Pages

08 February 2013

Jangan Berjalan Tidur! ( Bagian 3 Selesai)


Mount Reinier

Bacalah terlebih dahulu bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh :  Rev. Dr. Keith Krell


Menantikan Kembali Kedatangan Kristus (1 Tesalonika  5:6-11)


Pada bagian akhir ini, Paulus berkata,” jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.” Dengan kata lain, jangan sampai kedapatan tidak  waspada seperti halnya orang-orang  yang  tidak percaya. Permasalahan kita adalah :”menunggu” terdengar tidak melakukan apa-apa dan membosankan kita. Pada akhirnya, ketika kebanyakan kita berpikir tentang mananti, kita berpikir itu sesuatu yang kita pandang sebagai hal yang rendah. Berpikir terakhir kali kamu duduk di sebuah  ruang tunggu di sebuah tempat praktek dokter, dokter gigi, atau di sebuah stasiun kereta. Uh! Menunggu hal yang menyiksa karena kita adalah orang-orang yang tidak sabar. Tetapi ide menunggu Alkitab sangatlah aktif (bandingkan 1:9) [David Jackman, The Authentic Church (Great Britain: Christian Focus 1998), 115.]. Pada 5:6 Paulus mengatakan,”Jangan Tidur!” Dia menulis,” jangan kita tidur seperti orang-orang lain [Istilah “orang-orang lain” merujuk kembali pada orang-orang tidak percaya yang tanpa pengharapanpada  1 Tes  4:13.], tetapi berjaga-jaga [Paulus menggunakan istilah  gregoreo (“waspada”) pada  1 Kor 16:13; Kol 4:2; 1 Tes 5:6, 10; bandingkan dengan Mat 24:42, 43; 25:13; 26:38, 40, 41; Markus  13:34, 35, 37; 14:34, 37, 38; Lukas 12:37; Kisah Para Rasul  20:31; 1 Pet 5:8; Wah 3:2, 3; dan 16:15. BDAG s.v. gregoreo 2: “ dalam keadaan siaga terus menerus untuk waspada.”Dalam Perjanjian Baru,kata kerja  gregoreo tidak pernah merujuk kepada kehidupan jasmani.Nama dalam bahasa Inggris: Gregory berasal dari kata Yunani. Berangkali setiap kali kita berjumpa dengan seseorang bernama Gregory  atau  Greg kita semestinya diingatkan untuk berjaga  akan  kedatangan kembali Yesus..] dan sadar [Paulus  menggunakan istilah  nepho (“dalam keadaan sadar-awas”) pada 1 Tes 5:6, 8; 2 Tim 4:5; bandingkan dengan 1 Pet 1:13; 4:7; dan 5:8.]. Istilah “tidur” (katheudo) dalam konteks ini merujuk pada kelesuan rohani dan kelalaian terhadap cara pandang kedatangan kembali Kristus [Paulus menggunakan kata Yunani katheudo (“tidur”) dalam  1 Tes 5:6, 7 [2x], 10; dan Ef  5:15. Dalam setiap penggunaannya, Paulus memiliki perilaku etika /kepantasan  dalam benaknya. Pada  1 Tes 4:14, Paulus menggunakan sebuah kata Yunani lainnya yang diterjemahkan “tidur” (koimao) untuk merujuk  pada kematian orang-orang percaya. Kata ini tidak pernah memiliki konotasi kepantasan. Pilihan Paulus atas kata-kata merupakan hal yang  dilakukan dengan sebuah maksud. Untuk studi dan wawasan lebih lanjut, bacalah Thomas R. Edgar, “Makna  ‘Tidur’ pada  1 Tesalonika  5:10,” Journal of the Evangelical Theological Society 22:4 (December 1979): 345-49. Baca juga  artikel penulis ini yang sudah direvisi: Thomas R. Edgar,“Lethargic or Dead in 1 Thessalonians 5:10?” Chafer Theological Seminary Journal 6.4 (Sept-Dec 2000): 36-51. http://www.chafer.edu/home.html]. Tidur berlawanan dengan menjadi  “waspada dan sadar.” Kita semua  tahu bahwa ada “orang pagi” dan “orang malam.” Secara rohani kita disebut “orang pagi” bagi Tuhan. Tragisnya, banyak orang-orang percaya adalah orang-orang tidur  berjalan secara rohani yang telah teracuni oleh dunia.



Sejujurnya sangatlah mudah untuk menguap dan tidur di sepanjang hidup. Riset oleh Barna dan Gallup memperlihatkan bahwa tidak ada lagi perbedaan apapun antara perilaku orang-orang Kristen dan bukan Kristen. Dalam beberapa kasus, orang-orang Kristen lebih tidak bermoral dan tidak beretika daripada banyak orang-orang non  Kristen. Betapa ini menyedihkan hati Tuhan!Ada pekerjaan, pelayanan, pernikahan, dan anak-anak. Semua ini menguras waktu dan energi. Konsekuensinya, kecuali kita melakukan  secara sengaja, sangatlah mudah untuk mengabaikan persiapan rohani.  Berhentilah  menjalani kehidupan dengan piama sutra,  bangunlah[Gordon, Hope and Glory, 187.]. Hari ini, apakah kamu siap menyambut  kedatangan kembali Kristus? Besok? Bagaimana jika Dia harus datang dalam waktu 24 jam mendatang, siapkah anda atau akankah kamu menjadi malu untuk bertemu dengan-Nya? Jangan kedapatan sedang tidur!



Pada 1  Tesalonika 5:9-10, Paulus menjelaskan  mengapa orang-orang percaya akan diselamatkan dari murka Tuhan. Dia menulis, “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka [ Dalam konteks ini merujuk pada pencurahan murka Tuhan di bumi pada saat hari Tuhan (1 Tes 5:2-4).], tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.” “Murka” dalam konteks ini hampir dipastikan membawa makna ganda  : periode tribulasi dan murka kekal (neraka). Orang-orang percaya tidak ditentukan untuk kedua hal ini. Janji ini berlaku  bahkan hingga kepada orang-orang percaya yang  tidak waspada (5:10). Keadaan tidak waspada mempengaruhi pengudusan saat ini, tetapi tidak memiliki dampak pada saat pemuliaan yang akan datang [Daniel B. Wallace, “1 Thessalonians: Introduction, Outline, and Argument”: http://www.bible.org/node/1335.]. Hampir semua  ahli setuju bahwa  “murka” yang dimaksud dipandang merujuk pada neraka, sehingga saya tidak harus menjelaskan interpretasi ini. Akan tetapi, pandangan yang juga Paulus rujukan pada Tribulasi memerlukan dukungan kontekstual [Berlawanan dengan  Mayhue  yang  “ yakin bahwa dia (Paulus) sedang merujuk kepada murka  Tuhan yang kekal disini.” Richard Mayhue, First and Second Thessalonians. Focus on the Bible (Great Britain: Christian Focus, 1999), 135.].


Hal ini  dapat dengan segera ditemukan dalam konteks 5:2-3 dimana hari Tuhan disebutkan. Pandangan ini juga dikonfirmasi dalam 1:10 dimana Paulus secara jelas membentangkan kerangka inti ketiga dan akhir dari bukunya. Paulus sedang menyatakan bahwa kita  harus “menunggu Anak-Nya dari surga, Dia yang telah bangkit dari kematian, yaitu Yesus, yang telah menyelamatkan kita dari kematian yang akan datang”[ 1 Tes 5:10 tidak sedang mengomtraskan yang hidup dengan yang mati, tetapi lebih kepada orang-orang  percaya yang berjaga-jaga dan yang tidak berjaga-jaga!] .


Kedatangan hari-hari akhir membawa dua pengalaman yang berbeda satu sama lain:  selamat vs hancur [Hodges, “1 Thessalonians 5:1-11 and the Rapture,” 33.]. Mereka yang percaya kepada Kristus telah ditentukan untuk selamat, yang percaya kepada dunia telah ditentukan untuk hancur.  Destini ini tidak hanya milik orang-orang Kristen yang bangun ketika Kristus datang, tetapi juga kepada mereka yang  tertidur lelap![ Pandangan ini menganulir teori pengangkatan sebagian]. Dan perhatikan “Kita  hidup bersama-sama dengan Dia.” Singkatnya, kedatangan kembali Kristus membebaskan semua orang percaya! Surga jelas sebuah tempat, tetapi yang pertama dan paling utama adalah ada bersama dengan  seorang pribadi—Yesus. Kekristenan adalah sebuah relasi yang personal dengan Tuhan melalui Yesus Kristus.




Hal ini membangkitkan sebuah  pertanyaan penting : apakah diizinkan untuk berlaku amoral? Jelas-jelas tidak! Bayangkan  presiden memilih anda menjadi seorang duta untuk Cina selama olimpiade. Dia telah menjanjikan kepada anda sebuah upah yang besar jika anda mau mewakili Amerika dengan baik. Anda berangkali tidak akan berkata, “saya tidak akan melakukan apapun. Saya  hanya akan hidup bagi diriku sendiri. Pada akhirnya kan saya adalah seorang warga negara Amerika dan tidak seorangpun yang dapat merampas kewarganegaraanku! Tidak! Anda akan dipenuhi dengan ucapan terimakasih dan  prospek akan upah besar yang pasti akan memotivasimu. Demikian juga, kita  pasti merasakan sebuah rasa yang luar biasa dengan terima kasih dan kewajiban terhadap Tuhan. Kasih Tuhan  yang  tak bersyarat dan anugerah harus memotivasimu dan saya untuk sebuah hidup dengan pekerjaan-pekerjaan yang baik.

Nas firman ini ditutup dalam 5:11 dengan dua perintah dan sebuah kata afirmasi :” Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain [Frasa Yunani  eis ton hena (“seorang [kepada]seorang”)setara dengan  allelous tetapi penekanan pada naturnya yaitu distribusi tugas—setiap orang harus mengerjakannya— dan juga bahwa  tugas itu harus menjadi aktivitas satu sama lainnya juga merupakan aktivitas komunal.]dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.” Tidakah hal ini tidak asing? Semestinya demikian! Paulus telah menyimpulkan bagian terdahulunya ( 4:13-18) dalam cara  yang sama--hiburkanlah seorang akan yang lain(4:18)[ Para ahli menyebut ini sebuah  inclusio: sebuah perangkat yang secara literal membingkai kata atau kalimat yang sama pada permulaan dan dibagian akhir (contoh 1 Tes  4:18 dan 5:11). Untuk tujuan visual, saya suka menyebut inclusios  dengan “pembatas susunan buku” atau sebuah “roti sandwich.”].



Jelas Paulus menimbang hal saling menghibur adalah sebuah tema penting [Paulus  menggunakan istilah parakaleo (“menyemangati”)delapan kali dalam  1 Tes ini saja  (2:12; 3:2, 7; 4:1, 10, 18; 5:11, 14).]. Bersamaan dengan  memberikan semangat/penghiburan, Paulus juga mendesak jemaat Tesalonika untuk “saling membangun satu sama lain.” Kata yang diterjemahkan “membangun” (oikodomeo) aslinya bermakna “membangun sebuah rumah.” Dalam Perjanjian Baru, kata ini digunakan untuk membangun dalam sebuah pengertian rohani [Paulus  menggunakan  kata  oikodomeo (“membangun”) dalam  Roma 15:20; 1Kor 8:1, 10; 10:23; 14:4, 17; Gal 2:18; dan  1 Tes 5:11.].



Tetapi ide untuk membangun orang-orang percaya lainnya seperti kamu akan membangun sebuah rumah. Menggunakan metafora membangun, ini bermakna kamu meletakan sebuah fondasi pemuridan dan mengkonstruksi sebuah bangunan kehidupan   berdasarkan Firman Tuhan. Perlu juga dicatat bahwa istilah-istilah yang diterjemahkan “memberi semangat” dan “membangun”  dalam kalimat berbentuk  kini/present. Hal ini menyiratkan tindakan yang berkesinambungan, bukan saran-saran atau pilihan-pilihan.  Bagusnya, jemaat Tesalonika memenuhi perintah-perintah ini. Paulus mengatakan kepada mereka  melakukan saja apa yang sudah mereka mulai. Dalam cara yang sama, saya dapat mengatakan kepada anda, “Kamu sedang melakukan sebuah pekerjaan  hebat  memberikan dorongan dan membangun orang-orang percaya lainnya dalam terang kedatangan kembali Kristus. Tetapi jangan berhenti sekarang. Teruskan, lanjutkan!”Kamu dan saya  tidak bisa santai pada dasar-dasar  yang sedang dalam perkembangan yang memadai. Kita harus terus  mengerjakan panggilan tinggi dari Yesus Kristus (Filipi 3:12-14). Kita harus menghibur/memberi dorongan/menyemangati dan membangun satu sama lain hingga Yesus datang kembali ( Ibrani 10:24-25). Bagaimana kita dapat  melakukan ini secara kongkrit?



Percaya kepada orang-orang percaya lainnya. Dalam nas ini, Paulus membagikan  setidaknya 10 kebenaran positif yang dapat diterapkan  pada orang-orang percaya seperti  anda dan saya[Mayhue, First and Second Thessalonians, 136.]. Beberapa kebenaran yang  terutama. Jika kamu telah percaya pada Kristus, anda adalah seorang putera siang dan terang. Anda  sadar dan berjaga penuh. Anda sedang mengenakan iman, kasih, dan pengharapan. Kristus telah mati bagi anda. Anda akan  hidup dalam kekekalan bersama dengan orang-orang percaya lainnya. Kita harus percaya kebenaran-kebenaran ini  pada orang-orang percaya lainnya. Saya akan selalu ingat orang yang percaya kepada saya sebelum percaya kepadaku terlihat dapat diterima. Orang-orang ini akan selalu memiliki sebuah tempat khusus didalam hatiku. Bagi anda, berangkali itu adalah orang tua, guru,pelatih, atau seorang pastor.Terlepas dari ini, tujuan kita harus dapat melihat potensi rohani yang ada didalam orang lain apakah potensi itu telah sepenuhnya dikembangkan atau belum.

Baca Firman bagi orang-orang percaya lainnya. Kita pada dasarnya diperintahkan untuk membaca Alkitab untuk kekayaan diri kita sendiri. Ini berguna dan baik. Saya selalu memberi  diri untuk Tuhan  mengerjakan firman-Nya dalam diriku  bahkan sebelum saya berpikir membagikannya kepada siapapun juga. Namun demikian sangat mudah untuk menjadi individualistik dan mengabaikan disiplin-disiplin korporat [Untuk membaca lebih lanjut, baca  Donald S. Whitney, Spiritual Disciplines within the Church: Participating Fully in the Body of Christ (Chicago: Moody, 1996).]. Mengatakannya  dalam kenyataan, ada waktu-waktu dimana ketika kita  mungkin tidak ingin membaca Alkitab untuk diri kita sendiri, tetapi kita mungkin membacanya sehingga kita dapat membangun orang lain. Minta Tuhan untuk mendorong anda sehingga anda dapat dibangun untuk mendorong  saudara atau saudari lain dengan  Firman.


Bergaulah dengan orang-orang percaya lainnya. Banyak orang Kristen pergi ke gereja menjadi patah semangat dan kalah. Beberapa mengalami kehidupan yang memburuk. Penyemangatan yang hangat bisa jadi itulah yang mereka perlukan pada hari itu. Ketika ibadah  gereja berakhir, apakah  kamu memberikan semangat kepada orang terdekat atau apakah kamu mendatangi orang yang membutuhkan semangat?[ Richison, 1 Thessalonians, 117.]. Mengapa tidak berkumpul bersama pada Minggu pagi atau  Rabu malam atau kapanpun ada pertemuan gereja? Dua dari  kemaat muda kami, Jason Lucarelli dan Andrew Pratt, mempunya sebuah pelayanan Costco pizza ministry  yang berupaya membangun orang-orang muda dan mengasimilasikan mereka kedalam tubuh Kristus. Setiap Minggu, Jason dan Andrew membeli tiga pizza besar  yang cukup untuk  dimakan bersama. Pada hari Minggu lalu, seluruh keluargaku telah mengadakan makan siang bersama dengan orang-orang tersebut. Kami terkagum-kagum dengan kemurahan hati mereka. Kita juga terkesan dengan kemauan mereka untuk melayani kami. Mereka sibuk membawakan lap tangan, mengisikan gelas minuman yang kosong, dan lain-lain. Mereka sedang membangun komunitas dalam salah satu cara yang paling impresif yang pernah saya lihat.



Bertekun dalam imanmu untuk orang-orang percaya lainnya. Sahabatku, Patrick Sprout, pernah berkata, “hal terbesar yang dapat saya lakukan bagi seorang sahabat adalah menjamin bahwa saya sedang berjalan bersama Tuhan.” Ini benar. Anda ingin memberikan dorongan dan membangun tubuh Kristus? Bertekunlah dalam imanmu sendiri. Itu adalah hadiah  terbesar yang dapat kamu berikan kepada orang percaya lainnya. Hari  Rabu pagi  lalu, saya sedang ada di pondok doa ketika Bill Andrews, salah satu senior pelayan kami, datang untuk mempersiapkan dan mengatur pena-pena dan Alkitab-Alkitab untuk digunakan pada Minggu pagi. Selagi saya mengamati Bill, saya tidak dapat tidak untuk berpikir,”Bagaimana jika Kristus datang kembali selagi Bill sedang melayani?” Sebelum saya pergi, saya berkata,”Bill, saya baru saja berdoa kepada Tuhan agar saat saya tua, saya akan seperti anda. Saya tidak akan selalu memiliki kekuatan untuk berkhotbah, tetapi saya berharap saya memiliki hati untuk melayani.”Bill sedang menjaga iman dan bertekun dalam perjalanannya bersama dengan Kristus. Orang-orang seperti Bill Andrews adalah sebuah inspirasi dan tantangan bagi saya. Mereka menyelesaikannya dengan baik.

Don Bennet, seorang pebisnis asal Idaho merupakan orang dengan   cacat pada anggota tubuh –amputasi yang mendaki hingga mencapai puncak  Gunung Rainier.  Ketinggiannya 14.410 kaki, dengan satu kaki dan  dua kruk! Selama bagian sulit dalam pendakian, Bennet dan timnya harus melintasi sebuah padang es. Untuk  dapat melintasi e situ, harus menggunakan sepatu berpaku untuk mencegah agar tidak terpeleset dan  untuk dapat menghujamkan kaki kedalam es untuk pijakan dan stabilitas. Sayangnya dengan hanya sepatu berpaku dan dua kruk, satu-satunya cara bagi Bennet untuk dapat melintasi padang es adalah menjatuhkan mukanya pada permukaan es, mendorong dirinya sendiri sejauh yang dia bisa capai, berdiri, dan kembali menjatuhkan dirinya merayap. Pada pendakian khusus ini, puterinya yang  remaja, Kathy kebetulan bersama dengan dia, dan  dia melihat apa yang sedang terjadi pada ayahnya. Kathy  berada disamping ayahnya selama empat jam perjuangan dan berteriak di telinganya:”Kamu dapat melakukannya, Yah. Kamu adalah ayah terbaik di dunia ini. Kamu dapat melakukannya, Yah!” Keyakinan Kathy Bennet pada ayahnya dan dorongan verbalnya telah menyentuh relung terdalam ayahnya, memperkuat upayanya dan komitmen. Sehingga, dia menyelesaikannya[Kutipan Preaching Today  : James Kouzes and Barry Posner, Encouraging the Heart: A Leader’s Guide to Rewarding and Recognizing Others (Jossey-Bass, 1999); Van Morris, Mount Washington, KY.]



Maukah kamu membantu saudara-saudara  dan saudari-saudari lainnya menyelesaikan pendakiannya? Maukah anda mengucapkan kata-kata pengharapan dan afirmasi kedalam kehidupan mereka? Maukah kamu bangun  untuk kesempatan-kesempatan di sekelilingmu? Maukah kamu pergi minggu ini dengan sebuah hasrat yang sudah diperbarui untuk kedatangan kembali Kristus? Anda sendiri dapat membuat sebuah perbedaan kekal dalam kehidupan seseorang. Janganlah merasa bersalah karena anda tidur berjalan.  Hidupilah hari ini seolah Yesus akan kembali karena Dia  bisa datang sekarang.


Rujukan ayat-ayat: 1 Tes 5:1-11, Luk 21:34-36 Wah  3:3; 16:15
Roma 13:11-14 Ef  6:10-20 Ef 4:29-32 1 Pet 4:7-11


SELESAI

No Sleep Walking! (1 Thessalonians 5:1-11) | diterjemahkan dan diedit  oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment