Pages

28 August 2014

PELAJARAN III : CHRIST: THE GOD-MAN



  

Golgotha School of Ministry

Rungkut Megah Raya Blok D No 16


Rabu, tgl 18 Juni 2014, pk 19.00
Pdt. Budi Asali, M. Div.

CHRIST: THE GOD-MAN
kristologi (3)


Bacalah lebih dulu bagian 2

f)  Kis 20:28 - “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan darah (Anak)Nya sendiri”.

Ayat ini salah terjemahan karena kata ‘Anak’ (yang saya letakkan dalam tanda kurung), sebetulnya tidak ada. Dengan demikian kata ‘Nya’ jelas menunjuk kepada kata ‘Allah’ (yang saya garis bawahi), dan sekaligus kata itu pasti menunjuk kepada Yesus (karena ada kata ‘darah’).

Karena itu jelas bahwa ayat ini menyatakan Yesus sebagai Allah.
Bandingkan dengan KJV di bawah ini.

KJV: ‘Take heed therefore unto yourselves, and to all the flock, over the which the Holy Ghost hath made you overseers, to feed the church of God, which he hath purchased with his own blood (= Karena itu perhatikanlah dirimu sendiri, dan seluruh kawanan, di atas mana Roh Kudus telah menjadikan kamu penilik, untuk memberi makan gereja Allah, yang telah dibeliNya dengan darahNya sendiri).

Catatan: NIV dan NASB menterjemahkan seperti KJV. RSV = Kitab Suci Indonesia, tetapi pada catatan kakinya memberikan terjemahan seperti KJV/NIV/NASB.


g) Ro 9:5 - “Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!”.

h) Tit 2:13 - “dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita) Yesus Kristus,” (tanda kurung dari saya).

Bagian terakhir dari ayat ini (yang saya garis bawahi) memungkinkan 2 cara pembacaan:

1.   (Allah yang Mahabesar) dan (Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini membicarakan 2 pribadi, yang pertama adalah ‘Allah yang Mahabesar’, dan yang kedua adalah ‘Juruselamat kita Yesus Kristus’. Dengan demikian ayat ini tidak menunjukkan Yesus sebagai Allah.

2.   (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.
Kalau dipilih pembacaan yang ini, maka ayat ini hanya membicarakan satu pribadi, yaitu ‘Yesus Kristus’, yang digambarkan sebagai ‘Allah yang Mahabesar’ maupun sebagai ‘Juruselamat kita’.


NIV memilih pilihan kedua karena NIV menterjemahkannya sebagai berikut: ‘while we wait for the blessed hope - the glorious appearing of our great God and Savior, Jesus Christ’ (= sementara kita menantikan pengharapan yang mulia - penampilan yang mulia dari Allah kita yang besar dan Juruselamat kita, Yesus Kristus).


Saya sendiri memilih pembacaan kedua, karena:

Alasan pertama: Kata ‘appearing’ (= penampilan / pemunculan), yang dalam Kitab Suci Indonesia diterjemahkan ‘penyataan’, diterjemahkan dari kata bahasa Yunani EPIPHANEIA, yang selalu menunjuk pada kedatangan Yesus (bdk. 2Tes 2:8  1Tim 6:14  2Tim 1:10  2Tim 4:1,8), dan tidak pernah menunjuk kepada Bapa.


2Tes 2:8 - “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulutNya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.”.

RSV: by his appearing and his coming. (= oleh pemunculanNya dan kedatanganNya).
NASB: by the appearance of His coming; (= oleh pemunculan dari kedatanganNya).
Kata ‘appearing’ / ‘appearance’ ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.



1Tim 6:14 - “Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diriNya,”.

KJV: until the appearing of our Lord Jesus Christ: (= sampai pemunculan dari Tuhan kita Yesus Kristus).
Kata ‘appearing’ ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.


2Tim 1:10 - “dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.”.

KJV: ‘by the appearing of our Saviour Jesus Christ, (= oleh pemunculan dari Juruselamat kita Yesus Kristus).
Kata ‘appearing’ ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.


2Tim 4:1 - “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataanNya dan demi KerajaanNya:”.

KJV: at his appearing (= pada pemunculanNya).
RSV: ‘by his appearing (= oleh pemunculanNya).
Kata ‘appearing’ ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.


2Tim 4:8 - “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hariNya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatanganNya.”.

KJV: his appearing (= pemunculanNya).
Kata ‘appearing’ ini diterjemahkan dari kata Yunani EPIPHANEIA.


Alasan kedua: Pembacaan kedua ini sesuai dengan hukum bahasa Yunani yang diberikan oleh Dana & Mantey, dan juga ahli-ahli bahasa Yunani yang lain.
Dana & Mantey mengatakan bahwa bila kata Yunani KAI (= dan) menghubungkan 2 kata benda dengan case / kasus yang sama, dan jika ada kata sandang yang mendahului kata benda yang pertama, dan kata sandang itu tidak diulangi sebelum kata benda yang kedua, maka kata benda yang terakhir selalu berhubungan dengan pribadi yang dinyatakan oleh kata benda yang pertama. Dengan kata lain, kata benda yang kedua merupakan pengambaran lebih jauh tentang pribadi itu (A Manual Grammar of the Greek New Testament, hal 147).



Jadi, rumus ini berlaku kalau 3 syarat ini dipenuhi:
a.   Ada 2 kata benda dengan case / kasus yang sama.
b.   Kedua kata benda itu dihubungkan dengan kata penghubung KAI (= dan).
c.  Kata benda pertama mempunyai kata sandang tertentu, sedangkan kata benda kedua tidak.

Catatan: ‘case’ / ‘kasus’ merupakan suatu istilah dalam gramatika bahasa Yunani.


Gresham Machen: “The noun in Greek has gender, number, and case. ... There are five cases; nominative, genitive, dative, accusative, and vocative. ... The subject of a sentence is put in the nominative case. ... The object of a transitive verb is placed in the accusative case. ... The genitive case expresses possession. ... The dative case is the case of the indirect object. ... The vocative case is the case of direct address” [= Kata benda dalam bahasa Yunani mempunyai jenis kelamin (laki-laki, perempuan dan netral), bilangan / jumlah (tunggal dan jamak), dan case / kasus. ... Ada lima cases / kasus; nominatif, genitif, datif, akusatif, dan vokatif. ... Subyek dari suatu kalimat diletakkan dalam kasus nominatif. ... Obyek dari suatu kata kerja transitif ditempatkan dalam kasus akusatif. ... Kasus genitif menyatakan kepemilikan. ... Kasus datif adalah kasus dari obyek tidak langsung. ... Kasus vokatif adalah kasus dari sapaan langsung] - New Testament Greek For Beginners, hal 23,24,25.







Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu ‘Allah yang Mahabesar’ dan ‘Juruselamat’. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k. b. 1), yaitu ‘Allah yang Mahabesar’ mempunyai definite article / kata sandang (TOU MEGALOU THEOU / the great God), tetapi kata benda yang kedua (k. b. 2), yaitu ‘Juruselamat’ tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu ‘Allah yang Mahabesar’ merupakan penggambaran dari kata ‘Yesus Kristus’. Maka kata benda kedua, yaitu ‘Juruselamat’ merupakan penggambaran lanjutan terhadap pribadi yang sama, yaitu ‘Yesus Kristus’.

Jadi, Tit 2:13 ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah ‘Allah yang Mahabesar’ maupun ‘Juruselamat’.


i)   Ibr 1:8 - “Tetapi tentang (kepada) Anak Ia berkata: ‘TakhtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.”.

Kata-kata tentang Anak’ bisa diterjemahkan kepada Anak’.
KJV: ‘But unto the Son he saith’ (= Tetapi kepada Anak Ia berkata).
RSV/NIV/NASB menterjemahkan seperti Kitab Suci Indonesia.
Calvin (hal 44) menterjemahkan seperti KJV dan demikian juga dengan John Owen (‘Hebrews: The Epistle of Warning’, hal 10).

Dan Bible Works 7 menunjukkan bahwa kedua terjemahan, seperti Kitab Suci Indonesia/RSV/NIV/NASB, maupun seperti KJV/NKJV, memungkinkan.
Saya lebih condong dengan terjemahan dari KJV karena kalau dilihat kata-katanya selanjutnya maka memang ayat ini menunjukkan bahwa Bapa berbicara kepada Anak, bukan tentang Anak.




Jadi, ayat ini menunjukkan bahwa Allah berbicara kepada Anak / Yesus, dan menyebutNya sebagai ‘Allah’ (Yunani: HO THEOS / the God)!


j)  2Pet 1:1 - “Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan (Allah dan Juruselamat kita), Yesus Kristus.” (tanda kurung dari saya).

Di sini kita kembali bertemu dengan hukum bahasa Yunani yang telah kita bahas pada pembahasan Tit 2:13 di depan.




Di sini ada dua kata benda dengan case yang sama (Genitive Case), yaitu ‘Allah’ dan ‘Juruselamat’. Kedua kata benda itu dihubungkan oleh kata penghubung KAI (= dan). Kata benda yang pertama (k.b.1), yaitu ‘Allah’ mempunyai kata sandang (TOU THEOU / the God), tetapi kata benda yang kedua (k.b.2), yaitu ‘Juruselamat’, tidak mempunyainya (SOTEROS). Kata benda pertama, yaitu ‘Allah’ merupakan penggambaran dari kata ‘Yesus Kristus’. Maka kata benda kedua, yaitu ‘Juruselamat’ merupakan penggambaran lanjutan tentang pribadi yang sama, yaitu ‘Yesus Kristus’.

Jadi, 2Pet 1:1b ini menggambarkan Yesus Kristus dengan istilah ‘Allah’ maupun ‘Juruselamat’.

2Pet 1:1 (NASB): “... by the righteousness of our God and Savior, Jesus Christ” [= oleh kebenaran Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus].
Jadi di sini Yesus disebut dengan istilah ‘Allah dan Juruselamat kita’.



k)  1Yoh 5:20 - “Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam AnakNya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.”.

Calvin mengatakan bahwa para pengikut Arianisme berusaha untuk menerapkan kalimat terakhir itu kepada Bapa. Tetapi ada 3 alasan yang tidak memungkinkan hal itu:

1.  Calvin dan A.H. Strong mengatakan bahwa sebutan ‘Allah yang benar’, dalam kalimat yang terakhir itu, tidak mungkin menunjuk kepada Bapa, karena sebelumnya Bapa sudah 2 x disebut dengan istilah ‘Yang benar’. Masakan sekarang disebut lagi dengan istilah ‘Allah yang benar’?


2.   Kalimat terakhir itu diawali dengan kata-kata ‘Dia adalah’. Terjemahan ini agak kurang tepat, karena kata-kata Yunani yang digunakan adalah HOUTOS ESTIN, yang artinya adalah ‘This is’ (= Ini adalah). Kata-kata ini jelas menunjuk kepada ‘orang terakhir’ dari kalimat sebelumnya, yaitu ‘Yesus Kristus’.


3.   Adanya sebutan ‘hidup yang kekal’ pada akhir dari kalimat terakhir itu. Dalam tulisan-tulisannya, Yohanes memang sangat sering menghubungkan hidup yang kekal dengan Yesus (bdk. Yoh 3:15,16,36  4:14  6:27,40,47,54,68  10:28  1Yoh 5:11-13).

Jadi, ayat ini secara jelas menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah, dan kata ‘Allah’ di sini lagi-lagi adalah HO THEOS / the God.


l)    Wah 1:7-8 - “(7) Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin. (8) ‘Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.’”.

Bahkan dari kalangan penafsir-penafsir Kristen, banyak yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam Wah 1:8 adalah Bapa. Tetapi ay 7 membicarakan tentang Kristus, dan demikian juga ay 9-20 (Yohanes mendapat penglihatan tentang Yesus). Jadi, saya setuju dengan William Hendriksen yang mengatakan bahwa yang berbicara dalam ay 8nya juga pasti adalah Kristus.

WilliamHendriksen: “That this glorious title refers to Christ should not be open to doubt. Both the immediately preceding and the immediately succeeding context have reference to Christ (see verses 7,13)” [= Bahwa gelar yang mulia ini menunjuk kepada Kristus tidak boleh diragukan. Baik kontext yang persis mendahuluinya maupun kontext yang persis sesudahnya mempunyai hubungan dengan Kristus (lihat ayat-ayat 7,13)] - MoreThan Conquerors, hal 54.

Kalau memang Kristus yang berbicara dalam ay 8 itu, maka di sini Ia disebut dengan istilah ‘Tuhan Allah’, dan kata ‘Allah’ dalam bahasa Yunaninya lagi-lagi menggunakan HO THEOS (= the God).



II) Kristus adalah sungguh-sungguh manusia.


1)  Bukti bahwa Yesus adalah manusia:

a)  Ia disebut ‘orang’ / ‘seorang manusia’ (Yoh 8:40  Kis 2:22  Ro 5:15  1Kor 15:21).

b)  Ia menyebut diriNya sendiri ‘Anak Manusia’ (Mat 24:44).
Sama seperti ‘Anak Allah’ adalah ‘Allah’, maka ‘Anak  Manusia’ adalah ‘manusia’!
Ini bisa kita gunakan dalam berargumentasi melawan Saksi Yehuwa / Unitarian dengan cara sebagai berikut: kalau kamu mengatakan bahwa ‘Anak Allah’ bukan Allah, maka bagaimana dengan ‘Anak  Manusia’? Bukan manusia?

c) Kitab Suci mengatakan bahwa Ia telah menjadi manusia / daging (Yoh 1:14  1Tim 3:16  Ibr 2:14  1Yoh 4:2).
  • Yoh 1:14 - “Firman itu telah menjadi manusia [KJV: ‘flesh’ (= daging)], dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.
  • 1Tim 3:16 - “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia [KJV: ‘flesh’ (= daging)], dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diriNya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.’”.
  • Ibr 2:14 - Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut”.
  • 1Yoh 4:2 - “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia [KJV: ‘flesh’ (= daging)], berasal dari Allah”.

Dalam Yoh 1:14  1Tim 3:16 dan 1Yoh 4:2 sebetulnya terjemahan hurufiahnya bukanlah ‘manusia’ tetapi ‘daging’. Ini merupakan suatu synecdoche (= gaya bahasa dimana yang sebagian mewakili seluruhnya), yang bukan hanya menunjuk pada daging / tubuh manusia, tetapi pada seluruh manusia. Dengan demikian ayat-ayat tersebut tidak boleh diartikan bahwa Kristus hanya mempunyai tubuh manusia tetapi tidak mempunyai jiwa / roh manusia.



d)  Kitab Suci menggambarkan Kristus sebagai seseorang yang:

1.   Mempunyai tubuh (darah, daging, dan tulang) dan jiwa / roh.

a. Bahwa Kristus betul-betul mempunyai tubuh (darah, daging, tulang) ditunjukkan oleh ayat-ayat seperti Mat 26:26,28  Luk 24:39  Ibr 2:14.
Mat 26:26,28 - “(26) Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-muridNya dan berkata: ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuhKu.’ ... (28) Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”.

Luk 24:39 - “Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu (seharusnya ‘roh’) tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu.’”.

Ibr 2:14 - “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;”.


b.   Bahwa Kristus mempunyai jiwa / roh ditunjukkan oleh:

·         ayat-ayat seperti:
*    Mat 26:38 - “lalu kataNya kepada mereka: ‘HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.’”.
Dalam Mat 26:38 ini kata ‘hati’ seharusnya adalah ‘jiwa’ (bahasa Yunani: PSUKHE).
*  Mat 27:50 - “Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawaNya.”.
Luk 23:46 - “Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: ‘Ya Bapa, ke dalam tanganMu Kuserahkan nyawaKu.’ Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawaNya.”.
Dalam Mat 27:50 dan Luk 23:46, kata ‘nyawa’ seharusnya adalah ‘roh’ (bahasa Yunani: PNEUMA).


*  Yoh 11:33 - “Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata:”.
Dalam Yoh 11:33 kata ‘hati’ seharusnya adalah ‘roh’ (bahasa Yunani: PNEUMA).


*  Yoh 12:27 - “Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.”.
Dalam Yoh 12:27 Kitab Suci Indonesia memberikan terjemahan yang benar, yaitu ‘jiwaKu’.

*     Yoh 13:21 - “Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.’”.
Dalam Yoh 13:21 terjemahan hurufiah dari kata-kata yang saya garis-bawahi adalah: ‘was troubled in spirit’ (= terganggu / susah dalam roh).
*      1Yoh 3:16 - “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.”.
Dalam 1Yoh 3:16 kata ‘nyawa’ seharusnya adalah ‘jiwa’.

·         adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia.
*        pikiran manusia.
Mat 24:36 - Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.’”.
Luk 2:40,52 - “(40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”.

*        perasaan manusia.
Mat 8:10 - “Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya: ‘Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.”. Bdk. Luk 7:9. 
Mat 9:36 - “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”.

Mat 26:37,38 - “(37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (38) lalu kataNya kepada mereka: ‘HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.’”.


Mark 3:5 - “Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekelilingNya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: ‘Ulurkanlah tanganmu!’ Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.”.

Mark 6:6 - Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.”.

Yoh 11:33,35 - “(33) Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hatiNya. Ia sangat terharu dan berkata: ... (35) Maka menangislah Yesus.”.

Yoh 12:27 - Sekarang jiwaKu terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.”.

*        kehendak manusia (Mat 26:39).
Mat 26:39 - “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: ‘Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.’”.

Adanya pikiran, perasaan dan kehendak manusia dalam diri Yesus ini jelas menunjukkan adanya jiwa / roh manusia.


2.   Mengalami pertumbuhan / perkembangan.
Luk 2:40,52 - “(40) Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada padaNya. ... (52) Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”.


3.   Mengalami segala sesuatu yang dialami oleh manusia-manusia yang lain (kecuali dalam hal melakukan dosa), seperti: lahir (Luk 2:7), lapar (Mat 4:2), haus (Yoh 4:7  Yoh 19:28), letih (Yoh 4:6), tidur (Mat 8:24), penderitaan (Ibr 2:10,18  Ibr 5:8), dan mati (Yoh 19:30).


e) Ayat-ayat seperti Ro 8:3  Fil 2:7-8  Ibr 2:14-17 jelas menunjukkan bahwa Yesus sungguh-sungguh adalah manusia.

Ro 8:3 - “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus AnakNya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,”.


Fil 2:7-8 - “(7) melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (8) Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”.


Ibr 2:14-17 - “(14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematianNya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudaraNya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”.



No comments:

Post a Comment