Pages

03 December 2012

Kelahiran Yesus Kristus - Bagian 2 Selesai


Anak Laki-Laki dari Bethlehem


Salah satu kekejaman keji dalam sejarah manusia adalah pembunuhan bayi-bayi Bethlehem oleh Herodes yang Agung.  Tetapi benarkah peristiwa ini sungguh terjadi?


Pada bab ke dua dalam injil Matius, kita membaca bahwa ketika  Herodes yang Agung mendengar kelahiran Messias “ dia menjadi  terkejut berserta seluruh Yerusalem.” Kemudian ketika  orang majus tidak  kembali untuk menyampaikan laporan kepadanya, dia menjadi marah dan memerintahkan semua bayi laki-laki hingga usia 2 tahun yang ada  di dan sekitar  Yerusalem dibunuh!


Tiga pertanyaan melintas  dalam pikiran selagi kita menimbang  insiden sadis ini : Pertama, berapa banyakkah  bayi yang sebenarnya telah dibunuh  Herodes? Kedua, berapakah usia Yesus ketika  hal ini terjadi? Dan terakhir, mengapa tidak ada catatan sejarahwan purba lainnya mengenai pembantaian ini? Dengan kata lain, apakah pembantaian bayi Bethlehem benar-benar  terjadi?



Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya di sini


Berapa banyakah bayi yang dibunuh Herodes? Beberapa pakar mengusulkan angka sebanyak 200! Tetapi  hampir semua pakar menolak angka   tersebut. Bethlehem merupakan sebuah komunitas yang kecil—hampir  merupakan sebuah   daerah pinggiran Yerusalem.  Desa itu sendiri—dan  wilayah sekelilingnya—paling banyak tidak akan lebih dari 30 bayi laki-laki dibawah usia dua tahun. Hampir semua ilmuwan masa kini meletakan angka 20 dan 30.



Tetapi  itu  bila hanya bayi-bayi  laki-laki yang dibunuh. Sebetulnya, teks Yunani  Matius 2:16 dapat bermakna “bayi-bayi”---tidak hanya “bayi-bayi laki-laki.” Dan secara psikologi, para antek Herodes bisa jadi tidak terlalu peduli untuk memeriksa  jenis kelamin para korban.  Jumlah korban tertinggi  yang bisa terjadi  sebesar 50 atau 60.

Kedua, berapakah usia Yesus ketika hal ini terjadi?  Menurut bukti  kronologis terbaik, usia  Yesus tidak akan lebih dari 3 atau 4 bulan . Dia   sepertinya  lahir di saat musim dingin   di tahun lebih dari 4 atau 5 Sebelum Masehi---Herodes  wafat pada awal musim semi tahun 4 Sebelum Masehi. Jadi mengapa Herodes membunuh semua  bayi berusia hingga dua tahun? Jawaban untuk pertanyaan ketiga berangkali akan membantu untuk menjawab pertanyaan satu ini…

Ketiga, mengapa peristiwa ini tidak ada dicatat di luar Alkitab? Secara spesifik,mengapa Josephus , sejarahwan Yahudi abad pertama,  melewatkan kejadian ini?



Josephus memberitahukan kepada  kita banyak sekali hal mengenai Herodes. Kata terbaik untuk menggambarkan kekuasaannya adalah “membantai.” Dia telah membunuh isteri kesayangan ayahnya, menenggelamkan saudara isteri ayahnya—dan bahkan membunuh isteri ayahnya! Dia  mengeksekusi salah satu sahabat kepercayaannya,  juru potong rambutnya, dan 300 pemimpin militer— semuanya dibunuh dalam satu hari kerja!Kemudian dia  membantai tiga puteranya, dengan tuduhan yang dilemparkan  pada mereka dugaan melakukan pengkhianatan. Josephus memberitahukan kepada kita bahwa “ Herodes telah mengakibatkan  kebiadaban semacam ini  [terhadap orang-orang Yahudi] bahkan tidak akan dilakukan oleh seekor binatang jika binatang itu memiliki kekuasaan untuk memerintah manusia” (Antiquities of the Jews  17:310). Membunuh bayi-bayi   termasuk  dalam karakter raja yang bengis ini. Dan membunuh mereka yang berusia hingga dua tahun—untuk memastikan bahwa dia mendapatkan bayi  Yesus sejalan dengan dengan   kecemburuan akan kekuasaan yang sinting.



Josephus bisa jadi  mengabaikan pembantaian bayi-bayi  ini karena salah satu dari dua alasan ini: Pertama, dia tidak memiliki teman  dari lingkungan Kristen dan dia melewatkan kejadian ini  bukan dengan sengaja; atau kedua, tepat sesaat sebelum Herodes meninggal dia mengurung 3000  warga bangsa terkemuka dan telah memberikan perintah bahwa mereka  harus dieksekusi pada jam kematianya. Dia ingin memastikan bahwa tidak akan ada kedukaan kala dia meninggal…Israel begitu disibukan dengan hal ini sehingga pembunuhan  diam-diam ini terhadap beberapa bayi berangkali luput dari perhatian.



Herodes berpikir bahwa dia telah meraih kemenangan atas  raja orang-orang Yahudi. Namun hal ini hanyalah  sebuah pertanda kemenangan Setan, yang dipikir  telah  Setan miliki ketika Yesus mati di sebuah salib  Roma. Tetapi kubur yang kosong telah membuktikan bahwa Jumat yang  kelam itu merupakan kekalahan terburuk  Setan !



Kesimpulan

Kita telah melihat beberapa aspek kelahiran Yesus Kristus dalam studi yang singkat ini. Nah sekarang kita ingin merangkumkannya.


Pada musim dingin tahun 5 atau 4 Sebelum Masehi, Tuhan telah melakukan invasi sejarah dengan mengambil rupa seorang manusia. Dia telah lahir di sebuah kota mungil tepat di selatan Yerusalem. Bethlehem, yang artinya “rumah roti,” benar-benar  menjadi layak dengan nama  tersebut, sendirian kesepian di malam musim dingin. Karena disana, di kota mungil itu, telah lahir Roti Hidup…



Bunda-Nya meletakkan dia di dalam sebuah palungan---atau  wadah tempat pemberian makanan ternak—karena  kamar untuk tamu dimana mereka tinggal telah penuh. Kelahiran raja ini dirayakan hanya oleh ibunya, suaminya, dan gembala-gembala yang sangat membantu pada malam  itu.  Para gembala telah berada di padang sekitar Bethlehem, menjagai domba-domba yang akan mati pada   Paskah mendatang. Seorang   malaikat menampakan diri kepada mereka dan menyampaikan pengumuman kelahiran kepada mereka:” Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:11). Dalam iman mereka yang sederhana, mereka bergegas untuk melihat   raja yang baru lahir itu.

Segera setelah kelahiran Messias, majus dari timur tiba di Yerusalem dan menanyakan pada raja Herodes dimanakah raja  sesungguhnya   bagi orang-orang Yahudi dilahirkan. Para  teolog istana Herodes mengetahui Kitab Suci dengan baik—di “Bethlehem” yang ironisnya  mereka mengutipnya, walaupun mereka mengenal kitab suci, mereka tidak mempercayainya! Mereka bahkan tidak peduli untuk   melakukan perjalanan 5 atau 6 mil ke Bethlehem untuk  melihat Messias mereka.



Tetapi Herodes percaya dengan kitab suci! Itu sebabnya dia mengirimkan  satu  korps penjagal ke Bethlehem untuk membantai  anak-anak yang tidak bersalah, dengan harapan menghancurkan pesaing takhtanya. Tetapi Herodes sudah sangat terlambat. Majus telah datang dan pergi dan Yesus saat itu aman ada di Mesir.



Dan majus percaya pada kitab suci. Mereka telah melakukan perjalanan sejauh beberapa  ratus mil untuk menyembah bayi ini. Mereka dituntun  pergi ke Bethlehem oleh sebuah fenomena astronomi yang supernatural—dan oleh kitab suci. Kelihatannya,  bapa leluhur mereka telah diinstruksikan oleh  nabi Daniel mengenai Mesias…ketika mereka melihat anak itu, mereka sujud menyembahnya. Inilah Tuhan dalam daging. Mereka tidak dapat berbuat lain.

Dan mereka mempersembahkan hadiah-hadiah—emas, kemenyan dan mur. Ini merupakan hadiah yang tidak lazim—dengan standard apapun. Emas tentu saja kita semua dapat mengerti—tetapi kemenyan dan mur janggal. Berangkali mereka telah membaca nubuatan nabi Yesaya bahwa “bangsa-bangsa akan datang kepada terangmu, dan raja akan datang kepada cahaya yang terbit bagimu…Mereka akan membawa emas dan kemenyan, dan mereka akan membawa kabar baik…” (Yesaya 60:3,6). Ini menjelaskan  kemenyan, tetapi tidak untuk mur.

Sekarang mengenai mur, seperti kemenyan merupakan sebuah wewangian-parfum. Tetapi tidak seperti kemenyan, mur berbau kematian. Di dunia kuno, mur digunakan untuk membalsem sebuah jasad. Yesus sendiri akan dibalsem dengan parfum yang sama ini (bandingkan dengan Yohanes 19:39).



Jika majus berpikir akan kematian Yesus ketika mereka membawakan mur, mereka tidak diragukan  lagi mengetahuinya dari nubuatan Daniel ( Daniel 9:24-27). Pada bab ke-sembilan kitab Daniel kita membaca bahwa “ Mesias akan disembelih” dan  ini “akan menjadi penebusan  untuk  kesalahan” dan pada puncaknya “akan membawa kebenaran kekal” (Daniel 9:26,24).



Bahkan pada kelahiran Juru selamat kita, bayangan salib telah menimpa wajahnya…

Para  teolog kerajaan Herodes tidak percaya dengan kitab suci. Mereka bodoh. Herodes percaya, tetapi tidak mengindahkannya. Dia seorang yang gila. Gembala-gembala yang sederhana dan orang majus yang hebat percaya kepada bayi Juru selamat ini—dan hal ini telah diperhitungkan sebagai kebenaran kepada mereka. Semoga kita  mengikuti jejak mereka.


Selesai


The Birth of Jesus Christ | Diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment