Pages

12 October 2012

Apakah yang Yesus maksud ketika Dia mengatakan , “Pikul Salibmu dan Ikutlah Aku”?


Ilustrasi : kasus pelarangan ibadah GKI Yasmin oleh masa Intoleran
Sumber : Anchor of Life Fellowship

Yohanes 16:33
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia
Jawab :  Mari kita mulai dengan apa yang  bukan Yesus maksudkan. Banyak orang menginterpretasikan :

“salib” sebagai sejumlah beban yang harus mereka bawa dalam kehidupan mereka.: sebuah hubungan yang tegang, sebuah  pekerjaan yang  tidak patut untuk menerima ucapan terima kasih, kesakitan jasmaniah. Dengan   kebanggaan mengasihi diri sendiri, mereka berkata,” itulah salibku yang  harus  saya tanggung.”  Pemahaman semacam ini bukan apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata,”Pikul salibmu dan ikulah Aku.”

Ketika Yesus memikul salib-Nya ke Golgota untuk disalibkan, tak seorangpun yang berpikir  tentang salib sebagai simbol untuk sebuah beban yang harus dipikul. Bagi seseorang di abad pertama, salib bermakna satu hal dan satu hal saja : kematian oleh  berbagai alat yang paling menyakitkan dan paling merendahkan martabat manusia yang dapat dibuat oleh manusia.

Dua ribu tahun kemudian, orang-orang Kristen memandang salib sebagai sebuah  simbol pengharapan akan penebusan,pengampunan, anugerah dan kasih.  Tetapi pada masa Yesus, salib tidak mewakili apapun kecuali penghukuman kematian. Karena orang-orang Roma memaksa para terhukum kejahatan untuk membawa salib-salib mereka masing-masing, membawa sebuah salib berarti membawa  alat penghukuman atas diri mereka sendiri  sambil menerima olokan disepanjang jalan menuju tempat kematian.


Oleh karena itu, “Pikul salibmu dan Ikutlah Aku” bermakna kebersedian untuk mati  agar dapat mengikut Yesus. Ini disebut “mati  bagi diri sendiri.”  Pikul Salib dan Ikulah Aku adalah sebuah sebutan untuk berserah diri secara absolut. Setelah  setiap kali Yesus memerintahkan untuk memikul salib, Yesus berkata :

Lukas 9:24-25
(24) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya. (25) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Sekalipun panggilan ini keras, upahnya tidak tertandingkan.

Kemanapun Yesus pergi, Dia menarik banyak orang. Sekalipun orang banyak ini kerap mengikut Yesus sebagai Mesias, pandangan mereka akan siapa sesungguhnya Mesias itu—dan apa yang akan Dia lakukan—sudah terdistorsi.  Mereka berpikir  bahwa Kristus akan memimpin pemulihan kerajaan Tuhan. Mereka percaya bahwa Dia dapat membebaskan mereka dari pemerintahan Roma yang kejam dan tidak adil. Bahkan para murid  utama Kristus sendiri  berpandangan kerajaan itu akan segera datang.

Lukas 19:11
Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan
mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
Ketika Yesus mulai mengajar  bahwa Dia akan mati ditangan para pemimpin Yahudi dan para pemimpin orang-orang non Yahudi (Lukas 9:22), popularitas Yesus merosot.  Banyak para pengikutnya yang terkejut menolak-Nya. Sesungguhnya,  mereka tidak dapat mematikan ide-ide, rencana-rencana, dan keinginan-keinginan  mereka sendiri dan menggantikannya dengan milik Kristus.
Mengikut Yesus mudah ketika hidup berlangsung tanpa masalah; komitmen kita yang sejati kepada Dia disingkapkan selama masa-masa sulit. Yesus menjamin kepada kita bahwa kesulitan-kesulitan akan  dialami oleh para pengikut Yesus Kristus.

Yohanes 16:33
Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia
Pemuridan menuntut pengorbanan, dan Yesus tidak pernah menyembunyikan  pengorbanan tersebut.

Pada Lukas 9:57-62, tiga orang nampaknya ingin mengikuti Yesus. Ketika  Yesus  menanyakan  mereka lebih lanjut akan komitmen mereka yang  hanya setinggi setengah hati. Mereka telah gagal menghitung biaya/pengorbanan  dalam mengikut Yesus.  Tidak seorangpun mau memikul  salib dan kemudian disalibkan pada palang itu yang merupakan  kepentingannya.

Lukas 9:57-62
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!"* Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Karena itu, Yesus terlihat membujuk mereka untuk tidak mengikut-Nya. Betapa berbedanya dengan  penyampaian injil yang kini terjadi! Berapa banyak orang akan merespon pada sebuah panggilan altar yang dilakukan, ”Mari ikut Yesus, dan anda mungkin akan mengalami kehilangan teman-teman, keluarga, reputasi, dan berangkali nyawamu”? Jumlah para pemercaya palsu nampaknya akan menyusut! Panggilan semacam inilah yang Yesus maksud ketika Dia berkata, “Pikulah salibmu dan ikutlah Aku.”

Jika anda bertanya-tanya, apakah anda  siap untuk memikul salibmu, pertimbangkanlah pertanyaan ini:

  • Apakah anda bersedia mengikut Yesus jika itu berarti kehilangan beberapa teman terdekat  anda?
  • Apakah anda bersedia mengikut Yesus jika itu berarti  dikucilkan dari keluargamu?
  • Apakah anda bersedia mengikut Yesus jika itu berarti kehilangan  reputasimu?
  • Apakah anda bersedia mengikut Yesus jika itu berarti kehilangan nyawamu?

Di sejumlah tempat di dunia ini,  konsekuensi-konsekuensi semacam ini merupakan kenyataan. Tetapi perhatikan pertanyaan-pertanyaan tersebut  adalah frasa yang berbunyi “ Apakah anda bersedia?” Mengikut Yesus tidak harus berarti semua hal-hal ini akan terjadi pada diri anda, tetapi apakah anda bersedia untuk  memikul salibmu? Jika ada terjadi pada suatu saat dalam kehidupanmu dimana anda diperhadapkan pada sebuah pilihan—Yesus atau  kenyamanan hidup ini—yang manakah yang anda pilih?
Komitmen terhadap Kristus berarti memikul salibmu setiap hari, menyerahkan pengharapan-pengharapanmu, mimpi-mimpi, kepemilikan-kepemilikan, bahkan nyawamu sekalipun jika  hal ini diperlukan karena Yesus Kristus. Hanya jika anda bersedia memikul salib maka anda dapat disebut murid-Nya.

Lukas 14:27
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Upahnya  memang sangat pantas. Yesus menyertakan panggilan-Nya untuk mati bagi diri sendiri (“Pikul salibmu dan ikutlah Aku) dengan  karunia hidup didalam Kristus :

Matius 16:25-26
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

What did Jesus mean when He said, “Take up your crossand follow Me”?, got Questions?org | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment