk senantiasa taat dan mengerjakan keselamatan (bandingkan dengan Ibrani 2:18, Ibrani 4:15)



Yesus dalam keadaannya sebagai manusia memang  teladan sempurna dan kudus oleh sebab Yesus telah mendemonstrasikan dirinya taat mengerjakan karya keselamatan hingga mati di kayu salib. Yesus mengerjakan keselamatan dalam arti yang sesungguhnya, yaitu dia menghadirkan keselamatan yang sebelumnya tak ada menjadi ada. Sehingga Paulus tidak sedang berbicara hal mengerjakan keselamatan seolah masih harus diusahakan sebab belum dimiliki atau sempurna. 


Paulus mengajak pembacanya atau mendorong jemaat  untuk memiliki sebuah  daya dorong untuk mengerjakan keselamatan dengan sebuah kesungguhan yang tak main-main dan jemaat memiliki sumber daya dorong ilahi yaitu Yesus Kristus yang memiliki ketaatan dalam mengerjakan karya keselamatan bagi manusia.


Sehingga dapat dipahami bahwa mengerjakan KESELAMATAN disini bukan sebuah hasil yang diproduksi oleh pihak manusia tetapi diproduksi oleh pihak Allah dalam Kristus Yesus. Mengerjakan keselamatan di sini adalah menyatakan kualitas  keselamatan yang mereka miliki oleh karena Kristus; setara dengan pernyataan Paulus dalam Filipi 1:6 “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.


Apa yang Paulus  sedang tunjukan kepada kita adalah kehidupan orang-orang yang diselamatkan tak lepas dari Kristus yang bekerja di dalam mereka atau saya dan anda. 



Sebagai manusia, jemaat  yang telah menerima keselamatan tetap perlu mengerjakan kehidupan  mereka yang telah diselamatkan untuk membuahkan hasil dari penyelamatan (Soteria) itu menjadi nyata hadir sebagai sebuah hal yang harus dilakukan dalam sebuah ketaatan  hingga akhir hayat mereka. SAMA SEPERTI dengan Yesus dalam keadaannya sebagai manusia TAAT SAMPAI MATI mengerjakan keselamatan yang TELAH KITA TERIMA. Hidup keselamatan kita memiliki kesenilaian dengan sang Juru selamat dalam hal ketaatan mengerjakannya, yang membedakan kita dengan Kristus adalah: kita mengerjakan apa yang telah kita terima, yaitu apa yang telah dihasilkan oleh Kristus agar terwujud dalam keseharian hidup setiap dari kita. Sang Juru selamat taat dalam mengerjakan karya keselamatan bagi kita-setiap orang yang percaya, hingga mati atau genap, maka demikian juga kita mengerjakan keselamatan yang telah dimiliki - untuk senantiasa taat dalam mengerjakan kehidupan yang TELAH DISELAMATKAN hingga mati atau hingga akhir hayat kita.

Ini adalah perintah yang valid atau layak untuk diperintahkan kepada jemaat sebab jemaat yang memang  benar-benar diselamatkan akan memiliki dorongan-dorongan dalam dirinya untuk meneladani Kristus Yesus yang taat sampai mati, atau kehidupan yang berbuah. Dalam nilai kekekalan yang telah dikerjakan oleh Yesus inilah kita mengerjakan keselamatan atau menghasilkan atau menyatakan kehidupan yang telah diselamatkan itu. Dinyatakan dalam perbuatan atau karya-karya yang memuliakan Allah. Bandingkan dengan Filipi 1: 11 : penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.


Kita baru saja melihat bagaimana orang-orang yang telah diselamatkan, termasuk saya dan anda memiliki fokus di dalam Kristus, untuk mengerjakan atau menyatakan kehidupannya dalam karya-karya yang memuliakan dan memuji Allah.


Baca dan renungkanlah dan bersemangatlah dalam  ketaatan yang dimiliki oleh Kristus Yesus yang berdiam di dalam dirimu ( 2Korintus 13:5, Yohanes 15:4, 1 Yohanes 3:24)!

Amin

Kredit  Gambar: Berlin Marathon 2012

No comments:

Post a Comment