Pages

14 May 2015

Naik Ke Surga, Duduk Disebelah Kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa



Oleh: Pdt.Budi Asali, M.Div


1) ‘Naik Ke Surga’.
a) Yesus naik ke surga secara jasmani 40 hari setelah kebangkitanNya (Kis 1:9 Luk 24:51).


b) Fungsi kenaikan Yesus ke surga:
1. Menunjukkan bahwa misinya untuk menebus dosa manusia sudah selesai.
Yoh 17:4-5“(4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepadaKu untuk melakukannya. (5) Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadiratMu sebelum dunia ada”.


Yesus diutus ke dunia untuk menebus / membereskan dosa manusia. Andaikata pada waktu Ia naik ke surga itu ternyata penebusan itu belum selesai Ia kerjakan, maka pasti Ia disuruh kembali. Bahwa ternyata Ia tidak disuruh kembali dan bahkan diterima untuk duduk di sebelah kanan Bapa menunjukkan bahwa penebusan yang Ia lakukan memang sudah selesai.


2. Mempersiapkan tempat di surga bagi kita yang percaya (Yoh 14:2).
Yoh 14:2 - “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”.


3. Menunjukkan bahwa kita yang percaya juga akan naik ke surga.
Yoh 14:2-3 - “(2) Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada”.


Yoh 17:24 - “Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepadaKu, agar mereka memandang kemuliaanKu yang telah Engkau berikan kepadaKu, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan”.


4. Supaya Roh Kudus turun (Yoh 7:39 16:7).
Yoh 7:38-39 - “(38) Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.’ (39) Yang dimaksudkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”.
Yoh 16:7 - “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu”.

Saya tidak tahu pasti mengapa Roh Kudus tidak mungkin datang kalau Yesus belum dimuliakan / naik ke surga. Mungkin, karena Roh Kudus memang berfungsi untuk menerapkan pekerjaan penyelamatan yang Yesus lakukan, sehingga kalau Yesus belum menyelesaikan pekerjaanNya, dan kembali ke surga, maka Roh Kudus tidak akan diturunkan.


Dengan turunnya Roh Kudus, maka Kristus tidak lagi menyertai kita secara jasmani, tetapi secara rohani.
Mat 26:11 - “Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu (secara jasmani)”.


Yoh 14:16-19 - “(16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, (17) yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (18) Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu (secara rohani). (19) Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu melihat Aku, sebab Aku hidup dan kamupun akan hidup”.




Dengan cara itu Ia bisa menggenapi ayat-ayat seperti:
Mat 18:20 - “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam NamaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.’”


Mat 28:20 - “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’”.



Dengan kehadiran jasmani, Yesus tidak mungkin bisa menggenapi janjiNya dalam ayat-ayat di atas ini, tetapi dengan kehadiranNya secara rohani (melalui Roh Kudus), Ia bisa menggenapinya.

c) Kenaikan ke surga adalah tahap kedua dari pemuliaan Kristus.



2) ‘Duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa’.
a) Kata-kata ini tidak boleh diartikan secara hurufiah; maksudnya Yesus tidak betul-betul duduk terus menerus di sebelah kanan Bapa.
Ini terbukti dari ayat-ayat Kitab Suci yang tidak selalu mengatakan bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah.
Contoh:
Ro 8:34 dan 1Pet 3:22 - ‘berada di sebelah kanan Allah’ (Kitab Suci Indonesia salah terjemahan).
Kis 7:56 - ‘berdiri di sebelah kanan Allah’.

Kata-kata ‘duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa’ ini merupakan kiasan yang menunjukkan bahwa Yesus mendapat tempat yang paling terhormat di surga.



b)Kata-kata ini juga tidak berarti bahwa Yesus beristirahat / bermalas-malasan di surga.


Di surga Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan, seperti:


Menjadi imam / pengantara antara Allah dengan kita.
Ibr 4:14 - “Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita”.


Ibr 7:24-25 - “(24) Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamatNya tidak dapat beralih kepada orang lain. (25) Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka”.


Ibr 8:1-6 - “(1) Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, (2) dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia. (3) Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan. (4) Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat. (5) Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: ‘Ingatlah,’ demikian firmanNya, ‘bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.’ (6) Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi”.


1Yoh 2:1 - “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil”.



Mendoakan / membela kita.
Ro 8:34 - “Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?”.


1Yoh 2:1 - “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil”.


Menyiapkan tempat bagi kita di surga.
Yoh 14:2-3 - “(2) Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. (3) Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada”.



c) Penampakan jasmani dari Kristus di dunia.
Ada yang mempertanyakan: kalau Kristus memang sudah naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah, mungkinkan pada jaman ini, sebelum kedatanganNya yang kedua kalinya, Kristus menampakkan diri di dunia lagi secara jasmani? Ada kemungkinan bahwa ini harus dijawab dengan ‘tidak’, berdasarkan Kis 3:21 - “Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabiNya yang kudus di zaman dahulu”.




F. F. Bruce (NICNT): “Jesus, their Messiah, ... had been received up into the divine presence, and would remain there until the consummation of all that the prophets, from the earliest days, had foretold” (=Yesus, Mesias mereka, ... telah diterima ke dalam hadirat ilahi, dan akan tinggal di sana sampai penyempurnaan dari semua yang sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi sejak semula) - ‘The Book of the Acts’, hal 91.

J. A. Alexander: “Till this great cycle has achieved its revolution, and this great remedial process has accomplished its design, the glorified body of the risen and ascended Christ not only may but must, as an appointed means of that accomplishment, be resident in heaven, and not on earth” (=Sampai siklus yang besar ini telah mencapai revolusinya, dan proses penyembuhan yang besar ini telah mencapai rencana / tujuannya, tubuh yang telah dimuliakan dari Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga ini bukan hanya bisa / boleh, tetapi harus, sebagai suatu cara yang telah ditetapkan untuk pencapaian tersebut, menjadi penghuni di surga, dan bukan di bumi) - ‘Acts’, hal 118.

Catatan:
penampakan Yesus kepada Saulus (Kis 9), dan kepada rasul Yohanes (Wah 1), mungkin merupakan penampakan ilahi atau sekedar suatu penglihatan (bdk. Kis 26:19 Wah 1:19 Wah 9:17), bukan penampakan jasmani dari tubuh Kristus yang telah bangkit dan naik ke surga.
tidak semua orang setuju dengan F. F. Bruce dan J. A. Alexander dalam penafsiran Kis 3:21 ini. Ini saya berikan hanya sebagai pertimbangan, bukan sebagai suatu kepastian.

d) Ini merupakan tahap ketiga dari pemuliaan Kristus.

No comments:

Post a Comment