Pages

21 August 2013

KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 6 Selesai)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 5]Sekarang Yohanes berkata bahwa untuk mengatakan kita mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintahnya adalah sebuah dusta. Itu adalah sebuah kebohongan  verbal. Orang yang  mengungkapkan demikian  sedang mengatakan sebuah dusta. Dia berkata, “ Aku mengenal Kristus.” Tetapi itu adalah sebuah  kebohongan. Dia tidak mengenal Dia. Dia tahu tentang Dia—tetapi hatinya tidak mengenal  Yesus sama sekali. Ini adalah sebuah dusta doktrinal, karena ini akan menjadi sebuah  kesesatan yang mengerikan untuk mengatakan bahwa seseorang yang hidup berkubang dalam dosa mengenal Kristus….. memiliki pertemanan karib dengan Juru selamat…. adalah sebuah dusta  dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan  melanggar perintah-perintah Kristus Siapakah, siapa yang  akan menjual Kristus seharga 30 keping  perak? Siapa, selain Yudas (Matius 26:14),  dia yang mengaku menjadi pengikut Yesus, muridnya, sekretaris pribadi Yesus, dan bendaharanya  ini adalah sebuah    profesi penghianat yang melahirkan dosa-dosa raksasa

Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini  memainkan  ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan  hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka  mengenal
Kristus
.

Hatinya tertuju kepada Tuhan, sedemikian tulusnya. Ini saja  tidaklah cukup jika tidak ada sebuah   sasaran konstan serta  langgeng untuk menggenapi perintah-perintah-Nya dalam kehidupan kita. Bergantung pada hal ini, Saudara-Saudara,  bahwa kerinduan untuk  patuh dalam keseharian terhadap Kristus adalah akar dari 999 dari setiap  1000 keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutan. Akar-akar ketakutan kita ada didalam dosa-dosa kita. Selidikilah di sana, dan anda pasti akan menemukan  penyebab masalah jiwa. Saya  sangat meyakini  seorang anak Tuhan berjalan dalam kegelapan kerena dia tidak mematuhi Firman Tuhan. Ambilah kalimat itu   menjadi motomu dimana ibu Yesus  telah mengatakannya kepada pelayan-pelayan pada pernikahan Kana di Galilea—"Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" (Yohanes 2:5).


Apakah ini sebabnya sehingga Anda sering mendengar ajaran dengan tidak pernah memikirkan untuk mengindahkan hal itu? Maka waspadalah  jangan sampai kamu “sekonyong-konyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 29:1).  Atau apakah nuranimu  menjadi pintar dengan seringnya  teguran menyakitkan  diucapkan? Maka ini adalah  kamu  yang mengalami luka dalam  pertempuran, dan pedang  yang  menusuk kembali  luka dan  menghujam luka itu lebih dalam. Ada tujuan baik disana, Sahabatku, karena kegelisahanmu. Jika demikian adanya, kamu  memiliki sebuah luka terbuka  yang dibiarkan bernanah. Kristus  memerintahkanmu, misalkan, baptis, dan apakah kamu  menolak kehendak-Nya? Kamu mencari semacam dalih atau alasan yang dangkal, dengan mengatakan, “ Aku berdoa  agar engkau telah memaafkanku”?


Dia yang  mengetahui kehendak Tuannya dan tidak melakukannya, akan menerima banyak  luka” (Lukas 12:47). Ada banyak luka menimpa pada  orang yang mengaku orang percaya karena dia  belum  mematuhi   perintah tersebut. Perintah yang memerintahkan bahwa kita harus  mengasihi satu sama lain (Matius  22:39) dipandang  sebagai  perintah yang sangat ringan kemuliaannya oleh banyak orang yang menyebut dirinya adalah  orang-orang percaya. Sekarang, bilamana anda tidak mengasihi saudara-saudara Kristen secara sungguh-sungguh  dengan sebuah hati yang murni, dapatkah anda  terheran bahwa kamu jatuh kedalam  keraguan-keraguan? Itu adalah hal  alami bahwa  hal ini mesti terjadi. Hanya dalam takaran  Anugerah Ilahi yang tepat saja  membuatmu berkehendak mematuhi, Anugerah Ilahi membuatmu menjadi seorang Kristen yang telah dijaminkan. Kekudusanmu dan rasa percaya dirimu akan  melangkah harmoni jika  kamu memiliki  rasa percaya diri yang pantas.



Anggapan pada diri sendiri  melampaui   kekudusan, tetapi  rasa percaya diri tidak pernah melampaui kekudusan. Adalah sedikit  hal yang mengejutkan bagiku ketika sejumlah orang meragukan apakah mereka diselamatkan. Ada alasan-alasan berat mengapa  mereka seperti itu, karena  kehidupan mereka sedemikian kecilnya dipenuhi dengan  Roh Tuan mereka. Ya, kamu dan saya bisa saja meratapi diri kita sendiri dihadapan  Tuhan dalam  kesunyian malam yang  terjaga, karena, mengalami begitu banyak kemurahan namun kita  melakukan terlampau sedikit dalam melayani Dia, dan kamu   begitu banyak berbicara  memiliki Karakter-Nya namun kita  sangat tidak mirip dengan Tuhan kita. Bergantung pada hal itu,  jika kamu mau membunuh keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutanmu, dengan Anugerah Tuhan, dengan  cara  membasmi ketidakpatuhan. Kita akan membasmi patah semangat yang masal, jika tidak  semuanya.



Walaupun, Saudara-Saudaraku  kekasih, saya tidak pernah berkata, atau  tidak pernah berpikir bahwa kamu harus menjadi sempurna  sebelum kamu dapat dipastikan bahwa kamu adalah seorang Kristen, saya katakana  kepadamu bahwa kamu tidak akan pernah  sepenuhnya  melampaui ketakutan-ketakutan dan keraguan-keraguan sampai kamu sepenuhnya melampaui dosa. Dan hal ini tidak akan terjadi, saya  pikir, sampai kamu mencapai pantai lainnya. Seorang sahabat karib dalam Kristus ingin mendebat pertanyaan ini denganku beberapa waktu lalu—apakah kesempurnaan mungkin dalam dunia ini. Saya katakan kepada dia bahwa saya  cenderung mengatakan tidak, tetapi jika dia dan saya berdua berupaya untuk mencapainya, ini dapat saja menjadi  jalan terbaik untuk menyelesaikan kontroversi ini. Saya hanya percaya bahwa sahabatku ini  mungkin mencapainya. Saya    agak kuatir saya tidak akan pernah mencapai hal demikian, tetapi aku akan melakukan dengan segenap daya untuk mencoba. Siapa tahu seberapa jauh Tuhan  mungkin memampukan  untuk melakukan apapun, berjaga sepenuhnya, jiwa  yang  terus-menerus berdoa? Bagaimanapun juga, menjadikannya sebagai ukuran, hal itu sebagai ukuran  Tuhan memberikanmu kekudusan, sehingga Tuhan akan memberikanmu jaminan. Dan dalam proporsi saat anda  mencemari kesetiaan ketaatanmu, dalam  proporsi seperti ini kamu akan merusak bukti-bukti dan melemahkan pengetahuanmu bahwa kamu mengenal Dia.



Mari saya paparkan  kepada anda sebuah gambaran  akan poin ini sebelum kita meninggalkannya. Ketika Yesus berjumpa dengan  murid-murid di Emaus, dan bercakap-cakap dengan mereka,mereka tidak mengenali Dia meskipun Dia berbicara dengan mereka (Lukas 24:13-16). Kapankah menurutmu mereka menjadi mengenali bahwa mereka memang mengenal Dia? Mengapa,  tidak mengenali Yesus sampai mereka melakukan tindakan  kepatuhan dengan menawarkan keramahan kepada seorang asing ( bandingkan denganLukas 24: 28-31; Matius 25:38; 1 Pet 4:9). Kemudian dia dikenali mereka  saat memecahkan roti. Ya, ada sebuah   mata yang diberkati-dibersihkan pada begitu banyak anak Tuhan ketika  memberikan rotinya kepada orang miskin dan orang  yang memerlukan, dan ketika anak Tuhan datang ke Meja  Tuhan, dalam pengenangan akan kematian-Nya. Dia kemudian akan tahu bahwa dia mengenal Dia.



Kita telah diberitahukan bahwa Kerubim memiliki sayap-sayang, tetapi mereka juga memiliki tangan-tangan dibalik sayap-sayap mereka (Keluaran 25:20; Yehezkiel 10:13-21). Anak-anak Tuhan sejati  memiliki pengetahuan , tetapi   mereka juga memiliki praktek    atas pengetahuan itu. Dan anda tidak memiliki bukti yang baik bahwa kamu adalah seorang anak Tuhan karena kamu memiliki sayap-sayap pengetahuan, kecuali kamu juga memiliki tangan-tangan praktek.  Bagaimanakah seseorang akan   memastikan  seberapa banyak seekor domba telah makan? Tidak akan ada cara yang lebih baik daripada memperlihatkan seberapa  banyak lemak, dan daging, wol yang telah didapatkan. Demikian  jugalah dengan seorang Kristen. Jika kamu ingin tahu seberapa banyak dia telah  hidup  berdasarkan Kristus, lihatlah seberapa besar kegairahanya, seberapa banyak kepatuhannya, seberapa banyak kekudusan yang telah dia kumpulkan. Karena  Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya” ( 1 Yohanes 2:3-6,7).




III. Kita kini tiba pada pertimbangan  terakhir. Ini  melemparkan tuduhan penting bagi  orang yang berpura-pura.  Ada semacam  omongan yang berbunyi bahwa kita mengenal Kristus—namun jika setiap orang  berkata bahwa dia mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintah-Nya, orang semacam ini adalah pembohong—segamblang ini—dia adalah seorang pembohong, dan kebenaran tidak ada didalam dia (1 Yohanes 2:4)



Saya akan meminta anda, Sahabat- Sahabat kekasihku, memberikan perhatian sungguh-sungguh pada kata-kata ini, karena,meskipun ini adalah sebuah hal yang  gampang untuk dikatakan bahwa kamu mengenal Dia, ada banyak godaan sehingga  hal seperti ini dapat dilakukan di gereja.  Ketika banyak  orang yang terpana, dan ada banyak sahabat dan kenalan-kenalan mengaku bahwa mereka mengenal Kristus, kamu bisa jatuh dalam arus seperti ini. Memang benar, bisa jadi sukar untuk menolak gelombangnya, dan berangkali tanpa sungguh-sungguh mengenal Dia. Oh, aku menasihatkan kamu jangan pernah melakukan hal ini! Jika kamu tahu bahwa kamu mengenal Dia, mengaku memiliki pengetahuan itu   cepat-cepat. Tetapi jangan pernah, sama sekali jangan pernah terbujuk untuk mengatakan apapun yang melampaui apa yang kamu tahu.



Membiarkan lidah berlari melewati kesaksian nurani sama dengan  menghianati  sedemikian licik dalam hati. Dan  orang yang dosanya sudah diampuni adalah orang yang rohnya   tidak tipu muslihat. Tidak, tidak! Sebagaimana kamu  mengasihi jiwamu, jauhkanlah  kedua tanganmu dari semua pengakuan semacam ini  kecuali kamu  memang benar memiliki kepemilikan akan pengenalan yang sejati. Seseorang mungkin  mengisahkan sebuah cerita begitu seringnya, walaupun kisah itu tidak  benar, dia bisa jadi pada ahirnya meyakininya. Saya dapat memikirkan satu atau dua kisah  sahabat-sahabat lamaku  yang patut diperhatikan,  satu kisah yang selalu didengarkan tanpa  memunculkan sebuah tanya—walaupun tidak pernah tanpa kecurigaan bahwa mereka secara perlahan-lahan telah  mengakumulasikan   penyesalan-penyesalan atas dosa yang dibesar-besarkan. Kita mungkin senyum pada fiksi yang bagaikan  gulungan benang kusut untuk menyenangkan telinga dan   membuat  penasaran. Tetapi kita terlambat untuk  gemetar, pertumbuhan kebohongan yang nyaris tak terlihat  dan  mengerikan , memperdaya jiwa manusia itu sendiri.




Dia mungkin pertama-tama mengatakan bahwa dia mengasihi Kristus. Kemudian dia mungkin berkata, “Orang-orang lain berpikir  saya memang mengasihi Kristus, dan oleh karena itu saya merasa dipastikan  saya memang demikian.”  Dan segera dia  mungkin berkata ini dan itu, dengan nada yang memuaskan sahabat-sahabatnya dan  menyenangkan dirinya sendiri, sampai dia membuat  hatinya yang malang itu terperdaya mempercayai sebuah dusta. Ya, dan saya tahu dia  berangkali meneruskan kebohongannya yang lekas dipercayai hingga ke kuburnya, dan bahkan berangkali hingga di Tahta Pengadilan Kristus dia berangkali berkata bahwa dia mengenal Kristus, hanya untuk  kemudian terbangunkan dari  mimpi buruk, ketika dia akan mendengar Kristus  mengatakan—“
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23). O Tuhan, selamatkanlah kami dari hal semacam ini! Marilah kita jangan pernah  berkata  bahwa kita mengenal Dia, kecuali juga  nyata dalam setiap perbuatan dan kebenaran ( 1 Yohanes 3:18) kita mengenal Kristus dan  kita didapatkan ada didalam Kristus.

Sekarang Yohanes berkata bahwa untuk mengatakan kita mengenal Kristus, dan tidak menjalankan perintah-perintahnya adalah sebuah dusta. Itu adalah sebuah kebohongan  verbal. Orang yang  mengungkapkan demikian  sedang mengatakan sebuah dusta. Dia berkata, “Aku mengenal Kristus.” Tetapi itu adalah sebuah  kebohongan. Dia tidak mengenal Dia. Dia tahu tentang Dia—tetapi hatinya tidak mengenal  Yesus sama sekali. Ini adalah sebuah dusta doctrinal, karena ini akan menjadi sebuah  kesesatan yang mengerikan untuk mengatakan bahwa seseorang yang hidup berkubang dalam dosa mengenal Kristus—dia itu adalah orang pemabuk, atau seorang pencuri, atau  menjalani kehidupan  berzinah—memiliki pertemanan karib dengan Juru selamat. Apakah Kristus menjaga persahabatan karib semacam ini? Apakah Dia menyebut orang-orang seperti ini sahabat-sahabat-Nya? Orang-orang yang membuat kebingaran di bar? Para penggembiramu, yang dapat melantunkan  lagu-lagu mesum—apakah ini sobat-sobat Kristus? Saya tahu Kristus memiliki persahabatan yang lebih baik daripada ini. Dia kudus, tiada salah pada dirinya,  tidak bercela, dan memisahkan diri dari para pendosa. Adalah sebuah dusta melawan doktrin-doktrin Injil.

Dan ini adalah sebuah dusta  dalam tindakan. Orang yang berkata,” Aku mengenal Dia,” dan kemudian pergi dan  melanggar perintah-perintah Kristus—setiap kali  orang semacam ini berbuat dosa  dia memperkatakan sebuah dusta. Orang dapat mengatakan dusta kala  mereka menahan lidah mereka, seperti yang telah saya tunjukan pada  anak-anak kecil kala saya mengkhotbahkan pada Minggu sore lalu. Ada seorang anak perempun di sekolah yang selalu mengangkat kedua tangannya  ketika anak –anak laki dan perempuan  meminta untuk melakukan  dalam cara ini bahwa  mereka  mengetahui jawaban untuk setiap pertanyaan  yang telah diberikan kepada mereka. Pada satu siang dia mengangkat tangannya  ketika dia tidak mengetahui jawabannya, dan teman sekolahnya berkata kepadanya, “Jane, kamu tidak tahu jawabannya.” Dan dia  berkata,” Tidak. Tetapi aku pikir guru akan menggangapku lebih baik jika dia berpikir aku mengetahuinya.”  “Ah,” kata  yang lain,” tapi itu kan mengatakan sebuah dusta dengan tanganmu.”




Ya, dan kamu  berangkali  bertindak sama melakukan sebuah dusta. Seseorang yang mengaku menjadi seorang Kristen ketika dia mengenakan warna-warna palsu pada Minggu, dan pada  seluruh hari-hari kerja dia memainkan bagian dusta. Pengakuannya benar, pastilah perilakunya akan menjadi konsisten dengan pengakuan! Ini adalah sebuah dusta yang menggerogoti, sebuah dusta yang memakan kekedalaman jiwa manusia, merusak dan  membusukan jiwa, sebab  itu, seperti kata Yohanes, “Kebenaran tidak ada didalam dia” ( 1 Yohanes 2:4). Orang yang mulai dengan  berdusta mengenai hubungannya dengan  Tuhan segera menjadi semakin menjadi untuk berbohong dalam komunitas persekutuannya. Sejumlah tindak penipuan dan perampokan terhebat pernah diperbuat oleh mereka yang mengaku orang-orang Kristen.



Betapa seringnya, kala kita mendengar penipuan  berskala raksasa, telah  memperlihatkan kepura-puraan seolah-olah benar tidak bersalah- munafik atau hal lainnya  terkait ini! Ini sangat alami, ini hampir-hampir tidak mengejutkan. Karena ketika manusia telah menipu dirinya sendiri, menyamarkannya didalam hal-hal yang suci, dan mendustai Tuhan, dia sebetulnya melakukannya dalam perbuatan   tangan  dimana iblis tidak dapat  menemukan  budak/pengikut yang lebih pas untuk mendustai manusia-manusia. O berhati-hatilah dengan  menyepelekan keyakinan-keyakinanmu! Anda berangkali  menyanjung dirimu sendiri dengan   keangkuhan yang sia-sia bahwa kamu tidak pernah menipu siapapun juga. Saya tidak terlampau yakin. Jika seorang manusia mau merampok Tuhan, dia akan mau merampok ibunya. Jika dia pernah sekali mendustai Tuhan dengan  membuat  pengakuan palsu, saya  tidak tahu dimana dia akan menyimpan tangannya. Siapakah, siapa yang  akan menjual Kristus seharga 30 keping  perak? Siapa, selain Yudas (Matius 26:14),  dia yang mengaku menjadi pengikut Yesus, muridnya, sekretaris pribadi Yesus, dan bendaharanya.  Meskipun sementara dia menjadi murid  hatinya palsu terhadap Tuhannya! Ini adalah sebuah    profesi penghianat yang melahirkan dosa-dosa raksasa.



Sekali lagi, ini adalah sebuah hidup terhukum. Orang yang berkata, “ Saya mengenal Kristus,” dan tidak melakukan perintah-perintah-Nya, sedang memastikan penghukuman atas dirinya sendiri. Dia sedang menandai, memeteraikan, dan mencapnya setiap hari. Oleh pengakuannya menjadi  pengikut Kristus dia mengaku bahwa dia  mengetahui apa seharusnya yang dia lakukan, namun  dia oleh tindakan-tindakannya  dia membuktikan bahwa dia  tidak  menjadi apa yang seharusnya dia lakukan. Dan demikianlah dia  membawa kesaksian yang melawan dirinya sendiri, menghakimi dirinya sendiri, menghukum jiwanya sendiri, dan  menantang  hukuma menakutkan kebinasaan kekal. Tuhan selamatkanlah kami dari sebuah dusta semacam ini!



Sebelum saya menutupnya sekarang, ini mengharuskan saya untuk memperlihatkan  sejumlah karakter-karakter yang harus diperbaiki—semua itu adalah dusta. Jika ada hal semacam ini di sini, semoga nurani  mereka terhujam dalam. Ada orang-orang yang mengaku  iman mereka didalam Kristus, tetapi   yang  memiliki perilaku tidak jujur. Mereka ini menegosiasikan tagihan-tagihan fiktif. Mereka ini mencuri barang-barang kecil di toko. Mereka mencuri uang dari mesin kas. Mereka ini  memainkan  ukuran timbangan, dan menjual barang-barang dengan merek palsu—dan sepanjang mereka melakukan  hal-hal demikian mereka mengaku bahwa mereka  mengenal Kristus.



Sekarang, salah satu dari perintah-perintahnya adalah , “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12:31, bandingkan dengan Yohanes 13:34-35), dan yang satunya lagi” Jangan mencuri” (Keluaran 20:15, bandingkan dengan Matius 19:18,21. Dan tidak menjalankan perintah-perintah ini mereka telah membuktikan diri mereka sendiri sebagai pendusta-pendusta ( 1 Yohanes 2:4 “…tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”), walaupun mereka menyebut diri mereka  orang-orang Kristen. Beberapa orang mengakui beriman pada Kristus  adalah para pemabuk. Saat ini  di malam ini---saya tidak sedang mengatakan bahwa mereka adalah anggota-anggota   Gereja, tetapi mereka ada disini—adalah mereka yang telah jatuh dalam  kebiasaan-kebiasaan mabuk sehingga kehilangan penguasaan diri. Saya  takut ada beberapa    yang, berpikir mereka lolos  dari deteksi keaiban, sebab mereka tidak pulang malam dari pub/diskotik, berupaya susah payah minum  alkohol diam-diam  di rumah.



Seolah  hidupmu bergantung pada  alkohol, kamu yang secara sembunyi-sembunyi memanjakan  diri dengan kecenderungan setan ini tidak  merasa terlalu bersalah, dan tidak akan merasa  dihukum  terlalu berat dibandingkan dengan mereka yang melakukan dosa secara terbuka—siapa yang terkurung dalam kemabukan Sabtu malam—dan harus membayar 5 shilling dan  berkorban untuk pergi pada  Minggu pagi. Kamu berangkali  terhormat dimata para rekanmu, namun kamu adalah seorang yang tak bereputasi dan para munafik  penuh skandal dihadapan Surga. Beberapa orang, juga,   memiliki kedudukan bagus dalam masyarakat—orang-orang muda yang  mengutarakan pengakuan iman—yang dapat menikmati  dalam mengunjungi tempat-tempat yang lebih tidak dapat dipercaya. Ini adalah sesuatu   yang  memalukan bagi seorang pengaku Kekristenan di temukan dalam   lounge-lounge  musik, tempat-tempat perjudian dan tempat-tempat pesta pora di London dimana kamu tidak dapat pergi tanpa moral-moralmu menjadi terpolusi. Kamu juga tidak dapat  membuka kedua matamu atau kedua telingamu tanpa segera mengetahui engkau   berada didalam  daerah perbatasan  wilayan Setan. 


Saya  meminta dengan sangat kepada anda dalam Tuhan yang hidup, jika kamu tidak dapat  menjaga pertemanan yang baik dan menjauh dari   pertemanan-pertemanan yang menghambur-hamburkan uang, jangan mengaku sebagai pengikut-pengikut Kristus! Dia meminta anda untuk keluar dari antara mereka(Yohanes 8:12; 1 Petrus 2:9)! Jadilah terpisah, jangan sentuh hal yang  kotor. Jika kamu dapat memperoleh kesenangan dalam masyarakat yang cabul dan lagu-lagu mesum, apakah hakmu untuk dapat berbaur dengan persekutuan orang-orang benar, atau  turut serta menyanyikan mazmur-mazmur? Kamu tidak melakukan perintah-perintah, kamu melanggarnya. Kebenaran tidak ada didalam dirimu, kamu menghianatinya ( 1 Yohanes 2:4).



Dan apakah yang akan kita katakan  pada  mereka yang, meskipun membuat sebuah pengakuan  rohani seperti ini, telah menjadi kecanduan terhadap hal-hal yang tidak kudus? Dosa-dosa yang tidak boleh diucapkan diantara kita jika tidak pipi kesantunan akan merona merah, dosa  yang telah dilakukan secara tersembunyi yang dilakukan oleh orang-orang Kristen semacam ini. Tuhan  memiliki belas kasih atau para pengaku   Kristen yang tidak murni ini, karena pelacuran adalah lubang yang dalam, dan dibenci Tuhan, dia yang jatuh kedalamnya. Jika ada di sini yang telah sedemikian terjatuh, bisa menyingkirkan pengakuan mereka, karena mereka sedang menggunakan tanda-tanda kebencian Tuhan. Biarlah mereka tidak masuk kedalam rumahnya, biarlah mereka tidak ambil bagian dalam Perjamuan Tuhan, juga janganlah mereka mulai hari ini menganggap diri  anak-anak Tuhan. Karena orang-orang berperilaku demikian tidak dapat menjadi anak Tuhan—pengakuan mereka adalah sebuah dusta.



Tamak!Serakah!Rakus!  Mereka yang melihat Saudara-Saudara mereka membutuhkan pertolongan dan menutup hati belas kasih mereka! Kepada setiap diri anda kata-kata sang Tuan teramat kuat—“Bagaimanakah kasih Allah tetap ada didalam dirinya?” ( 1 Yohanes 3:17). Ketamakan  adalah seperti  pemujaan berhala (Kolose 3:5)! Jika kamu   memakan habis dunia ini. Jika uang adalah Tuhanmu, kamu secara pasti telah dihukum seolah kamu telah  berbuat tidak jujur atau  melakukan hal cemar. Dan  tidak adakah  orang-orang lain  yang lidahnya jahat dan tidak bisa diatur, dan pembicaraannya kerap jauh dari  murni? Sayangnya , ketika sampai pada  hal ini—orang-orang itu   pasti   nekat (tanpa memiliki kejelasan kepantasan)  dengan percaya diri ambil bagian Perjamuan Tuhan yang dapat  melemparkan sebuah sumpah! Orang-orang itu yang  mengetahui hal ini, ketika kesenangan, menghujat dan menggunakan kata-kata  kotor  namun dengan mulut yang sama  mendekat dan memakan simbol-simbol cinta kasih  sang Juru selamat! O Bapak-Bapak, jika anda memiliki hati nurani,pastilah anda tidak  nekat untuk datang! Jika hati anda sekalian memiliki sedikit perasaan tersisa didalamnya, anda akan gemetar didapatkan berada diantara umat Tuhan   sementara itu perkataanmu menghujat yang Maha Tinggi.



Ada sebuah  kebajikan yang luar biasa teramat unggul, Kristen yang istimewa, didukung oleh  petunjuk yang kerap mengemuka dan contoh yang tidak dapat dibandingkan atau ditemukan di mana pun dari Yesus Kristus---pastinya ini adalah mengampuni mereka yang  melukainya. Namun saya  mengenal ada beberapa murid Yesus,  mereka berupaya  untuk membuat kita untuk mempercayai  mereka sebagai mengenal Yesus, namun yang tidak mengampuni. Orang-orang Kristen demikianlah mereka menyebut dirinya—betapa ini sebuah penyimpangan!



Saya katakan  jika kamu tidak mengasihi Saudara-Saudaramu, jika kamu tidak mencintai anakmu sendiri, jika kamu tidak dapat memaafkan anakmu sendiri—tidak ada yang lebih pasti dalam kitab Tuhan daripada ini—bahwa kamu tidak akan pernah masuk kedalam surga. Sebuah roh yang tidak mengampuni adalah sebuah roh yang tidak mengampuni. Pertama, pergi dan ampuni Saudaramu sebelum membawa persembahanmu, atau Tuhan tidak akan menerimamu  dan juga tidak  menerima persembahanmu. Tidakkah kita diajari untuk berdoa, “ Ampunilah  kesalahan-kesalahan kami, sebagaimana kami mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami”? (Matius 6:9-15, 18:21-35).



Ini merupakan kerja keras bagiku  untuk menyebutkan  berbagai inkonsistensi ini. Saya tidak dapat melanjutkan lebih  jauh lagi, walaupun saya dapat saja menyatakannya lebih lanjut. Upaya keras perkataanku  merupakan beban di hatiku. Jika ada  nurani seseorang  memukul dirinya—biarkanlah nuraninya memukul dirinya lebih keras lagi, biarlah  nuraninya memukulnya sampai nuraninya mendorong dia jauh dari dosanya—Biarlah nuraninya memukul dia hingga  jatuh pada kaki Yesus, menyampaikan penyesalan hati untuk pengampunan. O  biarlah seluruhnya, keseluruhannya! Jika anda mau dibersihkan dari dosa, menjauhkan diri dari dosa, penghukuman-penghukuman   yang anda takuti. Jika anda mengaku mengenal Kristus, tidak berurusan atau tidak memiliki kepentingan dengan  sebuah dunia yang berdosa. Hempaskanlah  ular berbisa  itu kedalam api, karena ular itu akan meracunimu dan menghancurkanmu. Tuhan menganugerahkan  agar kamu dapat menanggalkan dosa, jika kamu mengaku mengenal Dia maka dalam perbuatan menjadi pelayan-pelayan Kristus .



Kata ahirku adalah ini. Jika siapapun kini merasa dirinya gelisah akan dosa, mari saya bacakan kata-kata ini kepada dia, dan saya telah selesai. Dengarkanlah kata-kata ini dalam iman. Ini adalah kata-kata yang  muncul sebelum teks kita. “namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” ( 1 Yohanes 2:1). O datanglah, orang-orang yang bersalah, yaitu mereka yang mengaku mengenal Kristus, yaitu mereka yang palsu terhadap Tuhanmu dan terhadap kasih-Nya! Datanglah kepada Dia  meskipun perilaku-perilakumu yang  jahat. “ Dan Dia  adalah Tahta Belas Kasih: Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia” ( 1 Yohanes 2:2).



Lihat dirimu, kemudian, pandang dan hidup! Apakah  kamu orang-orang  percaya  atau orang-orang berdosa, seperti apapun juga masa silammu,pandanglah pada Korban Pendamaian yang telah dipersembahkan di atas  salib  Kalvari yang mencurahkan darah! Lihatlah dan Hidup! Tuhan menganugerahkannya   demi sang Anak  terkasih. Amin.



Sincerity and Duplicity | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment