Pages

16 May 2013

Ketika Otak Manusia Terhubung Langsung Dengan Sistem Komputasi Awan

foto : singularityhub.com
Pada tahun 2030 atau 2040, inventor dan futuris Ray Kurzweil memperkirakan komputer-komputer mikro akan ditanamkan secara non invasif   didalam otak yang akan bertindak sebagai interface atau  antarmuka dengan  sebuah penyimpan data  awan” dan  daya pemroses.

Inventor dan futuris  Ray Kurzweil masih sangat meyakini dalam prediksinya bahwa pada tahun 2030an, komputer-komputer seukuran sel darah akan berintegrasi-menyatu dengan otak manusia dan secara dramatis meluaskan kapasitas kognitif otak manusia jauh melampaui 300 juta pola pengenal neocortex pada otak kita, sebuah jumlah yang besar namun menjadi terlihat usang.

Dan mengapakah Kurzweil tidak semestinya  menjadi yakin akan hal ini? Dengan perhitungannya, diamemang benar   sekitar 86 persen mengenaiwaktunya, dan perhitungannya bukanlah perhitungan yang dapat dikatakan meleset seperti perkiraan kita semua akan mengendarai sendiri mobil kita seperti halnya saat ini.

mybrainnotes.com
Mengembangkan  kapasitas teknologi untuk meniru-memimikan, dan  pada akhirnya secara  mendalam berintegrasi dengan otak manusia merupakan salah satu dari topik-topik sentral dari sebuah  Q&A Publik yang berlangsung pada 26 November 2012 lalu di Louisville, Kentucky AS sebagai bagian dari tur promosi buku barunya berjudul “How toCreate a Mind : The Secret of Human Thought Revealed. Buku baru ini mengulas pengetahuannya yang mendalam tentang hirarki bahasa dan kognitif untuk memprediksi  bagaimana  komputer-komputer akan melanjutkan untuk meluaskan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengaitkan informasi dalam apa yang kita sebut “cerdas.”

Perbincangan, yang telah direkam untuk siaran nasional, dengan cakupan yang luas, sehubungan dengan pengaruh  Kurzweil pada teknologi dan hampir semua diskusi apapun terkait seperti apakah  rupa dunia 30 tahun dari sekarang.  Sebagian besar, Kurzweil menjauhi berita utama yang melesatkan implikasi-implikasi filosopis dan  etika dari prediksi-prediksinya, yang paling utama bahwa Komputasi Super akan menciptakan sebuah kecerdasan makro cyber dimana  kesadaran manusia akan hidup selamanya. (Sebagaimana yang saya bayangkan banyak dari anda akan memberikan catatan dalam bagian komentar, itu adalah penyederhanaan yang terlampau berlebihan dan gegabah dari karya Kurzweil yang mempesona) sebaliknya, Kurzweil telah memfokuskan pada fundamental-fundamental sain dibalik Bagaimana  Menciptakan sebuah Pikiran, dan bagaiaman teknologi yang ada saat ini  sudah secara hebat memperbesar 300 juta pengenal yang lemah, yang secara alamiah telah diberikan kepada kita.



Kurzweil mengatakan bahwa prediksi-prediksi terakhirnya dibangun disekeliling teorinya : Pattern Recognition of Mind (PRTM), yang menggambarkan proses-proses kognitif kita sebagai sebuah rangkaian dari aktifitas-aktifitas yang bersarang. Dalam How To Create a Mind, dia menyatakan contoh bagaimana hampir semua orang berjuang untuk  membaca alphabet dari  bagian akhir ke awal, walaupun komponen-komponen informasi tersebut secara jelas tersimpan dalam neocortex. Tetapi pola---atau  jauh lebih tepat, ribuan pola-pola secara potensi—dimana neocortex menghubungkan data-data tersebut adalah hal inti dari kecerdasan, baik manusia atau artifisial.



Teori ini didasarkan pada karya inovatif Kurzweill sendiri pada software karakter optikal dan pengenal pidato-suara manusia, dan sebuah  teori sejenis yang telah diterapkan  pada sebagian besar program Watson,super komputer yang mengalahkan  timmanusia-para pemenang Jeopardy! Dan memenangkannya. Kurzweil  membela proyek Watson dari kritisme-kritisme yang dilemparkan bahwa super computer pada dasarnya menjalankan analisa-analisa  yang bersifat statistik bertentangan dengan pemrograman terspesialisasi.  Watson pada dasarnya  “membaca” 200 juta halaman Wikipedia untuk membangun toko pengetahuan, dan  secara statistik  menganalisanya   yang kerjanya telah dipolakan menurut model-model hirarki  hubungan data pada otak manusia (Kurzweil menyebutnya Hierarchical Hidden Markup Models pada karyanya : pengenal pidato-bahasa). Kurzweil   cepat  memberikan catatan bahwa Watson tidaklah sebaik rata-rata manusia ketika tiba pada pemahaman sebuah halaman tunggal Wikipedia; ini adalah kemampuan  untuk menyimpan dalam kuantitas masif dan menghubungkan secara cepat, inilah yang membuat komputer ini  begitu “cerdas.” Dia menyatakan bahwa segera, teknologi yang dikembangkan dari proyek Watson akan dapat  membantu para dokter dalam mendiagnosa penyakit-penyakit, karena dokter tidak memiliki  cukup waktu atau pengenal-pengenal pola untuk membaca dan secara cepat mengingat puluhan juta halaman riset medikal.


Dan dia juga yakin bahwa  Law ofAccelerating Returns akan terus menjadi kekuatan sesungguhnya  untuk komputasi, walaupun Intel kini memprediksi Hukum Moore akan kembali ke jalurnya pada 2022 atau lebih ( jika anda belum membaca  artikelPeter Cochrane yang sangat bagus di TechRepublic, bacalah sekarang).Kurzweil menggambarkan  struktur3D Intel  untuk transistor-transistor sebagai paradigma keenam Accelerating Returns (dengan Moore masuk pada nomor lima) yang akan terus mendorong pertumbuhan secara eksponensial dalam  kekuatan komputasi dan  membawa kita kepada Keistimewaan Teknologi dimana setiap orang begitu bergairah (atau ketakutan) akan hal ini.


Pada 2030an atau 2040an, dia  melihat komputer-komputer mikro telah ditanamkan secara non invasif dalam otak yang akan bertindak sebagai sebyah tatapmuka dengan sebuah penyimpan data “awan” dan daya pemrosesan—ini akan seperti memiliki lima atau  10 neocortex berdasarkan  kebutuhan. Dan mengingat bahwa otak orang dewasa kerap harus menulis ulang contoh-contoh data untuk “mempelajari” hal-hal baru, dimana hal itu tidak akan menjadi terlampau  berbeda dengan penggunaan kita  terhadap computer-komputer eksternal untuk menyimpan dan memproses data pada hari ini.  Menjelajahi smartphonenya disepanjang presentasi yang berjam lamanya, dia secara berulang menggambarkan perangkat-perangkat semacam ini sebagai “perluasan-perluasan otak.”


TechRepublic| Martin Simamora


No comments:

Post a Comment