Pages

10 September 2010

Keselamatan Hanya Melalui Yesus Kristus Dalam Nubuat Nabi Yesaya (01)


Kitab Yesaya ditulis pada tahun 700 Sebelum Masehi, 700 tahun sebelum kelahiran Yesus di Betlehem. Yesaya hidup di era yang penuh dengan gejolak dan ketidakpatian. Yesaya menyaksikan langsung  kehancuran Israel (10 suku di Utara) yang diakibatkan oleh Assyria yang perkasa pada tahun 722 Sebelum Masehi. Yesaya melihat bagaimana Assyria mengepung kota-kota yang memiliki benteng-benteng kokoh seperti Lakhis (2 Raja-Raja 19:8). Peristiwa maha tragis ini juga terekam dalam karya budaya Assyria.
Penduduk Yehuda ditawan
Raja Assyria, Sennecarib menawan 200.000 Yehuda. Sisanya  lari bersembunyi atau  berlindung di tembok-tembok Yerusalaem. Yehuda tak berdaya menghadapi lawannya. Bayangkan rasa hancur yang menyelimuti mereka yang tinggal di Yehuda. Dimanakah harapan mereka, Assyria tak terbendungkan. Mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal mengerikan ini terjadi kepada  umat Tuhan? Dimanakah Tuhan, mengapa hal ini dapat terjadi? Masih adakah harapan?



Dalam kondisi putus asa dan tanpa harapan, Tuhan memanggil Yesaya, putera Amos untuk menyampaikan pesan yang berisikan kutukan terhadap dosa bangsa, beserta  pesan pengharapan akan datangnya hari pemulihan. Pemulihan dan penebusan Israel akan terjadi melalui seorang Mesias.

Oleh karena itu sangat penting untuk dipahami, saat membaca kitab Yesaya, berbagai konteks yang meliputi Yesaya. Tuhan menggunakan berbagai peristiwa yang terjadi di masa Yesaya tidak hanya berbicara kepada bangsa ini 2700 tahun lalu, tetapi bagi pembaca, generasi-generasi mendatang. Selagi kita membaca kitab Yesaya, seluruh kata yang ada didalamnya juga berlaku bagi kita seperi halnya kepada penduduk Yehuda.
Isaiah Chapter 1: The Problem with Judah and the World

Pada masa Yesaya, Israel telah jatuh kedalam dosa, dan Yehuda pun turut serta, keduanya  turut melakukan praktek tenung seperti di Timur dan sihir

2:6        
Sungguh, telah Kaubuang umat-Mu, yakni kaum keturunan Yakub, sebab di mana-mana mereka melakukan tenung seperti yang di Timur dan sihir seperti orang Filistin, dan orang-orang asing di antara mereka terlalu banyak.

Pesan yang disampaikan oleh Nabi Yesaya tidak hanya untuk penduduk Yehuda di abad ke-7 Sebelum Masehi, tetapi untuk semua orang. Pada bab 1 kitab Yesaya, dilema kekekalan dikedepankan. Tuhan tidak tertarik dengan tindakan-tindakan lahiriah tanpa perilaku internal. Penduduk Yehuda telah berpaling dari Tuhan, sekalipun mereka masih melakukan upacara-upacara keagamaan.

~bersambung~

(truthnet | Martin Simamora)

No comments:

Post a Comment