Pages

23 February 2015

Janganlah Kamu Menyangka!


Oleh: Martin Simamora

Janganlah Kamu Menyangka!


Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.- Matius 5:17


Do not think that I have come to abolish the Law or the Prophets; I have not come to abolish them but to fulfill them- NIV
Think not that I am come to destroy the law, or the prophets: I am not come to destroy, but to fulfil.- KJ


Ada hal teramat penting, yang harus anda dan saya ketahui, terkait relasi diri Yesus dengan hukum Taurat atau kitab para nabi yang  kala itu memang menjadi  standard kebenaran yang diterima atau diakui. Nampak jelas secara bersamaan telah terbangun opini bahwa Yesus dan hukum Taurat atau kitab para nabi adalah dua hal yang berkontradiksi atau Yesus meniadakannya atau sedang mengadakan pengajaran asing (bandingkan dengan Markus 1:27, Matius 12:6-8, Kisah Para Rasul 17:19). Begitulah pandangan yang ada dan terlihat begitu kuat sehingga Yesus berkata “Janganlah kamu menyangka.” Itu hal pertama. Namun masih ada hal kedua yang memperlihatkan bahwa sebetulnya relasi antara Yesus dan hukum Taurat adalah sebuah relasi yang  yang sekaligus menunjukan bahwa diri Yesus adalah satu-satunya! Dalam hal apa? Dalam hal, Dia satu-satunya yang dapat secara sempurna menggenapinya atau dia saja secara individual berkapasitas untuk menyelesaikan apa yang dikehendaki oleh Taurat atau kitab para nabi itu. Dua hal sekaligus telah diluruskan oleh Yesus terkait dirinya dan hukum Taurat atau kitab para nabi.


Ketika kita membaca Matius 5 tanpa menghargai penjelasan Yesus, maka memang sukar untuk mendengarkan penjelasanNya. Sebagaimana yang terjadi dengan Nikodemus, begitu sukar untuk memahami perkataan Yesus yang berbunyi: “sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.-Yohanes 3:3" 


Nikodemus gagal memahami makna rohani penjelasan Yesus  (Yohanes 3:4-9) terkait bagaimana dilahirkan kembali sehingga masuk ke dalam kerajaan Sorga. Maka pada Matius 5 pun Yesus kembali menyingkapkan realita yang terjadi pada orang banyak (Matius 5:1) yang sama sekali tak memahami makna rohani dari setiap firmannya. Mendengar namun tak mengerti secara benar:


Matius 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Hidup keagamaan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah kehidupan yang miskin pengertian dan kehidupan rohani yang sejati. Mereka terperangkap dalam kehidupan religius yang kaya secara lahiriah namun tandus dalam relasinya  dengan Pemberi Firman. Sebuah akar permusuhan yang mematikan antara mereka dengan Yesus Kristus.


Tak hanya dahulu kala, pun sekarang ada banyak orang Kristen sukar untuk menerima bahwa Yesus memang  telah menggenapi atau menyelesaikan tuntutan  hukum Taurat dan kitab para nabi. Sukar untuk menerima ayat 18-20 harus dipahami dalam cara yang  Yesus tegaskan pada ayat 17. Ayat ini dan  seterusnya hingga ayat 45 adalah mengenai Yesus yang begitu sempurna sehingga adalah benar Dia adalah Sang Penggenap!


Menggenapinya Agar Anda Hanya Memandang Kepada Yesus  Sebagai Kesempurnaanmu
Yesus menyingkapkan sekaligus menajamkan apa yang dimasuknya sebagai “jangan kamu menyangka”. Perhatikan hal ini:

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. – Matius 5:18

Bandingkan dengan Lukas 16:17  Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal.
Yesaya 40:8 Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Allah kita tetap untuk selama-lamanya."
Lukas 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."


Yesus menyatakan tak ada sebuah peniadaan dalam derajat yang bagaimanapun pada hukum taurat  atau kitab para nabi, sebelum semuanya terjadi (ketika langit dan  bumi saat ini lenyap). Namun, Yesus juga segera menempatkan kesentralan dirinya dalam sebuah cara yang teramat menjulang dan tak tergantikan: Dia menggenapi.


Adakah yang lebih fasih dan lebih andal dalam memahami dan menjalankan hukum Taurat selain para ahli Taurat dan orang-orang Farisi? Yesus secara frontal kepada orang banyak yang mendengarkan mereka (para ahli Taurat dan orang Farisi) tak hanya menunjukan bahwa Ia bukan saja fasih dan andal namun secara langsung menyatakan bahwa Ia adalah empunya semua firman yang pernah disampaikan kepada bangsa ini, dengan sebuah cara yang mencengangkan: mengoreksi apa yang selama ini telah didengar oleh orang banyak. Sebagai satu-satunya penggenap, Yesus menunjukan kesempurnaan dirinya sekaligus kesempurnaan pengertiannya akan setiap firman yang telah disampaikan kepada bangsa Yahudi, dia sedang menunjukan bahwa Dia Yang Berfirman :


1. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.- Matius 5:21
Ini adalah salah satu perintah Allah yang dicatat di dalam Kitab Musa: Keluaran 20:3.


Dan lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait perintah ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.- Matius 5:22-26

Ketika orang banyak menerima ajaran bahwa “Jangan membunuh” hanya bermakna membunuh secara aktual (yang membunuh harus dihukum), maka Yesus menyingkapkan kedalaman rohani yang tak sama sekali tersentuh oleh para ahli Taurat dan orang-orang farisi, dengan menjelaskan “marah terhadap saudara” atau “berkata kepada saudaranya kafir” atau saat “mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah namun teringat dirimu belum berdamai dengan saudaramu-teringat akan sesuatu yang ada di dalam hati saudaramu terhadap engkau” maka kunjungilah saudaramu itu dan berdamailah.  Yesus menakar hal semacam ini senilai dengan “membunuh” bila mana  hal-hal tersebut  masih dilakukan. Marah kepada saudaramu, berkata kafir kepada saudaramu, dan tak berdamai dengan saudaramu adalah perbuatan membunuh. Engkau tetap bermusuhan dengan saudaramu itu adalah perbuatan membunuh.



2. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.-Matius 5:27
Ini adalah salah satu perintah Allah yang dicatat dalam Kitab Musa : Keluaran 20:14
Dan lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait perintah ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.- Matius 5:28-31

Ketika orang banyak menerima ajaran terkait jangan berzinah sebagai sebuah tindakan pelanggaran dalam wujud jasmaniah, maka Yesus membawa para pendengarnya ke sebuah kedalaman rohani yang hendak  Tuhan nyatakan: “memandang serta menginginkan.” Tuhan sudah menghakimi “memandang dan menginginkan” kala  ahli Taurat dan orang Farisi, atau manusia-kita, baru mampu menghakimi kala perzinahan kala berupa tindakan yang telah dilakukan dilakukan secara sempurna. Betapa dalamnya jurang pemahaman kekudusan yang diajarkan  oleh manusia dibandingkan dengan kekudusan yang dikehendaki oleh Tuhan. Tuhan sudah menghakimi pikiran dan hati kala tiada satu manusiapun dapat menghakimi  pikiran dan isi hati atau kecondongan-kecondongan yang jahat kala mata memandang seorang perempuan. Dan Yesus tak memandang ringan dosa mata dan keinginan hati ini sebagaimana terkemukakan secara  tajam “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” Betapa  mulianya kekudusan dan kesetiaan Tuhan itu dan  betapa remehnya  hal ini bagi  manusia.


Saya berani mengatakan bahwa tak ada satu pendetapun yang dapat secara kokoh dapat berkata “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka” kepada jemaatnya sebagai sebuah peringatan yang tak main-main sebab menyangkut kemuliaan dan kekudusan Tuhan. Tak berani bukan karena takut terlalu keras, namun takut sebab tak ada pendeta yang dapat sekudus seperti yang  Yesus sedang maksudkan. Tak terbayangkan bukan belum juga berzinah namun Yesus sudah begitu keras mengecamnya:”binasa” dan “neraka.” Sebuah hukuman yang tak main-main dan sebuah tuntutan kekudusan Tuhan yang mengharuskan dirimu harus benar-benar memiliki otak yang kudus. Tentu saya tetap akan mendorong diri saya dan para pendeta untuk tetap menyampaikan peringatan dan hidup didalam peringatan itu, sebab kebenaran seorang pemberita firman pertama-tama dan terutama ada pada diri Yesus sebagai Penggenap.



3. Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.

Hal ini diatur dalam Kitab Musa : Ulangan 24:1-5
Namun, lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait perintah ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.- Matius 5:32

Lihatlah bagaimana Yesus menyingkapkan kekudusan Tuhan didalam  pernikahan yang diselenggarakan oleh Tuhan sendiri (bandingkan dengan Kejadian 2:22-23). Ketika manusia begitu gampangnya menceraikan pernikahannya, Tuhan hanya memberikan sebuah “ruang” (bandingkan dengan Matius 19:5-11) perpisahan hanya pada perzinahan. Diluar itu, ketika suami menceraikan isterinya maka ia  menjadikan isterinya berzinah, bahkan yang menikahi perempuan yang diceraikan dalam cara semacam ini pun menjadi berbuat zinah. Tuhan tidak menghendaki pernihakan menjadi  tanpa kekudusan dan kesetiaan yang dijunjung tinggi di atas segala-galanya yang dapat menyebabkan perceraian.




4. Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Matius 5:33
Hal ini diatur dalam : Imamat 19:12, Bilangan 30:2, Ulangan 5:11,Ulangan 23:23

Namun, lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait hal ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.- Matius 5:34-37

Ketika manusia hanya sanggup menekankan pemenuhan ikhtiar di dalam sumpah dan gagal menangkap demi Siapa seharusnya sumpah itu, yaitu kepada TUHAN pencipta langit dan bumi, di sini Yesus menyingkapkan bahwa sumpah pada dasarnya adalah mengenai kekudusan Tuhan (Imamat 19:12).  Tuhanlah dasar untuk memegang sumpah dengan tidak main-main sehingga dalam hal ini manusia tak memiliki hal sama sekali memanipulasi sumpah untuk menipu dan untuk memperdaya manusia-manusia lainya. Bersumpah demi selain Tuhan hanya membuat sumpah itu adalah  sampah dan menghina Tuhan sebagai penciptamu yang kepadaNya saja setiap manusia harus gentar didalam kekudusanNya. Ketika anda bersumpah, anda tak berkuasa pada dirimu untuk memenuhi sumpahmu selain Tuhan yang menjadikanmu mampu memenuhi sumpahmu itu (...karena engkau tidak berkuasa memutihkan dan menghitamkan rambutmu). Jangan manipulasi sumpah sehingga menjadi alat-alat dosa, jangan nista kewibawan sumpah dengan kejahatan-kejahatanmu. Katakan ya jika ya dan tidak jika tidak. Jangan putihkan yang hitam dengan sumpah! Jangan sulap kejahatan menjadi kebenaran dengan sumpah! Apakah anda dapat memenuhi  tuntutan ini dalam kesempurnaan Tuhan yang kudus? Sebagai manusia yang  dapat ditekan oleh situasi-situasi mengancam atau menggoda?



5. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Matius 5:38
Hal ini diatur dalam: Keluaran 21:24, Imamat 24:20, Ulangan 19:21

Namun lihatlah bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait hal ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Matius 5:39-42


6. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Matius 5:43
Hal ini diatur dalam:

Imamat 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.


Namun, lihatlah  bagaimana Yesus memberikan penjelasan terkait hal ini:

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?- Matius 5:44-47


Apa yang baru saja kita lihat adalah sebuah pengontrasan hingga mencapai sebuah pertentangan tajam antarpihak. Dalam hal ini bagaimana Tuhan menghendaki perintah-perintahnya dijalani dan dipatuhi pada satu sisi. Dan pada satu sisi lainnya bagaimana manusia telah gagal untuk memenuhinya bahkan jangankan untuk memenuhi, dalam memiliki pengertian rohani saja telah gagal untuk dicapai oleh manusia.

Firman-firman Tuhan adalah kesempurnaan Tuhan itu sendiri. Dan Sang Firman  yaitu Kristus sedang mendemonstrasikan kesempurnaan Tuhan di dalam keutuhannya yang tak ada  satu manusia pun sanggup memenuhinya. Firman yang disampaikan oleh Tuhan pasti sempurna sehingga tuntutan pelaksanaanya pasti sempurna. Dan Yesus  kembali menekankan bahwa demikianlah tuntutan Tuhan:

Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Anda hanya akan mencapai kesempurnaan bilamana anda dapat menjalankan kesempurnaan  yang baru saja disingkapkan oleh Yesus! Hal-hal yang gagal dilakukan oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Hal-hal yang dituntut pada manusia-manusia berdosa dan gagal untuk dipahami secara benar. Sebagaimana Yesus telah tekankan. Berangkali ada orang yang sanggup untuk tidak membunuh, namun pasti tidak ada satu orang pun yang tidak pernah marah kepada saudaranya. Berangkali ada orang yang sanggup untuk tidak berzinah (minimal yang tidak ketahuan)namun pasti tidak ada pria yang lepas dari godaan didalam kalbu dan hatinya ketika memandang seorang wanita, walau  berangkali anda sukses mencegah godaan di dalam hati dan pikiranmu pada detik ke : 0,60 detik tetap saja anda telah  berzinah didalam pandangan Tuhan.


Yesus datang bukan untuk melenyapkan hukum-hukum semacam ini, sebab hukum-hukum yang telah dijelaskannya tadi merupakan panduan hidupmu dihadapan Tuhan; namun Yesus juga menyatakan bahwa Dia adalah penggenap hukum Taurat dan kitab para nabi. Dia satu-satunya manusia yang sempurna dengan demikian pada faktanya dihadapan Allah. Kala Dia berkata aku datang untuk menggenapinya maka jelas Dia adalah manusia yang memiliki  sebuah kendali ultimat atas tubuh dagingnya dengan segala kecenderungan daging itu untuk berhasrat jahat (tubuh daging Yesus tidak pernah menjadi tuan atas kehendak dan kehidupannya). Yesus pada dasarnya sedang menunjukan bahwa dirinya lebih dari sekedar teladan namun sejatinya adalah penggenapmu  terhadap tuntutan Tuhan yang kudus. Didalam tubuhnya yang daging itu Dia memiliki kehendak yang ilahi yang tak tercemari dalam derajat yang bagaimanapun oleh kemanusiaannya. Dia hidup didalam setiap ancaman kedagingan yang berhasrat dosa namun Dia tak pernah dapat ditaklukan oleh ancaman-ancaman itu ( bandingkan dengan Yohanes 1:5) Jika tidak demikian maka tak ada dasar bagi Yesus untuk berkata :


Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.- Matius 5:17

Dan juga :

Matius 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Karena Yesus  memang  sesempurna Bapa, maka Dia dapat berkata demikian. Hanya Yesus yang dapat sempurna dalam memahami perintah-perintah kudus dan tak melenceng setitikpun sehingga kesempurnaan tanpa henti yang hidup didalam Yesus. Dia memenuhi secara sempurna setiap hal yang telah dia jelaskan terkait semua hukum Taurat dan kitab para nabi.


Selamat membaca dan merenungkan. Semoga anda dapat memandang Yesus sebagai kesempurnaanmu dan hidup senantiasa di dalam Kristus sehingga anda memiliki kekuatan untuk hidup bagi Tuhan dalam sebuah dedikasi yang didasarkan pada Kristus sebagai penggenapmu. Kegenapanmu didalam memenuhi tuntutan kekudusan hanya ada didalam Kristus.


Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
1 Korintus 1:30-31



AMIN
Segala Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan



Selanjutnya: Apakah Yesus Sedang Menuntutmu Sesempurna Bapa Agar Masuk Ke Sorga? [Menjadi seperti Bapa yang Sama Sekali Kudus- Allah yang adalah api yang menghanguskan- Ibrani 12:29?]



Kredit foto : Only Human After All, softpedia.com

No comments:

Post a Comment