Pages

28 July 2018

Kisah-Kisah Perjalanan Yesus Menurut Injil (2)


Oleh: Martin Simamora

Dari Nazareth Ke Sungai Yordan Untuk Menggenapi Kehendak Allah: Dialah Itu!


Perjalanan dan Penantian yang Akbar Di Muka Bumi
Tiga injil memberikan kesaksian perjalanan Yesus yang sangat unik ini:

Matius 3:13
Markus 1:9
Luke 3:21
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit

Setidaknya ada dua hal sangat mendasar mengapa perjalanan ini menjadi sangat unik. Pertama, pada sisi Yesus, ia melakukan perjalanan ini atas kehendaknya sendiri berdasarkan satu-satunya tujuan yang sudah secara pasti harus digenapi yaitu menggenapi kehendak Allah; kedua, pada sisi Yohanes Pembaptis, ia secara pasti tahu bahwa akan anda seseorang yang sedang melakukan perjalanan menuju dirinya untuk melakukan sesuatu yang sama sekali ia tidak mengenalnya dan ia belum pernah membicarakannya. Karena itulah perjalanan Yesus darri Nazareth di tanah Galilea menuju sungai Yordan merupakan perjalanan Yesus terunik terkait penggenapan kehendak Allah. Mari kita memperhatikan tabel berikut ini:

Kesaksian tentang Yesus oleh


Yohanes Pembaptis
Yesus Kristus
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api- Matius 3:11
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.- Matius 3:15

Yesus belum pernah mendengarkan khotbah Yohanes Pembaptis  yang dikumandangkannya di gurun mengenai seorang yang dinantikannya tanpa mengetahui siapakah dia dan bagaimanakah rupanya.

Matius 3:1-2 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!

Khotbah seruan pertobatan ini adalah pelayanan pembatisan di sungai Yordan yang disertai dengan pengakuan dosa. Tetapi sementara ia melakukan pelayanan pertobatan dan pembatisan, ia  juga mengumandangkan dalam khotbahnya satu sosok yang bukan saja tak termasuk dalam  manusia yang memerlukan pertobatan  yang ditandai dengan pengakuan dosa dan pembaptisan, namun sekaligus dirinya tak layak untuk melepaskan kasutnya. Yohanes Pembaptis bahkan menyatakan Ia adalah Sang Pembaptis Agung yang lebih berkuasa. Mari kita memperhatikan tabel berikut ini untuk membantu memahami situasi yang bukan saja dilematis bagi Yohanes Pembaptis tetapi juga akan membuatnya mengalami kesukaran yang tak mudah untuk diatasi kala berhadapan dengan Yesus:

Relasi Pelayanan Yohanes terhadap:


Masyarakat  luas
Pemuka agama yaitu orang Farisi dan kelompok agama Saduki
Yesus Kristus yang belum pernah dijumpainya dan belum pernah mendengarkan khotbahnya

Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.- Matius 3:5-6
Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.- Matius 3:7-10
Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Relasi pada tabel di atas tersebut menempatkan Yesus yang masih dalam perjalanan dari Nazaret menuju sungai Yordan menjadi satu-satunya yang sangat istimewa bukan saja di antara manusia tetapi menunjukan ia tidak datang dari dunia ini tetapi datang dari Allah sebagaimana ternyatakan pada pernyataannya ini:

►Lebih berkuasa dari padaku
►Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
►Ia membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api

Relasi semacam ini sebagaimana dinyatakan Yohanes Pembaptis sendiri:
Yohanes Pembaptis
Yesus Kristus

Yesus Lebih berkuasa

Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api


Telah menjadikan perjumpaan Yesus dengan Yohanes Pembaptis tidak akan pernah dalam konteks pelayanan Yohanes Pembaptis sebagaimana kepada masyarakat banyak:
Yohanes Pembaptis


Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.- Matius 3:5-6


Masyarakat

Yesus







Inilah yang menyebabkan Yohanes Pembaptis ketika berjumpa dengan Yesus, tidak lagi mampu melanjutkan pelayanan pembaptisan sebagaimana dilakukannya kepada masyarakat luas:

Matius 3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"


Yohanes berkata kepada Yesus:
Sebab Yohanes sebelumnya telah bekata
Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu
●Yesus Lebih berkuasa
●Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
●Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api


Yesus datang memang bukan karena ia telah mendengarkan khotbah Yohanes Pembaptis, sebab ia datang untuk sebuah tujuan yang pasti dan definitif. Pun pada sisi Yohanes Pembaptis, ia juga mengenali Yesus terkait siapakah ia sebelum ia sendiri berjumpa dengannya bahwa ia bukan termasuk yang membutuhkan pertobatan dan mengakui dosanya, sebaliknya Ia lebih berkuasa, kasut-Nya pun tak layak untuk dilepaskannya, dan karena Ia adalah Sang Pembaptis Agung maka dirinyalah yang perlu dilayaninya, bukan Yesus kepadanya. Yohanes tak mengerti dan belum memahami jika kedatangan Yesus kepadanya memang bukan perjalanan untuk melakukan pertobatan dan pengakuan dosa, tetapi untuk menggenapi kehendak Allah. Kehendak Allah yang hanya akan tergenapi jika Yesus tunduk kepada kehendak Allah dan Yohanes Pembaptis mau mentaati Ia yang dikatakannya sebagai lebih berkuasa. Perhatikan catatan injil berikut ini:

Matius 3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya

Kedatangan Yesus beserta dengan apakah yang menjadi tujuannya telah mengkonfrontasi pikiran manusia, apakah maksudnya? Yesus berpikir bahwa dirinyalah yang membutuhkan pembaptisan Yesus, tetapi mengapa Yesus malah sebaliknya  mendatanginya dan memintanya untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukannya. Yesus menyatakan bahwa hal tersebut harus terjadi sebagai sebuah penggenapan seluruh kehendak Allah.


Terhadap Yohanes Pembaptis kita harus mengetahui bahwa ia sendiri telah menerima firman yang begitu spesifik untuknya sebagai sebuah tanda mengapa Dia yang akan datang kepadanya memang harus dipandangnya dengan penuh penghormatan dan kegentaran akan kemuliaan yang dimilikinya. Perhatikan ini:
Yohanes 1:33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.

Namun, sekalipun demikian, bagi Yohanes Pembaptis untuk memenuhi permintaan Yesus bukanlah perkara ringan sebab ia sendiri yang telah diutus Bapa untuk melakukan baptisan air, harus juga melaksanakan tugas terakbar bagi seorang nabi perjanjian lama terakhir yaitu menyatakan bahwa benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu sebagaimana Nabi Yesaya sendiri telah menuliskannya tentang dirinya dan hubungannya dengan Mesias yang dijanjikan itu:
Matius 3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."


Firman yang berbunyi Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus telah tergenapi,setelah Yohanes Pembaptis mentaati perintah Yesus yang merupakan jalan menuju penggenapan seluruh kehendak Allah:

Matius 3:16:17 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Penantian dan penantian  yang akbar itu, pada akhirnya  telah menemukan penggenapannya dalam sejarah dunia ini-apa yang menjadi kehendak Bapa di sorga telah tergenapi secara sempurna tanpa cela di bumi ini oleh Anak Allah. Perhatikan penjelasan injil Yohanes berikut ini:

Yohanes 1:33-34 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."

Relasi Yohanes Pembaptis terhadap Yesus Kristus kini menjadi begitu jernih dan menjelaskan mengapa ia sebelumnya berkata kepada yang tidak dikenalnya itu sebagai:
●Yesus Lebih berkuasa
●Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
●Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api

Karena Yesus adalah Anak Allah-bahwa Ia  datang dari Allah sebagai satu-satunya yang berkuasa dan berdaulat untuk menggenapi seluruh kehendak Allah di bumi sebagaimana di sorga.


Ketakbercelaan Yesus Berdasarkan Taurat dan Ketetapan Allah: Anak Allah yang Berkuasa

Mari kita memperhatikan penjelasan Yesus Sang Mesias terkait peristiwa di sungai Yordan dan relasinya dengan Yohanes Pembaptis:

Matius 21:23-27 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

Sejak baptisan Yohanes Pembaptis yang merupakan penggenapan seluruh  kehendak Allah di dalam dan melalui Yesus Kristus, Ia telah dikenal sebagai orang yang penuh kuasa. Dan kuasa yang bekerja  pada Yesus ini, jelas sekali begitu membedakannya dari siapapun juga, sehingga memunculkan dua pertanyaan yang mahapenting:

Pertama: dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
Kedua: siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?

Menjawab pertanyaan tersebut, Yesus tidak menjawabnya secara langsung melalui sebuah pertanyaan yang jawabannya akan menjawab dua pertanyaan maha penting tersebut. Beginilah Yesus menjawab:
"Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?"

Yesus menautkan dirinya dengan nabi perjanjian lama terakhir untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi di Bait Allah yaitu: Yohanes Pembaptis. Siapapun yang menjawab  asal baptisan Yohanes, juga akan menjawab dengan kuasa manakah dan siapakah yang memberi kuasa untuk melakukan hal-hal yang ajaib tersebut. Dan daripada mengakui kebenaran, bagi mereka lebih mengatakan tidak tahu sehingga tidak akan keluar dari mulut mereka pengakuan dan juga tidak akan keluar penghujatan dari mulut mereka terhadap seorang nabi yang kenabiannya telah diakui oleh masyarakat luas: nabi Yohanes.

Penautan diri Yesus dengan nabi perjanjian lama terakhir yaitu Yohanes Pembaptis  memang membuatnya sekaligus menggenapi ketetapan taurat dan Allah terkait mesias dan kemesiasan itu sendiri secara divinitas dan membuat siapapun harus melihat bahwa kemesiasan pada diri Yesus juga dideklarasikan oleh seorang nabi yang tujuan kedatangannya sendiri telah dituliskan oleh nabi Yesaya untuk menyambut dan melayani Mesias itu. Mari perhatikan pendeklarasian Yohanes Pembaptis bahwa benar Yesus Kristus adalah Mesias yang memenuhi penggenapan mesianik yang penantiannya begitu akbar bagi manusia: 

Kesaksian Nabi Yohanes Pembaptis terkait kemesiasan Yesus yang telah dinantikan penggenapannya


Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."- Yohanes 1:32-34

Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment