Pages

18 September 2013

Persidangan City Harvest Church : Ketika "Business As Usual" Memberangus Integritas Pemimpin Gereja

Oleh : Martin Simamora



Jaksa : Laba  dari  ‘Sham Bonds’  yang Telah Dibayarkan Berasal dari Dana Gereja
MYP File photo | Interactive Graphics: Derrick HoKong Hee, founding pastor of City Harvest Church, holding hands
with wife Ho Yeow Sun (third from left)
at the Subordinate Courts on June 27, 2012.

Laba   yang diterima dari apa yang diduga sebagai ‘sham bonds’  atau surat-surat berharga yang tidak mendatangkan manfaat bisnis/  palsu  dimana City Harvest Church telah menginvestasikan dana gereja, laba yang dimaksud tersebut  adalah uang yang berasal dari gereja/uang gereja, Jaksa telah  berupaya membuktikan hal ini dalam persidangan Kamis, 5 September 2013  terhadap pendiri gereja Kong Hee dan lima orang deputinya.


Jaksa telah menghadirkan email-email  diantara para  terdakwa untuk memperlihatkan “aliran dana-dana” antara firma manajemen investasi  gereja  AMAC Capital Partners dan  Firna, yang telah menerbitkan surat berharga senilai 11 juta dolar yang telah menjadi tujuan investasi  gereja. AMAC  dijalankan oleh Chew Eng Han, salah satu  terdakwa, dan Firna telah lama dimiliki oleh anggota jemaat gereja, Wahju Hanafi.


Dalam sebuah email antara Hanafi dan Chew dan terdakwa lainya Serina Wee, yang menetapkan  jadwal waktu transfer-transfer uang dari AMAC ke Firna sehingga Firna dapat membayarkan kembali investasi-investasi surat-surat berharga yang dilakukan gereja. Ketika ditanyakan pada  saksi apakah jadwal waktu   transfer dari AMAC ke Firna telah diikuti, Hanafi menjawab “saya pikir hampir seperti itu” tetapi dia menambahkan bahwa  rencana itu berasal dari terdakwa dan dia tidak menanyakan mengapa mereka membutuhkan hal itu dilaksanakan.



Hanafi juga tidak mengetahui dimanakah AMAC  telah menerima uang yang diberikan kepada  Firna. Jaksa  berupaya  untuk memperlihatkan bahwa  Firna, AMAC dan perusahaan  lainnya, firma produksi music Xtron Productions, kesemuanya telah dimanfaatkan untuk secara illegal menyalurkan dana-dana gereja untuk karir music pop  Ho Yeow Sun, isteri Kong. Enam terdakwa  telah dituduh tahun lalu melakukan penyalahgunaan sekitar total 50 juta dolar untuk membiayai karir musik nyonya Ho dan untuk menutupi penggunaan uang gereja.




Apartemen  New York Senilai 2,2  Juta Untuk Ho Yeow Sun
Credit: straitstimes.com

Co founder City Harvest Ho Yeow Sun telah menerima  sebuah apartemen senilai 2,2 juta dolar di New York saat dia melakukan rekaman albunya di sana. Manajernya di Amerika Serikat, Justin Herz juga telah menerima jutaan dolar  yang berasal dari dana gereja untuk melejitkan karir Sun di AS.



Rincian ini telah disingkapkan pada Rabu, 4 September 2013 ketika Negara berupaya memperlihatkan  bagaimana enam pemimpin gereja yang dituduh  telah menyalurkan hampir 11 juta dolar dana gereja untuk  karir Ho yang secara illegal melalui  surat-surat berharga palsu yang telah diterbitkan oleh perusahaan Firna.


Credit: www.channelnewsasia.com

Menanyakan secara tegas kepada pemilik dan anggota lama jemaat  gereja Wahju Hanafi saat maju dalam persidangan, jaksa telah menghadirkan email demi email dimana salah satu terdakwa, Serina Wee, telah menginstruksikan Hanafi tentang bagaimana menggunakan uang  gereja  untuk investasi   bond, dalam jumlah besar untuk diberikan kepada Herz  untuk album dan publikasi album Ho.



Meskipun Hanafi mengakui melaksanakan banyak hal  instruksi-instruksi Serina—namun  tidak termasuk kesepakatan apartemen senilai 2,2 juta dolar—Hanafi bersikukuh bahwa dia  telah membuat keputusan final atas firma. Dia juga mengklaim bahwa dia memiliki dua sumber uang, satu  berasal dari bond-bond Firna dan  satunya lagi  8 juta dolar dari kesepakatan-kesepakatan bisnisnya di Papua New Guinea.




Transaksi-Transaksi Tersebut Dikatakan Karena Gereja Ingin Membeli Property Suntec


Para  pemimpin  gereja  City Harvest ingin membeli sebuah properti  di Suntec City . Transaksi itu digambarkan sebagai peristiwa yang legal dan dalam beberapa hal bahkan “umum” terjadi dalam dunia bisnis. Itulah penjelasan yang disampaikan oleh para pembela pada Jumat, 6 September 2013 yang memaparkan bahwa kesepakatan-kesepakatan finansial yang dilakukan adalah hal yang sehari-hari/biasa yang mana hal ini diyakini Negara telah digunakan untuk  menyembunyikan sebuah penyalahgunaan dana-dana gereja.


Tiga firma hukum  terkemuka termasuk Drew & Napier dan Rajah & Tann –keduanya firma  hukum  Singapura  juga telah menggambarkan  hal ini dan transaksi-transaksi  yang  telah diduga mencurigakan dan tidak menemukan apapun yang salah, demikian pembelaan para pembela.


Penuntut umum  telah mengutarakan  sebelumnya bawa mantan manajer investasi gereja Chew Eng Han, salah satu terdakwa, mengatakan padanya bahwa para auditor  gereja semakin lama semakin “tidak nyaman” dengan semua bond tersebut. Chew kemudia mengusulkan sebuah rencana untuk “merestruktur”  semua surat berharga tersebut.


Namun N. Sreenivasan, pembela terdakwa menyatakan  bahwa pada saat itu, City Harvest dalam pembicaraan untuk membeli properti  di  Suntec, dan telah menyarankan  berbagai transaksi   yang dilaksanakan untuk mendanai pembelian properti.


Pembela juga menyatakan bahwa pada ahirnya, gereja dan  AMAC Capital Partners ,  manajer  investasi gereja untuk mengelola bond telah menguangkannya dan telah dibayarkan dengan bunga penuh,sehingga tidak ada kerugian apapun sebagai akibat transaksi-transaksi tersebut.



AUDITOR GEREJA TELAH   MENASEHATKAN GEREJA UNTUK MEMBELI PROPERTI ATAS NAMANYA SENDIRI
-
Credit : straitstimes.com

Auditor gereja, Foong Daw Ching mengatakan bahwa  anggota-anggota City Harvest Church telah mendatangi dirinya selama  bertahun-tahun untuk meminta saran mengenai keinginan gereja membeli properti-properti, investasi uang dalam bond dan transaksi-transaksi finansial yang  mungkin memerlukan pengungkapan atas hubungan-hubungan sebelumnya antara  dua pihak yang bertransaksi.



Sebagai contoh, ketika City Harvest  mempertimbangkan  membeli sebuah properti  melalui pihak ketiga (nominee company), dia telah memberitahukan gereja  membelinya atas namanya sendiri seperti New Creation Church  yang telah memberikan contoh terkait hal ini.



Terdakwa Serina Wee  telah mengatakan dalam sebuah email bahwa auditor telah memberikannya saran, termasuk bagaimana City Harvest  seharusnya “ tidak memberikan gambaran bahwa (gereja)  memilik kendali penuh tetapi hanya  sebagian kendali atas Xtron”, yang mana adalah sebuah firma yang memiliki hubungan dengan gereja, yang telah dituduh membantu   terdakwa anggota-anggota gereja yang telah menyalahgunakan dana-dana gereja.



Akan tetapi, Foong, seorang mitra di firma Akuntan Baker Tilly yang mengaudit gereja, menyatakan bahwa saran yang disampaikan biasanya sangat umum sebab dia bukanlah “mitra resmi” gereja atau pribadi yang ditunjuk pada firma tersebut. Dia hanyalah “mitra resmi” gereja selama satu tahun pada 1993 sebelum auditor lainnya dari Baker Tilly mengambil alih peran tersebut. Memperlihatkan sebuah email yang telah dia kirimkan pada 2006 yang menggambarkan dirinya sebagai “konsultan mitra” City Harvest, dia mengatakan bahwa itu bukanlah jabatan resmi dan dia   telah membuat jabatan itu untuk memberikan “ketenangan” pada anggota-anggota gereja bahwa mereka dapat mendatangi dia kapan saja.





AUDITOR : SERINA WEE ‘MENYALAHARTIKAN” SARANNYA KEPADA GEREJA
Credit: straitstimes.com

Auditor  gereja menyampaikan kesaksi di persidangan City Harvest Church pada Jumat, 6 September 2013 bahwa praktek-praktek tertentu  telah digambarkan dalam email-email yang  ditulis oleh Serina Wee sebagai “ tidak patut”, dan “menyalahartikan” nasihat yang dia telah berikan kepada gereja.  Hal-hal ini  mencakup  meremehkan hubungan dekat  yang dimiliki gereja dengan perusahaan-perusahaan terkait, misalkan dengan  meninggalkan informasi dalam risalah rapat-rapat gereja.



Jaksa telah mengajukan Foong Dawn Ching, yang  telah memberikan nasehat kepada anggota-anggota gereja, beberapa email yang ditulis Wee kepada lima terdakwa lainnya berisikan daftar saran-saran Foong yang dimaksudkan diberikan kepadanya terkait  akuntansi dan penyingkapan transaksi-transaksi antara gereja dan perusahaan-perusahaan terkait, Sebuah email pada 2008 memperlihatkan dia menggambarkan “Bro Foong” mengatakan   gereja seharusnya tidak  membuat risalah semua hal yang telah dijelaskan  terkait Xtron Productions kepada  anggota-anggota sebuah pertemuan luar biasa “sehingga tidak akan  memperlihatkan  terlalu dekat sebuah hubungan atau kendali (atas Xtron).”



Tetapi Foong telah menyanggaj telah memberikan  saran semacam itu.”Kenapa saya, dalam posisiku, akan mengatakan pada seseorang untuk melakukan sesuatu yang  terlihat tidak patut? Itu jelas bukan datang dari saya.” Dia menambahkan bahwa Wee tidak  mengecek ulang pada dirinya terlebih dahulu terkait apa yang telah dia katakana kepadanya sebelum menyampaikan kepada pemimpin-pemimpin gereja.




Apakah Auditor Gereja Memiliki  Hubungan Dekat Dengan Para Pemimpin CHC?
Credit: straitstimes.com

Sebuah pertukaran informasi yang “panas” berlangsung di pengadilan pada Senin, 16 September 2013, antara pembela terdakwa Edwin Tong dan auditor Foong Daw Ching, terkait pemeriksaan silang pada diri Foong selama persidangan City Harvest Church.



Tong mewakili pihak Kong Hee, pendiri gereja, berupaya untuk memperlihatkan bahwa dalam serangkaian email yang berlawanan dengan klaim-klaim Foong sebelumnya, dia kenyataannya menjaga sebuah hubungan dengan para pemimpin gereja. Dia  juga telah memberikan mereka saran pada penggunaan dana pembangunan gereja dan bagaimana memberitahukan  transaksi-transaksi semacam ini kepada jemaat gereja, ujar pengacara.



Tong juga  menyatakan bahwa  Foong, yang dahulu adalah managing partner  firma audit untuk City Harvest, telah memberikan instruksi-instruksi  untuk  menugasi auditor dengan  mengelola  laporan keuangan gereja pada pengungkapan investasi-investasi   City Harvest Church.


“Anda berupaya menjauhkan dirimu …untuk menutupi bahwa anda secara pribadi mengawasi audit gereja dan… dapat menganulir seketika pandangan-pandangan  para  mitra,” ujar Tong.


Foong, terlihat jelas marah, membalas dengan pedas beberapa kali :”Saya tidak setuju.” Pada  satu titik, dia  meninggikan suaranya dan berkata, “ Halo halo halo… jangan  jejalkan kata-kata dalam mulutku.”


Dia mengatakan bahwa pernyataan Tong tidak benar  dan email-email yang telah hadirkan telah melukiskan “sebuah gambar yang tidak lengkap.” Foong  bersikukuh bahwa dia hanya memberikan saran  umum kepada pemimpin-pemimpin gereja, dan hanya auditor yang berwenang atas    keuangan klien yang akan  memiliki suara final dalam keputusan-keputusan terkait  sebuah audit.



Martin Simamora | Straits Times.com

BERSAMBUNG



No comments:

Post a Comment