Pages

05 January 2017

Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (35/40)

Oleh: Martin Simamora

Sepuluh Bagian Keempat
Sebagaimana Bapa Demikianlah Anak

 (Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa, 7 September 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 34”  

Karena itulah apa yang diucapkan dan dikerjakannya memang benar-benar sebagaimana disabdakannya  yang menggambarkan dan menunjukan kepada dunia akan siapakah dirinya dan  apakah tujuannya datang kedalam dunia ini.


Berikut ini adalah penjelasan panjang mengenai Yesus olehnya sendiri kepada orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya:


Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?  Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"- Yohanes 5:17-47


Terpenting apa yang paling menjadi kerisauan orang-orang Yahudi adalah apakah penjelasan Yesus tentangnya sendiri yang berbunyi “Allah adalah Bapanya sendiri” telah menunjukan sebuah jati diri pada Yesus  dalam cara yang mustahil untuk diterima karena secara gamblang menyatakan kesamaan Yesus Sang Mesias dengan Allah sendiri. Dan itu bukan sebuah asumsi atau semacam kesalahpahaman antara Yesus dengan orang-orang Yahudi, sebab pada penjelasan selanjutnya, Yesus justru mengotentikan relasi dirinya dengan Allah tepat pada apa yang disabdakan dan apa yang dikerjakannya dalam perkataan dan pembuktian yang menunjukan sekalipun ia manusia tetapi ia adalah sama dengan Allah tanpa sebuah kebedaan derajat yang bagaimanapun pada kuasa dan otoritas yang terletak pada mulutnya atau perkataannya atau instruksinya atau sabdanya [itu sebabnya rasul Yohanes pada pembukaan injilnya, mengenai Yesus, telah menuliskan: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”]. Dan ia tetap adalah Sang Firman yang bersabda kepada semua manusia!


Perhatikan sejumlah indikator yang tak pernah diucapkan atau dikatakan oleh siapapun manusia yang pernah diurapi Tuhan baik ia nabi atau ia raja kepada sesamanya manusia. Berikut ini adalah tabel untuk menunjukan siapakah Yesus dan apakah tujuannya datang ke dalam dunia ini yang menjelaskan  pekerjaannya adalah pekerjaan-pekerjaan Allah  yang harus digenapinya  pada dirinya sendiri.



Tabel  Kebedaan Tak Terbandingkan Pada Kuasa dan Pekerjaan Yesus Terhadap Para Nabi dan Raja Sebagai Yang Diurapi Allah

Yesus Kristus
Nabi-Nabi Atau Para Raja
1
Melihat Bapa bekerja
tidak
2
Mengerjakan apa yang dikerjakan Bapa
tidak
3
Bapa menunjukan  kepada Anak segala sesuatu
tidak
4
Bapa akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu
tidak
5
Sama seperti Bapa membangkitkan Orang Mati, demikian juga Anak membangkitkan siapapun juga yang dikehendakinya
Tidak- tidak mungkin sekalipun berkehendak
6
Bapa telah menyerahkan penghakiman  seluruhnya kepada Anak
Tidak- tidak mungkin, sebab Penghakiman hanya milik Allah: Keluaran 6:6, 12:12; Mazmur 51:4, 75:6-7, 97:8; Pengkhotbah 12:14
7
Anak adalah bagian tak terpisahkan dari Bapa dalam penentuan keselamatan manusia yang diselamatkan: “barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Tidak-tidak mungkin, sebab keselamatan  hanya datang dari Allah dan Juruselamat yang dijanjikan-Nya: Yesaya 53; Yesaya 7:14, dari keturunan Daud yang Tuhan luputkan dari kebinasaan berdasarkan kasih karunia: 2 Samuel 7:12-16
8
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah
Tidak-tidak mungkin
9
yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri
Tidak- tidak mungkin
10
Anak memiliki kuasa untuk menghakimi semua manusia sebagaimana Bapa, sekalipun  Yesus adalah Anak Manusia
Tidak-tidak mungkin
11
semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara Anak Manusia
Tidak-tidak mungkin sebab pertama-tama tak ada nabi sekekal dan sekuasa Yesus atas dunia kubur
12
Yesus adalah sumber dan satu-satunya jalan untuk memiliki hidup kekal
Tidak-tidak mungkin sebab para nabi bukan Sang Firman yang menjadi manusia yang bersabda tentang dirinya sendiri (sebagaiman Allah) tetapi manusia yang menerima  firman untuk disampaikan dan untuk juga ditaatinya




Inilah dirinya Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi sebagaimana kesaksian dirinya, menyatakan sementara kitab suci sekalipun diselidiki dan ditaati namun jika tidak mampu menjumpai Yesus adalah penggenap pada kitab suci yang dipelajari maka tak akan memberikan kehidupan kekal. Sebab kitab suci menyatakan bahwa Yesus Sang Mesias adalah pemberi hidup kekal yang melapaskan dari perhambaan maut dan hukuman atas pelanggaran dan dosa.



Bahwa orang-orang Yahudi, pada era Yesus, tak mengalami kesalahpahaman pada  perkataan Yesus sehingga berasumsi begitu tinggi tentangnya sehingga sama seperti Allah juga ditunjukan pada relasi dirinya  terhadap kitab suci dan terhadap Bapa, terlihat jelas pada penjelasan Yesus akan siapakah ia yang secara lugas ditautkannya sebagai yang dijanjikan Allah dalam nubuah yang dituliskan dalam kitab suci oleh para nabi-nabi termasuk Musa:


Yesus Kristus
Para Nabi
1
Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.

Itu sebabnya Yesus terkait pekerjaan-pekerjaan Allah  senantiasa menautkan dengan itu akan menunjukan bahwa dirinya adalah sebagaimana ia bersabda. Ini tentang dirinya sendiri atau tentang kemuliaan dirinya sendiri yang semulia dengan Bapa secara tak terpisahkan sementara Ia di bumi:
Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.- Yohanes 14:9-13
Tak ada nabi yang berani meletakan dirinya lebih tinggi daripada nabi lainnya dan meletakan pekerjaannya sebagai bentuk kesaksian yang menunjukan siapakah ia sebenarnya, selain untuk menunjukan Allah menyertainya, missal Keluaran 33:12-18 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Memang Engkau berfirman kepadaku: Suruhlah bangsa ini berangkat, tetapi Engkau tidak memberitahukan kepadaku, siapa yang akan Kauutus bersama-sama dengan aku. Namun demikian Engkau berfirman: Aku mengenal namamu dan juga engkau mendapat kasih karunia di hadapan-Ku. Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu." Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." Berkatalah Musa kepada-Nya: "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini. Dari manakah gerangan akan diketahui, bahwa aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, yakni aku dengan umat-Mu ini? Bukankah karena Engkau berjalan bersama-sama dengan kami, sehingga kami, aku dengan umat-Mu ini, dibedakan dari segala bangsa yang ada di muka bumi ini?" Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Juga hal yang telah kaukatakan ini akan Kulakukan, karena engkau telah mendapat kasih karunia di hadapan-Ku dan Aku mengenal engkau." Tetapi jawabnya: "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku."



2
Kitab Suci memberikan kesaksian tentang Yesus atau kitab suci memberitakan Yesus.

Dengan demikian Yesus bukan nabi  atau orang yang diurapi untuk memberitakan  kembali apa yang telah menjadi berita Allah kepada para nabi terdahulu, tetapi ia memberitakan dirinya adalah satu-satunya penggenap kitab suci.
Tidak ada nabi yang pernah berkata bahwa kitab suci atau firman yang disampaikannya adalah tentang dirinya sendiri



3
Nabi Musa menuliskan tentang dirinya atau dengan kata lain: nabi Musa sedang memberitakan ia yang akan datang sebagaimana yang dimaksudkan Musa dalam:
Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.- Ulangan 18:15


seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.- Ulangan 18:18-19

Yesus kemudian, sebagai Sang Penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi, menjelaskan secara utuh dan tajam mengapa Allah sampai harus menuntut pertanggungjawaban, sebagaimana pada tabel pertama atau yang di atas.
Tidak ada nabi yang dapat menggenapi nubuat Musa ini dalam cara yang Yesus katakan berikut ini:

Yohanes 3:14-15 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Dan

Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."- Yohanes 12:49-50

Sebagai sabda yang menuntut ketaatan  pada dirinya, sebagaimana yang telah diindikasikan pada Ulangan 18:19 Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban




Karena Yesus adalah sebagaimana Yesus telah menjelaskan dirinya sendiri, maka teramat penting untuk memperhatikan peringatan Musa segera setelah ia menuliskan janji Allah akan seorang nabi yang akan datang seperti dirinya, Sang Pembebas Israel dari perhambaan menuju kemerdekaan. Beginilah bunyi peringatan tersebut:


Ulangan 18:20 Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati.


Peringatan akan kebinasaan bagi nabi jika berani berkata apa yang tidak Allah perintahkan untuk dikatakan olehnya. Kemuliaan Yesus sebagai Sang Firman yang telah menjadi manusia terletak padamengatakan apa yang diperintahkan Bapa-Nya untuk diucapkan” yaitu perkataan-perkataan yang telah saya  rangkumkan pada tabel pertama mengenai siapakah ia dan apakah tujuannya datang kedalam dunia ini, yang pengotentikannya telah ditunjukan oleh Yesus sendiri melalui pekerjaan-pekerjaan yang  telah dilakukan olehnya berdasarkan setiap perkataan yang disabdakannya kepada dunia sebagaimana tabel “perkataan dan perbuatan Yesus”, yang telah saya sajikan pada bagian 35.


Ia, sebagaimana nabi Musa, tidak pernah menunjukan siapakah Yesus dan tujuan kedatangannya ke dalam dunia ini terkait dengan kebercelahan Allah dihadapan iblis atau Lucifer sebagaimana konsepsi dan sangkaan yang diajarkan sebagai kebenaran oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono. Sebuah ajaran yang begitu bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus sementara ia adalah penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi termasuk Ulangan 18:20. Dan semenjak perkataan atau pengajaran atau sabda Yesus adalah” Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."- Yohanes 12:49-50,” maka sebagaimana Bapa yang mahatahu dan mahakuasa, apapun yang disampaikan Yesus adalah kebenaran yang berasal dari dan tinggal di dalam kekakalan yang tak akan memiliki kecacatan kebenaran akan realitas Allah sejak semula hingga kini dan selama-lamanya, bahwa Allah tak bercelah dihadapan iblis sehingga tak ada satupun tujuan  Yesus menjadi corpus delicti sehingga menjadi teladan bagi anak-anak Allah untuk membangun karakter ilahi sehingga pantas menjadi corpus delicti yang dapat membungkam iblis atau dapat membantu Allah yang bercelah dihadapan iblis.




Peneladanan anak-anak Allah yang harus dibangun dalam kehidupan ini pada Yesus, yang diajarkan oleh Yesus sendiri, memang tidak pernah didalam situasi Allah bercelah dihadapan iblis sehingga memiliki tujuan untuk menolong Allah yang bercelah tetapi Allah yang  mahasempurna dan mahamulia di hadapan manusia dan di hadapan iblis!


Bersambung ke bagian 36  

Segala Kemuliaan Hanya Bagi Allah


No comments:

Post a Comment