Pages

08 August 2013

GEREJA YANG SEJATI



By. Pdt. Esra Alfred Soru, STh, MPdK.

Gereja yang sejati adalah gereja yang bertobat. Gereja yang berubah pengertian dan sikapnya terhadap Yesus. Gereja yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Kalau ada gereja yang tidak seperti ini, itu adalah gereja yang palsu. Kalau ada orang Kristen yang tidak seperti ini, itu adalah orang Kristen palsu. Kalau ada majelis gereja yang tidak seperti ini, itu adalah majelis palsu. Kalau ada pendeta yang tidak seperti ini, itu adalah pendeta yang palsu. Bagaimana sikap saudara terhadap Yesus?



Khotbah Minggu : 4 Agustus 2013
GEREJA YANG SEJATI
Khotbah Perayaan Ulang Tahun GKIN “REVIVAL” Ke-5.

Hari ini adalah ulang tahun ke 5 dari gereja kita dan dalam perayaan ulang tahun yang ke 5 ini, khotbah kita bertema “GEREJA YANG SEJATI”. Sebenarnya ini adalah khotbah yang sudah pernah disampaikan 5 tahun yang lalu, tepatnya adalah pada pembukaan gereja kita yang pertama (selama beberapa seri). Tetapi sengaja khotbah ini diangkat kembali karena beberapa alasan :


  1. Ada banyak di antara saudara yang aktif sekarang tidak ada pada kebaktian perdana kita dan minggu-minggu setelahnya (Agustus 2008) dan karenanya belum mendengar khotbah ini.
  2. Ada juga saudara yang hadir saat itu tetapi itu sudah 5 tahun yang lalu yang mungkin sudah saudara lupakan dan karenanya penting juga untuk mengingatnya kembali.
  3. Khotbah ini penting untuk membuat kita selalu ingat dan tetap menjaga diri agar menjadi gereja yang sejati.

Bahwa suatu khotbah atau ajaran boleh diulang pada yang sudah pernah mendengar bukanlah sesuatu yang salah. Itu ada dasar alkitabiahnya :



Ul 6:6-7 – (6) Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
(7) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Note :
“Mengajarkannya berulang-ulang” secara implisit menunjuk pada ajaran yang sama yang harus diajarkan.Fil 3:1b-2 – (1b) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu. (2) Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu,..”

Istimewa
Bandingkan dengan terjemahan yang lain :

TL - (1) Maka tiada aku segan berulang menyuratkan perkara serupa itu kepadamu,karena ia itu menjadi selamat bagi kamu. (2) Jagalah dirimu daripada "anjing-anjing"; jagalah dirimu daripada orang yang berbuat jahat; jagalah dirimu daripada sunat yang salah


BIS - (1) Saya tidak merasa berat untuk mengulangi apa yang sudah saya tulis kepadamusebelumnya; sebab hal itu baik untuk keselamatanmu. (2) Berhati-hatilah terhadap orang-orang yang melakukan hal-hal yang jahat, orang-orang yang pantas disebut 'anjing'. Mereka mendesak supaya orang-orang disunat Karena itu sekarang kita akan mendengar khotbah ini sekali lagi.
**********

Sepanjang sejarah berdirinya, gereja Kristen banyak diancam dengan berbagai macam penderitaan (terutama pada zaman Romawi). Gereja menderita secara hebat di bawah penderitaan Kaisar Nero, Kaisar Claudius, Kaisar Caligula, Kaisar Trayanus, dll. Meskipun demikian gereja tidak pernah mati dan tidak akan mati. Yesus Kristus sendiri berkata :


Mat 16:18 - Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.


TL – “… Aku akan membangunkan sidang-Ku; dan segala pintu alam maut pun tiada akan dapat mengalahkan dia.


KJV - “…I will build my church; and the gates of hell shall not prevail against it. (Aku akan membangun gereja-Ku, dan pintu-pintu neraka/alam maut tidak dapat menang melawannya)


Suatu gereja lokal bisa saja dimusnahkan, tetapi gereja secara universal tidak akan pernah bisa dimusnahkan. Bahwa gereja mampu bertahan dari segala upaya penghancuran ini membuktikan adanya kekuatan ilahi yang memeliharanya. Kekuatan ilahi ini tidak lain adalah kuasa dari Kristus – Kepala Gereja itu.

Roman persecution of Christians was depicted in paintings such as
"The Christian Martyrs' Last Prayer" by Jean-Leon Gerome
CREDIT : cnn.com


Gereja memang telah bertahan selama kurang lebih 2000 tahun tetapi gereja harus terus berjuang agar tidak menjadi serupa dengan dunia, agar tidak bergeser dari panggilannya, agar tetap menjadi gereja seperti yang diinginkan Yesus (Kepala Gereja). Fakta hari ini adalah adanya
begitu banyak gereja yang sudah menjadi serupa dengan dunia ini, sudah bergeser dari panggilannya, sudah menjadi gereja yang palsu dan menyimpang. Gereja harus tetap menjadi gereja yang sejati (sesuai kehendak Allah). Saya percaya gereja mula-mula yang dikisahkan dalam Kis 2:41-47 adalah gereja yang sejati. Mari kita lihat teksnya :


Kis 2:41-47 : (41) Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. (44) Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, (45) dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. (46) Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, (47) sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Melalui teks ini dan beberapa peristiwa dalam pasal-pasal selanjutnya memperlihatkan pada kita sejumlah ciri dari gereja yang sejati :

I. GEREJA YANG SEJATI ADALAH GEREJA YANG BERTOBAT.

Kalau kita melihat dalam teks kita, Kis 2:41 memberikan keterangan kepada kita tentang munculnya jemaat mula-mula :


Kis 2:41 - “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Jadi jemaat mula-mula terbentuk dari orang-orang yang “menerima perkataannya itu”. Perkataan siapa ? Petrus !
Konteks ayat ini menunjukkan bahwa setelah peristiwa Pentakosta dalam Kis 2:1-13, Petrus mulai berkhotbah.


Kis 2:14 - Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.

Jadi khotbah Petrus sangat panjang (ayat 14-36, 38-40). Di ayat 37 ada pertanyaan dari orang-orang Yahudi :



Kis 2:37 - Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Dan Petrus menjawab :

Kis 2:38 - Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.


Selanjutnya ayat 41 berkata : “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.


Jemaat mula-mula adalah jemaat yang ‘menerima perkataan itu’. Perkataan yang mana ? Perkataan Petrus yang berkata ‘Bertobatlah…..’. Jadi jemaat mula-mula adalah jemaat yang bertobat. Jemaat mula-mula adalah kumpulan dari orang-orang yang bertobat. Inilah gereja yang sejati ! Gereja yang sejati adalah gereja yang bertobat. Pertobatan menjadi tolok ukur apakah sebuah gereja adalah gereja yang sejati atau gereja yang palsu.

Berbicara tentang pertobatan maka di dalam Alkitab ada 2 arti dari pertobatan yakni :

a. Datang kepada Kristus, dan percaya / menerimaNya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pertobatan yang ini hanya bisa terjadi satu kali saja dalam hidup seseorang.


b. Pertobatan dari dosa-dosa setelah kita percaya.
Ini harus terjadi terus menerus / berulang-ulang dalam sepanjang hidup orang Kristen.Pertobatan yang mana yang dimaksudkan oleh Petrus dalam Kis 2:38? Dari konteks yang sudah kita lihat maupun dari bahasa Yunani yang dipakai jelas bahwa pertobatan yang dimaksudkan di sini adalah pertobatan dalam arti yang pertama yakni menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Orang-orang Yahudi pada saat itu adalah orang-orang Yahudi yang turut terlibat di dalam pembunuhan terhadap Yesus. Dengan bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat artinya mereka berubah pemikiran tentang Yesus.


Gereja yang sejati adalah gereja yang bertobat. Gereja yang berubah pengertian dan sikapnya terhadap Yesus. Gereja yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Kalau ada gereja yang tidak seperti ini, itu adalah gereja yang palsu. Kalau ada orang Kristen yang tidak seperti ini, itu adalah orang Kristen palsu. Kalau ada majelis gereja yang tidak seperti ini, itu adalah majelis palsu. Kalau ada pendeta yang tidak seperti ini, itu adalah pendeta yang palsu.


Bagaimana sikap saudara terhadap Yesus? Kalau dahulu saudara membenci Yesus atau acuh tak acuh terhadap Yesus, apakah sekarang hati / pikiran saudara sudah berubah? Ada banyak orang yang hanya berubah sikap / pemikirannya tentang gereja (dulu anti gereja, sekarang pro gereja), tetapi sikap hatinya terhadap Yesus tidak berubah (tetap acuh tak acuh). Ini bukan pertobatan! Maukah anda yang belum berubah sikap terhadap Yesus, yang bersikap acuh tak acuh terhadap Dia, yang tidak respek kepada Dia menyambut Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat anda secara pribadi? Kecuali itu, anda bukan gereja/orang Kristen yang sejati! Demikian juga dalam pelayanan, kalau saudara memberitakan Injil, berusahalah bukan hanya sampai orang itu berubah sikap terhadap gereja, kekristenan ataupun Kitab Suci.



Berusahalah sampai orang itu berubah sikap terhadap Yesus! Berusahalah sampai orang itu percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Gereja yang sejati adalah gereja yang bertobat / menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jikalau pertobatan ini tidak ada maka gereja itu adalah gereja yang palsu.



II. GEREJA YANG SEJATI ADALAH GEREJA YANG LAHIR DAN BERTUMBUH DALAM FIRMAN.


Gereja yang sejati bukan hanya gereja yang bertobat tetapi juga gereja yang lahir dan bertumbuh dalam Firman. Perhatikan bahwa sebelum terjadinya pertobatan massal dalam Kis 2:41 ada 2 peristiwa yang menarik yakni ada mujizat di mana Roh Kudus turun ke atas murid-murid (Kis 2:2-3) dan ada bahasa roh yang diucapkan oleh murid-murid (Kis 2:4). Jadi ada 2 kejadian spektakuler/supranatural/mujizat. Lalu bagaimana reaksi orang banyak setelah melihat 2 peristiwa ajaib itu? Ada 2 reaksi :
Acts of the Apostles Chapter 2-2
Biblical illustrations by Jim Padgett, courtesy of Sweet Publishing,
Ft. Worth, TX, and Gospel Light, Ventura, CA. Copyright 1984
Credit: wikimedia.org

  • Sebagian orang bingung

Kis 2:6-7, 12 – (6) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. (7) Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata:"Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? (12) Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya ini?"


  • Sebagian orang menghakimi/menyindir
Kis 2:13 - Tetapi orang lain menyindir: "Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."



Menarik sekali, ada mujizat yang luar biasa dan ada orang yang bingung, ada orang yang menyindir. Tapi tidak ada yang percaya dan bertobat. Perhatikan hal penting ini! Ada mujizat spektakuler (lidah api turun dari langit dan bahasa roh) tapi hal itu tidak mendatangkan pertobatan/iman tapi kebingungan dan sindiran. Dan ada pemberitaan Firman Tuhan / khotbah Petrus yang menyebabkan pertobatan / iman (3000 orang bertobat dan menjadi gereja perdana). Itu berarti bahwa sebuah gereja seharusnya lahir karena mendengar Firman Tuhan dan bukan karena melihat mujizat.



Ini ciri gereja yang sejati. Ia lahir karena mendengar Firman Tuhan dan bukan karena melihat mujizat. Ini juga sekaligus menunjukkan superioritas / keunggulan Firman Tuhan daripada mujizat di mana iman yang sejati itu lahir dari mendengar Firman Tuhan dan bukannya melihat mujizat.

Alkitab memperlihatkan banyak contoh di mana mujizat tidak bisa melahirkan iman yang sejati. Misalnya bangsa Israel yang banyak sekali melihat mujizat Tuhan (baik di PL maupun di PB) tetapi mayoritas mereka tidak pernah percaya / beriman secara sungguhsungguh.

Jadi benar bahwa iman yang sejati bukan lahir dari mujizat tetapi dari Firman Tuhan.


Roma 10:17 - Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Yoh 20:31 - tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.


Karena itu jangan menjadi orang Kristen yang gila/maniak mujizat. Mujizat tidak melahirkan iman yang sejati bahkan mujizat bisa menyesatkan karena setan/nabi palsu bisa buat mujizat (Mat 24:24; 2 Tes 2:9). Jadilah orang Kristen yang cinta Firman Tuhan. Jadilah gereja yang cinta Firman Tuhan lebih daripada mencintai mujizat.


Gereja mula-mula begitu mencintai Firman Tuhan dan karena itu setelah lahir dari Firman Tuhan, mereka juga bertumbuh dalam Firman.


Kis 2:42 - Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Dalam ayat ini ada 4 hal yang disebutkan yaitu pengajaran rasul-rasul, persekutuan, berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Tetapi perhatikan bahwa Firman Tuhan (pengajaran rasul-rasul) ditempatkan pada rangking 1! Ini menunjukkan bahwa hal yang paling penting dalam sebuah gereja adalah Firman Tuhannya. Firman Tuhan harus menduduki tempat terutama / paling penting dalam gereja. Karena itu hamba Tuhan sendiri harus mengutamakan Firman Tuhan. Memang hamba Tuhan juga punya tugas-tugas lain, seperti bezoek, counseling, rapat, dsb, tetapi semua itu tidak boleh menggeser Firman Tuhan.



Karena itu salahlah kalau khotbah hanya 15 menit tapi doa syafaat dan warta mimbar jauh lebih lama dari khotbah. Jemaat juga harus menekankan Firman Tuhan. Sekalipun hamba Tuhan menekankan Firman Tuhan, tetapi kalau jemaatnya tidak, maka tidak ada gunanya.


Inilah ciri khas gereja yang sejati. Kiranya gereja kita pun dapat menjadi gereja yang sejati, gereja yang mengutamakan Firman Tuhan di atas segala-galanya.

III. GEREJA YANG SEJATI ADALAH GEREJA YANG BERDOA.

Gereja yang sejati bukan hanya gereja yang bertobat, bukan hanya gereja yang lahir dan bertumbuh lewat Firman Tuhan tetapi juga gereja yang tekun dalam doa. Ini terlihat dari ayat 42 :


Kis 2:42 : “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”.

Jadi berdoa juga adalah aktivitas yang penting di dalam gereja mula-mula. Benar bahwa mereka mengutamakan Firman Tuhan di atas segala-galanya tetapi mereka sama sekali tidak mengabaikan yang namanya doa. Ini tentu adalah hal penting yang perlu dibahas tetapi masalahnya kita tidak mendapat banyak informasi tentang aktivitas doa jemaat mula-mula dari bacaan kita (Kis 2:41-47). Tetapi minimal ada 2 hal yang bisa dicatat dari aktivitas doa jemaat mula-mula :


a. Mereka berdoa dalam persekutuan.
Ini terlihat dari kata-kata “mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”. Jadi berarti mereka bukan berdoa secara pribadi saja tetapi mereka melakukan itu pada waktu mereka berkumpul. Dan dengan demikian boleh dikatakan bahwa jemaat mula-mula berdoa bersama-sama. Mereka melakukan persekutuan doa. Jadi berdoa secara pribadi memang penting tetapi berdoa bersama-sama dalam sebuah persekutuan juga penting. Mungkin saudara sudah berdoa secara pribadi untuk gereja saudara, tetapi apakah saudara ikut dalam persekutuan doa untuk mendukung gereja? Tanggal 2 kemarin kita mengadakan doa bersama-sama di gereja kita, itu adalah persekutuan doa. Dan kita akan terus melakukan persekutuan doa semacam ini. Maukah saudara terlibat di dalamnya? Ingat, tanpa persekutuan doa, gereja tidak mungkin bisa maju! Dengan adanya persekutuan doa maka gereja akan maju.


This contemporary engraving of Charles Haddon Spurgeon preaching
at the Music Hall in the Royal Surrey Gardens
Credit : victorianweb.org
Pengalaman membuktikan bahwa gereja-gereja yang maju, hamba-hamba Tuhan yang maju dalam pelayanannya selalu mengutamakan persekutuan doa. Penginjil Amerika terkenal yakni Billy Grahammempunyai team doa lebih dari 100 orang. Juga pengkhotbah terkenal Charles Spurgeon, mempunyai 700 orang yang melakukan persekutuan doa dalam gerejanya. Ini menyebabkan gereja dan pelayanan mereka diberkati dan berhasil. Lalu berapa banyak orang yang berdoa untuk gereja kita? Jikalau kita mau agar gereja kita diberkati dan berhasil di dalam pelayanan-pelayanan kita, maka kita harus banyak berdoa di dalam persekutuan. Memang doa secara pribadi itu juga penting tetapi doa di dalam persekutuan mempunyai kuasa yang besar sebagaimana yangdikatakan Yesus :


Mat 18:19 - Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.


Kata-kata “dua orang” di sini bukan menyatakan suatu jumlah secara pasti tetapi itu menyatakan adanya persekutuan di dalam doa. Juga kata “sepakat” menunjukkan adanya kesatuan di dalam doa itu. Karena itu persekutuan doa di dalam gereja sangatlah penting.


Pertobatan penting, FIRMAN TUHAN juga penting tetapi semua itu harus ditopang dengan doa terutama persekutuan di dalam doa.


Jadi gereja yang sejati adalah gereja yang hidup dari doa juga. Ingat gereja bertumbuh bukan dengan kekuatan manusia, bukan dengan kekuatan keuangan, bukan dengan pengalaman, tetapi dengan kuasa doa. Kiranya dengan ulang tahun gereja kita yang kelima boleh menjadikan kita menjadi gereja yang hidup dalam persekutuan doa.


b. Mereka berdoa dengan tekun.
Jemaat mula-mula bukan hanya hidup dalam persekutuan doa tetapi juga mereka melakukan semuanya itu dengan tekun. Dalam Alkitab Terjemahan Baru Indonesia, ayat 42 ini terdiri dari 2 kalimat :


Kis 2:42 : “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”.


Kalimat yang pertama adalah : “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Sedangkan kalimat yang kedua adalah : Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa”. Tetapi seharusnya ini hanya 1 kalimat sebagaimana dikatakan dalam Alkitab Terjemahan Lama :


TL - Maka mereka itu pun bertekun di dalam pengajaran rasul-rasul, dan di dalam persekutuan, dan di dalam hal memecahkan roti, dan doa.


Jadi, kata ‘bertekun’ dalam ayat 42 itu juga ditujukan kepada persekutuan doa. Karena itu ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa jemaat mula-mula bukan hanya tekun dalam pengajaran rasul-rasul, bukan hanya tekun di dalam persekutuan, bukan hanya tekun di dalam memecahkan roti, tetapi juga tekun dalam doa. Ya, mereka bukan hanya berdoa tetapi bertekun di dalam doa. Artinya adalah bahwa mereka tidak hanya berdoa 1 atau 2 kali lalu stop. Mereka tidak hanya “panas-panas tahu ayam”, tetapi mereka bertekun atau berdoa secara terus menerus. Berdoa memang penting tetapi tanpa ketekunan, semuanya tidak ada manfaatnya. Ingat di dalam ajarannya tentang doa di dalam Mat 7:7, Tuhan Yesus berkata “mintalah maka kamu akan diberi, carilah maka kamu akan mendapat, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu”. Kata “mintalah, carilah ketoklah” dalam bahasa Yunani ditulis dalam bentuk present yang artinya teruslah minta, teruslah cari, teruslah ketok”, maka Tuhan akan menjawabnya. Kalau anda berkunjung ke rumah orang, apakah anda hanya mengetok pintu 1 kali saja? Tentu tidak! Anda akan mengetuknya berulang-ulang sampai pintu dibukakan bukan? Jadi semua ini mengajarkan kita untuk bertekun di dalam doa.


Saya tahu bahwa selama 5 tahun gereja berdiri kita sudah banyak berdoa untuk gereja ini, untuk pembangunan, dll. Tapi kita jarang berdoa bersama-sama dalam persekutuan dan kita tidak tekun di dalam hal itu. Gereja yang sejati adalah gereja yang tekun di dalam persekutuan doa. Kiranya di ulang tahun gereja kita yang ke-5 ini kita menjadi gereja yang tekun di dalam persekutuan doa.


IV. GEREJA YANG SEJATI ADALAH GEREJA YANG BERSAKSI DAN MEMBERITAKAN INJIL”.

Gereja yang sejati adalah gereja yang bersaksi dan memberitakan Injil. Ciri ini kita temui dalam jemaat mula-mula :


Kis 4:33 - Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpahlimpah.


Juga perlu diketahui bahwa mereka bukan hanya bersaksi dan memberitakan Injil tetapi itu menjadi prioritas pelayanan mereka. Maksudnya adalah setiap kesempatan adalah kesempatan untuk bersaksi / memberitakan Injil. Ada beberapa fakta yang menunjukkan ini :



a. Mereka masih mengunjungi Bait Allah.

Perhatikan ayat-ayat berikut :


Kis 2:46 - Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah…’

Kis 3:1 - Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.

Kis 5:25 – “…"Lihat, orang-orang yang telah kamu masukan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak."


Penggunaan Bait Allah adalah sesuatu yang aneh. Mengapa mereka tetap pergi ke Bait Allah? Apakah itu berarti bahwa mereka tetap menganut agama Yahudi tetapi juga menganut kekristenan (sinkretisme)? Jelas tidak mungkin. Lalu mengapa? Jelas karena mereka tidak mau memutuskan hubungan dengan orang-orang Yahudi supaya bias memberitakan Injil kepada mereka.



b. Mereka melanjutkan setiap peristiwa mujizat dengan pemberitaan Injil.
Rasul-rasul banyak membuat mujizat tetapi menariknya mujizat itu dilakukan bukan demi mujizat itu sendiri tapi demi Pemberitaan Injil. Di Kis 3:1-10, Petrus dan Yohanes menyembuhkan seorang lumpuh tetapi setelah itu mereka memanfaatkan peristiwa itu untuk memberitakan Injil.



Kis 3:11-15 - (11) Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo. (12) Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? (13) Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. (14) Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. (15) Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.


Di Kis 4:20 mereka berdoa agar mujizat terjadi :

Kis 4:30 - Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tandatanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."


Lalu di Kis 5 :12-16 ada banyak mujizat terjadi.


Kis 5:12, 15-16 - (12) Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak… (15) bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka. (16) Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan.


Dan akibatnya ada dalam Kis 5:14 :

Kis 5:14 - Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.


Ini bukan berarti bahwa mujizat melahirkan iman! Hanya Firman Tuhan yang melahirkan iman. Jadi setiap mujizat yang terjadi digunakan oleh gereja sebagai SARANA untuk memberitakan Injil yang olehnya orang menjadi percaya. Di sinilah peranan mujizat.



Mujizat tidak boleh menjadi TUJUAN melainkan SARANA dari pemberitaan Injil. Bandingkan hal ini dengan KKR-KKR zaman sekarang yang mengobral mujizat tanpa pemberitaan Injil. Gereja yang sejati adalah gereja yang mengutamakan Pemberitaan Injil di atas segala-galanya.


c. Mereka tetap memberitakan Injil di tengah berbagai tantangan.

Petrus dan Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak setelah menyembuhkan orang lumpuh di Bait Allah. Apa yang terjadi selanjutnya?


Kis 4:1-3 - (1) Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orangorang Saduki. (2) Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. (3) Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
Acts of the Apostles Chapter 4
Credit :Biblical illustrations by Jim Padgett, courtesy of Sweet Publishing, Ft. Worth, TX,
and Gospel Light, Ventura, CA. Copyright 1984 -- wikimedia.org

Dan menariknya, pada saat mereka disidang, justru itu kesempatan bagi mereka untuk memberitakan Injil.


Kis 4:10-12 - (10) maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. (11) Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru. (12) Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Di kesempatan lain, mereka ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara

Kis 5:18 - Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.

Tetapi setelah dilepaskan secara mujizat oleh seorang malaikat (Kis 5:19), mereka kembali memberitakan Injil lagi.



Kis 5:21 - Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ…’

Lalu mereka ditangkap lagi dan dilarang dengan keras agar jangan lagi memberitakan nama Yesus


Kis 5:26-29 : (26) Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, …(27) Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, (28) katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." (29) Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.


Tapi malah mereka dengan berani terus memberitakan Injil lagi


Kis 5:30-32 – (30) Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. (31) Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. (32) Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia."


Menarik sekali, mereka tidak takut dengan berbagai ancaman. Mereka tetap beritakan Injil dengan BERANI dan TANPA KOMPROMI. Mereka jelas berbeda dengan kaum pluralis masa kini yang terlalu bijaksana dan bijaksini hingga tidak berani memberitakan nama Yesus di tengah masyarakat yang pluralistik. Mereka merubah Pemberitaan Injil dengan dialog antar umat beragama. Gereja yang kehilangan keberanian untuk memberitakan Injil pada hakikatnya bukanlah gereja atau minimal bukan gereja yang sejati.


d. Mereka berdoa untuk pemberitaan Injil.
Jemaat mula-mula, ketika mendengar banyaknya tantangan dalam PI, mereka lalu berdoa untuk rasul-rasul agar diberi keberanian memberitakan Injil



Kis 4:29 - Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.


e. Mereka mengutamakan pemberitaan Injil di atas tugas lainnya.
Dalam Kis 6 ada kebutuhan untuk pelayanan diakonia. Yang dilakukan oleh para rasul adalah mereka memilih 7 orang untuk pelayanan diakonia ini. Apa alasannya?


Kis 6:3-4 - Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."

Jadi pelayanan diakonia penting tapi pelayanan Firman / pemberitaan Injil lebih penting sehingga rasul-rasul perlu mengangkat orang lain dan tidak melakukan pelayanan diakonia itu yang mengganggu pemberitaan Injil. Ini penting!!! Hamba Tuhan harus tahu bahwa pelayanan utamanya adalah memberitakan Firman Tuhan / pemberitaan Injil.

Pelayanan yang lain (bezoek, counseling, organisasi, dsb) sekalipun juga penting, tetapi bukanlah yang terutama. Hal ini harus juga disadari oleh jemaat supaya jemaat tidak menuntut hamba Tuhan melakukan pelayanan-pelayanan sekunder sehingga mengabaikan pelayanan primer! Menariknya, salah 1 dari antara 7 diaken itu adalah Stefanus. Sebagai diaken, tugas utamanya pelayanan meja/diakonia tapi anehnya itu tidak membatasi dia untuk memberitakan Injil. Ia memberitakan Injil dengan berani hingga akhirnya dirajam hingga mati.

Lima fakta ini memperlihatkan bahwa jemaat mula-mula adalah jemaat yang sangat menekankan pemberitaan Injil. Akibatnya adalah :


Kis 2:47 – ‘….Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Kis 5:14 - Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,

Kis 6:1 – “Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah,…”

Karena adanya pemberitaan Injil maka gereja bertumbuh secara kuantitas. Gereja yang bertumbuh secara kuantitas hanya karena pertumbuhan secara biologis tapi tak ada pemberitaan Injil bukanlah gereja yang sejati. Pemberitaan Injil membuat orang Kristen sejati lebih banyak dari orang Kristen KTP. Jika dalam sebuah gereja lebih banyak orang Kristen KTP daripada orang Kristen sejati maka itu bukanlah gereja yang sejati. Jadi gereja yang sejati adalah gereja yang memberitakan Injil.


Tadi saya sudah jelaskan tentang kesaksian gereja. Tapi sekarang perhatikan kembali ayat kita :


Kis 4:33 – ‘Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus…’

Jadi ayat ini memperlihatkan bahwa isi dari kesaksian gereja itu adalah kebangkitan Tuhan Yesus. Mengapa hanya disebut kebangkitan saja dan tidak kematian?

  • Ini adalah synecdoche! 
  • Kebangkitan disebut karena kebangkitan merupakan sentral dan klimaks dari karya Kristus 
  • Semua orang tahu bahwa Yesus disalibkan. Jadi tidak perlu terlalu diberitakan tetapi soal kebangkitan, tidak semua orang tahu karena itu diberitakan berulang-ulang (Kis 3:15; 4:10; 5:30).

Tapi selain itu mereka juga memberitakan tentang pertobatan dan Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.


Kis 3:19 - Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan

Kis 4:12 - Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Jadi seluruh inti Injil diberitakan oleh gereja mula-mula. Para rasul tentu memberitakan juga hal-hal praktis tetapi jelas bahwa Injil lebih utama untuk diberitakan. Nilailah gereja-gereja yang ada, berapa banyak mereka berkhotbah tentang Injil? Hari ini pemberitaan dari mimbar-mimbar gereja telah menggeser Injil. Yang diberitakan hanya masalah moral/etika, mujizat kesembuhan ilahi, teologia kemakmuran, berkat, keberhasilan, pengalaman pribadi, dll, sedangkan salib Kristus (kematian) dan kebangkitan-Nya, penebusan dosa, tidak lagi menjadi sentral pemberitaan gereja. Kalau pemberitaan tentang salib dan kebangkitan Kristus menjadi hilang dari mimbar gereja maka gereja menjadi liar dan itu adalah gereja yang palsu.


Bandingkan dengan pemberitaan Paulus :


1 Kor 15:1-4 - (1) Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. (2) Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (3) Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, (4) bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.


Gereja yang berhenti memberitakan Injil adalah gereja yang palsu. Gereja yang sejati adalah gereja yang menekankan PI.

Tanggal 3 Agustus kemarin adalah ulang tahun gereja kita yang ke-5, marilah kita berjuang untuk menjadi gereja yang sejati. Gereja yang bertobat (Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat), gereja yang lahir dan bertumbuh lewat Firman Tuhan, gereja yang tekun di dalam doa, gereja yang bersaksi dan memberitakan Injil. Biarlah kita selalu berdoa agar ciri dari gereja yang sejati ini tetap ada di dalam gereja kita. Selamat Ulang Tahun yang ke-5, Tuhan Yesus menyertai kita!
- AMIN -

No comments:

Post a Comment