Pages

04 September 2010

Asal-Usul Alkitab (02): Kanonisasi Kitab-Kitab Perjanjian Lama

Nabi-Nabi Palsu

Tuhan juga memperingatkan akan bangkitnya nabi-nabi palsu, mereka yang mengklaim  berbicara untuk  Tuhan, tetapi sebenarnya  mereka berbicara dari diri mereka sendiri. Oleh karena adanya nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu mengharuskan bangsa Israel untuk membedakan mana perkataan yang diinspirasi dan mana yang bukan (tercemar). Mereka harus menguji semua perkataan yang disampaikan oleh mereka yang mengklaim dirinya sebagai nabi-nabi, nabi-nabi palsu harus mati, karena mereka terbukti memperdaya  umat. Jika kata-kata yang diproklamasikan oleh seorang nabi gagal  terbukti, maka nabi tersebut harus mati.

Ulangan
18:22        
apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah  perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."

Sehingga sangatlah penting bagi bangsa Israel untuk membedakan antara keduanya, menguji nabi-nabi tersebut. Hal ini berlangsung selama ribuan tahun, mulai dari bangsa tersebut memasuki tanah perjanjian (1450 SM) sampai dengan masa  nabi Maleakhi (425 SM). Seluruh kata didalam kitab suci tersebut telah melalui pengujian yang sangat panjang.

Nabi Hosea

Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan :

Hosea 1:1        
Firman TUHAN yang datang kepada Hosea bin Beeri pada zaman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas, raja Israel.

Nabi Yesaya

Pernyataan yang menunjukan otoritas dari Tuhan :

Yesaya 18:4        
Sebab beginilah firman TUHAN kepadaku: "Aku akan menjenguk dari tempat kediaman-Ku dengan tidak bergerak, seperti hawa panas yang mendidih waktu panas terik, seperti kabut embun di panas musim menuai."

Nabi Yeremia

Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan

Yeremia 1:1        
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.

1:2        
Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.

Nabi Yehezkiel
Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan

Yehezkiel 3:11        
Mari, pergilah dan temuilah orang-orang buangan, teman sebangsamu, berbicaralah kepada mereka dan katakanlah:  Beginilah firman Tuhan ALLAH; baik mereka mau mendengarkan atau tidak."


Daniel
Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan

Daniel 10:11        
Katanya kepadaku: "Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu." Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.

Nabi Zakaria
Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan

Zakaria 1:1        
Dalam bulan yang kedelapan pada tahun kedua zaman Darius datanglah firman TUHAN kepada nabi Zakharia bin Berekhya  bin Ido, bunyinya:

Nabi Maleakhi
Pernyataan yang menunjukan Otoritas dari Tuhan

1:1        
Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi.


Perancangan Kanon Perjanjian Lama

Terminologi atau istilah lain untuk kanon Perjanjian Lama adalah Tanakh, yang adalah sebuah akronim dari  3 bagian kitab suci Ibrani ; Torah (Hukum), Nebuim (Nabi-Nabi) dan Kethubim (Tulisan-Tulisan). Walaupun istilah Tanakh datang  lebih belakangan, perancangan  pembagian-pembagian kitab suci Ibrani telah lama ada sebelum era Perjanjian Baru.

Tiga bagian kitab suci dimulai dengan kitab  Torah/Taurat atau Hukum, kata Ibrani untuk Kitab Taurat adalah Towrah. Faktanya kitab Hukum (Taurat) dibutuhkan oleh raja dengan memiliki sebuah salinan Torah, yang disalin  dari salinan yang dibuat oleh Imam-Imam Lewi. Ini menunjukan prinsip transmisi manuskrip atau salinan-salinan. Jika Raja-Raja membuat salinan, maka yang lain pun dapat membuat salinannya, termasuk ahli taurat dan imam.

Ulangan 17:18-19

17:18        
Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi.

17:19        
Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya,
Salinan Taurat meliputi  5 kitab pertama didalam Alkitab. Raja dituntut oleh Taurat tak hanya untuk membacanya tetapi juga menyalinnya. Pada bagian-bagian lain dilengkapi dengan pewahyuan yang berasal dari nabi-nabi yang mengikuti Musa.

Yesus dalam Perjanjian Baru juga merujuk ke  tiga bagian  Perjanjian Lama. Dalam rujukan-Nya, kitab Mazmur  adalah buku pertama, dari bagian ketiga Tanakh : Kethubim (tulisan-tulisan). Yesus merujuk ke kitab  tersebut sebagai yang diinspirasi, yang menunjuk kepada diri-Nya. Ayat yang dirujuk-Nya menjadi bagian 3 divisi kanon Ibrani yang  berbicara tentang Yesus.

Lukas 24:44        
Ia berkata kepada mereka: /"Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."

Taurat

Taurat  sudah ada sebelum Musa? (sebelum 1450 SM)

Formasi Kanon Perjanjian Lama  dimulai dengan Taurat atau Hukum (kitab-kitab Musa). Masa Musa  adalah 1450 SM, sebelum Musa adalah periode yang dicakup oleh Kejadian, yang dikenal sebagai periode Patriarkal. Mungkin ada yang bertanya, bagaimana caranya Musa yang hidup kira-kira 600 tahun setelah Abraham, mengetahui detail kehidupan Abraham? Lebih jauh lagi bagaimana Musa dapat mengetahui  tentang kejadian-kejadian  sebelum peristiwa air bah dan  peristiwa di Taman Eden?

Ada sepasang jawaban yang dapat menjelaskan pertanyaan tersebut;

1. Budaya menulis terbukti sudah ada di masa Abraham, harus diingat bahwa Abraham berasal dari pusat perkotaan Ur. Abraham dapat merekam  semua aspek kehidupannya dari masa Nuh hingga masanya. Apa yang terjadi pada anaknya Ishak, juga dapat dicatat olehnya, dituliskan  bagi generasi-generasi selanjutnya.
Transmisi tulisan semacam ini dapat berlanjut  hingga masa Musa. Kitab Kejadian diakhiri dengan kematian Yusuf (Kejadian 50:25-26). Kitab Keluaran dimulai dengan era Musa, dengan referensi 400 tahun perbudakan di Mesir, dari Yusuf hingga Musa.

2. Banyaknya detail berbagai kejadian di dalam Kitab Kejadian memerlukan  pengetahuan yang intim akan berbagai peristiwa, pengetahuan yang hanya dapat diperoleh melalui Tuhan. Musa berada di Gunung Sinai, menerima tak hanya 10 Hukum Taurat, tetapi dengan berbagai pewahyuan yang melengkapinya, mewahyukan penciptaan dunia, Adam dan Hawa, kejatuhan manusia kedalam dosa dan seterusnya.

Keluaran

24:12        
TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkan kepada mereka."
24:13        
Lalu bangunlah Musa dengan Yosua, abdinya, maka naiklah Musa ke atas gunung Allah itu.
24:14        
Tetapi kepada para tua-tua itu ia berkata: "Tinggallah di sini menunggu kami, sampai kami kembali lagi kepadamu; bukankah Harun dan Hur ada bersama-sama dengan kamu, siapa yang ada perkaranya datanglah kepada mereka."
24:15        
Maka Musa mendaki gunung dan awan itu menutupinya.
24:16        
Kemuliaan TUHAN
Musa di Gunung Sinai
diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu.
24:17        
Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.
24:18        
Masuklah Musa ke tengah-tengah awan itu dengan mendaki gunung itu. Lalu tinggallah ia di atas gunung itu empat puluh hari dan empat puluh malam lamanya.

Selama 40 hari, Musa telah menerima pewahyuan dari Tuhan, termasuk instruksi-instruksi untuk membangun Tabernakel, dan hukum-hukum penebusan dosa.


Taurat (1450 sampai dengan 536 SM)

Musa  telah merampungkan Taurat di Kitab Ulangan 33. Ulangan 34 mencakup kematian Musa, kemungkinan besar dituliskan oleh Yosua yang menggantikan Musa.

Hukum Musa terus berlanjut dari generasi ke generasi dengan beberapa cara

1. Setiap 7 tahun Kitab Hukum/Taurat harus dibacakan dihadapan umum (Ulangan 31 :9-11)
2. Kitab Taurat harus ditempatkan disamping Tabut Perjanjian (Ulangan 31 :24-26)
3. Imam harus memiliki sebuah salinan kitab Taurat (Ulangan 17:18)
4. Raja sendiri harus membuat sebuah salinan kitab Taurat, yang disimpan oleh Imam-Imam (Ulangan 17:19)

~bersambung ke bagian 3~

(truthnet | Martin Simamora)

No comments:

Post a Comment