Pages

25 May 2013

Percaya dan Berserah Kepada Kedaulatan Tuhan


Dia telah datang dan berseru kepada Tuhan agar memperlihatkan dirinya yang penuh kuasa dan baik dalam gereja kami, dalam kota kami, dan diantara bangsa-bangsa. Anda tidak akan melakukan hal ini jika anda tidak percaya bahwa Tuhan  berdaulat



Baru-baru ini sebuah keluarga baru telah datang dan mengunjungi  gereja kami. Telah menjadi kekhasan yang selalu  dilakukan, kami mencoba membangun hubungan dengan mengajak mereka makan siang. Selama percakapan  sahabat baruku ini telah menceritakan  tentang bagaimana dia  menyukai doktrin tersebut (Kedaulatan Tuhan)  dan telah  berkomitmen untuk   melakukan  penanaman gereja. Saya  berpikir kami berdua  memiliki semangat dengan pembicaraan dan potensi untuk ministry. Akan tetapi, ketika kami selesai, saya tidak  tahu seberapa dalam doktrin ini telah menembus kedalaman jiwanya dan melingkupi hidupnya.


Kedua hal itu  akan segera terbukti. Ketika kedaulatan Tuhan diyakini oleh seseorang , hal ini dimengerti oleh setiap orang.


Ada beberapa area dimana saya dengan segera dapat  melihat orang ini sungguh-sungguh  percaya kepada kedaulatan Tuhan. Pertama adalah, dia berdoa. Ini kedengaran sederhana bukan? Diantara  banyak alasan, kita berdoa karena kita percaya bahwa Tuhan adalah berdaulat. Orang ini telah menjadi seorang yang secara teratur hadir dalam pertemuan doa kaum pria pada pukul 6 pagi. Dia telah datang dan berseru kepada Tuhan untuk  memperlihatkan dirinya yang penuh kuasa dan baik dalam gereja kami, dalam kota kami, dan diantara bangsa-bangsa. Anda tidak akan melakukan hal ini jika anda tidak percaya bahwa Tuhan  berdaulat. Kurang berdoa adalah sebuah pernyataan teologis yang kuat, sama halnya dengan hidup penuh dengan doa.


Hal kedua dia  melompat kedalam  cara kehidupan gereja. Komunitas, misi,dan pelatihan. Orang ini dimanapun   menyemangati  orang dengan kebesaran Tuhan. Sekali lagi, anda pada dasarnya tidak melakukan ini jika anda berpikir bahwa kuasa dibalik kerja keras ini hanyalah kuasa dirimu sendiri. Jika siapapun  juga pada dasarnya  bersandar pada   hati manusia yang membatu  kemudian mereka menyadari bahwa  mereka tidak diperlengkapi  untuk menyingkirkan hal itu . Kita memerlukan  seorang Tuhan yang berdaulat yang bersedia untuk bertindak!


Pada  titik ini anda berangkali berkata, “Saya pikir ya, tetapi seseorang dapat melakukan hal-hal ini untuk sesaat saja dan kemudian  semakin melemah, menunjukan bahwa mereka tidaklah  sungguh-sungguh  telah berpegang kuat-kuat pada kedaulatan Tuhan.” Terhadap hal ini saya akan berkata, “Anda berangkali benar.” Dalam narasi ini masih ada hal lagi untuk dikisahkan.


Beberapa bulan setelah bergabung dengan gereja kami, pria baik hati ini menghubungi saya untuk memberitahukan bahwa isterinya telah didiagnosa menderita kanker. Dia meminta saya untuk berdoa. Saya katakan  kepadanya saya akan melakukan. Dengan penuh makna, dia menatap tajam padaku dengan mata berlinangan air mata dan berkata, “ Sebelum anda berdoa untuk  kesembuhan, berdoalah untuk sikap-sikap dan tindakan-tindakan kami. Berdoalah bahwa kita akan mengandalkan Kristus selama pencobaan ini.” Dalam kata-katanya yang panjang dia berkata, “Apakah bagusnya kesembuhan jika kami mempermalukan Kristus?”


Saya percaya bahwa anda mulai menyadari teologi yang diyakini oleh sahabat saya ini. Dia telah meluangkan  jam-jam yang panjang dalam doa, perenungan,  mempertimbangkan  jiwanya sendiri dan  jiwa isterinya dengan kedua kaki berdiri diatas Batu Karang keselamatannya. Dia  telah berdiam didalam Tuhan yang berdaulat dan juga baik. Dia  telah mempercayainya dan Saya telah memandangnya demikian. Iman  kepada seorang Tuhan yang berdaulat tidak  terletak pada halaman kredo  gereja yang berdebu—iman ini hidup secara  penuh kuasa dalam jiwa-jiwa  para orang kudus.


Tak lama kemudian dilakukan pembedahan dan isteriku dan aku telah membesuk sahabat-sahabat baruku di rumah sakit. Ketika kita tiba disana, kita disambut oleh senyum penung linang air mata dan peluk. “Mereka berpikir mereka  terkena kanker itu! Isterinya  telah melaluinya dengan hebat! Tuhan telah mendengarkan doa kami. Dia  begitu baik.” Dia kemudian memeluk kami dan  mengatakan kepadaku mengucapkan terimakasih  kepada Tuhan didalam doa.


Ini hanyalah sebuah kilasan dalam beberapa bulan kehidupan seorang pria. Ada sejuta lebih kilasan-kilasan berbagai kisah pada papan bulletin surga  tentang anugerah Tuhan. Kedaulatan Tuhan memperlihatkan dirinya sendiri kepada umatnya. Orang-orang ini percaya kepada Dia dan orang-orang lainnya memandang pada iman mereka.


Betapa  tak terbilang  hebatnya untuk merenungkan  fakta kembar bahwa Tuhan  dilibatkan dengan ciptaannya dan secara penuh kuasa berdaulat atasnya ( Kisah  Para Rasul 17:26-28; Maz 115:3). Anda  pasti  lebih disegarkan ketika anda mendalami kebenaran ini dalam realita bahwa dia juga secara abadi baik dan untuk umatnya (Mazmur 119:68; Roma 8:28).

Lagu:



Rise o'er sin and fear and care
Joy to find in every station,
Something still to do or bear.
Think what Spirit dwells within thee,
Think what Father's smiles are thine,
Think that Jesus died to win thee,
Child of heaven, canst thou repine."

(Jesus, I My Cross Have Taken - Lirik: Henry F. Lyte, 1824,direvisi 1833.Musik: Hy­fry­dol, Row­land H. Pri­chard,)


Erik Raymond is pastor at Emmaus Bible Church in Omaha, Nebraska | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment