Pages

04 July 2012

Dosa Seksual Dalam Pelayanan (2) : TIPU DAYA " Tidak Masalah Memiliki Dosa Karena Jumlah Jemaat Bertumbuh!"

Tipu Daya Yang Terselebung

Tipu daya bekerja lebih dalam daripada yang kita pikirkan. Tipu daya tak terpisahkan dari masalah dosa seksual pada dua level atau tahap.

Pertama, adanya kehidupan ganda dengan  hubungan zinah yang dilakukan secara rahasia, jam-jam tak terhingga  pada komputer secara rahasia, penyalahgunaan  waktu yang tak  ada penjelasannya yang terjadi jauh dari rumah dan kantor. Perilaku semacam ini dilakukan secara hati-hati agar tersembunyi dari pandangan, tetapi  terdapat kebohongan-kebohongan, kemudian kebohongan-kebohongan lagi untuk menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya. Hadapi fakta-fakta ini : motif merahasiakan disini agar  dapat melakukannya terus. Tetapi merahasiakan dosa seksual juga mengindikasikan  komitmen seseorang untuk pergi  meninggalkan  terang. “tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat” (Yohanes 3:19)

Tipu daya tahap kedua adalah tipu daya diri sendiri, Jika hati sangat licik, ini berdampak pada  cara kita  ingin melihat hal-hal rahasia didalam kehidupan-kehidupan kita, khususnya dosa-dosa seksual yang  rahasia.

Bacalah  terlebih dahulu bagian sebelumnya :


Misionaris dapat membenarkan dirinya pergi ke pantai-pantai  para nudis atau pantai yang dikhususkan para penganut gaya hidup telanjang; seorang pastor atau pendeta melihat nilai dari sebuah  skandal karena  hal ini membuatnya senang; pergi ke sebuah tempat pelacuran pada hari Senin sebagai sebuah upah atas  kerja kerasnya pada hari Minggu.

Ketika anda berkata, “Saya akan menyimpan bagian hidup saya ini sebagai rahasia,” apa yang anda sembunyikan?

Menyembunyikan dari pandangan publik adalah sebuah perilaku skandal/tidak  terpuji yang akan secara pasti menakutkan jemaat manapun atau pasangan manapun. Perilaku semacam ini juga adalah sebuah kontradiksi yang telah  memperhitungkan  citra seseorang dihadapan publik jika perilaku tak terpuji yang tersembunyi ini terungkap dan membawa kehancuran. Perilaku semacam ini bias jadi sebuah hubungan yang anda percayai  begitu sempurna yang tak dapat anda bayangkan untuk mengahirinya.

Setiap orang berpikir bahwa mereka sedang menyembunyikan perbuatan-perbuatan dosa mereka : hawa nafsu, menipu, porno, dan perzinahan. Pemikiran semacam ini membuat hal-hal  jahat tersebut lebih mudah mendapatkan pembenaran untuk dirahasiakan demi kebaikan atau kepentingan  yang lebih besar yaitu pernikahan  seseorang, keluarga, pelayanan, pekerjaan, dan masa depan.

Rasionalisasi atau pembenaran semacam ini adalah hal yang  universal untuk semua dosa seksual yang dirahasiakan. “Pada ahirnya,  ada banyak orang dapat terluka jika mereka mengetahui apa yang sedang saya lakukan selama ini.

“Sebagaimana seorang pastor/pendeta mengisahkannya, “ Saya ada terlibat dalam sebuah hubungan gelap yang telah berjalan selama enam bulan, pada saat yang sama berkhotbah dan melakukan konseling terhadap pelaku perzinahan, dan mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa Tuhan tidak akan memedulikannya sebab gereja sudah bertumbuh.

Pada kenyataannya, bukan hanya  tindak-tanduk saja yang disembunyikan.

Dosa seksual yang dirahasiakan adalah sebuah racun yang  agresif bagi jiwa, pikiran dan tubh. Ini adalah sebuah racun di  kedalamann jiwa yang terisolasi sehingga tidak menemukan kepuasan didalam Tuhan dan  intimasi dengan sesama yang penuh dengan makna! Bagi anda, ini hal yang pasti dapat terjadi pada diri anda, “bahwa setiap orang yang melakukan imoralitas atau ketidakmurnian secara seksual…tidak mewarisi kerajaan Kristus dan Tuhan” (Efesus 5:5).

Perilaku seksual  yang tidak dapat dibedakan dari dunia yang tidak mengenal Tuhan  dapat mengindikasikan bahwa  orang tersebut  bukan sungguh-sungguh seorang anak Tuhan.

Bersambung

Sexual Sin in the Ministry, Harry Scaumburg | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment