Pages

14 June 2012

Otoritas Firman Tuhan : Jangan Ada Orang Yang Menganggap Anda Rendah!

Pastor John MacArthur
Apa yang Paulus tugaskan kepada Timotius untuk dilakukan pada 1 Timotius dan 2 Timotius adalah  memberitakan Firman.  Dan apa yang Paulus tugaskan kepada Titus untuk dilakukan, kita sekarang kembali ke Titus, apa yang Paulus tugaskan kepada Titus untuk dilakukan pada prinsipnya hal yang sama. Paulus berkata, "Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah." Ini bukanlah  sesuatu yang berlebihan, ini bukan perihal menggunakan hak-hak istimewa pribadinya dan kuasa kepribadiannya atau  ide-idenya.

Paulus memberitahukan kepada Titus untuk melakukan apa yang saya percayai  Tuhan perlengkapkan kepada setiap  pengkhotbah yang pernah hidup melakukannya, dan itu adalah berkhotbah dengan otoritas untuk menyatakan perintah kepada manusia dengan kebajikan Kitab Suci untuk memahami apa yang telah Tuhan katakan dan mematuhinya. Itu yang harus kita lakukan. Otoritas ini  menyeluruh dan tidak dapat disangkali keberadaannya sehingga itulah yang dikatakannya di ahir ayat penutup, "Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah." Jangan ada orang yang mengurungya , pheriphroneois adalah sebuah kata Yunani yang bermakna mengepung/menahan (terhadap musuh).

Jangan biarkan siapapun mencoba untuk mengelilingimu dengan implikasi-implikasi penentangan terhadap sebuah perintah Firman dari Tuhan. "Hal-hal ini," ayat ini dimulai dengan kalimat ini dan kemudian mengangkat isi khotbah kita. Hal-hal apa? Kembali ke ayat 1, "Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat ( speak the things which are fitting for sound doctrine = katakanlah hal-hal yang sesuai dengan doktrin yang sehat)." Dan Paulus melanjutkan pada diskusi hal-hal tersebut termasuk realitas injil yang mengagumkan yang segera menjadi tema pada ayat 11 hingga 14."Hal-hal ini yang  merupakan doktrin yang sehat, yang telah disingkapkan oleh Tuhan adalah hal-hal yang anda katakan."

Ini adalah tanggungjawabmu. Isinya adalah Firman Tuhan. Itu sebabnya mengapa 2 Timotius 4:2 berkata, "Khotbahkanlah  Firman."   Ketimbang mendesak Timotius di 2 Timotius 4, ketimbang mendesak Titus disini  untuk membentuk sebuah pelayanan yang akan mendapatkan pengakuan/pujian dari dunia, Paulus mendorongnya untuk memberitakan apa yang Tuhan sudah  perintahkan dan  bersiap untuk bertahan terhadap penderitaan yang akan datang dan tak terelakan. Bahkan penderitaan  hingga ketitik kematian, hal yang susah untuk disarankan kepada gereja moderen yang mengejar pertumbuhan jemaat. 

Berikan kepada mereka apa yang berangkali  tidak ingin untuk mereka dengarkan dan katakan kepada mereka apa yang berangkali tak ingin untuk dilakukan.

Tragisnya kita sungguh-sungguh telah terdampak oleh hal semacam ini. Kapan terakhir kali anda mendengarkan seorang  pengkhotbah yang memberikan perintah dengan otoritas? Kapan terakhir kali adan mendengarkan seorang  berkhotbah  dengan otoritas yang hebat dan menyuruh anda untuk merespon patuh terhadap kebenaran yang berasal dari Tuhan, yang penyampaiannya kepada anda dengan penjelasan tuntas dari halaman-halaman kitab suci sehingga hal-hal  itu menguasai  pikiranmu?

Isi khotbah atau pemberitaan adalah Firman Tuhan. Merujuk ayat 15, metodenya 3 tahap, Katakan, Sampaikan/perintahkan secara tegas, nyatakan yang salah. Katakan, maksudnya katakanlah sehingga mereka mendengarkanya dan memahaminya. Proklamasikan sehingga mereka mendengarkan dan memahaminya. Sampaikan secara tegas,maksudnya katakanlah sehingga mereka memercayainya dan menerimanya. Nyatakan yang salah, ajak mereka bertanggungjawab untuk  mematuhi dan menundukkan diri.

Jadi ketika kita berkhotbah ada  3 hal yang hendak diraih : paham, percaya, patuh. Inilah isu tiga tahap itu. Dan  kekuatan yang menjadikan semuanya terjadi adalah pernyataan  " Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah."

Ada sebuah kesan  disini, dan saya tahu saya sedang menitik beratkan pada sisi ini, tetapi ini terlampau kecil untuk dibicarakan, ada sebuah kesan dimana pengkhotbah adalah seorang pemaksa. Bukan saya  yang menciptakan pesan semacam ini, adalah tanggungjawab saya untuk memberikan kepada domba dan sebanyak mungkin sebagaimana didalam diri saya dengan eksposisi yang penuh dengan iman, proklamasi yang sepenuh jiwa, sehingga mereka dapat mendengarkannya dengan pemahaman, memercayainya, menangkapnya dan mematuhinya. Saya sedang mendesakan hal ini kedalam kehidupan mereka.

Saya memiliki tanggungjawab untuk menjaga gembalaan saya untuk memegang  kebenaran yang mereka pahami. Salah satu dari berbagai hal yang saya akui kepada anda bahwa benar tentang gereja kita jika anda  datang ke gereja ini , anda akan mendengarkan Firman Tuhan. Anda akan mendengarkannya setiap waktu anda datang ke  sini. Anda akan mendengar nas-nas kitab suci dieksposisi setiap Minggu anda datang ke gereja ini, pada pagi hari dan  pada malam hari dan di setiap waktu lainnya anda datang ke sini dan secara umum  di setiap kelas yang anda hadiri, anda akan mendengarkan Firman Tuhan yang disampaikan dengan penjelasan yang tuntas dan anda akan mendengarkan firman  dalam sebuah cara yang membuat anda dapat memahaminya dan  penerapannya dapat anda tangkap. Dan anda akan dipanggil  untuk memercayainya sebagai Firman dari Tuhan yang hidup dan oleh karena itu anda akan memiliki kesadaran moral  untuk mematuhinya jika anda adalah anak Tuhan. Kita tidak akan membiarkan orang memandang rendah Firman ini.

Bersambung

The Authority of God's Word, John MacArthur | Martin Simamora




No comments:

Post a Comment