Pages

20 December 2011

KISAH NATAL (Bag.2)


Nativity Story
Dalam ayat 8-9 Lukas mencatat bahwa Zakaria sedang melayani sebagai imam sebab undian jatuh padanya untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ. Dalam 1 Tawarikh 24 Raja Daud membawa suku Lewi dan membagi mereka kedalam 24 grup dan setiap grup bergiliran melayani bait suci (setiap tahun 26 orang melayani selama 2 minggu), semenjak  2 putera Harun mati, para imam mengikatkan tali pada pergelangan kaki pada imam yang mendapat giliran memasuki tempat kudus, untuk berjaga-jaga bila terjadi sesuatu sehingga mereka bisa menariknya keluar.

Menurut para Rabbi, jika ukupan yang diletakan diatas pembakaran tidak diterima, maka seketika itu imam akan mati, malaikat akan muncul disebelah kanan mereka. Inilah yang terjadi pada Zakaria.

Lukas 1: 11-12 
(11) Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan(12) Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.

Sebelumnya : Bagian 1



Inilah kali pertama malaikat menampakan diri sebagai pemberita tentang Juru Selamat dan injil kepada manusia.

Lukas 1: 13 
Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.

Doa Zakaria adalah permintaan memiliki seorang anak, disini ia sedang melayani dengan ukupan, sebuah simbol doa dan malaikat tersebut mengatakan bahwa doanya telah didengar dan akan dijawab. Nama anaknya akan dinamai Yohanes yang berati kemurahan atau anugerah  Tuhan /Yahweh.

Nama-nama dalam bahasa Ibrani memiliki makan yang istimewa, nama Zakaria berarti Tuhan mengingat, Elizabeth isterinya berarti sumpah Tuhan atau janji.

Ayat 14 Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.

Ayat 15 Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya. Ia telah dipilih untuk melayani dan akan memiliki hadirat Tuhan sejak permulaan. Ia akan menjadi seorang  seperti Samson dan Samuel- dipisahkan bagi Tuhan (Hakim-Hakim 13:5,14  ; 1 Sam 1:11)

Lukas 1:17
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya." Yohanes dikuasai Roh Kudus dan kuasa yang berasal dari nabi terdahulu dengan memanggil orang-orang untuk bertobat dan mempersiapkan mereka untuk menerima keselamatan yang kelak dibawa oleh Kristus.


Yohanes akan melayani dengan fungsi dan jabatan  yang sama seperti Elia, membalikan setiap orang kembali satu sama lain dalam keluarga, seperti halnya kembali kepada Tuhan melalui pertobatan. Tindakan pembaptisan bermakna mengidentifikasi seseorang terhadap sosok tertentu, masyarakat tertentu atau sebuah pesan tertentu. Yohanes  mengungkapkan ketiganya. Sebuah masyarakat tertentu - yang tersisa bagi Tuhan. Pesannya -pertobatan. Dan sosok itu adalah dia yang diidentifikasikan sebagai Messias melalui baptisannya. Dimana ia telah memperlihatkan kepada Israel melalui suara dari Tuhan yang berkata inilah Anak yang kukasihi kepadanya Aku berkenan dan Roh Kudus datang dalam bentuk yang dapat dilihat turun bagaikan  seekor merpati. Sangat menarik bahwa Merpati setia kepada pasangannya seumur hidupnya.

Lukas 1:18-19
(18) Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: "Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya."(19) Jawab malaikat itu kepadanya: "Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.

Zakaria mengungkapkan keragu-raguannya kepada janji yang disampaikan malaikat dengan mempertanyakan bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi karena mereka berdua sudah terlalu tua. Ia dibuat menjadi bisu hingga waktu kelahiran anaknya karena ia tidak menerima berita baik itu dengan iman.

Ayat 22 Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.

Ayat 26-28
(26) Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama 
Nazaret,(27) kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

Enam bulan kemudian, malaikat yang sama dikirim ke Nazareth mengunjungi seorang perawan, Maria yang telah bertunangan dengan Yusuf, keturunan Daud. Disnilah pada Alkitab kita menemukan dasar seseorang dipilih untuk melahirkan Anak Allah yang datang dari surga.

Lukas 1: 28-33
(28) Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."(29) Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.(30) Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.(31) Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

Ayat 28, Maria  menerima salam sebagai seorang  yang dikaruniai diantara segala wanita untuk mengandung seorang bayi yang berasal dari kekekalan sejak semula. Penciptanya sendiri.

Ayat 31 janji itu  menyatakan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan Juru Selamat. Yesaya 7:14 Tuhan beserta kita di bumi.

Ayat 32-33 ia akan disebut anak yang maha tinggi, mewarisi tahta Daud. Yesaya 9:6 Kerajaannya tidak akan berakhir, terkait kedatangannya yang pertama dan penggenapan kedatanggannya yang kedua kelak dimana Ia akan datang kembali sebagai Penguasa.

Dalam kegenapan waktunya Tuhan mengirimkan Anaknya dari Surga ke Bumi. Dalam 2 Korintus 8:9 : Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.

Dari kedudukannya yang maha kuasa dan penuh kemuliaan yang tak tertara, ia mengabaikan semua kepunyaannya yang megah itu dan menjadi bergantung kepada Bapa sebagai manusia yang mengikuti Tuhan. Pelayanannya adalah pelayanan kerendahan hidup yang diserahkan sepenuhnya kepada kehendak Bapa. Tidak datang sebagai malaikat untuk menebus dosa malaikat tetapi sebagai manusia yang berdaging dan memiliki darah untuk menyelamatkan umat manusia. Seberapa rendahnya Yesus merendahkan dirinya untuk melakukan penyelamatan ini?

Filipi 2: 6-7 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,(7) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

Perhatikan bahwa Ia pada mulanya digambarkan telah ada dalam naturnya yaitu Tuhan dan kemudian mengabaikan reputasinya dengan mengambil rupa atau bentuk lainnya, sebagai seorang hamba, mengambil wujud sebagai manusia. 

Pribadi yang sama, yang dahulu adalah Tuhan telah membuat dirinya sendiri menjadi tanpa kemuliaan, tanpa reputasi.  Kalimat "mengambil rupa seorang hamba" adalah identik dalam maknanya dengan "rupa Tuhan". "Rupa" sebelumnya menyatakan semua Tuhan yang menjadikannya, Yesus datang kedalam dunia adalah Tuhan yang menjadikannya. "Rupa" yang terkemudian  bermakna semua yang menjadikan dia adalah seorang hamba adalah Yesus.

Dalam menjadi manusia, sesuatu berubah, sebab Yesus tidak menjadi seorang hamba terhadap Bapa sebelum ia menjadi manusia. Ini adalah perubahan posisi bukan perubahan pada natur. Ia sebagai Tuhan tidak dapat mengosongkan dirinya sendiri dari semua natur utamanya sebab natur Tuhan tak dapat berubah. 
Semua atribut-atributnya bersifat kekal sehingga ia tak dapat melenyapkan salah satu atributnya sebagai Tuhan tetapi ia dapat mengesampingkannya-tidak menggunakannya saat ia masuk kedalam ruang dan waktu.
Ini bukan mengosongkan Ke-Tuhan-annya, seperti sebuah perubahan substansi dari sebuah natur tetapi mengesampingkan posisinya. Ketuhanan Yesus tidak sedikitpun terhilangkan saat ia mengambil rupa manusia. Dengan  mengabaikan kemandiriannya, mengabaikan penggunaan semua atribut Ke-Tuhan-annya, Yesus menjadi sangat bergantung kepada Roh Kudus untuk kekuatan-Nya dan kepada Bapa untuk perintah-perintahnya. Ketika seseorang menjadi seorang hamba/bawahan mereka tidak kehilangan keahlian-keahliannya tetapi menyerahkannya kepada yang lain pada kedudukan yang lebih  tinggi.

Lukas 1:34-38
(34) Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"(35) Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.(36) Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.(37) Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."(38) Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" Apa yang luar biasa dan supernatural bagi manusia adalah biasa bagi Tuhan.

Kuasa Roh Kudus yang melindungi dan menjagai Maria sehingga Yesus dapat dilahirkan. Anaknya yang Tunggal, bermakna unik : secara absolut memiliki kesamaan natur yang sangat identik  kepada diri Tuhan sendiri. Roh Kudus yang adalah Tuhan melindungi Yesus menjadi tanpa dosa sebagai Anak  memasuki rahim dan BUAH KANDUNGAN Maria, diberikan kehidupan oleh Roh Kudus. Ia membuat dirinya mengambil natur manusia kedalam dirinya yang memang memiliki natur ke-Tuhan-an. Yesus sungguh-sungguh anak Maria, menjadi anak manusia dan ia sungguh  anak Bapa, menjadi anak Tuhan dari kekekalan. Misteri kekekalan menjadi subyek terhadap waktu, ketuhanan bersatu dengan kemanusiaan bukan hal yang lazim tetapi bukan sebuah kesatuan yang mustahil.


Peristiwa inkarnasi (kelahiran) Yesus melibatkan Roh Kudus. Ketika Maria bertanya bagaimana mungkin hal ini terjadi sebab aku belum menikah (dan tidak melakukan hubungan seksual dengan seorang pria) sehingga tidak mungkin baginya mengandung. Gabriel menjawab : Roh Kudus akan meliputinya, pasti telah terjadi pembuahan yang ajaib tak seperti umumnya, bukan sebuah kelahiran ajaib.


No comments:

Post a Comment