Pages

05 June 2012

Mengaduk Tanah

Yesus dan murid-murid-Nya suatu kali berjalan melewati seorang yang buta sejak lahir. Ada kepercayaan dalam kebudayaan Yahudi bahwa seseorang buta sejak lahir karena dia dilahirkan dalam dosa (Yoh 9:34). Karena itu, murid-murid Yesus bertanya kepada-Nya, dosa siapakah yang sedang ditanggung orang buta itu, dosanya sendiri atau dosa orang tuanya. Yesus menjawab bahwa bukan karena dosa siapapun dia dilahirkan buta, tetapi karena “pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia” (Yoh 9:3).



Setelah itu, Yesus berkata, “Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Yesus menganalogikan diri-Nya sebagai matahari di siang hari yang memberikan terang yang memungkinkan orang-orang untuk bekerja. Malam akan datang, yaitu saat-Nya Yesus akan ditangkap dan dibunuh, saat di mana tidak ada lagi orang dapat bekerja.

Cara yang Yesus pilih untuk menyatakan pekerjaan Allah di dalam diri orang buta itu sangat kontroversial. Dia meludah ke tanah dan mengaduk-aduk, lalu mengoleskannya ke mata orang buta itu. Mengapa harus dengan cara ini? Adukan tanah dan ludah tentu tidak mengandung zat apa pun yang dapat menyembuhkan mata yang buta. Jika kita membaca cerita ini sampai selesai, kita baru mengerti bahwa Yesus melakukan ini, bukan dengan alasan medis, tetapi dengan sengaja melawan hukum Sabat.

Orang Yahudi telah membuat hukum Sabat sedemikian rumit, melampaui apa yang Tuhan perintahkan dalam Sepuluh Hukum. Jika seseorang mengaduk-aduk tanah pada hari Sabat, dia sudah dianggap bekerja dan tidak memelihara hari Sabat. Menariknya, Yesus yang sudah mengetahui hal ini malah sengaja menggunakan cara mengaduk tanah, padahal Dia dapat menyembuhkan orang buta itu tanpa melakukan apa pun. Yesus sengaja melanggar “hukum Sabat” karena Yesus ingin menggunakan hari Sabat untuk mengerjakan pekerjaan Bapa-Nya. Yesus telah terang-terangan melawan kebudayaan yang salah supaya pekerjaan Allah dinyatakan.

Apakah Anda juga hidup dalam sebuah kebudayaan yang salah, atau bahkan yang jahat, yang merugikan masyarakat, dan membuat pekerjaan Allah sulit dinyatakan? Ada kalanya orang Kristen diam dan menunggu. Setelah genap waktunya, dengan berdoa meminta hikmat kepada Tuhan, orang Kristen perlu dengan berani menyatakan kebenaran Tuhan untuk menyinari kebudayaan sekitar mereka dengan terang kebenaran Tuhan.

Pillar

No comments:

Post a Comment