Pages

17 June 2013

Dipertahankan Tetap Beriman oleh Tuhan



Oleh :   DR. Burk Parsons

Hal ini tepatnya  karena Tuhan  menopang kita sehingga kita mampu untuk bertahan secara setia hingga kesudahannya. Dengan tangan-Nya yang kasih, Dia  memberkati kita dengan didikan



Winston Churchill kerap mengutip  perkataan ini , “Sure I am of this, that you have only to endure to conquer. You have only to persevere to save yourselves,” atau “Saya yakin akan hal ini, bahwa  anda hanya perlu bertahan untuk menang. Anda  hanya perlu bertahan untuk menyelamatkan dirimu sendiri. “ Mempertimbangkan apa yang telah ia capai dalam hidupnya, pernyataan semacam ini pastilah tepat. Kemenagan-kemenangan Churchill telah mendemonstrasikan kemampuannya untuk bertahan hingga kesudahan. Dia telah mengatasi berbagai keganjilan yang  hebat, dan ketabahan dirinya telah memampukannya untuk bertahan dalam kesukaran-kesukaran dan kompleksitas-kompleksitas  kehidupan politik selama Perang Dunia Kedua.


Meskipun apa yang dinyatakan Churchil ini adalah akurat, namun hanya akurat sejauh hal itu berhubungan dengan kapabilitas alami manusia. Chuchill menyerukan  bertahan untuk menyelamatkan diri kita sendiri dengan segala sarana yang dapat diterapkan pada para serdadu dalam saat perang.



Ini adalah tuntutan yang keras untuk bertempur hingga  ahir  untuk mengalahkan musuh. Dan, memang benar, pernyataan ini membawa ide yang mirip dalam Kitab Suci. Dalam Kitab Ibrani, kita dipanggil untuk  melakukan perlombaan yang  disiapkan sebelumnya bagi kita (Ibrani 12:1). Rasul Paulus  juga menasehatkan kita untuk bertahan sehingga kita dapat memerintah bersama dengan Kristus ( 2 Timotius 2:12), dan meskipun mengajarkan para murid mengenai penganiayaan, Yesus telah mengatakan,”dia yang bertahan hingga kesudahan akan diselamatkan” (Matius 10:22). Kesaksian Kitab suci jelas; kita harus bertahan hingga kesudahan agar memperoleh  keselamatan. Akan tetapi, ini hanyalah bagian dari persamaan Alkitab.



Walaupun doktrin ketekunan orang-orang kudus adalah poin terahir dalam akrostik Calvinistik, itu tidak lantas berarti  bagian ahir dalam doktrin keselamatan. Sebaliknya, bagian ini  bersifat mendasar untuk setiap aspek keselamatan kita. Pada hal yang paling inti dari ketekunan orang-orang percaya adalah kuasa penopangan Tuhan—satu-satunya    dasar kita dapat bertahan adalah karena  Tuhan yang maha kuasa mempertahankan-memelihara kita. Dia adalah  Pencipta dan Penyelesai iman kita, dan hanya dalam Dia kita hidup, bergerak, dan memiliki keberadaan kita.



credit :broadcastsm.com
Sayangnya, banyak orang Kristen menjadi  penganut  deist  (–maksudnya meyakini Tuhan itu pencipta alam semesta namun kemundian mengabaikannya, tidak   mengendalikan kehidupan, memberikan pengaruh atas fenomena alam, dan tidak memberikan penyingkapan supernatural, ditambahkan oleh editor).  Orang Kristen telah ditipu oleh gagasan bahwa setelah memulai karya keselamatan dalam hidup kita, Tuhan meninggalkan kita –melepaskan kita dengan  sarana-sarana kita sendiri sementara Dia duduk menunggu kesalahan kita. Tidak ada yang bisa jauh dari kebenaran. Hal ini tepatnya  karena Tuhan  menopang kita sehingga kita mampu untuk bertahan secara setia hingga kesudahannya. Dengan tangan-Nya yang kasih, Dia  memberkati kita dengan didikan. Dengan kebaikan-Nya, Dia menuntun kita kepada pertobatan, dan dengan pengorbanan-Nya, Dia telah mengalahkan Musuh dan telah menaklukan kematian.


Karena hal inilah, kita akan bertahan karena kita adalah lebih dari pada pemenang melalui Dia yang telah mencintai kita. Oleh karena itu, kita hidup  coram deo atau dalam hadirat Tuhan, dihadapan wajah Tuhan keselamatan kita.



Preserved by God, Tabletalk- Ligonier Ministry and R. C Sproul |diterjemahkan-diedit  oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment