Pages

25 May 2013

Atribut-Atribut Tuhan (3) : Mirip, Tetapi Sangat Berbeda


Bacalah terlebih dahulu bagian pertama dan  kedua dari serial perkuliahan oleh  R.C Sproul

Tibet - maxgarber.com

Kata Pengantar:

Salah satu doktrin-doktrin utama yang kita jumpai ketika kita mulai membaca Kitab suci adalah: bahwa manusia diciptakan dalam citra Tuhan. Meskipun doktrin ini  dalam bab-bab pertama Genesis/Kejadian memberitahukan kepada kita banyak  hal mengenai manusia, juga memberitahukan kepada kita sesuatu  tentang  Tuhan. Dalam pelajaran ini, DR. Sproul mengeksplorasi bagaimana keserupaan kita dengan Tuhan membuat bahasa yang dapat dimengerti mengenai Tuhan menjadi mungkin.


Tujuan-Tujuan Belajar

  1. Untuk memperkenalkan konsep citra Tuhan. 
  2. Menjadi mampu mendefinsikan tiga bentuk  berbeda dalam bahasa.
  3. Menjadi mampu menjelaskan penggunaan analogi dalam hubungannya dengan bahasa kita mengenai Tuhan.


Kutipan-Kutipan

Our greatest claim to nobility is our created capacity to know God, to be in personal relationship with him, to love him and to worship him. — John R.W. Stott


Klaim  kita yang terbesar untuk  kualitas kemuliaan adalah  kapasitas kita yang telah diciptakan untuk mengenal Tuhan, berada dalam hubungan personal dengan dia, untuk mencintai dia dan untuk menyembah dia.—John R.W Stott



No bodily eye hath ever, or can possibly see Him. Neither can the eye of understanding
perfectly reach Him.— Thomas Hodges

Tak satu mata manusiapun pernah, atau dapat secara memungkinkan melihat Dia. Tidak juga dapat mata pemahaman  secara sempurna menjangkau Dia. – Thomas Hodges



Kerangka Kuliah


A. Kita diciptakan dalam citra Tuhan –imago Dei.

  1. Hal ini mengatakan sesuatu   tentang kita, namun juga mengatakan sesuatu  tentang Tuhan.
  2. Jika ada dalam beberapa hal ada sebuah  kemiripan antara mahluk-mahluk manusia dan mahluk  ilahi, maka hal itu menjadi penting dalam upaya kita untuk  belajar sesuatu tentang Tuhan.


B.Semua  bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan Tuhan dalam bentuk bahasa manusia atau antropomorphis.

  1. Dalam Perjanjian Lama kita melihat bahasa yang kaya, membumi telah digunakan untuk menggambarkan Tuhan.
  2. Membandingkan perbedaannya, kita cenderung menggunakan kategori-kategori abstrak dan merujuk Tuhan sebagai “mencukupi  dirinya sendiri,” sebagai contoh.
  3. Orang   dibingungkan ketika mereka berpikir bahwa  yang pertama adalah  sebuah contoh bahasa kiasan tetapi yang kedua bukan.
  4. Keduanya adalah istilah-istilah manusia, dan kedua-keduanya sangat bermakna.



C. Thomas Aquinas  memiliki perhatian atas  bahasa yang kita gunakan untuk menggambarkan Tuhan.

  1. Aquinas telah mengidentifikasi tiga cara dasar dimana kita cenderung untuk menggunakan bahasa ketika  sedang menggambarkan  hal-hal yang kita lihat dalam dunia kita.

    a.Bahasa univocal—ketika sebuah kata diterapkan untuk  dua hal berbeda dan maknanya tetap sama persis.


    b. Bahasa equivocal—ketika sebuah kata diterapkan pada hal-hal yang berbeda dan  penerapannya  mengubah artinya secara radikal.


    c. Bahasa  analogis—ketika sebuah kata digunakan untuk menggambarkan dua hal berbeda dan makna kata berubah secara proporsional untuk membedakan mahluk-mahluk yang sedang digambarkan.


  2. Pengilustrasian : Ketika saya mengatakan “Saya memiliki seekor anjing yang baik,” ini tidak berarti sama dengan ketika saya berkata “Clay adalah seorang  yang baik.”
  3. Ketika saya mengatakan bahwa Tuhan adalah  baik, kita sedang menggunakan sebuah istilah manusia.
  4. Ada sebuah kemiripan antara kebaikan manusia dan kebaikan ilahi, tetapi bukan sebuah  identitas mutlak.
  5. Kebaikan Tuhan  secara tak terbatas melampaui kebaikan paling tinggi yang dapat kita  bayangkan diantara manusia.
  6. Kemahlukan Tuhan tidak sepadan dengan kemahlukan kita.
  7. Poinnya adalah bahwa setiap analogi yang kita gunakan  runtuh jika kita  memaksakannya terlampau jauh.
  8. Augustine/Agustinus  berkata bahwa apapun yang kita afirmasikan tentang Tuhan secara analogi, kita harus tolak secara univocal.
  9. Menurut Aquinas, semua bahasa kita mengenai Tuhan terbatas, tetapi bukannya tak bermakna. Bahasa kita tidak equivocal. Adas sebuah dasar yang nyata untuk mengkomunikasikan informasi yang  terpercaya dan memadai.
  10. Tuhan sedang diturunkan martabatnya kala dibicarakan dalam level kita, atau seperti kata Calvin, “ Dia sedang diucapkan  secara tidak sempurna.”
  11. Kita harus memahami batas-batas pembicaraan kita mengenai Tuhan, tetapi kita juga harus berjaga terhadap skeptisme karena  Kekristenan adalah sebuah agama yang diwahyukan.



Pertanyaan-Pertanyaan Studi (Pilihan Berganda)

1. Apakah  arti dari frasa latin imago Dei?

a. Citra Tuhan
b.Membayangkan Tuhan
c. Atribut-atribut Tuhan
d. Eksistensi Tuhan


2. Siapakah Teolog yang DR. Sproul sebutkan yang telah menganalisa tipe-tipe bahasa berbeda yang manusia gunakan untuk mengatakan berbagai hal?

a. John Calvin
b. Augustine
c. Thomas Aquinas
d. Anselm


3. Ketika sebuah kata digunakan untuk menggambarkan dua hal berbeda dan maknanya tetap sama persis, tipe bahasa ini disebut ____________________________ .

a. Bahasa analogis
b. Bahasa  univocal
c. Bahasa antropomorphis
d. Bahasa Equivocal


4. Ketika sebuah kata diterapkan untuk hal-hal yang berbeda dan  penerapannya  mengubah maknanya secara radikal, tipe bahasa ini disebut _________________________ .

a. Bahasa  Univocal
b. Bahasa Antropomorphis
c. Bahasa analogis
d. Bahasa Equivocal


5. Ketika sebuah kata digunakan  untuk menggambarkan dua hal berbeda dan makna kata tersebut berubah proporsional untuk  membedakan hal yang sedang digambarkan, tipe bahasa ini disebut ____________________________________________ .

a. Bahasa equivocal
b. Bahasa Univocal
c. Bahasa Analogis
d. Bahasa Antropomorphis


6. Jika kita katakan  bahwa seorang manusia adalah baik dan kita    mengatakan bahwa Tuhan adalah baik, tipe bahasa apakah yang sedang kita gunakan?

a. Bahasa analogis
b. Bahasa Equivocal
c. Bahasa Univocal
d. Bahasa Antropomorphis


7. Siapakah  yang mengatakan apapun yang kita afirmasi tentang Tuhan secara analogis, kita haris menolak secara  univocal?

a. Jonathan Edwards
b. Thomas Aquinas
c. John Calvin
d. Augustinus


8.Siapakah yang telah mengilustrasikan penurunan martabat Tuhan dengan membicarakannya pada level kita dengan mengatakan  “ Dia sedang diucapkan  secara tidak sempurna?”

a. Thomas Aquinas
b. John Calvin
c. Augustine
d. Martin Luther


Studi Alkitab

  1. Bacalah Kejadian 1:26-28. Apakah yang sedang diindikasikan oleh teks itu sendiri  dengan  manusia telah diciptakan dalam citra dan  kemiripan dengan Tuhan?
  2. Apa yang dikatakan Kejadian 1:26-28 mengenai kita manusia? Apa yang dikatakan teks kepada kita tentang Tuhan?
  3. Bacalah Kolose 1:15. Kristus dikatakan menjadi citra dari Tuhan yang tidak terlihat. Apakah perbedaan antara Kristus sebagai “citra Tuhan” dan Adam sebagai “citra Tuhan”? Apakah kesamaan-kesamaannya?
  4. Bacalah Roma 8:29 dan 2 Korintus 3:18. Bagaimanakah nas-nas  dari  Kitab Suci ini berhubungan dengan doktrin “citra Tuhan”?
  5. Apa sajakah analogi-analogi Tuhan yang dapat menjadi berbahaya jika ditekankan terlampau jauh?
  6. Berikanlah setidaknya satu contoh   biblikal yang mengilustrasikan pernyataan Augustine bahwa apapun yang kita afirmasi tentang Tuhan secara analogis, kita harus tolak secara univocal.


Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi

  1. Mengapakah doktrin citra Tuhan demikian penting dalam upaya-upaya kita untuk belajar mengenai Tuhan?
  2. Mengapa  penting untuk mengingat bahwa meskipun  bahasa abstrak umum kita mengenai Tuhan adalah antropomorphis?
  3. Diskusikanlah kategorisasi bahasa  oleh Aquinas. Apakah pengklasifikasian ini membantu? Apakah pengklasifikasiannya akurat? Jelaskan.
  4. Augustine (Agustinus) berkata bahwa apapun yang kita afirmasi mengenai Tuhan secara analogis, kita  harus tolak secara univocal. Apakah anda setuju atau tidak setuju? Pertahankanlah jawabanmu.


Aplikasi

  1. Pernahkah anda mempertimbangkan apakah maknanya bagi anda  telah diciptakan dalam citra Tuhan?
  2. Bagaimana diskusi tentang  tipe-tipe  yang berbeda bahasa manusia menolong anda selagi anda sedang berupaya  mengenali Tuhan secara lebih intim?
  3. Apakah reaksi anda terhadap pengetahuan bahwa Tuhan  menurun martabatnya ke level kita untuk berkomunikasi dengan kita?


Bacaan yang Dianjurkan untuk Studi Lebih Lanjut

Hoekema, Anthony, Created in God’s Image


Bersambung ke bagian IV : AKU ADALAH  Yang Agung


The Attribtes of God | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment