Pages

06 January 2012

Dapatkah Yesus Melakukan Dosa & Sucikah Ia? (Bag.1)


Ibrani 4:15 
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Berbagai ayat didalam Alkitab dengan sangat seksama menyatakan Yesus sebagai sosok yang tanpa dosa-suci disepanjang kehidupannya.

2 Korintus 5:2
Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh, karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman kita yang sekarang ini,

1 Petrus 2:22
Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.



1 Yohanes 3:5
Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.

Pertanyaan yang mengemuka dan telah menjadi pergulatan tersendiri sepanjang abad adalah :jika Yesus tidak berdosa, bagaimana mungkin ia sungguh-sungguh manusia? Pada sisi lainnya, jika Yesus dapat berdosa, bagaimana mungkin ia sungguh-sungguh Tuhan. Hal inilah yang menyebabkan 1 Timotius 3:16 menyatakan "Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia". Karena Yesus TIDAK datang kedunia ini melalui proses-proses pembentukan di rahim sebagaimana lazimnya manusia, ia tidak memiliki natur keberdosaan.
Sekalipun ia sepenuhnya manusia, merasakan emosi sebagaimana yang kita rasakan, tubuhnya dapat mengalami letih, ia  mengalami lapar dan butuh tidur seperti orang-orang lain. Yesus sekalipun sepenuhnya manusia, namun ia tidak dalam kategori yang sama sebagai seorang manusia yang memiliki natur keberdosaan, walaupun ia terlihat sebagaimana manusia lainnya, dia satu-satunya yang tanpa dosa.
Pada saat pembabtisannya, ia diurapi dengan kepenuhan Roh Kudus dan segera setelah itu ia dibawa ke padang gurun. Pengodaan yang dialami Yesus adalah ide Tuhan, bukan  ide iblis, karena yang membawa Yesus ke padang gurun dan berpuasa adalah Roh Kudus. Ia kemudian digoda oleh iblis agar ia tidak menuju salib.
Tujuan iblis dalam pengodaan tersebut untuk membuat Yesus melakukan dosa dan menawarkan kepada Yesus sebuah jalan pintas untuk mewujudkan tujuannya sebagai Messias. Tujuan  Tuhan adalah membuktikan bahwa Yesus sungguh Anak Allah. Iblis menggodainya dalam 3 serangan frontal untuk membuat Yesus menjadi tak layak menjadi Juru selamat. Setiap kali  Iblis menayai Yesus dengan pertanyaan "jika engkau Anak Allah".


Tiga Area Serangan (godaan) ini juga kita alami (kita juga dapat memiliki kemenangan  yang diraih Yesus)

1. Keinginan Daging

1 Yohanes 2:16 
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Godaan ini berfokus pada kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Iblis menggodai  Yesus agar menggunakan kemampuan-Nya untuk mengenyangkan rasa laparnya setelah berpuasa selama 40 hari dengan merubah batu menjadi roti (Matius 4:3-4). Berada dikondisi terlemahnya, Iblis mendatangi Yesus agar mau melakukan sesuatu yang memuaskan keinginan dagingnya. Yesus tentu saja memiliki kemampuan untuk mewujudkan bujukan itu, namun bila Ia melakukannya untuk memuaskan keinginannya maka Yesus dengan segera merusak posisinya, menjadi tunduk kepada kehendak Bapa. 

Sekalipun itu adalah kehendak Tuhan untuk menyediakan apa yang menjadi kebutuhannya, itu tidak ditangan Yesus untuk menggunakan kuasa ke-Tuhan-annya secara bebas. Jawaban Yesus adalah : firman Tuhan adalah roti itu, Yesus bertahan.

2. Kebanggan Hidup

Iblis selanjutnya meminta Yesus untuk menjatuhkan dirinya dari puncak menara bait Allah. Disini ia dapat membuktikan bahwa ia dapat hidup tanpa penderitaan sama sekali, ia dapat mencapai sebuah jalan pintas untuk menjadi mulia tanpa menjalani dan disempurnakan dalam penderitaan. Kebergantungannya kepada Allah Bapa diuji.
Ada cara yang benar dan salah untuk  bergantung kepada Tuhan. Andaikan Yesus memilih untuk melompat/menjatuhkan dirinya, ia dapat menguji Tuhan untuk menepati janji-janjinya, seperti ayat yang dikutip oleh iblis sebagai jaminan perlindungan Tuhan. Yesus dapat mencobai Bapa untuk melakukan sesuatu pada saat dan dalam cara  yang keliru.

Yesus mengusir Iblis dengan mengatakan : ada tertulis : jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu. "Ia memperlihatkan ketergantungannya kepada firman kebenaran dan Bapa.

3. Keinginan Mata

Iblis membawanya ke sebuah gunung yang tinggi dan kemudian memperlihatkan kepadanya semua kerajaan yang ada didunia ini dan menawarkan semuanya kepada Yesus, asalkan mau menyembah Iblis.
Ini sebuah bujukan untuk tidak menyembah kepada Tuhan pencipta dan menyembah kepada ciptaan.  Godaan ini  juga berupaya membuat Yesus untuk bersedia tunduk kepada kehendak Iblis agar segera dapat memerintah dunia, sekali lagi sebuah upaya memintaskan jalan penderitaan menuju salib.


Iblis hendak memberikan seisi dunia ini dan iblis berupaya agar Yesus melanggar waktu yang ditetapkan baginya untuk memerintah kerajaan dalam kekuasaan-Nya. Hampir mirip dengan Esau, Yesus dapat menukarkan hak kelahirannya untuk dengan segera memiliki apa yang sedang ditawarkan. Yesus memilih jalan Tuhan, jalan penderitaan dalam kesabaran dan tak mencari sebuah hasil yang cepat seperti yang ditawarkan iblis.

Yesus kembali merujuk kepada kebenaran firman "engkau hanya boleh menyembah kepada Tuhan Allahmu saja  dan kepada-Nya saja engkau melayani". Yesus berhasil memukul mundur Setan, memperlihatkan ketaberdosaannya dan dengan demikian ia adalah Anak Allah. 

Bersambung ke Bagian 2

Martin Simamora |letusreason.org

No comments:

Post a Comment