Pages

01 December 2011

Injil Perjanjian Baru tanpa Rasul Paulus? (Bag.2 selesai)


Libart.com : Apostles Peter and Paul, by El Greco,
Location : The Hermitage, St Petersburg
Perhatikan bahwa Barnabas ada bersama dengan Paulus kala berbicara tentang undangan Injil. Barnabas sebagai rasul pendamping bagi Paulus yang memiliki panggilan bagi orang-orang non Yahudi. Kisah Para Rasul 13:43-47 Setelah selesai ibadah, banyak orang Yahudi dan penganut-penganut agama Yahudi yang takut akan Allah, mengikuti Paulus dan Barnabas; kedua rasul itu mengajar mereka dan menasihati supaya mereka tetap hidup di dalam kasih karunia Allah. Pada hari Sabat berikutnya datanglah hampir seluruh kota itu berkumpul untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati dan sambil menghujat, mereka membantah apa yang dikatakan oleh Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata: "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."

Sebelumnya : Bagian 1


Pelayanan rasul Paulus terpusat pada salib dan pribadi Kristus dalam keselamatan. Bisa jadi orang-orang marah kepada Paulus pada hari-hari ini akibat suratnya kepada jemaat di Galatia, waktu ia membicarakan para pemelihara hukum Taurat yang masuk kedalam gereja dan membawa jemaat kepada sebuah ikatan/beban.

Galatia 2:4-5 :
Memang ada desakan dari saudara-saudara palsu yang menyusup masuk, yaitu mereka yang menyelundup ke dalam untuk menghadang kebebasan kita yang kita miliki di dalam Kristus Yesus, supaya dengan jalan itu mereka dapat memperhambakan kita.Tetapi sesaatpun kami tidak mau mundur dan tunduk kepada mereka, agar kebenaran Injil dapat tinggal tetap pada kamu. 


Galatia 3:10-11
Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat."Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." 


Kita membaca dalam Kisah Para Rasul 15:1-6
Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu.Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ.Setibanya di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka.Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa."Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk  membicarakan soal itu.


Terdengar sangat umum bukan, maksudnya argumen yang digunakan sama dengan apa yang kita dengar pada hari-hari ini,  dalam berbagai ragam bentuk.

Paulus kepada jemaat Galatia menjawab permasalahan ini dalam:

Galatia 2:21

Aku tidak menolak 
kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Jelas tidak 
ada Kabar Baik tanpa Kristus mati dan menjadi "kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya" (Roma 10:4).

Paulus telah mengungkapkan kebenaran dengan mengkritik tajam mereka yang terbujuk oleh para pemelihara hukum Taurat. 

Paulus dalam Galatia 3:1-3 menyatakan:
"Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? 


Mereka memulainya dengan Injil dan telah menerima Roh Kudus dengan iman percaya, bukan melalui apa yang ditawarkan oleh mereka yaitu para pelaku Judaisme yang berlandaskan pada hukum Taurat. Paulus membicarakan kebenaran yang sama seperti halnya yang  dilakukan oleh rasul-rasul lainnya.

Penyusupan judaisme kedalam jemaat harus dihadapi dalam  gereja sebab ini menimbulkan kontroversi besar dan menghambat upaya pekabaran  Injil. 

Kisah Para Rasul 15:7-38
(7) Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata  kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
(8) Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga  kepada mereka sama seperti kepada kita,
(9) dan Ia sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman.
(10) Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri?
(11) Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga."

Rasul Petrus mengacu kepada Kisah Para Rasul 10:38 waktu ia kali pertama mengabarkan Injil kepada orang-orang bukan Yahudi (Kornelius)

(38) yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat 
kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

(39) Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di 
Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.

(40) Yesus itu telah dibangkitkan Allah 
pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri,

(41) bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada 
saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.

(42) Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh 
bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang 
mati.

(43) Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan 
dosa oleh karena nama-Nya."

(44) Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang 
yang mendengarkan pemberitaan itu.

(45) Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, 
bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,(45) Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, mendengarkan pemberitaan itu.

(46) sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam 
bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:

(47) Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini 
dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?

Bagaimana sesungguhnya para rasul dan orang Yahudi menerima Roh Kudus? Dalam Kisah Para Rasul 10:43-48, AYAT 43 "...barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya (nama Yesus). Dalam AYAT 45 semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga. Dalam AYAT 46  mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah.

Kisah Para Rasul 15:8-9 Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita,(9) dan Ia sama sekali tidak mengadakan  perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. AYAT 11 Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga." Konsistensi pengajaran dalam Kisah Para Rasul dan semua bagian Kitab Suci adalah oleh anugerah Tuhan melalui iman. Tuhan 
kemudian memberikan Roh Kudus karena Ia melihat pada iman dalam hati mereka. Petrus memberikan pokok penting yang sangat jelas bahwa mereka (orang-orang bukan Yahudi) memperoleh keselamatan  yang SAMA seperti juga dengan bangsa Yahudi yang percaya kepada Yesus Kristus.

Rasul Petrus kembali mengulang hal ini dalam Kisah Para Rasul 11:15-18

(15) Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita.



(16) Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.



(17) Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?"



(18) Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang,lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup."


Mereka menyelesaikan pertentangan tajam ini dengan sebuah keputusan dalam Kisah Para Rasul 15:22

(22)Maka rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat itu mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas, yaitu Yudas yang disebut Barsabas dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu.
(23) Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya: "Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, dari saudara-saudaramu kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain.
(24) Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka.
(25) Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi,
(26) yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya karena nama Tuhan kita Yesus Kristus.
(27) Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu.
(28) Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
(29) kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat.

Bagi mereka yang anti atau menolak rasul Paulus, maka mereka harus juga menyangkali semua catatan lainnya dalam Kisah Para Rasul ( yang mencatat semua kisah yang dilakukan oleh semua rasul) dan semua sejarah gereja mula-mula. Yustin Martir mengutip Paulus, demikina juga dengan Iranaeus yang yang adalah murid Polycarpus yang mengutip Paulus sebanyak lebih dari 200 kali.

Kita juga harus ingat bahwa Lukas yang mengerjakan buku Kisah Para Rasul beserta semua informasi yang ada didalamnya, walaupun dimulai dengan Yohanes dan Petrus, Lukas memperlihatkan suksesi kepada Paulus dan Barnabas yang diutus untuk mengabarkan Injil kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi keseluruh dunia yang dikenal kala itu.

Kisah Para Rasul 23:9-14
(9) Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya: "Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya."
(10) Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.
 
(11)Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

(12) Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus.
(13) Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang. 

(14) Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: "Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus.

Perhatikan kebencian terhadap rasul Paulus; kita dapat melihat mereka yang hari-hari ini menolak untuk menerima Injil yang diberitakan Paulus seperti halnya berita Injil yang disampaikan oleh para rasul lainnya. 

Mereka mengingatkan saya akan percakapan antara Paulus dengan Agrippa."(27) Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi? Aku tahu, bahwa engkau percaya kepada mereka."(28) Jawab Agripa: "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"(Kisah Para Rasul 26:27-28). Seorang Kristen-hampir, tidak ingin disebut Kristen tetapi yang lain, unik.

Rasul Petrus sangat menghormati Rasul Paulus; bahkan sekalipun Petrus dikritik tajam oleh Paulus karena bersikap munafik soal makanan dihadapan orang-orang bukan Yahudi.

2 Petrus 3:15-16 
(15) Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.(16) Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain.

Rasul Yohanes memberi kesaksian mengenai Paulus yang menjadi seorang Rasul saat dia menulis firman Yesus- Wahyu 2:2 : (2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Jemaat Efesus dalam pengawasan Paulus, ia tidak didapati sebagai seorang pendusta, tetapi seorang rasul yang benar.

Kisah Para Rasul 20:29,32,34 adalah Paulus tang memperingatkan jemaat Efesus sebelum ia pergi "(20) Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu;(29) Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, (32) Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.(34) Kamu sendiri tahu, bahwa dengan tanganku sendiri aku telah bekerja untuk memenuhi keperluanku dan keperluan kawan-kawan seperjalananku.

Artikel ini bukanlah tinjauan mendalam mengenai keterlibatan Paulus dengan rasul-rasul dan jemaat, namun artikel ini memadai untuk mematahkan berbagai argumen yang menentang Paulus. 




Paulus mengajarkan "Karena kamu semua adalah  anak-anak Allah oleh iman dalam Kristus Yesus." Efesus 2:8-10  mengatakan kepada kita bahwa oleh anugerah melalui iman maka kita selamat, bukan karena Paulus yang menuliskan ini tetapi karena ini Injil sesungguhnya.  Ini adalah sarana yang digunakan untuk menjadi seorang anak Tuhan. Tidak ada cara lain.(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,(9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.(10) Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2:8-10).


Paulus mengerti perbedaan dan berbahagia hidup didalamnya dan dengan Perjanjian Baru yang menggantikan kehidupan lamanya yang berlandaskan hukum Taurat. Filipi 3:9 (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

1 Korintus 1:21 (21) Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. Pemberitaan apakah itu? Beberapa ayat sebelum ia memberitahukan kepada kita, AYAT 18 (18) Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. BAGAIMANA? Melalui Iman! 

Salib itu memadai karena Kristus yang melakukannya bagi kita- Injil adalah anugerah melalui iman.Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.(Roma 1:16)

Jika anda menolak apa yang ditulis oleh rasul Paulus, maka anda malu akan Injil yang diberikan oleh Kristus sang  Messias.

Selesai

Martin Simamora |Let Us Reason

Daftar buku yang dapat anda baca terkait penyusunan (kanonisasi) Alkitab dalam sejarah gereja mula-mula  :

  • F.F. Bruce- The Books and the Parchments
  • L. Berkhof- The History of Christian Doctrines
  • Harry Bettenson- Documents of the Christian Church
  • L. Gaussen- Theopnesustia
  • N. Geisler and W. E. Nix-General Introduction to the Bible
  • J. Harrell- The Bible its origin and growth
  • Howard Clark Kee- Understanding the New Testament
  • Herbert Lockyer- All the Apostles of the Bible
  • J.N. D. Kelly- Early Christian Doctrines
  • Josh McDowell- Evidence that demands a Verdict pt.1 and 2
  • J.P. Lange- Commentary on the Holy Scriptures
  • C. Leupold- Exposition of Ecclesiastes
  • B. B. Warfield- The Inspiration and Authority of the Bible






No comments:

Post a Comment