Pages

27 December 2013

Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah


Oleh :Martin Simamora

Artikel ini sepenuhnya diadaptasi oleh Editor dari  karya  Greg Johnson, Ph.D, "Predestination : God’s  Sovereignty in Salvation"


Allah Yang Berdaulat, Supremasi Allah Dalam Hati Allah



Bacalah terlebih dulu  bagian1
Berhala terbesar dalam budaya modern, maju nan canggih saat ini adalah  pengidolaan atau pengagungan atas penentuan sendiri atas diri sendiri atau personal self determination. Pilihan personal atau pribadi sedemikian dijunjung melampaui Allah. Berangkali alasan sukarnya mengajarkan doktrin predestinasi adalah karena untuk mengkhotbahkan doktrin ini, berarti menghujam pemberontakan hati manusia di kedalamannya.


Efesus 1:11“di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya

Authorized (KJ) Version: “in whom also we have obtained an inheritance, being predestinated according to the purpose of him who worketh all things after the counsel of his own will”

NIV : “In him we were also chosen, having been predestined according to the plan of him who works out everything in conformity with the purpose of his will.”


Siapakah yang memutuskan? Allah yang membuat keputusan, dan Dia tidak peduli bagaimana perasaanmu terhadap keputusan yang  Dia telah buat. Allah  itu kudus. Allah itu berdaulat. Allah adalah Allah. Bersujud dan gentarlah akan Tuhan. Bersembah sujudlah dihadapan dia dan sembahlah.


Sekalipun banyak para pengaku Kristen berujar  bahwa Allah berdaulat, faktanya sukar untuk menerima fakta yang teramat agung dan megah! Itu seperti berhadapan dengan sebuah  pribadi yang tidak dapat didekati dalam konsep yang humanis seperti anda melakukan negosiasi bisnis yang “win-win solution.” Itu juga seperti kebanyakan pengaku Kristen berujar, ya..Yesus adalah Juru selamat, tetapi untuk mengatakan dia adalah satu-satunya jalan ke surga sehingga yang tidak percaya kepada Dia  pasti binasa adalah terlalu keji, picik, dan sempit. Masakan Allah begitu jahat? Masakan Yesus yang kasih itu tidak punya hati dan belas kasih? Bukankah dia datang untuk menyelamatkan orang berdosa? Ya… kedaulatan Allah dalam bagaimana Dia mau bertindak, bagaimana Dia mau menetapkan  cara pun, pada kenyataannya  dapat diprotes bahkan membuat Allah menjadi seorang penjahat, seorang terdakwa di mata manusia .



Mari kita lihat hasil dakwaan manusia terhadap Allah yang tidak boleh berdaulat :


P E N G A D I L A N


TERDAKWA : ALLAH
PEKERJAAN : Pencipta, penguasa, hakim di surga dan bumi
ALAMAT : Dimana-mana, terutama “surga”
DAKWAAN : Menjadi egois

BARANG BUKTI
1.Neraka, Api-api untuk bermilyar-milyar jiwa yang akan menderita di sana, dan Terdakwa berkata bahwa dia akan melakukannya untuk ‘memperlihatkan murkanya.’

  • Matius 13:41-43Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!"

  • Matius 25:31-46 “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan…. (41) Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya… (46) Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

  • Lukas 16:24 “Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.”

  • Markus 9:46 “di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.”
  • Wahyu 20:15 “Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.”
2.Intoleran pada agama-agama non Kristen. Dia  menyebut mereka penyembah berhala dan mengatakan bahwa dia akan menghukum mereka. (bandingkan dengan : Lukas 13:5, Matius 28:19, Yohanes 1:12, Yohanes 3:16 Yohanes 6:35, Yohanes 8:12, Yohanes 14:6, Roma 5:8, Roma 10:9, Roma 10:13)

3. Intoleran  pada banyak perilaku yang disukai orang-orang

4. Mendesak agar orang-orang mengarahkan seluruh perhatiannya pada Terdakwa segenap waktu. Intoleran pada mereka yang melakukan sebaliknya. (Bandingkan dengan Yohanes 12:26)


5.Berbagai  amuk murka yang tak terduga.
  • Nadab dan Abihu, yang telah dibakar Terdakwa dengan api meskipun mereka telah mempersembahkan kurban-kurban dalam bait  Terdakwa. (Imamat 10:1-2)
  • Uza, yang   telah ditimpakan dengan kematian oleh Terdakwa sekalipun berupaya mempertahankan Tabut Terdakwa agar tidak jatuh ke tanah ( 2 Samuel 6:1-7 dan 1 Tawarikh 13:9-12, bandingkan dengan Bilangan 4:15, Keluaran 25:12-14; Bilangan 7:9)
  • Ananias dan Safira, yang telah dibunuh Terdakwa meskipun mereka saat itu sedang mendonasikan uang untuk  gereja terdakwa (Kisah Para Rasul 5:1-11; bandingkan dengan Amsal 6:12-17; Mazmur 7:11, Ibrani 10:29,31, Roma 3:18)
  • Orang-orang Kristen Korintus  yang telah dibunuh oleh Terdakwa karena mereka telah makan roti perjamuan mereka  dalam cara yang tak pantas. ( 1 Korintus 11:28-30)

6.Mengulangi pernyataan-pernyataan bahwa setiap hal harus terjadi demi kemuliaan Terdakwa sendiri. Menolak untuk berbagi kemuliaan dengan orang-orang lain.(bandingkan dengan : Yohanes 13:31-32, Yohanes 16:14,  Yohanes 17:1, Yohanes 17:24, Wahyu 21:23)

PEMBELAAN TERDAKWA : bersalah sebagaimana telah didakwakan


Ada banyak nas-nas dalam Alkitab yang secara jujur menyulitkan banyak orang-orang Kristen—nas-nas dimana Allah membunuh orang-orang, menghukum orang-orang, mengatakan hal-hal yang terlihat intoleran,menghina, bahkan egois. Setiap kali sebuah nas dalam Alkitab membuat kita melihat dalam cara yang salah, seharusnya itu membuat kita berhenti sejenak, karena problemnya bukan pada Alkitab, tetapi pada kita. Apakah yang tidak kita pahami mengenai karakter Allah  yang membuat sejumlah tindakan Allah terlihat begitu tidak adil? Ada sebuah kebenaran sederhana—ketika dipahami—membuat kita melihat hal-hal tersebut seperti Allah memandangnya dan membukakan sebuah pemahaman yang diperbarui akan Allah dan jalan-jalan Allah. Satu hasrat tunggal mendorong hati Allah. Hasrat itu, sebagaimana guru-guru seperti Agustinus dan Jonathan Edwards telah menolong kita untuk melihat hal ini, adalah ini: Kepedulian  utama Allah dalam setiap hal yang dia lakukan adalah untuk  mendatangkan kemuliaan bagi diri-Nya sendiri.

Allah pada pokoknya peduli dengan keterkenalannya sendiri. Allah  berpusat pada diri-Nya sendiri. Orang bahkan dapat berkata bahwa Allah itu egois. Jika ada satu hal yang kita ketahui dari Alkitab, itu adalah :Allah pada pokoknya peduli dengan kehormatan nama-Nya—coba saja perhatikan doa yang diajarkan oleh Yesus  bagi kita (Matius 6:9-13). Sebelum doa itu masuk pada diri kita dan kebutuhan-kebutuhan kita, kita berdoa  agar nama  Tuhan dimuliakan, agar pemerintahan (kerajaan) Allah berlangsung dan agar kehendak Allah terjadi. Bahkan ketika Allah menyelamatkan orang-orang berdosa dari dosa-dosa mereka—sebuah tindakan kemurahan hati yang teramat tinggi—Allah menegaskan bahwa dia melakukan hal itu demi kepentingan dirinya sendiri ketimbang  demi mereka yang diselamatkan. Amati bagaimana Allah berbicara mengenai keselamatan dalam Yesaya 48:11 :

“Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!"

Pikirkanlah hal ini. Jika tujuan tertinggi  manusia adalah memuliakan Allah, bagaimana bisa kita berharap Allah untuk memiliki tujuan yang lebih rendah? Yesus telah mengatakan bahwa perintah terbesar adalah mengasihi Allah dengan segenap hati, pikiran, jiwa dan kekuatan kita (Matius 22:36-37). Allah tidak mengabaikan perintah ini. Perintah pertama adalah : tidak beoleh ada allah lain dihadapan TUHAN (Keluaran 20:3)—Allah bukanlah seorang penyembah berhala.

Allah adalah finalnya, bukan kita. Agama sejati pada  akhirnya eksis bukan untuk kita, tetapi bagi Allah. Inilah satu-satunya alasan. Adalah salah bagi seorang manusia untuk bersentral pada dirinya karena manusia bukan pusat alam semesta yang sebenarnya. Haruskah Allah bertindak seolah-olah ada orang-orang  lain merupakan sentral bagi alam semesta, bahwa “yang lain itu” menjadi Tuhan. Adalah salah bagi manusia untuk  menghakimi, seolah dia adalah Allah, karena dia bukan Allah. Tetapi Allah adalah Allah, dan adalah benar bagi Dia untuk melakukan fungsi-fungsi yang hanya pantas bagi Allah. Disamping itu, Allah adalah Allah, dan karakter sempurnanya adalah standard utama bagi baik dan jahat. Apapun hasrat-hasrat Allah adalah baik. Dan Allah pada pokoknya berhasrat atas diri-Nya sendiri. Doktrin biblikal predestinasi tidak akan masuk akal sampai kita menangkap aspek sentral hati Allah.


Jawaban final atau pemuncak untuk setiap pertanyaan adalah “untuk memuliakan Allah”:

-Mengapa Allah menciptakan kita?
Yesaya 43:6-7 “Aku akan berkata kepada utara: Berikanlah! dan kepada selatan: Janganlah tahan-tahan! Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"

-Mengapa Allah menyelamatkan orang-orang Israel dari Mesir?
Mazmur 106:7-8 “Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau. Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya.

-Mengapa Allah membangkitkan  Firaun?
Roma 9:17 “Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."

-Mengapa Allah mengalahkan Firaun?
Keluaran 14:4 “Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.”

-Mengapa Allah menyayangkan/menyelamatkan Israel di padang belantara?
Yehezkiel 20:14 “Tetapi Aku bertindak karena nama-Ku, supaya itu jangan dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa, yang melihat sendiri waktu Aku membawa mereka ke luar.”

-Mengapa Allah tidak akan menolak orang-orang  percaya?
1 Samuel 12:20-22Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: "Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu. Janganlah menyimpang untuk mengejar dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, sebab nama-Nya yang besar. Bukankah TUHAN telah berkenan untuk membuat kamu menjadi umat-Nya?


-Mengapa Allah memulihkan Israel setelah pembuangan?
Yehezkiel 36:22-23, 32 “Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, demikianlah firman Tuhan ALLAH, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa…. (32) Bukan karena kamu Aku bertindak, demikianlah firman Tuhan ALLAH, ketahuilah itu. Merasa malulah kamu dan biarlah kamu dipermalukan karena kelakuanmu, hai kaum Israel.

-Mengapa Allah menjawab doa-doa kita?
Yohanes 14:13 “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.”

-Mengapa Allah mengampuni dosa-dosa kita?
Yesaya 43:25 “Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu.”

-Bagaimana bisa  Daud meminta Allah untuk pengampunan?
Mazmur 25:11 “Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.”

-Apakah pelayanan Roh Kudus?
Yohanes 16:14 “Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”

-Apakah seharusnya yang memotivasi  setiap hal yang kita lakukan?
1 Korintus 10:31 “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”

-Mengapakah Allah menimpakan kematian kepada Herodes?
Kisah Para Rasul 12:23 “Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.”

-Mengapa Yesus datang kembali?
2 Tesalonika 1:9-10 “Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.

-Apakah rencana Allah bagi bumi?
Habakuk 2:14 “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.”



Allah bahkan menetapkan kejahatan untuk kebaikan yang lebih besar, memperlihatkan karakter Allah. Lihatlah Roma 9:19-24 :


“Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--ustru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain.”


Allah menetapkan dosa manusia sehingga dia dapat  membuat murkanya diketahui. Memperlihatkan hal ini  akan menjadi mustahil tanpa kejahatan. Allah juga  membolehkan pilihan-pilihan jahat  kita sehingga dia dapat membuat  kasih karunianya dikenali. Ini akan terlampau mustahil tanpa kejahatan. Sebuah dunia dengan kejahatan dengan demikian secara kekal signifikan dalam sebuah  cara dimana sebuah dunia tanpa kejahatan tidak akan  terjadi. Hal itu akan membawa sebuah unjuk karakter Allah yang lebih agung. Lagi, dalam semua hal yang Allah lakukan, kepedulian utama Allah adalah untuk mendatangkan kemuliaan bagi diri-Nya sendiri.

Pengajaran ini cenderung  menghantam orang-orang seperti dihantam seton batu bata. Mengapa? Apakah ini sebuah gagasan mengerikan? Tidak sama sekali—inilah sebuah penyebab untuk suka cita! Dijamin, jika kita menjalani hidup ini demi diri kita sendiri, maka kita seharusnya menjadi depresi. Tetapi jika apa yang betul-betul kita inginkan adalah   agar Bapa kita menjadi dimuliakan,maka tidak ada pengajaran yang  seharusya menakutkan kita lagi!  Kemegahan Allah yang berpusat pada diri-Nya sendiri adalah apa yang saya temukan  paling  cantik mengenai Allah—bahwa Allah adalah Allah dan tidak ada yang lain! Jonathan Edwards menyatakan bahwa sampai keegoisan Allah secara jitu adalah apa yang menarik perhatian kita pada Allah, kita  belum  mungkin mulai untuk mengasihi Allah sama sekali, tetapi hanya mengasihi diri  kita sendiri. Jantung penyembahan sejati adalah selaras dengan hati Allah, dan tidak menginginkan apapun lebih daripada bagi  sang Raja menjadi diagungkan.  

Mari kita pertimbangkan pernyataan dibawah ini:

If it is right for man to have the glory of God as his goal, can it be wrong for God to have the same goal? If man can have no higher purpose than God’s glory, how can God? If it is wrong for man to seek a lesser end than this, it would be wrong for God, too. The reason it cannot be right for man to live for himself, as if he were God, is because he is not God. Those who insist that God should not seek His glory in all things are really asking that He cease to be God. And there is no greater blasphemy than to will God out of existence. J.I. Packer

“Jika itu adalah benar bagi manusia untuk memiliki kemuliaan Allah sebagai golnya, dapatkah menjadi salah bagi Allah untuk memiliki gol yang sama? Jika manusia dapat memiliki tujuan yang tidak lebih tinggi daripada kemuliaan Allah, bagaimana Allah bisa? Jika itu adalah salah bagi manusia untuk  berupaya  menemukan sebuah   tujuan yang lebih kecil  daripada ini, itu akan menjadi salah  juga bagi Allah. Alasan  hal itu tidak dapat menjadi benar bagi manusia untuk hidup bagi dirinya sendiri, seolah-olah dia adalah Allah, adalah karena dia bukan Allah. Mereka yang bersikukuh bahwa Allah tidak seharusnya berupaya mendapatkan kemuliaan-Nya dalam semua hal adalah sungguh-sungguh meminta agar Dia berhenti menjadi Allah. Dan tidak ada penghujatan yang lebih besar daripada menginginkan Allah keluar dari eksistensinya”



Text
R.C. Sproul, Chosen by God, Tyndale, 1986.
Bible, any modern translation, but no paraphrases like the Living Bible

Suggested Reading
James Montgomery Boice, Amazing Grace, Tyndale, 1993.
Michael Horton, Putting Amazing Back into Grace, Baker, 1994.
J.I. Packer, Evangelism & the Sovereignty of God, InterVarsity Press, 1961.
_______, Hot Tub Religion, chapter 2, 1987.
Edwin H. Palmer, The Five Points of Calvinism, Baker, 1972.
John Piper, The Pleasures of God: Meditations on Gods Delight in Being God, Multnomah,
1991.
W.J. Seaton, The Five Pints of Calvinism, Banner of Truth Trust, 1970.
R.C. Sproul, Grace Unknown: The Heart of Reformed Theology, Baker, 1997.
_______, Willing to Believe: The Controversy over Free Will, Baker, 1997.
David Steele & Curtis Thomas, The Five Points of Calvinism, P&R, 1963.

No comments:

Post a Comment