Pages

06 December 2011

Taurat dan Anugerah, Perbuatan Baik dan Kristus (Bag.3)


"Sekarang, kita tak perlu memulai sebuah hari dengan berkata, "Hari ini saya akan berupaya menjaga 10 perintah Tuhan  terlaksana sempurna dalam hidup saya.' Tetapi kita memulai kehidupan kita setiap hari dengan berkata, "Tuhan Yesus, berikan aku  anugerah sehingga aku bisa berjalan  bersama dengan Engkau. " Karena bila aku berjalan bersama dengan Kristus, maka saya mampu mematuhi kehendak Tuhan dan Hukum Tuhan."

Dalam masa Anugerah, 'Hukum bukanlah iman', Kini iman dan hukum bersifat eksklusif satu sama lain. Dibawah Hukum Taurat, iman diperlukan. Dibawah anugerah, taurat tidak diperkenan - Galatian 3:1-3 :
Sebelumnya Bagian 2



(1) Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?(2) Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?(3) Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?

Seorang pemercaya, anggota Tubuh Kristus tidak akan menjadi lebih rohani dengan melakukan Taurat sebagaimana dalam Perjanjian Lama tetapi sesungguhnya menjadi berdosa dengan menempatkan dirinya dalam kuasa Taurat.


Jika demikian apakah berarti kita hidup tanpa hukum Taurat? Jelas tidak, kita  hidup dalam hukum Kristus, hukum yang mulia pemberi kehidupan. Roh Kudus menjadi instruktur kita dalam firman dan dalam langkah-langkah kehidupan pribadi kita dalam menentukan apa yang bermanfaat dan tidak.

Lalu bagaimana kita menjadi diterima oleh Tuhan bila tidak dengan menjalankan perintah-perintahnya. Itu terjadi oleh karya Kristus yang membuat kita layak diterima, bukan oleh apapun yang kita dapat lakukan. Inilah isi Injil, Kisah Para Rasul 20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Kita mendapatkan para murid memberitakan kematian, pemakaman dan kebangkitan Kristus diseluruh buku Kisah Para Rasul. Karya Kristus bagi kita, sebab Tuhan melihat betapa sulitnya situasi yang dialami manusia untuk berkenan pada Tuhan, sehingga Tuhan yang berinisiatif bagi kita, sesuatu yang tak mungkin kita lakukan bagi diri kita sendiri.

Mengapa Islam tak menghargai  salib? Apakah karena mereka tak percaya kepada korban-korban? Tidak. Karena mereka tak percaya bahwa kita dapat memiliki anugerah yang demikian dari Tuhan, anugerah yang tak memerlukan atau meniadakan berbagai ritual intensif berbagai kewajiban religius.

Mengapa Mormon  memelintirkan kitab suci dengan menyatakan bahwa bukan pada kayu salib dosa kita dihapus tetapi di Getsemani dimana Kristus menderita. Tetapi di Getsemani Yesus tidak pernah mengalami penderitaan sebanyak yang dialami Kristus pada kayu salib dimana semua dosa manusia ditanggungkan kepada Kristus dan Ia merasakan penghakiman dan penghukuman dosa. Di Getsemani Ia bergumul pada keputusan salib, mengetahui apa yang akan menyertai peristiwa salib, namun demikian Kristus menyatakan sukacitanya untuk menuju salib. Mormon pada dasarnya hendak membuktikan kebenaran oleh upaya-upaya. 

Mengapa Saksi Yehovah membenci kayu salib? Mengatakannya sebagai pagan dan mengatakan Tuhan tidak pernah mengorbankan Anak pada sebuah simbol pagan. Tetapi orang-orang Roma penyembah dewa-dewa (pagan), inilah yang biasa mereka lakukan menyalibkan mereka yang melakukan berbagai kejahatan yang paling keji. Faktanya tak satu agamapun yang pernah mengenal salib. Hal ini menyebabkan peristiwa salib menjadi tak lazim dalam pandangan manusia bahwa  ada seseorang bersedia menderita menggantikan orang lain, menanggung penghukuman, menjalani penghukuman bagi orang lain, dan tanpa belas kasihan menyerahkan kebebasannya dan kekayaannya  bagi mereka tanpa perlu sedikitpun melakukan sesuatu. Bagi orang Yahudi penderitaan yang dialami Messias tidak masuk akal, sebab anak laki-laki Yusuf bukanlah seorang yang kuat. Mereka menghendaki seorang penakluk, Raja yang berkuasa yang sanggup mengusir  Roma, musuh mereka. Mereka menghendaki  Anak Laki-Laki Daud atau tidak sama sekali.

Pengorbanan Kristus di Kayu Salib pada 2000 tahun lalu merupakan karya final penebusan dosa-dosa, sehingga tidak perlu lagi bergantung  pada sakramen-sakramen sebagai korban penebus dosa-dosa jemaat. Gereja semacam ini memang menampilkan banyak lambang salib tetapi mereka tak mengabarkan bahwa karya Kristus di kayu salib adalah final.

Tetapi dimasa kini, tidak lagi perlu mengadakan korban-korban  tertentu yang dipersembahkan sebagai pengampunan dosa-dosa, karena Kristus telah menjadi satu korban di kayu salib untuk satu kali dan untuk selama-lamanya, sehingga gereja tidak perlu mengadakan korban lagi. Korban Kristus tidak pernah dilakukan kembali karena pengorbanan Kristus memenuhi semua tuntutan penghukuman yang dituntut oleh Keadilan Tuhan dan membuat Tuhan dapat menjadi 'Adil" dan membenarkan mereka yang percaya kepada Yesus. Dengan demikian tak diperlukan lagi berbagai persembahan korban untuk pengampunan dosa.

Roma 3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus. 

Ibrani 10:18Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

Mengapa didalam setiap agama di dunia ini, manusia memiliki kerinduan yang sangat mendalam untuk mengenal Penciptanya, tetapi manusia berupaya mendatangi Tuhan dengan caranya sendiri dan tidak datang kepada Tuhan dengan cara yang Tuhan telah perintahkan dan deklarasikan kepada seluruh dunia. Dalam Yudas dinyatakan bahwa anugerah Tuhan telah diperlihatkan kepada semua manusia. Mengapa manusia  masih mengupayakan berbagai upaya ketimbang menerima anugerah Tuhan? Lebih mudah melihat orang-orang yang bergantung pada berbagai kepatuhan yang dilakukannya sebagai ukuran kerohaniannya ketimbang bersandar sepenuhnya kepada karya Kristus bagi mereka. Jika kita stop mencoba untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dengan kekuatan/upaya sendiri dan membiarkan Kristus menghidupkan kebaikan dalam diri kita melalui kuasa Roh Kudus, kita dapat melihat hasilnya : hidup yang baru. Kita akan memahami hal ini hanya oleh anugerah. Anugerah yang kita temukan didalam penderitaan dan kematian Kristus diatas kayu salib.

Bersambung Bagian 4

Martin Simamora | Let Us Reason

No comments:

Post a Comment