Pages

04 April 2012

Saksi-Saksi Jehovah Menyalahgunakan Nama Suci Tuhan - Bagian 3

III. Saksi-Saksi Jehovah Keliru Mengejakan YHWH

  1. “Jehovah”  bukanlah nama  Tuhan karena dalam bahasa Ibrani, Yunani,  bahkan Latin tidak memiliki huruf “J” dan Bahasa Inggris tidak memiliki huruf “J” hingga tahun 1500 Sesudah Masehi.
  2. Nama Yesus, Yohanes, Yahudi, semuanya dimulai dengan huruf “I”, bukan “J”.
  3. Sebagaimana pengantar New American Standard mengkonfirmasi, cara mengeja nama tepat/hakikat YHWH dalam bahasa Inggris sepatutnya Yahweh, bukan Jehovah.
  4. Dr. George Howrd yang dikenal sebagai yang membuktikan  bahwa Matius ditulis dalam bahasa Ibrani juga  menyatakan bahwa pengucapan yang tepat YHWH adalah “YaHWeH” dan ini lah yang diterima paling luas dikalangan para ahli.

    Sebelumnya : Bagian 3
  5. Jehovah dipopulerkan oleh seorang rahib Katolik yang hidup pada abad 12 Sesudah Masehi. Faktanya “Jehovah” tidak pernah digunakan sebelumnya!
  6. Bentuk “Jehovah” adalah hasil dari pembacaan konsonan-konsonan Tetragrammaton (YHWH) dengan  vocal penggantinya dari Adonai. Penyebaran bentuk ini biasanya akan menelusur ke Petrus Galatinus,  seorang Confessor bagi Paus Leo X, yang pada 1518 Sesudah Masehi melakukan transliterasi  empat huruf Ibrani tersebut dengan huruf-huruf latin jhvh bersama dengan  huruf vokal dari Adonai, yang menghasilak bentuk baru “Jehovah” (Penggunaannya berangkali menimbulkan kebingungan, namun demikian, telah digunakan  setidaknya diawal tahun 110 Sesudah Masehi) Walaupun bentuk hybrid Jehovah menemui banyak penolakan, dan secara universal dianggap sebagai penyimpangan  dalam tata bahasa, bentuk ini terus digunakan dari  bahasa Latin ke bahasa Inggris dan bahasa-bahasa Eropa lainnya dan telah memiliki tempat terhormat dalam penggunaannya dalam berbagai himne dan  dalam Alkitab versi ASV, bentuk Jehovah ini hanya digunakan beberapa kalai dalam  KJV dan tidak semua dalam ASV. (Anchor Bible Dictionary, YAHWEH)
  7. Perhatikan kesalahan yang demikian jelas dalam ejaan Jehovah yang digunakan  sebagaimana diharuskan Saksi Saksi Jehovah.  Kita tidak akan berdalih dengan  dugaan 3 huruf vokal, tetapi dengan 4 huruf konsonal yang salah!

Y

H

W

H
J
E
H
O
V
A
H
SALAH
DUGAAN
BENAR
DUGAAN
SALAH
DUGAAN
BENAR

  1. Perhatikan bahwa ejaan Yahweh setidaknya memiliki  empat konsonan yang benar!

Y

H
W

H
Y
A
H
W
E
H
BENAR
DUGAAN
BENAR
BENAR
DUGAAN
BENAR

  1. Ketika anda memperlihatkan hal ini kepada Saksi-Saksi Jehovah, mereka  menganggapnya bukan masalah dengan menyatakan “ejaan bukan masalah”.

 IV.Saksi-Saksi Yehovah  mengakui Jehovah adalah nama yang salah :

  1. Dalam salah satu pengakuan spektakuler dalam sejarah  agama, Saksi-Saksi Jehovah pada dasarnya mengakui bahwa Jehovah adalah bentuk yang salah “Yahweh…diakui lebih  unggul terhadap bentuk Jehovah. Kesalahan ejaan Jehovah BERLANGSUNG sejak sekitar  tahun 1100 dan  dan kemudian mereka menawarkan argumen-argumen yang mendukung bentuk Yahweh sebagai pengucapan yang asli dan benar. “Biarlah Namamu Dikuduskan, Jehovah’s Witnesses,hal.16-20)
  2. Yang lebih buruk lagi, mereka mengakui bahwa satu-satunya alas an mereka tetap menggunakan bentuk Jehovah untuk menyenangkan manusia bukan Tuhan  :”Sembari mengakui  pengucapan “Yahweh” sebagai cara yang lebih benar, kami masih mempertahankan bentuk “Jehovah” karena kelaziman orang dengan bentuk ini sejak abad ke 14. Kata Pengantar New World Translations, Saksi-Saksi Jehovah, hal.25)

V Saksi-Saksi Jehovah Menambahkan “Jehovah” Kedalam  Perjanjian Baru!

  1. Alkitab New World Translation menambahkan “Jehovah” kedalam Perjanjian Baru sebanyak 237 kali, dimana jelas-jelas sama sekali tidak ada bukti manuskrip purba apapun yang mendukungnya.
  2. Bahkan Watchtower (Menara Pengawal) mengakui kebenaran ini! “tidak ada manuskrip Yunani yang kita miliki saat ini, kitab-kitab mulai dari Matius hingga Wahyu yang mengandung nama Tuhan yang utuh.” (The Divine Name That Will Endure Forever, buklet Watchtower)
  3. Sementara Perjanjian Lama yang berbahasa Ibrani memang mengandung YHWH dibanyak tempat, Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani , TIDAK PERNAH menggunakan nama Tuhan YHWH. Dalam kata-kata pada JW’s  would understand :”Jehovah tidak pernah dijumpai dalm Perjanjian Baru, tetapi telah ditambahkan oleh Watchtower society untuk mendukung doktrin palsu mereka.”
  4. Ketika anda menunjukan fakta yang paling signifikan ini kepada Saksi-Saksi Jehovah, mereka pertama-tama akan menilai anda seorang pembohong. Lalu yang kedua, mereka akan berpikir keras mengernyitkan dahi dalam keheranan mencengangkan bagaimana  mungkin hal ini benar.Kemudian yang ketiga,mereka akan pergi ke pemimpin mereka yang lebih tinggi untuk mempelajari apa yang dikatakan oleh orang-orang Kristen kepada mereka sebagai fakta yang benar! Ahirnya mereka akan diberitahukan kebohongan-kebohongan yang paling aneh oleh pemimpin mereka yang lebih tingggi.”
  5. Setelah Saksi-Saksi Jehovah  pulih dari keterjutannya bahwa dalam Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani TIDAK PERNAH digunakan kata “Jehovah” (YHWH), jawabannya bahkan lebih mengejutkan dan mengganggu, dibandingkan dengan berita-berita aslinya !
  6. Saksi-Saksi Jehovah pada dasarnya mengajarkan bahwa Injil Matius aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan inilah yang merupakan salinan asli Matius dalam bahasa Ibrani (yang ditulis oleh Matius sendiri) yang mengandung YHWH. Problemnya, tak seorangpun pernah menemukan bukti apapun sebuah Injil Matius asli yang berbahasa Ibrani yang dikatakan asli, dan ini masih belum menjelaskan mengapa New World Translation menambahkan Jehovaj dalam kitab-kitab yang ditulis Paulus.


VI. Wahyu 19:1-6 tidak menggunakan YHWH tetapi YAH

  1. Empat kali kata “Haleluyah” di Wahyu 19:1-6 digunakan sebagai bukti bahwa YHWH digunakan sebanyak empat kali dalam Perjanjian Baru. Arti kata “Haleluyha” “puji bagi JAH” bukan Puji bagi YHWH. Kami ulangi, Tetragrammaton (YHWH)  TIDAK PERNAH digunakan bahkan satu kalipun dalam Perjanjian Baru.
  2. “Alleluia—Ibrani, “ Puji engkau Jah,” atau Jehovah : disini pertama kali digunakan dalam Wahyu, dari sinilah AEllicott menduga orang-orang Yahudi memunculkan sebuah bagian utama dalam pengucapan syukur ini. Jah bukan sebuah kontraksi dari “Jehovah” ssegaimana   kadang dapat  terjadi  seperti penggabungan pada  bentuk Jehovah.   Yah berarti : Dia Adalah”: sementara Jehovah berarti :” Dia adalah yang akan datang, saat ini dan yang lalu.”  Yah menyiratkan Tuhan yang dialami sebagai pertolongan yang dialami saat ini; sehingga “Halleluyah” kata Kimchi dalam Bengel, pertama kali ditemukan dalam Mazmur dalam penghancuran yang jahat. “Hallelu-Jah” muncul  empatkan kali dalam bagian ini. (Jamieson, R., Fausset, A. R., Fausset, A. R., Brown, D., & Brown, D)
  3. Dalam Yesaya 12:2  dan Yesaya 26:4 baik Jah dan YHWH digunakan saling berdampingan DIDALAM AYAT YANG SAMA. Ini membuktikan bahwa Jah bukan sebuh penyederhanaan/pemendekan dari YHWH.

    ”Dengar, Tuhan adalah keselamatanku, Aku akan percaya dan tidak menjadi takut;  karena TUAN (Jah YHWH), TUHAN adalah kekuatan dan nyanyianku. Dan  Dia telah menjadi keselamatanku.” (Yesaya 12:2)

    ”Percayalah kepada TUAN selamanya, karena didalam TUHAN (Jah) TUAN{YHWH), kita memiliki sebuah  Batu Karang abadi.” Yesaya 26:4
  4. Mereka yang menggunakan Wahyu 19:1 sebagai sebuah contoh nama suci  tetap tersandung ketika mereka mempelajari berikut ini. Itu adalah Jah bukan YHWH dan Roh Kudus tidak memperpendek Mazmur 146:1, tetapi Roh Kudus menyatakan Jah untuk Jah bukan Jah untuk YHWH.
  5. Hallelujah digunakan dalam bagian-bagian; Maz104:35; 105:45;106:1,48; 112:1; 113:1,9 ; 115:18; 116:19; 117:2; 135:1,3,21. Mazmur-Mazmur ini dimulai dan diahiri dengan Hallelujah : Maz 146:1,10; 147:1,20; 148:1,14; 149:1; 150:1,6.
  6. Untuk merangkumnya. Roh Kudus menggunakan Hallelujah sekitar 30 kali dalam Perjanjian Lama dan Hallelujah hanya digunakan 4 kali dalam Perjanjian Baru. Kata “Jah”, yang merupakan ssalah satu dari  komponen konjungktif dari kata Hallelujah, digunakan dua kali berdampingan dengan YHWH (Jah YHWH).
  7. Beberapa berpendapat bahwa ada banyak bentuk penyingkatan YHWH yang terlihat beragam dalam  nama-nama Tuhan di Perjanjian Lama seperti Yah, Yahu, Y’ho. Contohnya antara lain : Yesaya ( bahasa Ibrani : Yesha’yahu), Yoel (Yo’el), Yosua (Y’hoshua), dan Abijah (Aviyyah). Ini memperlihatkan bahwa  setiap nama menggunakan sebuah bentuk YHWH yang dipersingkat, Yesaya menggunakan Yahu, Yoel menggunakan Yo, Y’hoshua menggunakan Y’ho, dan Abijah menggunakan Yah. Semua nama ini merupakan bentuk YHWH yang dipersingkat. Permasalahannya terungkap dalam Keluaran 6:3 secara  jelas menyatakan bahwa Musa adalah yang  pertama kali mendengarkan YHWH. Tetapi, Yosua yang  20 tahun sebelum bertemu Musa dikatakan namanya mengikuti YHWH? Tidak ada catatan bahwa namanya diubah ketika ia berjumpa Musa. Bahkan ibu Musa dinamai “Yokhebed” yang merupakan kata majemuk  dimana beberapa orang menyatakan nama itu berasal dari YHWH dan  kemuliaan. “Jehovah kemuliaan. Semua nama ini adalah mereka yang sama sekali belum pernah mendengar nama Tuhan yang diberikan kepada bangsa Yahudi melalui Musa  : “YHWH di semak belukar saat Musa berusia 80 tahun. Sehingga teori ini runtuh! Tentu saja, beberapa berpendapat bahwa , semenjak orang-orang Yahudi mengembangkan tradisi yang anti  biblical untuk tidak mengucapkan nama Tuhan, sehingga ini  menjelaskan mengapa nama ini tidak digunakan dalam Perjanjian Baru. Sehingga seperti yang diduga, orang-orang Yahudi akan menamai anak-anak mereka dengan YHWH, “nama pribadi Tuhan”, tetapi tidak pernah merujuk diri Tuhan sebagai Jehovah. Saya dapat mendengar yang seperti ini :” Jehovah, segera pulang  begitu sekolah  usai, kita ada pertandingan bola dan kamu tahu Tuhan memerintahkan kita untuk mematuhi orang tuanmu!”
  8. Semua ini hanyalah spekulasi bodoh dan tidak berguna. Roh Kudus yang memilih untuk tidak pernah menggunakan YHWH dalam Perjanjian Baru. Pendapat yang menyatakan bahwa Roh Kudus tunduk pada tradisi yang anti biblical tidak menggunakan nama suci sangat tidak pantas untuk dianggap oleh siswa-siswa Alkitab yang serius.





Bersambung

Jehovah's Witnesses abuse the divine name of my God! - Steve Rudd | Alih Bahasa : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment