Pages

05 August 2012

Yesus Kristus (1) : Mengapa Yesus Kristus Disembah ?

 
Ibrani 1
(1) Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, (2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (3)  Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

Sepertinya  memikirkan  perihal malaikat adalah hal  yang tak terjamah di gereja-gerja sementara  perihal ini  dituliskan dalam kitab Ibrani. Anda dapat mengatakan hal ini dengan betapa banyaknya ruang yang diberikan oleh penulis Ibrani dalam memaparkan hal malaikat secara gamblang. Keseluruhan Bab 1 dimulai di ayat  4 dan   masuk kedalam  Bab 2 mengulas hal  malaikat-malaikat.

Ini adalah sebuah isu besar yang disampaikan secara gamblang. Saya  bertanya-tanya andai kita memikirkan tentang malaikat-malaikat secara gamblang. Mari kita mengukur pikiran-pikiran kita saat ini dengan pemikiran-pemikiran kitab suci.


Andai anda memiliki mata untuk melihatnya, ini akan membuktikan  betapa relevannya  perihal ini dengan kehidupan anda. Ini akan memperlihatkan kepada anda hal-hal mengenai Yesus Kristus untuk membantu anda memercayai Dia dan menyembah Dia; dan  perihal ini akan memperlihatkan kepada anda (pada ayat 14) bahwa malaikat-malaikat dikirim untuk melayani anda sebagai orang-orang Kristen saat kini; dan ini akan mendorong anda untuk bersandar penuh pada Firman Tuhan dalam sebuah cara yang tekun, jika tidak maka anda akan  tergelincir tak menentu.

Hal pokoknya, ingat, pada ayat 3 dinyatakan bahwa Kristus duduk disebelah kanan Yang Mahabesar di tempat tinggi setelah dia melakukan penyucian untuk dosa-dosa dan  dibangkitkan dari kematian. Sekarang ayat 4 menambahkan bahwa  Kristus telah melakukan hal itu—dia telah duduk disebelah kana Tuhan,” jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.”

Nama yang Lebih Indah

Sekarang hal pokok didalam ayat 4 adalah bahwa Kristus lebih  tinggi daripada malaikat-malaikat. Dia lebih tinggi daripada malaikat-malaikat! Bagaimana dia lebih tinggi dan berapa banyak dia lebih tinggi adalah apa yang disampaikan pada bab ini.

Sederhananya, ayat 4 menjawabnya dengan  sebuah perbandingan : Dia “jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.” Sekarang apakah maknanya? Nama  apa yang dikaruniakan pada Kristus yang memperlihatkan dia  jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat? Ketika Kristus mati dan melakukan penyucian atas dosa-dosa dan   meraih kemenangan gemilang atas kematian dan Setan (Ibrani 2:14), Dia telah bertahkta sebagi raja dan  telah duduk disebelah kanan Tuhan. Ketika seorang Raja bertakhta didalam Perjanjian Lama, ada sebuah aklamasi bahwa sekarang dia secara resmi memangku jabatanya dan menerima apa yang menjadi miliknya sejak kelahirannya. Dan salah cara aklamasi adalah menyampaikan kata-kata yang diucapkan oleh Tuhan,” Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (Bandingkan dengan Mazmur 2:7 dan Mazmur 89:27 =LXX88:28)

Itu mengapa penulis berkata dalam ayat 5, merespon bertahktanya Kristus :

Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"

Ini merupakan kutipan dari Mazmur 2:7 dan 2 Samuel 7:14. Hal penting dari ayat ini adalah untuk memberitahukan kepada kita apakah nama itu sehingga demikian tingginya dibangdingkan dengan malaikat-malaikat. Itu adalah nama “Anak.” Sehingga ayat 4 berkata bahwa Kristus mewarisi sebuah nama yang jauh lebih baik dibandingkan dengan malaikat-malaikat.  Kemudian ayat 5 berkata,” kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?   Sehingga dengan demikian nama  yang jauh lebih baik itu adalah Anak Allah.

Dalam Roma 1:4, Paulus berkata bahwa Kristus  “telah dideklarasikan  Anak Allah dengan  kuasa yang dinyatakan melalui kebangkitan dari kematian.” Dia memang sedari awal adalah Anak Allah; persis seperti halnya dia selalu mewarisi segala sesuatunya (Ibrani 1:2). Tetapi ketika dia melakukan penyucian untuk dosa-dosa dan  menang atas kematian dan Setan, Kristus telah dideklarasikan  Anak Allah dan mewarisi segala  hal berdasarkan sebuah dasar yang baru dan dalam sebuah cara yang baru. Sekarang dia  memerintah sebagai Tuhan-manusia Yesus Kristus—Anak Allah tidak hanya oleh hak kekalnya, tetapi sekarang oleh hak dari kemenangannya atas dosa dan kematian. Dia adalah Anak Allah dalam manifestasi kuasa melalui kebangkitan.

Sekarang  pokok dalam ayat 5 mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah berkata  hal seperti ini kepada malaikat manapun. Tidak ada malaikat yang duduk di sebelah kanan Tuhan sebagai Anak Allah yang  memegang kuasa.

Malaikat-Malaikat Menyembah Yesus

Ayat 6  mengakibatkan implikasi atas kebenaran ini yang membuat derajat keunggulan Kristus terhadap  malaikat-malaikat sejelas kristal. Ayat  ini berkata, “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." Saya berpendapat ini adalah rujukan untuk kedatangan Yesus yang kedua kali kelak. Ketika Tuhan membawa  Kristus “kembali,” untuk kedua kali kedalam dunia pada saat  Kedatangan Kristus yang Kedua Kali (Ibrani 9:28), seluruh malaikat, setiap lutut, akan bertelut, sebagaimana Paulus katakan, di surga (malaikat-malaikat) dan di bumi (manusia) dan dibawah bumi (setan-setan), dan semua ciptaan, termasuk semua malaikat, akan menyembah Yesus.

Sehingga pokok pada ayat 6 adalah karena Yesus adalah Anak Allah, dia bukan seorang malaikat tetapi jauh lebih tinggi  terhadap malaikat-malaikat sehingga  malaikat-malaikat menyembah dia. Sekarang menyembah Yesus adalah isu yang besar. Inilah yang  memisahkan Kekristenan dari Judaisme pada satu sisi dan Islam pada sisi lainnya dan dari kultus-kultus seperti kultus Kaisar  di abad-abad mula yang membunuh orang-orang Kristen karena tidak menyembah Kaisar  dan dari Saksi-Saksi Yehovah saat ini yang berkata bahwa  Yesus adalah malaikat utama/archangel. Semua agama-agama ini berkata Yesus tidak boleh disembah. Dan mengenai hal ini dapat dipahami, kecuali kalau Anak Allah adalah Tuhan.

Hal ini membawa kita kepada ayat 7-9. karena disinilah secara tepat ayat –ayat ini berkata  siapa dia.

(7) Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."[Mazmur 104:4] (8) Tetapi tentang Anak Ia berkata:[mengutip Mazmur 45:6-7] "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. (9) Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu."

Apa yang dilihat oleh penulis Ibrani dalam Mazmur 45:6-7 adalah fakta yang mencengangkan bahwa raja yang manusia disebut Tuhan (Takhtamu, ya Allah…”adalah referensi untuk raja atas manusia) dalam ayat 8 dan juga di ayat 9, Tuhan disebut Tuhannya : “Sebab itu Allah, Allah-Mu  telah mengurapi engkau.” Jadi disini dalam Perjanjian Lama sendiri kita memiliki seorang raja yang dirinya kita harus  katakana Tuhan adalah Tuhan-Nya dan dia adalah Tuhan. Banyak terjemahan  yang berupaya mengaburkan hal ini , tetapi tidak dapat dilakukan sepenuhnya. Ini mencengangkan dan ini adalah benar.

Alasan Kristus disembah oleh   malaikat-malaikat (dalam ayat 6) bukan  karena Kristus adalah Anak Allah, seperti halnya  siapakah seorang malaikat itu  atau seperti  siapakah orang-orang Kristen itu, tetapi karena dia adalah Anak Allah dalam pemahaman bahwa dia adalah Tuhan, Anak. “Takhta-Nya, ya Tuhan,  selama-lamanya.”

Ujilah dirimu. Apakah anda mengasihi Yesus sebagai Tuhan? Apakah Yesus mengusai sebuah tempat yang berharga dalam hidupmu? Ketika kita berkata bahwa “ Kita hadir untuk menyebarkan   sebuah  gairah untuk supremasi Yesus dalam segala hal untuk sukacita semua orang,” apakah kita sungguh-sungguh dengan gairah untuk supremasi Yesus Kristus? Ya. Saya memohon sangat kepada anda,  cintailah Kristus. Sembah dia. Sembah dia. Dia adalah Tuhan.

Bersambung ke Bagian 2

Jesus Christ : Infinitely Superior to Angels , John Piper | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment