Pages

16 July 2012

Kemurnian Seksual Didalam Gereja, Bagian (6-selesai) : BAGAIMANA GEREJA ANDA Bersikap Terhadap Skandal/Dosa Seksual? Menyembunyikannya Rapat-Rapat Atau…?

The road to infidelity starts long before sex is involved
Secara pribadi ini adalah sesuatu yang tidak biasa-biasa  didalam kehidupan saya sendiri yang saya amati secara  dekat didalam persekutuan dalam gereja kami dan jika saya ada menjumpai apapun juga yang bahkan sekedar mulai mengarah kepada jenis kompromi ini, jika ada sedikit saja yang menunjukan hal tersebut, maka gejala ini pun harus dihadapi dengan respon yang sungguh-sungguh dan sikap yang teramat tanggap untuk menolong setiap orang yang terlibat. Dan oleh karena  anugerah Tuhan, Dia telah melindungi kita dari  skandal semacam ini. Gereja  tidak dapat memberikan toleransi terhadap adanya dosa. Tuhan  kita dengan begitu eksplisit dalam perkataannya memang mengungkapnya dengan banyak cara , tetapi, berangkali segamblang  pesan kepada jemaat di Tiatira (Wahyu 2:18), dimana Tuhan mengecam perbuatan zina dan menjatuhkan penghukuman penderitaan besar bagi mereka yang melakukannya. “Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar.” ( Wahyu 2:22).

Bacalah lebih dahulu bagian-bagian sebelumnya :

Paulus berkata, “Ada sesuatu  yang harus dilakukan,” dalam ayat 2. “Orang ini harus dijauhkan ( 1 Korintus 5:2). “ Anda  seharusny bersedih atas dosa anda, bukan memberikan ruang toleransi bagi dosa. Bersedih atas dosa itu dan menjauhkan orang tersebut, menempatkan orang tersebut diluar komunitas orang  percaya. Menjauhkan mereka dari jemaat didefiniskan secara rinci bagi kita dalam Matius 18. Mengenai Matius 18 kita telah mempelajarinya. Kita tidak akan mengulasnya kembali saat ini. Dimulia pada  1 Korintus 5 ayat 3 Paulus memberitahukan kepada mereka metodenya. Paulus seperti telah menyajikan situasinya pada dua ayat  pertama, mengungkapkannya, dan sekarang metodenya pada ayat 3 sampai 5. Paulus berkata, “Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku--sama seperti aku hadir.” Paulus bertkata,” Aku telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu. Aku telah membawanya ke pengadilan dan  menjalankan pengadilanku, telah membuat keputusanku.

Aku tahu apa yang harus kulakukan, nah sekarang mengapa anda tidak melakukannya? Ketika kabar itu sampai kepadaku aku telah membuat keputusanku. Dan apa yang hendak kalian lakukan, ayat 4, “Didalam nama Tuhan kita Yesus Kristus ketika kita berkumpul bersama sebagai sebuah jemaat dan rohku ada disana-“ Dan dia tidak sedang berbicara mengenai semacam kehadiran dirinya secara mistik. Apa yang Paulus maksudkan dengan rohku adalah gaung pengajaranku. “Gaung pengajaranku, peninggalan pengetahuan akan hal-hal tersebut yang telah aku berikan kepadamu dari Tuhan kala anda berkumpul sebagai sebuah jemaat dan anda mengingat kembali perintah dan kuasa Tuhan kita Yesus Kristus  ada hadir, dan menyerahkan orang tersebut kepada Setan agar tubuhnya dimusnahkan.”

Apakah yang Paulus maksudkan dengan hal itu, “ Menjauhkannya dari jemaat?” Apa yang dia maksudkan dengan menyerahkannya kepada Setan? Setan adalah pangeran dunia, penguasa dunia ini, ini____________. “ Menjauhkannya dari jemaat,” yang merupakan  wilayah  Tuhan. “Menjauhkan atau menyingkirkannya dari dalam perlindungan Tuhan dan menyerahkan dia kepada Setan.” Seperti halnya dengan 1 Timotius 1:20 di antaranya Himeneus dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya jera mereka menghujat. “ Mereka disingkirkan dari dalam jemaat. Mengeluarkan mereka dari proteksi jemaat yang melingkupinya. Mengeluarkannya dari dalam jemaat. Menyerahkanya kepada Setan. Dunia yang adalah  wilayah penguasaan Setan akan segera berdampak pada orang tersebut.” Apa yang akan dilakukan Setan agar tubuh orang tersebut binasa?” sebagaimana kata Paulus. Nampaknya orang ini diserahkan kepada Setan untuk menerima beberapa hal jahat secara jasmaniah,  sejumlah penderitaan jasmaniah, dan tubuhnya menjadi dilemahkan, bisa berupa penderitaan badan, bisa berupa penyakit menular, bisa juga beberapa jenis gangguan metabolisme tubuh.” Menyerahkan dia kepada setan yang dapat menghancurkan tubuhnya.” Tetapi dikatakan agar  rohnya selamat, karena ia milik Tuhan dan Tuhan akan menerima Anugerahk Keselamatan. Secara rohani itu adalah janji Tuhan kepada dia, tetapi secara jasmani dosanya menempatkan dirinya didalam kesengsaraan yang hebat.

Ini adalah metode pendisiplinan. Jemaat berkumpul bersama, dipimpin oleh para pemimpin yang berotoritas dan dengan Kuasa yang diberikan Yesus Kristus dan berdasarkan pengajaran firman Tuhan, menyingkirkan/menjauhkan orang yang amoral tersebut sehingga Setan dapat mendatangkan kesengsaraan kepadanya, dan dalam penderitaan semacam ini akan ada sebuah efek pemulihan. Diharapkan, akan membawanya kembali kepada kekudusan. Itulah yang dikehendaki.

“Sehingga anda melihat kebutuhannya?” Dia berkata.” Anda harus bertindak. Gereja harus bertindak dalam penjagaan yang dimilikinya dalam hal-hal terkait kemurnian.” Mengapa? Ayat 6,” Kemegahanmu tidak baik.” Dan,kembali, mereka menjadi bangga atas hal-hal kala mereka seharusnya  merasa malu atas keadaan mereka yang rendah. Apakah mereka mengabaikan hal  jahat ini dalam kesombongan mereka atau apakah mereka berbangga atas kejahatan ini, entah karena Anugerah Tuhan dapat bekerja menyelesaikannya, atau karena memang jahat. Hal ini tidaklah baik. Tidak tahukah anda bahwa sedikit ragi—ragi, tentu saja, dijauhkan dari adonan,  ragi ini dilarutkan dalam air, kemudian  biasanya mulai bekerja dan meluas dan memberikan efek fermentasi pada roti, ini berbicara hal pengaruh ragi yang meluas/menyebar.

Dalam  Perjanjian Lama ketika anak-anak Israel meninggalkan Mesir mereka  harus  makan roti tak beragi, yang berarti bahwa tidak ada ragi sama sekali yang dicampurkan kedalam roti.  Ragi merupakan symbol kehidupan yang lama. Mereka  harus meninggalkan Mesir  menuju kehidupan baru. Mereka harus memulai kehidupan yang baru sama sekali. Dan apa yang anda katakan kepada jemaat Korintus adalah hal yang sama. Paulus berkata,” Lihat, Kristus- 1 Kor 5:7” Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.” Sehingga  melalui kematian Kristus kita memasuki kehidupan baru. Didakam kehidupan baru kita memulai hal yang sama sekali baru. Kita tidak membawa pengaruh ragi yang meluas  yang berasal dari berbagai imoralitas yang terjadi pada masa lampau untuk menginfiltrasi/menyusup kedalam kehidupan kita yang baru. Anda tidak bisa membawa pengaruh ragi yang berasal dari kehidupan lama anda tersebut kedalam  gereja. Anda tidak dapat memberi ruang toleransi untuk hal ini didalam gereja. Ragi itu tidak boleh ada di gereja.

Dan itu sebabnya saya berkata ketika seorang pria dalam kepemimpinan diberhentikan dalam area ini ditempatkan kembali ke posisi kepemimpinan dengan mengatakan “ yah itukan dapat ditoleransi/masih dapat diterima.” Tindakan ini  memberitahukan kepada orang-orang bahwa anda sesungguhnya tidak ingin memberitahukannya. “Tidakah anda tahu,” ia berkata,” Bahwa sebuah porsi kecil dari adonan yang belum dipanggang disimpan dan diawetkan didalam air yang berasal dari adonan terahir dan digunakan sebagai pemula untuk adonan berikutnya yang akan memfermentasikannya? Dan tidakah anda tahun bahwa imoralitas  didalam gereja anda akan mengembang luas dan sebuah toleransi untuk hal ini, pada satu level, akan menjadi sebuah toleranis untuk level-level lainnya, kisah lama sebuah apel busuk yang  dapat merusak satu drum? Hanya memerlukan seekor ulat untuk menghancurkan  pohon jarak Yunus (Yunus 4:6-7)? Hanya memerlukan sebuah kanker kecil untuk  mendatangkan bahaya dan menghancurkan sebuah kehidupan. Terkena sedikit saja dan seluruh gereja akan benar-benar terusakan.”

Sehingga pada ayat 7 Paulus berkata, “Hari raya baru itu, menggantikan yang lama- meninggalkan Paskah yang lama. Mari kita pelihara hari raya Paskah yang baru, bukan dengan gaya hidup yang lama—ragi dari kehidupan lama. Tidak dengan cara hidup kita yang lama. Tidak dengan  ragi yang jahat dan keburukan. Jangan biarkan ragi itu mengambil bagian.” Kata jahat  nampaknya diarahkan pada  niat jahat dan perilaku. Keburukan nampaknya diarahkan pada perbuatan. Marilah jangan lagi membawa perilaku-perilaku dan perbuatan-perbuatan yang berasal dari kehidupan kita yang lama, tetapi lebih baik mari kita menikmati benih-benih ketulusan dan kebenaran yang tidak terpengaruhi, ketulusan dan kebenaran.

Tuhan berkata,” Aku menghendaki seorang wanita dari seorang pria.” Dan menyiratkan juga  bahwa Tuhan menginginkan semua pria dengan seorang wanita. Dia menata para pria menjadi model kebajikan dalam hal kemurnian sehingga setiap orang dapat mengetahui apakah standar-standarnya. Dan saya sangat percaya bahwa kita memiliki sebuah peperangan yang dahsyat ditangan kita untuk mempertahankannya pada hari-hari mendatang. Jika anda telah berdosa dalam hal ini, ya benar, Tuhan akan mengampuni anda. Tetapi ada bahaya, ada sejumlah hal dimana dosa masih mengendalikan dirimu karena dosa-dosa masa lalumu. Ada sebuah penyimpangan, efek dimana pada   satu derajat tertentu, masih melekat didalam hidupmu. Tetapi Tuhan akan mengampuni anda dan  Tuhan akan menempatkan anda ditempat yang berguna. Ini akan membatasi wewenangan anda, membatasi fungsi yang dapat  anda  jalankan didalam gereja. Tetapi kita tidak dapat menurunkan standarnya. Standar itu harus secara konstan tetap berjalan pada level dimana Tuhan telah tetapkan dalam firmannya. Kita  tidak sedang berupaya terbebas dari ragi; kita hanya ingin menjadi konsisten  untuk menetapkan standar dimana Tuhan telah menetapkannya demi kebaikan umatnya.

Saya  hanya dapat membayangkan anak-anakku sendiri dan cucuku dalam hari-hari mendatang dan anak-anak anda dan cucu-cucu anda dan berharap bahwa sebuah generasi dari masa ini masih ada yang memegang standar kemurnian secara konsisten bersama firman Tuhan, demi kebaikan mereka dan hal itu dilakukan untuk kehormatan Tuhan juga.

Mari kita tundukan kepala bersama dalam doa. Saya ingin anda sejenak meluangkan waktu berdoa didalam hati anda dan saya ingin anda meminta kepada Tuhan untuk bekerja didalam hidup anda dalam area kemurnian  dan pikiran dan perbuatan sehingga anda dapat setia kepada hal ini, perintah-Nya. Dan agar anda juga melakukannya, tidak  hanya dalam pengertian yang negative  yaitu anda membatasi diri anda, tetapi dalam sebuah sukacita karena  menundukan diri dalam kepatuhan. Teguhkanlah  janji didalam hatimu dan minta Roh Tuhan memampukan anda untuk hidup dalam kehidupan yang murni.

Selesai
Sexual Purity In Church, by John MacArthur  | Martin Simamora




No comments:

Post a Comment