Pages

19 February 2013

Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M






Injil : Seberapa Kokoh Sebuah Fondasi





1Tesalonika  2:13-17

Kata-kata  Rasul Paulus memberikan kepada kita sebuah fondasi yang kokoh karena kata-kata ini merangkumkan   berita injil  yang murni, yang dengannya kita telah selamat, dan yang diatasnya kita berdiri:



2 Tesalonika 2:13-17
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai .Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.



Dalam ayat 13 dan 14, Paulus merangkumkan berita Injil. Ini merupakan sebuah  rangkuman yang selektif dari Injil.  Kedua ayat tersebut tidak menekankan pengudusan [Sebuah subyek yang telah dibahwa Paulus sebelumnya dalam  1 Tesalonika, khususnya 4:1-12] atau perubahan-perubahan yang semestinya terjadi sebagai sebuah akibat beriman kepada Yesus. Ini karena Paulus sedang menekankan kedaulatan Tuhan dalam keselamatan kita, ketimbang dosa manusia dan  keadaan tak berpengharapan tanpa  Kristus. Dalam menjabarkannya, Paulus menekankan kepastian keselamatan kita dan keamanan setiap orang kudus, yang  menjadi kunci bagi  ketekunan atau ketabahan ditengah-tengah penganiayaan.



2 Tesalonika 2:13-14
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh [Sementara adalah benar berpikir mengenai pengudusan sebagai proses  yang dimulai dengan keselamatan dan berlanjut hingga kematian atau kedatangan kembali Tuhan Yesus. Saya percaya bahwa “pengudusan” disini merujuk pada mereka yang  telah Tuhan tetapkan untuk  keselamatan karena Dia telah memilih mereka untuk keselamatan] yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.



Asal/Sumber  keselamatan kita. Keselamatan adalah hasil dari kedaulatan Tuhan untuk memilih pada kekekalan masa lampau, sebuah pilihan yang telah dibuat jauh sebelum kita lahir, jauh sebelum kita telah melakukan yang baik atau yang jahat.



Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga. Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.[Efesus 1:3-6]



Maknanya adalah  mengamankan keselamatan kita. Tuhan menyelamatkan orang-orang berdosa yang terhilang atau tersesat  melalui proklamasi injil, melalui pengudusan Roh, dan melalui panggilan  ilahi-Nya (dan tidak dapat ditolak). Keselamatan bukan merupakan hasil upaya-upaya kita, tetapi merupakan hasil karya-Nya.



(1) Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.(2) Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.(3) Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.(4) Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, (5) telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita--oleh kasih karunia kamu diselamatkan—(6) dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,(7) supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. (8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.(Efesus 2:1-9)



Tuhan memisahkan kita untuk keselamatan, dan  kemudian Roh-Nya bekerja didalam diri kita, membawakan kehidupan  kepada kita dan membawa kita untuk percaya kepada  karya Yesus Kristus di atas salib Kalvari, dimana  pada salib itu Dia telah menanggung penghukuman bagi dosa-dosa kita dan telah menyediakan  kebenaran-Nya  ditempat dimana kita berada. Berkali-kali Perjanjian Baru, kita membaca bahwa keselamatan adalah  kerja kedaulatan Tuhan. Sementara manusia harus memilih untuk menerima keselamatan yang ditawarkan Tuhan [Baca juga Roma 9:6-13]



Yohanes 6:44
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.



Yohanes 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.


Kisah Para Rasul 16:13-14 :
Pada hari Sabat kami ke luar pintu gerbang kota. Kami menyusur tepi sungai dan menemukan tempat sembahyang Yahudi, yang sudah kami duga ada di situ; setelah duduk, kami berbicara kepada perempuan-perempuan yang ada berkumpul di situ. Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.



Titus 3:5-7
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.


Roma 8:28-30
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.



Sementara Paulus tidak mengabaikan pada fakta bahwa manusia harus merespon dalam iman pada berita injil, rangkumannya adalah padangan  keselamatan yang  bersentral pada Tuhan. Mengapa hal ini begitu penting bagi Paulus untuk mengingatkan orang-orang kudus   Tesalonika yang mengalami penderitaan  bahwa keselamatan adalah karya Tuhan? Karena keamanan atau kepastian kita, seperti halnya pada keselamatan kita, merupakan  karya puncak Tuhan, dan karya-Nya tidak pernah gagal. Apa yang diajarkan disini, dalam teks kita, Paulus  pun pada bagian lain menegaskannya  kembali :



Filip 1:6
Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.



Roma 11:33-36
O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya? Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!



Ibrani 12:1-2
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.



1 Tes 1:1-5
Dari Paulus, Silwanus dan Timotius kepada jemaat orang-orang Tesalonika yang di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami. Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita. Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.


Tujuan keselamatan kita. Paulus tidak hanya  menekankan makna keselamatan kita; dia juga  meminta perhatian pada tujuan keselamatan. Benar bahwa keselamatan membawa pengampunan atas dosa-dosa kita, sehingga kita telah dideklarasikan  benar dalam Kristus,dan dengan demikian kita tidak akan menghadapi murka kekal Tuhan. Tetapi  bukan itu yang Paulus inginkan  untuk kita lihat sebagai tujuan puncak dan final dari keselamatan kita. Dia secara sederhana dan gamblan menyatakan dalam teks kita :



2 Tes 2:14
Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.



Kita berpikir tentang gol dari keselamatan kita sebagai surga, dan kita berpikir dalam pemahaman-pemahaman “jalan-jalan yang terbuat dari emas,” tiada lagi penderitaan dan kesedihan dan kematian. Kita mengharapkan surga  sehingga kita dapat dipersatukan kembali dengan orang-orang yang dikasihi. Tetapi Paulus tidak menggambarkan gol dari keselamatan kita dalam  pemahaman-pemahaman demikian’ dia berbicara mengenai surga  dalam makna-makna kemuliaan Tuhan. Dia baru saja membicarakan dalam makna-makna yang sama sebelumnya pada 2 Tesalonika2 :



2 Tes 1:9-12
(9) Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,(10) apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.(11) Karena itu kami senantiasa berdoa juga untuk kamu, supaya Allah kita menganggap kamu layak bagi panggilan-Nya dan dengan kekuatan-Nya menyempurnakan kehendakmu untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan imanmu,(12) sehingga nama Yesus, Tuhan kita, dimuliakan di dalam kamu dan kamu di dalam Dia, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.



Gol injil adalah sebuah keselamatan yang memampukan kita untuk  turut serta dalam kemuliaan Tuhan di sepanjang kekekalan, sementara mereka yang menolak injil menghabiskan kekekalan jauh dari Tuhan dan kemuliaan-Nya. Tidak heran Paulus menuliskan ini,


1 Korintus 10:31
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.



Apa yang saya inginkan  untuk anda lihat di sini adalah bahwa Paulus telah menemukan apa yang perlu dinyatakan kembali didalam injil karena pengajaran palsu yang sedang dia koreksi  pada puncaknya adalah sebuah serangan pada injil. Ini merupakan sebuah serangan yang sangat terselubung, tetapi ini hanyalah sebuah indikasi akan sebuah tipu muslihat Setan dan antek-anteknya. Guru-guru palsu ini tidak menyerang Paulus secara langsung, tetapi mereka berupaya menggubah dan membahayakan pengajaran Paulus dengan mengklaim bahwa doktrin mereka berasal dari Paulus,  berasal langsung dari Tuhan (melalui sebuah wahyu), atau dengan  pengesahan dari Paulus. Mereka tidak menyangkal keilahian  Yesus Kristus atau doktrin penebusan yang bersifat substitusi  Yesus Kristus pada salib di Kalvari; mereka menyerang injil dengan menghilangkan gol injil tersebut.



Ini berangkali tidak segera terlihat. Jika seseorang dapat menyerang bagian manapun dari injil, maka orang tersebut telah menyerang injil secara keseluruhan. Klaim palsu bahwa Hari Tuhan sudah datang merupakan sebuah serangan pada hasil injil. Orang-orang kudus di Tesalonika dengan suka  cita bertahan dalam penganiayaan demi injil. Hal ini karena pengharapan yang dibawa injil, sebuah pengharapan yang Paulus nyatakan kembali dan berulang kali dalam kedua surat Tesalonika.



1 Tesalonika 1:9-10
Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang.

1 Tesalonika 2:19-20
Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami.


1 Tesalonika 3:11-13
Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu. Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu. Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.


1 Tesalonika 4:13-18
(13) Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.(14) Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. (15) Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal.(16) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;(17) sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.(18) Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.



1 Tesalonika 5:23

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.


2 Tesalonika 1:6-10
(6)Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu(7) dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala,(8) dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.(9) Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya,(10) apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.



Anda berangkali menanyakan, “Tetapi bagaimana dengan klaim ini bahwa  Hari Tuhan telah datang dapat membahayakan injil?” Klaim ini membahayakan dengan cara merendahkan nilai pengharapan dari injil. Pikirkanlah hal ini sejenak. Jemaat orang-orang kudus Tesalonika telah menempatkan semua telur didalam satu keranjang—keranjang injil. Mereka telah memilih untuk kehilangan berbagai kenikmatan demi janji-janji masa mendatang yaitu  kemuliaan, sebagaimana telah dilakukan Musa dimasa lampau :



Ibrani 11:24-26
(24) Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,(24) karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.(25) karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. (26) Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Inilah pengharapan yang Petrus katakan  dengan kepastian yang demikian besarnya :


1 Petrus 1:3-9
(3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,(4) untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.(5) Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.(6) Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.(7) Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.(8) Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,(9) karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu.



Mata orang-orang Tesalonika sepertinya telah terpatri pada “pengharapan yang hidup”—pengharapan kemuliaan[Roma 5:2], dan kemudian bersamaan dengan ini datanglah mereka yang mengklaim bahwa  Hari Tuhan telah datang. Tetapi sekalipun janji-janji kemuliaan yang Paulus telah sampaikan (dan jemaat Tesalonika mempercayainya), nyatanya tiada kemuliaan  telah terjadi kenyataan. Memang benar, berbagai hal memang nampak semakin buruk saja.  Orang-orang  kudus masih saja  dianiaya, orang-orang jahat tidak dihukum, dan mereka yang mati didalam Kristus  tidak dibangkitkan. Orang-orang Tesalonika yang percaya dengan klaim-klaim palsu dipaksa harus bertanya, “Kemuliaan apa?” Jika seseorang percaya dengan pengajaran palsu bahwa Hari Tuhan telah datang, maka anda juga harus mengaku bahwa janji-janji kemuliaan yang akan datang sebagaimana Paulus telah janjikan tidak digenapi . Dan jika gol injil adalah tidak lebih baik daripada ini, semua penderitaan mereka dalam kesia-siaan. Argumen Paulus sama   terkait dengan kebangkitan orang mati :


1 Korintus 15:12-19
(12) Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati?(13) Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.(14) Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.(15) Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus--padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan.(16) Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.(17) Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.(18) Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.(19) Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.



Dan dengan demikian sanggahan atau bantahan pertama oleh Paulus terhadap klaim bahwa Hari Tuhan telah datang sudah dinyatakan,dan kemudian  dia berlanjut pada rangkuman injil keselamatan yang murni dalam penyajian yang bersentral pada Tuhan.



Pandangan sebagaimana yang Paulus telah sampaikan, Inil yang bersentral pada Tuhan,dan dengan demikian orang Kristen dapat menjadi pasti bahwa segala hal yang telah Tuhan janjikan, Tuhan akan penuhi-genapi. Sekarang , jemaat Tesalonika memiliki 3 alasan baik untuk menolak pengajaran palsu ini : (1) Pengajaran ini pertama-tama tidak diajarkan oleh Paulus; (2)Prasyarat  yang diperlukan  untuk kedatangan Hari Tuhan dan belum terjadi; dan (3)gol injil adalah jauh lebih mulia daripada apa yang saat ini sedang mereka alami.  Dan dengan dasar yang telah dibentangkan ini, Paulus kini meminta kepada jemaat Tesalonika untuk berdiri kokoh dalam iman mereka, kasih dan pengharapan, ketimbang menjadi diguncangkan dan diganggu oleh pengajaran palus.



Perhatikan  seruan Paulus untuk menjadi stabil dalam rohani (ketimbang menjadi terguncang dan terganggu-2:2) dalam ayat 15:



2 Tesalonika 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.



Selanjutnya: “Lebih Dari”Keyakinan untuk Memiliki Hubungan Intim dengan Tuhan




The Perseverance of the Saints and the Purity of the Gospel (2 Thessalonians 2:13-3:5)|  diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora






No comments:

Post a Comment