Pages

23 November 2013

Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan Bukti Dan Implikasi-Implikasinya -4

Oleh : Prof. John Gruzelier



Catatan Editor: Pada semua aspek, editor  tidak menyetujui Hypnosis. Artikel ini bernilai sebagai referensi akademis dan kritis terhadap bahaya-bahayanya, sehingga selain bernilai informatif diharapkan dapat mengedukasi pembaca.


Ini adalah artikel pertama dari rangkaian utama topik ini yang terdiri 3 artikel yang telah dipilih untuk memberikan wawasan yang memadai. Dua artikel lainnya  yang kelak akan disajikan merupakan penjelasan:
JOHN F. KIHLSTROM Department of Psychology, University of California, Berkeley, dan  Tim Bayne - University of Oxford




Efek-Efek Bahaya Hypnosis : Sebuah Tinjauan  Bukti Dan Implikasi-Implikasinya


"HUMAN PLANK"

Bacalah terlebih dulu bagian3


Hipnosis Panggung


Hipnosis untuk entertainmen/hiburan telah lama dikaitkan dengan sebuah frekuensi yang lebih tinggi untukdampak-dampak lanjutan yang tak dikehendaki (Schultz,1954; MacHovec,1987,1988). Ini dapat dikatakan  sebagai bentuk     hipnosis  lebih luas yang dipraktekan dan  satu bentuk  yang  hampir semua profesional sepakat dalam  keprihatinan-keprihatinan mereka. Hipnosis hiburan telah dilarang di  banyak tempat. Akan tetapi, literatur sains terkait hal ini jarang dan  terdiri dari survei-survei dan laporan-laporan kasus.




Survei-survei

Echterling dan Emmerling ( 1987) telah melaporkan hasil-hasil wawancara dengan 18 siswa yang telah tampil di panggung selama  3 jam pertunjukan hipnosis di sebuah kampus universitas dan sebuah survei telepon    terhadap 292 anggota  penonton. Lamanya hipnosis untuk para performer tersebut mulai dari  beberapa menit sampai   dibawah 3 jam. Delapan belas performer, empat diantaranya dinilai pada dasarnya tidak mengalami apapun, tujuh performer memiliki berbagai perasaan mengenai pertunjukan dan  tujuh lainnya sepenuhnya positif. Lima   orang mengalami efek-efek spesifik setelah hipnosis.
Salah satunya  mengisahkan kembali bahwa dia “lari keluar dari auditorium, menuruni hall dan mulai melintasi lapangan ketika seorang petugas keamanan menangkapku’ (1987:151). Lainnya telah melaporkan ‘Saya tidak tidur selama 2  hari berikutnya. Saya  telah berhibernasi (sebuah keadaan  tidur  yang sangat  dalam) dan  bersembunyi dari semua orang. Hipnosis masih  membuatku terganggu. Saya akan  keluar dari sekolah. Ini telah mengacaukan semuanya. Saya kehilangan kendali. Ini memaksaku  untuk memikirkan tetang hal yang tidak saya inginkan’ (1987:152).



Laporang ke-3
,  seorang melaporkan ‘telah berperilaku dalam sebuah  cara yang liar selama 6 jam, tidak mampu untuk tidur atau berkonsentrasi,dan telah tertawa dengan hebatnya. Penasehat lingkungannya telah  campur tangan untuk menenangkannya. ‘



Beberapa hari setelah dihipnotis, seorang  mahasiswa ke-4 telah ‘mendengarkan radio selagi belajar. Ketika dia mendengarkan musik  harmonika, dia telah masuk dalam sebuah trance. Kemudian dia telah tersadarkan  oleh sebuah  laporan cuaca’ (1987:152). Dalam hal reaksi para penonton, 68% persen memandangnya secara positif dan sisanya memandangnya sebagai tidak patut, eksploitatif dan aneh. Sebesar 17% penonton  telah melaporkan positif mengalami efek-efek setelah hipnosis    dan 2 penonton telah melaporkan efek-efek negative  berupa ‘merasa cemas akan sesuatu yang buruk akan terjadi, ketakutan, dan telah  dikendalikan oleh  penghipnotis’ (1987:150).



Sebuah studi kedua telah dilakukan oleh Crawford dkk ( 1982) untuk mendapatkan wawasan—wawasan mengenai kedalaman hipnosis  yang telah dicapai dalam diri para partisipan, dan  mengenai pengalaman-pengalaman negatif  dan positif.


Mereka pertama-tama diwawancarai secara langsung satu per satu atau  melalui telpon, 22 mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam pertunjukan-pertunjukan  panggung kampus. Enam orang diantaranya  telah memiliki pengalaman  hipnosis  sebelumnya dan beberapa telah melaporkan bahwa mereka turut serta dalam pertunjukan dengan si penghipnotis dan memainkan peran selama hipnosis  panggung. Sebuah level susceptibility/kerentanan untuk dipengaruhi telah  diperlihatkan pada mayoritas mereka. Lebih dari 70% item-item skala hipnosis  khusus telah berhasil dilalui, sebagaimana telah direkam oleh pengukuran peneliti selama pertunjukan-pertunjukan dan  oleh laporan item-item setelah hipnosis  yang dibuat sendiri oleh  mereka.
Delapan orang telah melaporkan amnesia untuk beberapa  pertunjukan segera setelah acara, yang berlangsung selama beberapa hari pada lima subyek. Lima subyek ini percaya bahwa penghipnotis telah  mengontrol perilaku mereka. Lima belas orang kemudian diberikan SHSS:C, diantaranya 14  orang mencapai nilai diatas 4 dan tujuh orang  telah ada didalam  rentang susceptibility  yang tinggi. Pada sebuah kuesioner hampir  semua telah memandang pengalaman tersebut sebagai positif, delapan orang  telah diukur mengalami sebuah kebingungan dan sebagai bodoh, dan dua orang  telah menilainya sebagai menakutkan dan menjengkelkan. Satu orang telah menilai pengalaman itu sebagai  sepenuhnya negatif dan telah  sepenuhnya mengalami amnesia karena  pengalaman tersebut.




Laporan Kasus-Kasus.

Beralih ke studi-studi kasus, Kleinhauz dan  rekan-rekan di Israel telah mendokumenkan sejumlah insiden. Kleinhauz, Dreyfuss, Beran, Goldberg dan Azikri (1979), telah menyampaikan laporan.
Pertama sebuah kasus dimana, segera setelah hipnosis panggung diikuti dengan sebuah kejadian yang tak dikehendaki, seorang wanita tua , 41 tahun telah merasakan  tertekan. Si penghipnotis tidak dapat meredakan  ini dan dan dia dipulangkan untuk  tidur melenyapkannya. Keesokan  harinya, dia telah memanifestasikan sebuah  keadaan disosiasi dengan perilaku kanak-kanak, merasakan bahwa  keadaan sekitarnya adalah tidak  nyata dan  hilangnya karakteristik-karakteristik individualnya. Selama 11 tahun setelah periode-periode disosiatif  telah berulang terjadi, termasuk regresi ke perilaku kanak-kanak. Ini termasuk berbicara hanya dalam bahasa Prancis  sebagaimana dia  menghabiskan masa kanak-kanaknya di sana.  Gejala-gejala ini telah  disertai dengan  gangguan-gangguan persepsi dan motorik.


Kleinhauz dkk telah menemukan bahwa  telah terjadi insiden-insiden di panggung yang memperlihatkan telah  dibangkitkannya reaksi-reaksi kecemasan yang berat. Pertama, ketika dia ditanyai untuk membayangkan sedang  turun dalam sebuah elevator dari  lantai 10, dia tidak mampu turun lebih dari lantai 6. Ini menyingkapkan sesuatu yang tersembunyi bawah beberapa tahun sebelum pertunjukan hipnosis berlangsung, ketika dijadwalkan untuk sebuah operasi Myoma, dalam perjalan ke ruang operasi, lift rumah sakit telah macet di lantai 6. Kedua, si penghipnotis, telah meneruskan  regresi usia pada  sebuah rentang waktu dimana dia telah  bertahan selama perang dunia II. Asosiasi-asosiasi yang tidak sengaja ini telah  mengakibatkan  konsekuensi-konsekuensi yang luar biasa dan bertahan.



Kleinhauz dan Beran (1981) selanjutnya telah melaporkan  efek-efek setelah hipnosi yang berat dalam  diri seorang remaja putri  yang normal secara medis dan sosial. Dia  merasa tidak sehat segera setelah hipnosis panggung . lidahnya  tertarik kebelakang (tounge collapse) dan  bisa berakibat membuatnya tercekik, kedua bola matanya berputar/terbalik dalam rongga mata dan akhirnya dia  masuk dalam keadaan nyaris tak sadarkan diri. Semua tes medis di rumah sakit negatif  kecuali untuk kehilangan indera perasa. Dia  telah dikeluarkan dari kondisi  tersebut satu minggu  kemudian dengan  dua puluh empat jam sesi hipnosis.  Setelah ini dia kembali ke sekolah tetapi kembali  hal buruk itu terjadi   3 bulan kemudian, pulih setelah 2 hari hipnosis  dan dilanjutkan dengan sebuah sesi  hipnosis  mingguan selama 6 bulan.



Kleinhauz dan Beran (1984) setelah itu  telah melaporkan  dua kejadian komplikasi, satu yang melibatkan hipnosis panggung . Dalam sebuah show, seorang pria telah diinstruksikan bahwa dia   adalah ‘ seorang yang mahir menembak dan  cowboy terbaik di Wild West.

Credit:
www.americaremembers.com


Setelah pertunjukan, dia merasa gelisah, bingung dan, dengan ‘sesuatu hilang dalam  kepalanya,’ pergi keluar dan mencuri sebuah senjata. Ini bukan karakternya dan dia tidak memiliki sejarah perilaku anti sosial sebelumnya. Dalam tahun yang sama, Kleinhauz, Dreyfuss, Beran dan Azikri (1984) telah melaporkan sebuah kasus hipnosis panggung yang  secara tak langsung memperlihatkan sebuah  keadaan tertekan  secara psikologis seorang partisipan, termasuk kecemasan, depresi dan dekompensasi psikotik episodik. Subyek telah mengalami pengalaman-pengalaman traumatik  sebelumnya.  




Di United Kingdom/Inggris telah terjadi sebuah rangkaian insiden-insiden.  Dalam satu insiden, seorang perempuan menghancurkan  kakinya selama sebuah pertunjukan hipnosis panggung.

"ilustrasi"-nydaily

Dia telah mengatakan pada si penghipnotis ditengah-tengah pertunjukan bahwa dia harus pergi ke toilet. Dia telah menginstruksikannya untuk melakukan ini ( maksudnya ke toilet) dalam  cara tercepat yang dia bisa, dimana pada poin ini, dalam perjalanan menuju toilet, dia melompat dari panggung, mematahkan sebuah kakinya.



Berangkali  ini yang paling serius dari semua kasus Sudden Death Syndrome yang melibatkan seorang ibu yang sehat secara jasmani, telah ditemukan tewas pada pagi  hari setelah hipnosis panggung. Sejak masa kanak-kanak dia   telah menderita pobia   terhadap listrik setelah sebuah insiden ketika dia telah telah terlempar keluar dari kamar setelah dia menyentuh sebuah  saklar yang terasui listrik.


Pertunjukan  hipnosis telah dihentikan begitu saja secara mendadak oleh kata-kata penghipnotis dengan berkata bahwa ketika dia berkata ‘selamat malam’ para partisipan akan  merasakan 10.000 volt arus listrik mengalir di kursi yang mereka duduki. Pada titik ini, para penonton menggambarkannya sebagai ‘terpental dari kursinya.’

"Human Plank"


Di Jerman , seorang peserta sukses memenangkan tuntutan atas  luka-luka  yang dialaminya dari seorang  penghipnotis panggung ketika sebuah pertunjukan rutin yaitu Human Plank, dia jatuh dengan wajahnya  yang ‘sekeras sebuah papan’dan menderita  cidera fisik ( Peter, Personal communication, 2000).




Bersambung keBagian 5: Natur Efek-Efek Yang Tidak Dikehendaki Dipertimbangkan  Kembali


UNWANTED EFFECTS OF HYPNOSIS: A REVIEW OF THE EVIDENCE AND ITS IMPLICATIONS,Contemporary Hypnosis (2000) Vol. 17, No. 4, 2000, pp. 163–193 |diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment