Pages

28 May 2011

MENJAWAB SAKSI YEHUWA: PERCAYA ALLAH TRITUNGGAL

MENJAWAB SAKSI YEHUWA:
PERCAYA ALLAH TRITUNGGAL
Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div.

Saksi Yehuwa
        Semua ayat yang menunjukkan Allah itu esa / satu bukan ditujukan untuk menentang keilahian Kristus ataupun doktrin Allah Tritunggal, tetapi untuk menentang polytheisme. Juga menunjuk pada satu hakekat dari Allah! Saya tak punya masalah dengan ayat-ayat yang menunjukkan ketunggalan Allah, dan saya bahkan menggunakan ayat-ayat itu, karena tanpa ayat-ayat itu saya tidak akan percaya kepada Allah Tritunggal, tetapi kepada tiga Allah!
        Di dalam doktrin Tritunggal, Yesus digambarkan berdoa berseru mengeluh kepada dirinya sendiri. Namun sebutkan secara spesifik tentang: Namanya Allah Bapa, Namanya Allah Anak, Namanya Allah Roh Kudus! Allah Anak kan punya nama, yaitu Yesus. Kalau Allah Bapa itu namanya siapa? Sedangkan Allah Roh Kudus itu namanya siapa?
Tanggapan Budi Asali:

1 Yesus tak pernah bicara kepada diri-Nya sendiri! Sebagai manusia, Dia memang berdoa, tetapi kepada Bapa! Mereka adalah 2 pribadi yang berbeda (distinct), jadi bisa saja yang satu bicara kepada yang lain.
2 Ajaran Saksi Yehuwa lebih gila lagi, karena merupakan percaya suatu kekuatan / tentang bisa bicara! Bukankah anda percaya Roh Kudus adalah kekuatan / tenaga aktif Allah? Lalu bagaimana mungkin Dia bisa bicara?
        Kis 8:29 " Lalu kata Roh kepada Filipus: 'Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!'"
        Kis 13:2 "Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: 'Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.'"
        2 Sam 23:2 "Roh TUHAN berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di lidahku;"
        1Tim 4:1 "Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan"
        Wah 2:7a "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat".
        Bdk. Wah 2:7a, 11, 17, 29; Wah 3:6,13,22.

3   Bapa, Anak, maupun Roh Kudus namanya YHWH. Yesus adalah nama Anak sebagai manusia. Sebagai Allah nama-Nya adalah YHWH. Bdk. Yer 23:5-6 "[5] Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. [6] Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN [Ibr: YHWH] --keadilan kita."
          Untuk Roh Kudus bisa terlihat dengan membandingkan beberapa teks:
        Ibr 10:15-17 "[15] Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, [16] sebab setelah Ia berfirman: 'Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,' Ia berfirman pula: 'Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, [17] dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.'"
        Yer 31:33-34 "[33] Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. [34] Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.'"
        Jelas terlihat bahwa Ibr 10:16-17 merupakan kutipan sebagian (tidak seluruhnya) dari Yer 31:33,34. Tetapi dalam Yer 31 dikatakan bahwa kata-kata itu diucapkan oleh  TUHAN / Yahweh (perhatikan kata-kata 'firman TUHAN' dalam Yer 31:32,32c,34b). Sedangkan dalam Ibr 10:15-17 dikatakan bahwa itu merupakan 'kesaksian / firman Roh Kudus' (Ibr 10:15b, 16b).
        Di samping itu, dalam Yer 31 itu, yang mengadakan perjanjian yang menaruh Taurat dalam batin umat-Nya, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa umat-Nya adalah TUHAN / Yahweh sendiri. Sedangkan dalam Ibr 10:15-17, yang mengakan perjanjian, yang menaruh hukum dalam hati, dan yang mengampuni / tidak mengingat dosa, adalah Roh Kudus.

Saksi Yehuwa
        Mohon sebutkan secara spesifik di ayat mana saja yang menterjemahkan kata arche dengan kata sumber.  Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes, untuk mengetahui arti kata arche yang sebenarnya, logikanya yaitu: dengan cara melacak arti kata arche tersebut pada hasil-hasil tulisannya Rasul Yohanes. Hasil tulisannya Rasul Yohanes, arti terjemahannya kita tanyakan pada Scott dan Lidel? Hasil tulisannya Yohanes, ya arti tulisannya harus kita tanyakan langsung pada hasil-hasil tulisannya Rasul Yohanes sendiri, sebab yang menulis Kitab Wahyu itu adalah Rasul Yohanes, bukan ditulis oleh para sarjana teolog.

Tanggapan Budi Asali:
        Dalam menterjemahkan tentu saja harus pakai kamus, dan karena Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani maka harus pakai kamus Yunani. Kalau tidak pernah ada kamus maupun buku yang mengajar tata bahasa Yunani di dalam dunia ini, lalu bagaimana kira-kira bisa menterjemahkan Perjanjian Baru ke bahasa lain, baik Inggris, Indonesia dsb? Bisakah tanya kepada rasul Yohanes / tulisannya? Tulisannya yang lain juga tidak akan kita mengerti kalau tak ada buku-buku Yunani yang ditulis oleh sarjana-sarjana itu!
        Saya banyak membaca buku-buku Saksi Yehuwa dan Saksi Yehuwa juga banyak mengutip kata-kata dari teolog, encyclopedia, kamus, dsb. Dan bahkan anda sendiri mengatakan dalam tulisan anda yang lalu sebagai berikut: 'Jika kita membeli kamus-kamus bahasa Yunani di toko-toko buku, kata arche hanya mempunyai 2 arti saja, yaitu permulaan dan pemerintahan.' Bukankah itu menunjukkan anda juga menggunakan kamus dan menggunakannya sebagai argumentasi? Baca Mat 7:1-5 "[1] 'Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. [2] Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. [3] Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? [4] Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. [5] Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.'"

Sumber:
Tabloid GLORIA, edisi 377, Minggu III Nopember 2007, hal. 28
Tabloid GLORIA adalah tabloid mingguan interdenominasi, terbit dari Surabaya, member of Jawa Pos Group.

e-mail us at golgotha_ministry@yahoo.com

No comments:

Post a Comment