Pages

04 November 2011

Homoseksualitas dalam Pandangan Alkitab (4) : Aspek Rohani Homoseksualitas


Isi artikel ini tidak bertujuan menggali aspek  keyakinan-keyakinan religius yang ada didalam homoseksualitas atau  bagaimana mereka memandang diri mereka secara spiritual. Sebaliknya artikel ini memaparkan  penjelasan apa itu  homoseksualitas dalam Alkitab.

Ketetapan Ciptaan

Mengacu pada Alkitab, homoseksualitas adalah dosa yang jelas sekali dikecam dalam Kitab Suci seperti pada :
Sebelumnya : Bagian 3


  • Imamat 18:22 Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian.
  • Imamat 20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
  • I Korintus 6:9-10 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
  • Roma 1:26-28 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka.Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:


Tetapi nampaknya  homoseksualitas lebih dari "sekedar masalah dosa". Ketika kita mengacu kepada Tuhan dan Hawa, kita melihat manifestasi kehendak Tuhan dalam menciptakan seorang laki-laki dan seorang perempuan (kejadian 2:21-24). 

Kita melihat pola heteroseksual  dibangun  Tuhan dengan tujuan menggenapi mandat penciptaan : 
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28)


Tidak mungkin untuk melaksanakan perintah Tuhan tersebut, memenuhi bumi, dan menaklukannya melalui persatuan homoseksual. Oleh sebab itu homoseksualitas merupakan penentangan langsung terhadap perintah dan kehendak Tuhan dengan cara menyerang ketetapan ciptaan.

Mesias

Selain itu, kedatangan Mesias juga melalui prokreasi (kelahiran), Mesias yang dapat membebaskan manusia-manusia berdosa dari kutuk kekal. Bicara dengan sumber Alkitab, Yesus lahir dari perawan Maria -- dimana Maria dalam relasi yang bersifat pernikahan heteroseksual, dan seterusnya. Keturunan yang tak mungkin dihasilkan melalui hubungan yang homoseksualitas. sehingga bila homoseksualitas merupakan hal yang tidak pantas, maka jelas berlawanan terhadap garis Mesianik--dengan berbagai konsekuensi  buruk terhadap kita semua. Oleh sebab itu, homoseksualitas dapat dikatakan tidak hanya menyerang ketetapan ciptaan Tuhan dalam penciptaan laki-laki dan perempuan agar dapat memenuhi dan menaklukan bumi, tetapi juga terhadap Mesias.

Konsekuensi-konsekuensi Spiritual

Hal tersebut diatas yang mungkin mendasari mengapa Roma 1 kita lihat memperlihatkan sebuah penghukuman unik pada hati dan pikiran pelaku homoseksual.

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar.Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan  mereka. (Roma 1: 26-27)

Dua ayat diatas tersebut adalah penghukuman terhadap praktek homoseksual. Tetapi perhatikan didalam ayat-ayat tersebut ada sebuah deklarasi bahwa Tuhan menyerahkan mereka kedalam kerusakan moral hati dan pikiran mereka saat mereka terlibat dalam homoseksualitas. Saya tidak mengetahui ada dosa lain yang disebutkan didalam Kitab Suci dimana pelaku dosa diserahkan kedalam kerusakan moral hati dan pikiran mereka.

Lebih jauh lagi, tak hanya mereka diserahkan kedalam dosa mereka (bentuk penghukuman), tetapi akibat dari dosa ini,  mereka kemudian ingin memperkenalkan dosa-dosa mereka kepada yang lainnya.

Roma 1: 28-32

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas:penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan.Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua,tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan.Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

Ini adalah gambaran yang tepat seperti yang kita lihat dalam agenda homoseksual yang dijalankan melalui promosi yang terus-menerus didalam masyarakat, sekolah-sekolah, filem, Televisi, internet, literatur dan politik. Sebagai orang Kristen kita perlu menyadari konsekuensi spiritua dan dampaknya terhadap kehidupan di dunia ini. Kita harus berdoa bagi mereka dan kelepasan mereka dari dosa ini. Juga sebagai orang Kristen tidak dapat  tetap menjauhkan diri dari gelombang tinggi homoseksual yang merekonstruksi kehidupan sosial. Kita harus berdiri menentangnya sehingga kita dapat menyampaikan kebenaran Tuhan, memberitahukan mereka harus bertobat, dan dengan semakin meningkatnya fakta  seperti ini disekitar kita maka kita harus mempertahankan kebebasan kita  untuk menyembah Tuhan yang dapat kita lakukan di gereja-gereja dan rumah-rumah kita.

Matt Slick - CARM | Martin Simamora


Bersambung : Bagian 5


No comments:

Post a Comment