Pages

18 March 2014

Dibenarkan Karena Berkhianat

Oleh : Martin Simamora


Dibenarkan Karena Berkhianat
 
Ilustrasi- credit : wallz.moon.pk
Yakobus 2:24-25 “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?”

Pertama-tama saya wajib untuk mengatakan bahwa artikel ini SAMA SEKALI  tidak sedang menganjurkan baik pada diri saya sendiri maupun para  pembaca sekalian  untuk melakukan PENGKHIANATAN terhadap NEGARA dan bahwa itu seolah sebuah perbuatan baik, luhur apalagi sebuah tindakan yang patriotik. Judul diatas SEMATA-MATA adalah sebuah frasa sederhana untuk menunjukan apa yang sebenarnya dimaksud denganmanusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman,” dalam apa yang terjadi pada Rahab. Kedua, memang benar dalam kasus Rahab, apa yang dimaksud dengan dibenarkan karena  perbuatan-perbuatan dan  bukan hanya karena iman adalah tindakan menyembunyikan 2 mata-mata Israel; seorang Kanaan dengan ini menjadi bagian dalam sebuah operasi mata-mata oleh  bangsa asing melawan negara dimana dia adalah warga negaranya. Ketiga atau  yang  terakhir, judul diatas pada puncaknya memiliki tujuan strategis  bahwa pada saat Yakobus 2: 24  yang menyatakan “manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatandalam maksudnya yang hakiki pada akhirnya sama sekali tidak melawan apalagi menghantammanusia dibenarkan hanya oleh iman,” seperti tersurat misalnya dalam Galatia 2:16  tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus.”   Mari kita melihat tindakan  seperti apakah yang sesungguhnya dilakukan oleh Rahab  yang  membuat dia dibenarkan.


Operasi Spionase Yang Melibatkan Seorang Pelacur Asing


Kisah Rahab sebagaimana dimaksudkan dalam  Yakobus 2:24-25 dapat kita jumpai selengkapnya dalam Yosua 2-6. Pada kesempatan sederhana ini saya akan menyajikan sejumlah catatan peristiwa pentingnya saja terkait judul di atas, yang akan  membantu kita memahami  tindakan  seperti apakah yang telah dilakukan Rahab sehingga dalam Yakobus 2:24-25 dikatakan “bukankah demikian juga Rahab,” terkait dengan  manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”
Yosua 2 (1) Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.(2) Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."(3) Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."(4) Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,(5) dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."(6) Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu. (7) Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.
(8) Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh.(9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.(10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.
(11) Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.
(12) Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,(13) bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."

(14) Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."

Teks cukup panjang yang baru saja kita baca tersebut merupakan sebuah operasi mata-mata yang harus dilakukan oleh Yosua  tak lama setelah Musa pemimpin utama itu meninggal, Yosua 1:1-2 “Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu.”

Negeri yang hendak diintai oleh 2 spionase Israel tersebut adalah bagian dari “negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.” Dan jika kita lanjutkan hingga ayat 9, jelas terlihat betapa TUHAN telah menegaskan kepada Yosua bahwa Dia  pasti menyertainya dan bangsanya dan meminta kepadanya untuk teguh hati dan tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri atas hukum atau perintah yang telah diberikan kepada Musa.  Dan pada Yosua 2, sebuah operasi  rahasia atau diam-diam dilancarkan oleh Yosua :“dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai.” Apa misinya? Mengamat-amati negeri itu dan kota Yeriko.

Dalam misi rahasia tersebut atau operasi spionase/mata-mata tersebut kedua  mata-mata tersebut sampai di rumah seorang perempuan sundal atau pelacur bernama Rahab. Dan tokoh yang sangat hina baik dalam masyarakat kuno maupun moderen inilah yang akan terlibat dalam sebuah aksi spionase yang menghasilkan kejatuhan negerinya secara tidak main-main atau terlibat dalam sebuah aksi spionase yang menggenapi  janji Tuhan untuk menyerahkan negeri tersebut ke tangan Yosua-Israel.
Dikatakan bahwa “sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ.”

Operasi Spionase  Telah Terdeteksi!

Namun  Yeriko bukanlah negeri yang lemah dalam pertahanan negaranya terutama terhadap infiltrasi  operasi intelijen oleh pihak-pihak asing yang berniat jahat, tak kecuali oleh  dua spionase Israel ini pun terdeteksi bahkan secara jitu dapat mengetahui dimanakah keberadaan mereka [perhatikan bahwa sejak semula Tuhan, sekalipun mengatakan MENYERTAI, namun juga mengatakan Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dalam pengutaraan janji-Nya, bahkan tercatat lebih dari 1 kali yaitu pada Yosua 1:6,7,9 – menunjukan bahwa TUHAN dalam PENYERTAANNYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN SEBUAH SITUASI AMAN ATAU MUDAH, BAHKAN MEMBIARKAN SITUASI KRITIS MENYERTAI] :
Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."



Dan segera sebuah langkah kontra intelijen pun dilakukan oleh pemerintahan Yeriko:
Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."

Tahukah anda bahwa sebetulnya Rahab telah melakukan sebuah bentuk kejahatan luar biasa baik untuk ukuran zaman dahulu maupun sekarang dan hampir dapat dipastikan sanksi  hukuman yang akan dijatuhkan oleh negara sangatlah berat dan sangat mungkin hingga hukuman mati.

Apa reaksi atau apa jawaban Rahab terhadap aparat negara –Kerajaan Yeriko :
Menyembunyikan dan Memberikan Informasi Palsu kepada aparat negara yang berwenang:
(1)“Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka.”

(2) “dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka.”


Saya dapat katakan bahwa Rahab adalah seorang perempuan sundal atau pelacur yang cerdas sekaligus sungguh luar biasa berani! Sebab dia : Menyembunyikan, Memberikan Informasi Palsu atau BERBOHONG, dan Mengalihkan pengejaran aparat  negara ke arah yang salah.

Apa sesungguhnya yang  terjadi atau apa yang menjadi tujuan utama dengan melakukan  penyembunyian, pemberian informasi palsu dan pengalihan adalah untuk MENGAMANKAN KEDUA MATA-MATA ISRAEL AGAR TIDAK TERTANGKAP. Dengan kata lain saya dapat katakan MELALUI TINDAKAN PENGHIANATAN RAHAB INI   maka misi spionase Israel ini  terlindungi, terproteksi dan dengan demikian TUJUAN “GRAND” dari misi ini :  untuk menaklukan negeri ini menjadi tetap hidup! Dan inilah yang dilakukan Rahab :
Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.”


Rahab, seorang perempuan Kanaan yang  cerdas dan berani! Bahkan  Pengalihan atau Diversi yang dilakukannya sanggup mengecoh operasi Intelijen Kerajaan Yeriko :
Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.”


Dan aksi pengalihan oleh Rahab secara mulus dan menegangkan berhasil “mengusir” para petugas negara atau dengan kata lain Rahab sukses menggagalkan operasi Kontra Intelijen Kerajaan Yeriko secara gemilang tanpa cela! Terpikirkah oleh anda seorang pelacur memecundangi operasi kontra intelijen sebuah kerajaan?
Jelas, ini adalah sebuah PERTARUHAN NYAWA atau HIDUP MATI bagi seorang Rahab. Jelas ini adalah sebuah PERMAINAN YANG TIDAK DIA PAHAMI DAMPAK DAN KONSEKUENSINYA. Dan dengan demikian maka ini melahirkan sebuah pertanyaan  MAHA PENTING :
“Apakah yang MENDASARI tindakan SANGAT BERBAHAYA oleh seorang Rahab yang seorang Pelacur?” Atau  “Apakah yang menjadi KEYAKINAN Rahab bahwa MELINDUNGI 2 MATA-MATA ISRAEL dengan melakukan penyembunyian, pemberian informasi palsu dan pengalihan PASTI sebuah TINDAKAN YANG BENAR dan bukan SEBUAH TINDAKAN YANG TAK BERDASAR setidaknya bagi dirinya atau demi hidupnya!

Kita akan menemukan jawaban yang sangat luar biasa; sebuah jawaban yang menjadi MOTOR UTAMA yang  MENGGERAKAN Rahab untuk melakukan  rangkaian tindakan-tindakan yang sedikit saja tergelincir maka malapetaka mematikan segera menghampirinya :

Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh.(9) dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.”


Sampai malam tiba, setelah thriller suspense terlalui; setelah ketenangan kembali mengusasi rumahnya; sampai Rahel dapat melihat dirinya yang tadi siang, yang entah bagaimana dapat dengan beraninya memecundangi aparat negara demi 2 orang asing  yang bahkan tidak dia kenal; dia lantas naik menghampiri dua orang yang dia lindungi dengan segenap jiwa dan raganya didalam rumahnya sendiri dan dia memulai perkataannya kepada 2 orang tersebut dengan “ AKU TAHU.”

Rahab bisa dipastikan tidak mengenal dua orang tersebut  bahkan sebetulnya dia tidak mungkin memeriksa identitas mereka atau bahkan  yang lebih penting kredibilitas mereka, sebab mereka dalam operasi diam-diam- operasi rahasia- operasi mata-mata atau operasi intelijen. Tetapi terlihat bahwa Rahab mengetahui  kebangsaan kedua mata-mata tersebut, namun bukan karena  Rahab tahu bahwa mereka adalah berkebangsaan Israel yang MEMBUAHKAN KEYAKINAN DAN PERBUATAN yang tidak main-main.

Ketika Rahab membuka percakapan dengan “AKU TAHU,” maka inilah yang  yang RAHAB KETAHUI :
  •  TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu
  • kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami
  • segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu
  • tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.

Perhatikanlah baik-baik bahwa TUHAN adalah FAKTOR UTAMA bagi RAHAB untuk menjadi dasar atau menjadi KEYAKINAN atau KEPERCAYAAN atau PENGHARAPAN KOKOH bahwa bila dia memperlakukan sebaik-baiknya kedua  mata-mata Israel itu maka hal-hal baiklah yang akan pasti terjadi pada dirinya. Rahab  memiliki keyakinan kokoh, bahkan sekalipun itu belum terjadi pada dirinya, dia telah melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan dirinya berdasarkan keyakinan ini atau  merupakan REFLEKSI dari apa yang telah menjadi keyakinannya.

Apa yang luar biasa dalam diri Rahab adalah kala dia berkata “ TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu.” Darimana dia dapat berkata demikian  padahal dia adalah perempuan Kanaan yang bangsanya bukan penerima janji sebagaimana Israel? Kita sebentar lagi akan mengetahui dari mulut Rahab sendiri.

Rahab pun mengenali bahwa TUHAN ada dibalik tindakan kedua mata-mata ini dengan mengatakan “kengerian terhadap kamu menghinggapi kami.”
Tak mengherankan-dan tentu sangat wajar- jika  Raja Yeriko segera melakukan operasi kontra intelijen berpikir apa yang diketahui oleh intelijen  kerajaan  terkait “sepak terjang” Israel dapat  menimpa  kerajaannya sebagaimana pada bangsa-bangsa yang menjadi lawan Israel.

Ketika Rahab berkata “segala penduduk negeri ini gemetar  menghadapi kamu,” maka sebetulnya Rahab hendak mengatakan bahwa Israel sebagai bangsa memiliki reputasi yang menggentarkan bangsa-bangsa lain. Mendengar nama Israel berarti adalah kehancuran dan kematian bagi para lawannya dan jika   sampai ada 2 mata-mata Israel di sebuah negeri maka ini adalah tanda yang jelas bahwa TUHAN sudah menyerahkan negeri ini kedalam tangan mereka. Demikianlah  Israel sebagai Instrumen TUHAN dalam era Perjanjian Lama.

Dan Rahab melanjutkan “AKU TAHU” kepada kedua mata-mata tersebut sebelum mereka tidur malam dengan berkata :
(10) Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.(11)


Disini Rahab mempertajam apa yang dia maksudkan KENGERIAN TERHADAP KAMU dan  SEGALA PENDUDUK NEGERI INI GEMETAR TERHADAP KAMU dengan sebuah KESAKSIAN LUAR BIASA DARI SEORANG PEREMPUAN YANG KEBANGSAANNYA AKAN SEGERA DIHANCURKAN TUHAN MELALUI TANGAN-TANGAN ISRAEL .

Rahab bukan hanya seorang Pelacur atau perempuan sundal atau perempuan jalang (bacalah Yehezkiel 16:25-26  untuk mendapatkan gambaran tentang perempuan sudal “menjual kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah. Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.”), tetapi dia juga adalah seorang perempuan Kanaan- sebuah bangsa yang telah diserahkan Tuhan kedalam tangan Israel untuk ditaklukan dan dimusnahkan.
Namun kita baru saja melihat bagaimana dia TELAH MENUNJUKAN KEPERCAYAAN ATAU KEBERIMANANNYA pada TUHAN orang Israel yang tidak diakui oleh bangsa-bangsa lain. Dalam hal ini ada sebuah PENGAKUAN DALAM DIRI RAHAB  YANG DIAKIBATKAN OLEH APA YANG DIA KETAHUI MENGENAI APA YANG TUHAN TELAH LAKUKAN DAN BAGAIMANA TUHAN  SECARA  PERKASA BERTINDAK MELALUI ISRAEL YANG DIKENAL BUKAN SEBUAH BANGSA DENGAN PASUKAN YANG PERKASA DI MUKA BUMI.

Rahab pada titik ini secara demonstratif kepada kedua mata-mata Israel tersebut sebelum tidur memperlihatkan sebuah keajaiban ditengah-tengah operasi intelijen yang mencekam bahwa ada seorang perempuan asing yang memiliki Iman luar biasa terhadap TUHAN yang menjadi sembahan Israel selama ini. Dan itu telah dia pertontonkan bukan dengan kata-kata tetapi perbuatan nyata yang bahkan mempertaruhkan mati atau hidup dirinya baik di bumi atau setelah di bumi ini. APA YANG RAHAB  TAHU TELAH MENJADI FONDASI KEYAKINAN DALAM DIRINYA (dalam derajat tertentu hal ini dapat dibandingkan misalnya dengan seorang centurion dan seorang ibu yang dipuji oleh Yesus atas  imannya pada Matius 8:5-13 dan Matius 15:27-28)


RAHAB MENUNTUT SUMPAH  DEMI  TUHAN
Ketika Rahab berkata “AKU TAHU” sebagai pembuka kata-katanya, itu SANGAT KUAT, SANGAT PERSONAL, DAN SANGAT MENEKANKAN BAHWA  ITU YANG SESUNGGUH-SUNGGUHNYA. Kita juga melihat bahwa KEKUATAN KEYAKINAN yang telah TERSEMBUNYI BEGITU LAMA dan tak tertahankan menyeruak tanpa dapat dicegah oleh apapun bahkan oleh bahaya dan ketakutan, dan tak dapat ditahan oleh waktu!

Malam hari, sesaat jelang kedua mata-mata tersebut tidur setelah hari yang panjang dan mencekam, Rahab “mengurung” keduanya kedalam situasi yang mengharuskan mereka untuk tidak bermain-main; bahkan Rahab MENUNTUT MEREKA BERSUMPAH DEMI NAMA TUHAN MEREKA dan jelas disaat yang bersamaan itu adalah  REFLEKSI YANG SANGAT KUAT AKAN KEYAKINANNYA TERHADAP SIAPA YANG DIYAKINI OLEH ISRAEL sekalipun dia adalah perempuan Kanaan! :
(12)Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,(13) bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."


Rahab kini MENYINGKAPKAN MOTIF atau DASAR  HAKIKI yang melatarbelakangi PERBUATAN-PERBUATANNYA atau dalam hal ini RAHAB secara gamblang MENYINGKAPKAN  BERASAL DARI MANAKAH SUMBER ATAU BUAH-BUAH PERBUATAN yang dia katakan dengan untaian kata-kata :“karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya.”

Rahab kini adalah seorang Kanaan dan seorang Pelacur yang kini hatinya terpikat tak tertahankan pada TUHAN dan karena yang dia tahu adalah 2 orang yang dia yakini TUHAN mau mendengarkan mereka maka dia menuntut sumpah agar : “membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut.”


Dan jawaban kedua mata-mata itu sungguh menyejukkan hati Rahab sekaligus sebuah IMAN yang  berangkali untuk kali pertamanya bagi kedua mata-mata Israel itu diikatkan kepada seorang pelacur dan seorang Kanaan.


DUA ELEMEN YANG SEMESTINYA TIDAK MEMANTASKAN BAIK BAGI MATA-MATA ITU UNTUK MENGIKATKAN JANJI DAN BAGI  RAHAB UNTUK PERCAYA ITU DAPAT TERJADI :
(14) Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu."

Yakobus 2:25 menyatakan bahwa RAHAB DIBENARKAN KARENA PERBUATANNYA; YAITU MENYEMBUNYIKAN, MENOLONG DAN MEMLOLOSKAN. Kala kita memeriksa  peristiwa ini secara lebih lengkap dan utuh, maka  kita telah mengetahui bahwa ternyata PERBUATAN RAHAB ADALAH BUAH IMANNYA ATAU BUAH DARI KEYAKINAN. Ya, Rahab sendiri sudah menyatakan dengan “AKU TAHU.” Dan berdasarkan apa yang DIA TAHU dan yang DIA PERCAYA maka dia bertindak.

Iman Rahab yang kafir itu, jelas HANYA DAPAT DILIHAT DARI PERBUATANNYA sebab DIA ADALAH PERTAMA-TAMA ADALAH PELACUR DAN KEDUA BANGSA KAFIR. Tidak bisa diketahui didalam sanubarinya apakah dia memang benar-benar percaya kepada TUHAN ISRAEL selain daripada buah-buah keyakinannya dengan melakukan perbuatan-perbuatan keyakinannya.

Perbuatan-perbuatan Rahab bukanlah perbuatan yang dangkal; dapat dipastikan perbuatan-perbuatan itu HARUS BERSUMBER DARI SEBUAH KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAAN AKAN SESUATU YANG TIDAK MAIN-MAIN DAN TELAH MENGUASAI JIWA DAN PIKIRAN DAN TINDAKANNYA. Anda dan saya telah melihatnya dan tidak bisa membantahnya, sedikitpun!



Jadi, apakah Yakobus 2:24- 25  berbicara tentang MANUSIA DIBENARKAN OLEH PERBUATAN sebagaimana pengertian yang MELAWAN MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN? Ternyata tidak sama sekali!

Justru Yakobus 2:24-25 memberikan sebuah pilar kembar bagi MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN. Dan tentu senada dengan PERKATAAN YESUS bahwa Dia adalah Pokok Anggur dan kita selama tertaut pada pokok anggur itu pasti berbuah dan Yesus katakan semakin lebat. 

Dan   bahwa kisah Rahab dalam  Yakobus 2:24-25 sama sekali tidak menghantam  MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN pun dapat kita jumpai dalam :

Ibrani 11:1 “Iman adalah DASAR dari segala sesuatu yang kita harapkan dan BUKTI dari segala sesuatu  YANG TIDAK KITA LIHAT.

Seperti saya  sudah ungkapan sebelumnya ketika Rahab berkata “AKU TAHU’ dia sedang mengungkapkan DASAR segala sesuatu yang dia harapkan. Bahkan DASAR pengharapannya itu MENGEMUKA atau dapat DILIHAT melalui PERBUATAN-PERBUATAN YANG tidak bisa dilakukan dengan MOTIF SEMBARANGAN apalagi FANA, dan kita tahu bahwa Rahab telah mengungkapkan bahwa TUHAN Israel adalah Faktor utama dari seluruh keyakinan dan tindakannya.


Ibrani bahkan memasukan Rahab yang Pelacur dan Kanaan ini dalam “hall of fame” tokoh-tokoh Iman, pada ayat 31:
Karena IMAN maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah MENYAMBUT pengintai-pengintai itu dengan baik.

Perhatikan bagaimana IBRANI menggambarkan Rahab:
  1. Selamat atau tidak turut binasa KARENA IMAN
  2. Imannya terotentikan melalui KARENA IA TELAH MENYAMBUT; dengan kata lain Iman adalah akar perbuatannya atau dengan kata lain IMAN AKAN SELALU DIWARNAI DENGAN TINDAKAN-TINDAKAN IMAN


Dalam hal ini SEWARNA DAN SENADA DENGAN YAKOBUS 2:26 yang mendefinitifkan konklusi bahwa Yakobus 2:24-25 SAMA  SEKALI TIDAK MELAWAN MANUSIA DIBENARKAN HANYA OLEH IMAN. Pada ayat 26 dikatakan demikian :
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati

Ayat 26 pada  Yakobus 2 memiliki semangat setara dengan perkataan Yesus bahwa Akulah pokok anggur dan kita  yang tertanamkan pada pokok anggur itu akan berbuah bahkan lebat (perihal ini telah saya sajikan dalam artikel terdahulu, anda dapat menemukan pada kanal “martin simamora.”). Yesus adalah PANGKAL dari semua yang kita bicarakan. Dan saat berbicara Iman maka secara alamiah kita akan berbicara juga perbuatan-perbuatan yang lahir dari iman itu seperti halnya Rahab.

Rahab bukan manusia yang dapat pamerkan  dirinya seolah-olah perbuatan-perbuatannya bernilai dimata TUHAN. Dia seorang perempuan sundal –kita sudah lihat sekilas apa yang dilakukan perempuan semacam ini melalui Yehezkiel- dan dia juga adalah seorang perempuan Kanaan, sebuah keadaan yang memustahilkan dia untuk melayakan dirinya atau membenarkan dirinya untuk diselamatkan. Rahab SELAMAT atau DILUPUTKAN DARI KEBINASAAN karena DIA TAHU atau DIA PERCAYA kepada TUHAN dan APA YANG DAPAT DILAKUKAN TUHAN.

Lalu, apa lagi kemudian yang dapat anda banggakan dari perbuatan-perbuatanmu dengan secara gegabah MEMELINTIR Yakobus 2:24-25 sebagai argumen kokoh yang menampik pernyataan Paulus bahwa manusia dibenarkan hanya oleh iman? Terlihat terang sekali bahwa baik Yakobus dan Paulus dengan demikian tidak sama sekali saling  melawan apalagi saling menjatuhkan.

***











 







No comments:

Post a Comment