Pages

20 November 2013

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya -2

Oleh : Prof. John Gruzelier


Catatan Editor: Pada semua aspek, editor  tidak menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat mengedukasi pembaca.

Bacalah lebih dulu bagian 1



Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan  Bukti Dan Implikasi-Implikasinya

Credit : Medical University of South California Library



Natur Efek-Efek yang Tidak Dikehendaki dalam Latar-Latar  Berbeda


Dengan penjelasan-penjelasan atau  peringatan-peringatan yang harus dicamkan  dalam benak, literatur efek-efek buruk dalam hipnosis  berlatar: eksperimental, klinik dan panggung akan ditinjau secara ringkas. Walaupun ini pada dasarnya adalah tinjauan ringkas, beberapa contoh akan diungkapkan dalam detail/ secara rinci agar dapat memperoleh wawasan-wawasan mengenai proses-proses yang terlibat.  Tidak relevan dengan pertanyaan apakah hipnosis dapat menyebabkan efek-efek buruk, merupakan isu-isu yang dikesampingkan  seperti  berkenaan apakah  efek-efek itu spesifik  terjadi pada hipnosis, atau  lebih keras terjadi pada hipnosis, atau lebih sering terjadi pada hipnosis. Isu-isu ini telah mengalihkan pertimbangan pada pertanyaan-pertanyaan serius seperti mengapa efek-efek buruk itu terjadi dan bagaimana hal-hal itu dapat diminimalisasi? Proses adalah yang paling dibaikan dari semua aspek dalam literatur.



Relasi antara hipnosis dan psikosis, diabaikan dalam literatur ilmu pengetahuan kontemporer, selanjutnya akan dipertimbangkan dalam detail tertentu. Ini  juga dapat memberikan wawasan-wawasan mengenai proses. Sebuah kasus episode tragis skizoferenia pertama belum lama ini dan secara unik  telah didokumentasikan, terdiagnosa mengalami skizoferenia satu minggu setelah  hipnosis panggung, akan diulas panjang beserta dengan implikasi-implikasi bagi  riset pada langkah-langkah pengamanan.


Sebuah  kutipan dari buku Hypnosis Complications: Prevention anda Risk Management ( MacHovec, 1986) berperan sebagai sebuah orientasi.

There is a substantial body of published clinical and experimental research documenting mild to severe, unexpected side effects coincident with the use of hypnosis in persons with no prior history of similar medical or mental symptoms. Clinical case histories, empirical studies of observed hypnotic behaviours and post-hypnotic interviews, subject self-reports, and practitioner questionnaires comprise a growing database. It is international in scope and is multidisciplinary, involving medicine, psychiatry, psychology, and dentistry and encompasses the history of hypnosis in its entirety, from Mesmer and Braid to current professional journals. (MacHovec, 1986)




Ada sebuah bagian utama  riset klinikal dan eksperimental  yang telah dipublikasikan  mendokumenkan  efek-efek samping  ringan hingga berat yang terjadi  bertepatan dengan penggunaan  hipnosis pada person-person  yang sebelumnya  tidak memilik sejarah   gejala-gejala medikal atau mental/jiwa serupa. Sejarah-sejarah kasus klinis, studi-studi emprik pengamatan perilaku-perilaku hipnotik dan wawancara-wawancara pasca hipnotik, laporan-laporan  yang dibuat sendiri oleh para subyek, dan  kuesioner-kuesioner praktisi membentuk sebuah database yang bertumbuh. Ini adalah  dalam  cakupan internasional dan multidisiplin, melibatkan  ilmu kedokteran, psikiatri, psikologi, dan  kedokteran gigi dan  meliputi sejarah hipnosis dalam keseluruhan,  mulai dari Mesmer dan Braid hingga jurnal-jurnal profesional masa kini. (MacHovec, 1986)



Hipnosis Eksperimental

Survei-survei laboratorium dan  laporan-laporan kasus


Mulai dengan  yang paling tidak berbahaya dan ragam peristiwa yang   terjadi pada waktu-waktu yang berbeda (episodik) ata aplikasi-aplikasi hipnotik, satu yang tidak melibatkan perlakuan – hipnosis ekperimental dalam laboratorium, apa yang  literatur  katakan bagi kita?

Ada  segelintir investigasi-investigasi eksperimental untuk didekati ( Hilgard, Hilgard dan Newman, 1961; Faw, Sellers dan  Wilcox, 1968; Hilgard, 1974; Coe dan  Ryken, 1979; Crawford, Hilgard  dan  Macdonald, 1982; Page dan Handley, 1990, 1993).


Higlard dkk (1961), menggunakan  mahasiswa, merupakan yang pertama secara  formal menyurvei efek-efek pasca hipnosis. Hipnosis melibatkan Standford Hypnotic Susceptiblity Scale, Form A ( Weitzenhoffer dan Hilgard, 1959), dan perawatan telah dilakukan untuk menyingkirkan semua sugesti-sugesti  post hypnotic-  (periode setelah hipnosis)-  sebelum dehypnosis (mengeluarkan dari kondisi hipnotik). Tindak lanjut wawancara-wawancara diberikan kepada 17 dari 200 (85%) kasus yang telah melaporkan konsekuensi-konsekuensi buruk. Efek-efek umum adalah kepala pusing dan  mimpi-mimpi regresif yang  bertalian dengan pengalaman hipnotik.




Tanggapan-tanggapan pada instruksi-instruksi hipnotis terkadang  mengalami penundaan sampai setelah hipnosis.  Sebuah reaksi buruk anak-anak  terhadap anastesi  atau pembiusan  kimia kerap diasosiasikan dengan  efek-efek buruk  hipnosis kemudian.  Reaksi-reaksi buruk khusus pada anastesi kimia  anak-anak  yang dikutip dalam konteks ini mencakup  masih berupaya  untuk bergerak,  jumlah anastetik berlebihan, dan sakit kepala dan  mual setelah anastesi/pembiusan. Meskipun perbedaan-perbedaan individual dalam  keresponsifan-keresponsifan hipnotik, dan  merujuk pada sedikitnya  subyek-subyek yang mungkin memiliki pengalaman sejenis yang   terjadi  pada anak-anak, patut diperhatikan seksama bahwa insiden dari peristiwa-peristiwa ini telah mencapai sebuah level tinggi statistik  yang signifikan (p lebih kecil dari 0,001).



Dalam satu kasus yang dilaporkan secara rinci, dalam sebuah  operasi pada seorang anak berusia 6 tahun, partisipan mendengar hitungan mundur anastetik yang mencapai  hingga hitungan 50, dan dia telah diberikan   tiga kali dosis biasa ether. Orne (1965)   mendukung asosiasi antara reaksi-reaksi buruk/merugikan terhadap hipnosis dan  pengalaman-pengalaman buruk anak-anak dengan anastesi kimia  pada sejumlah partisipan.

Untuk lebih memberikan   kejelasan  pada proses-proses psikologis yang mungkin  terlibat, Hilgard dkk  telah menyediakan laporan-laporan  kasus lainnya.
Pada salah satu dari laporan-laporan tersebut, subyek mengalami sebuah sakit kepala yang berat setelah hipnosis,  merasa kacau selama 3 jam dan  mengalami kehilangan daya ingat (amnesia) selama hampir  satu hari, sebuah amnesia telah dimasukan kedalam namanya, sebuah  item/perihal yang telah berhasil dia lalui dalam  proses induksi. Perlu diperhatikan bahwa dia telah melaporkan hanya 2 sakit kepala  terdahulu dalam hidupnya, satu diantaranya sakit kepala yang dialami setelah sebuah upaya  hipnosis  yang terdahulu. Mengingat  kembali sesuatu dengan jelasnya serta dengan  emosi-emosi sama di masa lampau dirasakan kembali dari sebuah pengalaman  hypnosis telah dilaporkan oleh sejumlah mahasiswa.  Bagi satu mahasiswa halusinasi nyamuk dari sebuah skala induksi telah kembali diingat secara jelas dalam cara dan emosi yang sama di masa lampau,  sebagai terdengar nama nyamuk itu disebut, seperti yang telah terjadi di permulaan dehynopsis ( keluar dari kondisi hipnotis).


Seorang mahasiswa mengalami serang  histeria satu minggu atau lebih setelahnya, yang mencakup bagian-bagian tubuhnya (wanita) menjadi mati rasa atau teranestasi;  gejala-gejala khas ini  menjadi bagian dalam induksi. Mahasiswa lainnya mengalami sebuah sensasi  fisikal yang sebenarnya, menyusut segera setelah  hipnosis. Patut diperhatikan  telah menjadi pertanyaan hypnotist ( penghipnotis) selama  masa regresi apakah  peserta menjadi lebih kecil. Mahasiswa lain telah  berteriak setelah kedua matanya menutup pada inisiasi atau permulaan induksi, membangkitkan kembali sebuah postur tubuh yang dia  asosiasikan dengan keadaan disudutkan dan dipukuli oleh ibunya  sebagai seorang anak.



Isu-isu ini telah dieksaminasi ulang  dalam sebuah studi kedua ( Hilgard, 1974) yang  berisikan dua induksi yang melibatkan  sebuah muatan kognitif yang lebih tinggi dan  hal-hal personal. Satu induksi diselenggarakan  dalam sebuah grup ( Harvard Group Scale Hypnotic Susceptibility Scale, Form C, Weitzenhoffer dan Hilgard, 1962).


Sebuah insiden lebih  tinggi atas  efek-efek yang tak dikehendaki telah direkam. Tiga puluh tujuh dari 120 subyek ( 31%) telah mengalami reaksi-reaksi buruk  yang berlangsung  mulai dari  5 menit hingga 3 jam setelah hipnosis. Sembilan belas subyek mengalami efek-efek jangka pendek yang berlangsung hingga  satu jam. Efek-efek tersebut mencakup keletihan yang  teramat hingga mengantuk, distorsi kognitif, kecemasan dan mimpi-mimpi. Reaksi-reaksi yang sama telah ditemukan diantara efek-efek jangka panjang, yang  berlangsung hingga durasi 3 jam, dengan  efek tambahan sakit kepala, pusing-pusing, mual dan   rasa sakit dan sukar digerakan pada lengan atau leher. Keletihan yang teramat hingga membuat  mengantuk  dan  tanda-tanda gerakan yang tidak diinginkan (  refleks) kerap dilaporkan:

  • Saya tidur setelah hipnosis dan tertidur lagi pada siang hari  itu dalam kelas meskipun tidur nyenyak dan cukup  malam sebelumnya—Saya jarang merasa ngantuk   selama  siang  hari’ (1974:280). ‘Saya mengalami sakit kepala selama satu setengah jam, kemudian tidur  3 jam, dan bangun tanpa sakit kepala’ (1974:291).


  • Saya mengalami sakit kepala selama hipnosis dan  berlangsung hingga  2 jam sampai saya  mengambil waktu tidur sejenak dan  itu melenyapkan sakit kepala’ (1974:291).


  • Partisipan   yang lain melaporkan bahwa, ‘jantungnya berdebar dan dia telah mengalami kecemasan yang intensif’ (1974:286).


  • Komentar-komentar lainnya mencakup: ‘Saya merasa semacam keanehan selagi saya berjalan menuju kelas saya berikutnya…. seperti  ketika saya baru saja bangun dari tidur di pagi hari. Hal-hal telah menjadi kabur/tak jelas; saya agaknya  telah berada dalam sebuah  kelinglungan, tidak cepat memahami/tanggap terhadap segala  hal disekitarku’ (1974:288).

  •  ‘Saya   lemah dan terhuyung-huyung dalam bergerak selama sekitar 8 menit’;… tidak yakin dengan itu atau siap untuk berpikir’; ‘…merasa sangat letih dan  seperti  mau  tertidur pulas  selama 19 menit’ (1974:288).


Kebingungan kognitif diiringi/disertai  dengan keletihan hebat yang mendatangkan kantuk dan tanda-tanda gerakan yang tidak diinginkan. Partisipan yang lainnya melaporkan bahwa:


  • dia  telah “dibingungkan, cemas… berjalan mondar-mandir dalam kelinglungan’ dan ‘ merasa mual’ dan  dia ‘ telah berusaha untuk mengingat hal-hal tetapi tidak dapat mengingat.’ Kebingungan  berlangsung selama malam hari’ dan dia ‘telah  mengalami banyak mimpi yang sangat nyata/tajam’ terkait dengan “ hal-hal memalukan atas kesalahan-kesalahan’ (1974:289-90).

  • Mahasiswa lain ‘secara tiba-tiba mengalami kekosongan pikiran-blank out  di mesin ketiknya  yang mana ini tidak pernah dia alami sebelumnya’ (1974:290).

  • Partisipan lainya merasa ‘pusing dan mual ringan selama 3,5 jam’ ( 1974:294).

  • Perubahan citra tubuh telah  nyata terjadi  seperti ditemukan dalam investigasi sebelumnya ( Hilgard dkk 1961), satu mahasiswa menggambarkan ‘ merasakan sebagian dirinya—kedua tangannya   berada 20 kaki   terpisah jauh dari tubuhnya’ dan ‘keletihan hebat yang membuat kantuk berlangsung selama satu jam atau lebih’ (1974:286).



Studi-studi kasus Page dan Handley ( 1990) telah menyediakan wawasan-wawasan yang lebih lanjut dan mendukung kerja yang dipioniri  Hilgard.  Mereka melaporkan dua insiden  efek-efek buruk pada mahasiswa-mahasiswa, satu merupakan kogitif dan transitory dan satunya lagi merupakan neurofisiologi dan  hal paling serius yang telah dilaporkan dalam sebuah konteks laboratorium.



Pada yang pertama, seorang mahasiswa yang merupakan seorang dengan   nilai tinggi pada “susceptible” (kemampuan dipengaruhi secara mudah)  berdasarkan Standford Form C, termasuk untuk perihal post hypnotic amnesia, telah gagal untuk mengingat antara satu dan dua  pada beberapa jam kemudian dan  nomor-nomor telepon dua sobat karibnya yang nomor-nomornya sangat diingat baik olehnya. Deskripsinya  adalah :
bahwa dia ‘.. merasa aneh, seperti pikiranku menjadi kosong.’ Dalam  perihal mimpi, dia telah mengalami mimpi-mimpi mengerikan, sugestif konflik atas sebuah keengganan untuk melepaskan control ( Shevrin, 1972).



Dia juga  mengalami pengalaman-pengalaman tak menyenangkan  saat kanak-kanak di usia 6 tahun dan 9 dengan  anastesi kimia dimana  dia telah terlibat dalam sebuah hitung mundur, membenci   baunya dan mengalami mual setelahnya. Page dan Handley ( 1990:252) telah menghipotesakan bahwa :
The similarities of counting, loss of control, feelings of helplessness, smelling an unpleasant odor in the Ammonia item, and possibly even age regression (to ages 7 and 10 in the SHSS:C), may have all contributed to producing the amnesic effect.



Kesamaan-kesamaan  penghitungan, kehilangan kontrol, perasaan-perasan ketakberdayaan, mencium aroma yang tak menyenangkan dalam  zat Amonia, dan bahkan mungkin regresi usia (  pada usia 7 dan 10 dalam SHSS;C), mungkin semuanya telah  berkontribusi pada menghasilkan efek bersifat amnesia.



Pada kasus kedua
, seorang  anak perempuan berusia 18 tahan yang memiliki sebuah keluarga dan sejarah pribadi epilepsi, tetapi telah  dan bebas  dari serangan kejang-kejang selama 7 tahun, telah mengalami sebuah  serangan  yang terlihat  sebagai serangan epileptik  selama  Standford Form A  sedang dijalankan. Dia telah  melewati/lulus pada 10 perihal/item pertama. Kemudian dipertengahan menuju item atau perihal post hypnotic suggestion/amnesia, selama  menjalani  perihal/item  ini; ‘Setelah anda membuka mata anda,anda akan  merasa baik. Anda  tidak akan mengalami sakit kepala atau efek-efek lainnya setelahnya…’(1990:253), sebuah serangan kejang-kejang  pada lain kesempatan telah berlangsung selama 45 detik. Ini meliputi:
her eyes opening and rolling upward, her head drawing back and to one side, and muscular rigidity in her arms and torso. As she regained consciousness, she was trembling and perspiring: within seconds she was able to answer questions and seemed somewhat embarrassed by the event. She reported a faint, ‘drained-of-energy’ feeling (saying she just felt like sleeping), along with abdominal cramps and a slight feeling of nausea. She was given a cool cloth, which she placed on her forehead. Within a few minutes, she insisted she had recovered but was unable to stand unassisted owing to lack of strength. She attributed this partly to the fact that she h ad eaten only a banana and a candy bar all day (the time was about 3.00pm). (Page and Handley, 1990: 253) 


kedua matanya terbuka dan mendelik kearah atas, kepalanya   menarik  kebelakang dan ke satu sisi, dan  kekakuan otot pada lengan-lengannya dan  pada torso/badan. Kala dia   telah mendapatkan kembali kesadarannya, dia  gemetaran dan  berpeluh: dalam  hitungan detik dia dapat menjawab  pertanyaan-pertanyaan dan  telah terlihat agak malu oleh peristiwa tersebut. Dia telah melaporkan sebuah kelemahan yang sangat,  merasa ’ energi   yang telah terkuras’ (mengatakan bahwa dia  seperti  merasa tidur), bersamaan dengan keram perut dan sebuah perasaan mual yang ringan. Dia telah diberikan sebuah   kain  dingin, yang dia letakan diatas keningnya. Dalam  beberapa  menit, dia bersikeras bahwa dia telah pulih namun tidak dapat untuk berdiri tanpa dibantu karena kurangnya kekuatan. Dia  telah dikaitkan  sebagian dengan  fakta bahwa dia  hanya makan sebuah pisang dan sebuah gula-gula sepanjang hari itu ( jam waktu itu sekitar  pukul 03:00). (Page dan Handleym 1990:253)


Sebuah EEG klinik telah  merekam sekitar dua jam  kemudian telah  normal, sebagaimana telah  ditemukan pada umumnya dalam   epilepsi  yang terjadi secara interval. Kejang-kejang tersebut,  meskipun seperti epilepsi, telah  menjadi bagian penting  yang umum dengan sebuah kecocokan histeris. Page dan Handley telah  menghipotesakan  sebagai sebuah  mekanisme yang mungkin  “ sebuah  kebangkitan keseluruhan dari sebuah keadaan jiwa  terdahulu ketika sebuah fase dari keadaan itu berulang -redintegration [serangan] kejang-kejangnya (namun tanpa basis organic) sehubungan dengan  keserupaan-keserupaan antara serangan kejangnya terdahulu yang tak menyenangkan dan sejumlah  perihal/item  dari SHSS;A- Stanford Hypnotic Susceptibility Scale: Forms A (1990:254)



Bersambung ke Bagian 3 : Kognitif Versus Induksi-Induksi Ideomotor


UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora



No comments:

Post a Comment