Pages

22 June 2012

Otoritas Firman Tuhan : Hanya Firman Tuhan Yang Disampaikan, Jangan Yang Lain!

(Photo: Joy Hunter)
Pastor John MacArthur preaches at
St. John's Chapel in Charleston, S.C., Feb. 8-9, 2011.
global.christianpost.com
Sehingga satu-satunya pemangku otoritas firman Tuhan adalah Alkitab. Dan oleh karena itu, pengkhotbah yang harus berbicara dengan segenap otoritas dapat memproklamasikan Alkitab. Tidak ada firman  diluar Alkitab yang berotoritas, tidak ada. Tidak ada  firman diluar  Alkitab memiliki otoritas dalam aspek jiwa. Dan Tuhan menuntut bahwa kita mengkhotbahkan Firman-Nya dalam  sebuah cara yang dapat didengarkan dan dipahami, dipercayai dan dijalankan, dan tunduk dan dipatuhi. Ada konsekuensi-konsekuensi serius. ya tidak? Bagi orang-orang yang  tidak percaya konsekuensi-konsekuensinya adalah neraka kekal dan  itu juga merupakan hal yang luar biasa serius karena mengguncangkan kita secara mendasar. Dan bagi orang-orang yang tidak percaya , tidak akan tunduk dan mematuhi otoritas Firman, kepada mereka ada janji penghukuman. Menyangkali kitab suci satu-satunya otoritas, saya percaya ini adalah sebuah bentuk  penistaan.

Baca bagian-bagian sebelumnya :

- Otoritas Firman Tuhan, bagian 1 : Berkata dengan Otoritas
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 2 : Darimana Sumbernya?
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 3 : Jangan Ada Orang  Yang Menganggap Anda Rendah
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 4 : Kita Tidak Memilikinya, Yesus Sumber Otoritas!


Ada  lagi kesalahan lainya terkait otoritas. Saya berpendapat kita dapat menyebutnya otoritas  rasional.  Adalah hal  yang membantu untuk memiliki sebuah pikiran yang baik dan menggunakanya. Tetapi ide-ide anda dan ide-ideku dan ide-ide orang lain tidak memiliki kontribusi  bagi penebusan, juga dalam kselamatan  atau penyucian. Dan tidak masalah bagi saya  untuk membagikan ide-ideku dan anda untuk membagikan ide-ide anda dan itu semua  tidak masalah dan baik dan bisa jadi ada hal-hal praktis yang dapat membantu dalam  berbagi ide-ide kita yang beberapanya memiliki pengaruh besar. Tetapi pada ahirnya, satu-satunya  hal yang berharga adalah Firman dari Tuhan yang hidup

Dan jika kata-kata kita membantu mengklarifikasi kebenaran Tuhan, menolong untuk menerapkan Firman Tuhan, untuk memperkaya Firman Tuhan dalam memahami saat disampaikan kepada orang   pada tempat dan waktunya, maka itulah  apa yang Tuhan minta dari kita.  Tetapi jika kita memberikan kata-kata kita terlepas dari Firman Tuhan, seolah-olah memiliki otoritas karena kemampuan intelektualitas kita, itu adalah otoritas palsu. Berpikir  yang terbaikpun terbatas, kita manusia yang telah jatuh dalam dosa, memikirkan kepentingan diri sendiri, protektif, berpusat pada diri sendiri, membenarkan diri sendiri, dan penuh dosa. Dan hal  terbaik yang dapat anda lakukan dengan ide-ide hebatmu, konsep-konsep terbaikmu, hal terbaik yang dapat anda lakukan hanyalah bersifat sementara, bukankah ini benar? Karena ketika  sampai pada masalah-masalah kekekalan, hanya Firman Tuhan yang berurusan dengan soal kekekalan. Hanya Firman Tuhan yang  menjadi yang mati menjadi memiliki kehidupan.

Hanya Firman Tuhan yang menyucikan. Pemikiran  tidak dapat membawa manusia kepada keselamatan dan pemikiran tidak dapat membawa manusia kepada penyucian, hanya Firman Tuhan yang dapat ketika dihadirkan dalam sebuah cara yang berdasar, dalam sebuah cara yang dapat dipahami.


Sehingga itulah  sebabnya kita harus mengangkat Firman Tuhan. Kita membutuhkan semua orang menggunakan segenap keahliannya, segenap keahlian mentalnya, segenap hasrat emosinya, segenap kreatifitasnya dan menggunakannya untuk mengeksposisi Firman Tuhan sehingga mereka dapat menyampaikan pada berbagai budaya, pada siapapun, pada saat kapanpun kekayaan kitab suci. Kita tidak bisa mengasumsikan bahwa dalam beberapa hal, ide-ide kita memiliki nilai-nilai penebusan.

Dan saya pikir kita dapat melaju kepada jenis otoritas palsu ke-empat yang dapat kita sebut otoritas  pengalaman. Saya teringat seorang wanita berkata kepada saya pada suatu waktu,: Saya tidak peduli dengan apa yang dikatakan Alkitab, Saya tahu apa yang Yesus katakana kepada saya.” Dan saya tahu ini adalah komentar yang nyeleneh, tetapi ini tidaklah terlampau jauh dari kebenaran dari hal-hal yang anda lihat dan dengar pada hari ini. Hal ini selalu menjadi perhatian saya ketika… tepatnya dua minggu  lalu seorang wanita dating kepada saya di tempat u yang lain dimana saya berkhotbah dan berkata, “Anda tahu, saya harus berbicara dengan anda karena Tuhan berkata kepada saya untuk menyampaikan sesuatu kepada anda.”


Bagaimana Anda mengetahui jika Tuhan mengatakan sesuatu kepada anda? Adakah lampu merah dalam benak anda yang mulai berputar? Bagaimana anda tahu? Bagaimana anda tahun ketika Tuhan sedang  mengatakan sesuatu kepada anda? Saya  mengaku kepada anda, anda tahu, didalam seluruh…saya percaya Tuhan menuntun melalui Roh Kudus, saya percaya Tuhan sudah menyediakan keteraturan situasi-situasi dalam kehidupanku, saya percaya langkah-langkah seorang yang baik  telah diatur oleh Tuhan. Saya percaya saya menjalani kehidupan yang berasal dari kehendak Tuhan yang tak terpahami bagi kehidupanku dalam sebuah cara yang luar biasa dan tak terpahami. Tetapi saya tidak mempunyai petunjuk apa yang Tuhan sedang lakukan dalam proses situ.

Saya tidak memiliki sebuah cara yang dapat diketahui  secara jasmaniah. Tidak sesuatupun terjadi pada saya. Tidak ada lampu yang meminta saya jalan terus, tidak ada bel berdering, tidak ada tanda. Sejauh yang saya tahu, dalam seluruh kehidupan saya Tuhan tidak pernah berbicara apapun kepada saya. Saya tidak  pernah mendengar apapun dan saya tidak pernah mendengarkan apapun. Apa yang harus Tuhan katakana kepada saya, Tuhan telah tuliskan. Ya, saya percaya Tuhan sedang memimpin.. Ya, saya percaya, Tuhan  sedang menopang  kehidupan saya. Ya, saya percaya Roh-Nya sedang mengarahkan saya. Tetapi saya tidak memiliki cara yang  bersifat jasmaniah untuk merasakan karya Tuhan yang tak terlihat itu. Saya percaya bahwa Roh Tuhan hidup didalam saya, saya tidak dapat merasainya secara lahiriah.

Tidak ada otoritas dalam pengalamanmu. Anda tidak dapat mendasarkan jenis  doktrin manapun  berdasarkan pengalaman anda, pada apa yang  telah terjadi pada anda. Anda lihat, hanya ada satu otoritas, dan itu adalah Firman Tuhan. Itu saja. J.I.Packer menulis kembali pada 1986, “[The Bible is the real preacher and all the role of the man in the pulpit of the counseling conversation is to simply let the passages say their piece through him." "For the preacher to reach the point where he no longer hinders or obstructs his text from speaking is harder work than is sometimes realized]."[ Alikitab adalah penkhotbah yang sesungguhnya dan semua peran manusia di mimbar percakapan  yang  berisikan nasehat  pada dasarnya membiarkan bagian-bagian firman mengatakan isinya melalui penghotbah. Sekarang inilah yang mendefiniskan khotbah eksposisi  bagiku. Membiarkan bagian-bagian firman menyatakan isinya melalui pengkhotbah. "Bagi pengkhotbah untuk mencapai titik dimana dia tidak lagi menghalangi atau merusak teksnya saat berbicara adalah pekerjaan yang lebih sulit daripada apa yang kadang-kadang disadari] Sebuah pernyataan yang luar biasa.

Tahukah anda  masalah terbesar saya? Mengeluarkan keberadaan diri saya dari  firman yang hendak disampaikan, bukan  membuat diri saya masuk kedalam firman itu. Seseorang berkata kepada saya, “ Apakah  makna ayat itu bagi anda?” Siapa yang peduli? Anda tidak peduli apakah maknanya bagi saya. Apa maknanya bagi Tuhan adalah hal penting sesungguhnya. Apakah maknanya jika saya tidak pernah hidup didalam firman tersebut? Itu tidak bermakna sesuatu bagiku dan sesuatu bagimu.

Hal yang paling sulit adalah mengeluarkan semua  praduga-pradugaku dari bagian-bagian firman. Dan, anda tahu, ketika saya  mengetahui seseorang didalam gereja yang telah memberikan kepada saya sebuah waktu yang buruk, saya ingin membuat bagian firman  itu dikhotbahkan bagi mereka, anda tahu, bagaimana saya keluar dari sana? Semua praduga/presuposisi dan semua penyimpangan, dan kemudian saya menemukan sebuah kerangka yang sungguh hebat dan 3 poin khotbah dan poin empat yang bukan, bagaimana saya  mengupayakan agar ayat itu menjadi sesuatu yang sesuai dengan kerangka itu, anda tahu? Saya harus benar-benar membuat diri saya keluar dari sana. Dan itu sebuah pertempuran yang nyata.


Bersambung
The Authority of God's Word,  by John MacArthur | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment