Pages

16 August 2013

KETULUSAN DAN KEMUNAFIKAN (Bagian 5)

Oleh : Charles H Spurgeon

[Bagian 4]..."Kasih itu menuntunku kepada kepatuhan, dan kepatuhan itu   membangun dalam diriku kegairahan dan semangat… Kamu akan  menyanyi dengan teramat bersemangat akan  Anugerah-Nya yang cuma-cuma yang membuatmu mengenal Dia, mengenal  kedaulatan-nya, mengenal kasih-Nya yang khusus, yang merangkulmu…


Apakah kamu menginginkan  penghiburan yang manis ini untuk   hati nurani yang gelisah?...
.”  Resepnya  ada dalam menjalankan perintah-perintah-Nya bahwa ini adalah kondisi utuh dari sebuah  kesehatan jiwa yang dinikmati …

Jika Kristus telah mengatakan hal ini --(  Yesus ada mengatakan hal senada dengan 1 Yohanes 2:3, dalam Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”;  Yohanes 14:21Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” ; Yohanes 14:23Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku “ ; Yohanes 15:10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku)--, saya tidak akan berani  mencela, mendebat, atau mempertanyakannya, apalagi memberontak ……

Dikarenakan kejatuhan manusia kita tidak dapat secara sempurna menjalankan perintah-perintah Kristus, tetapi hati  menyimpan perintah-perintah itu sebagai standard kemurnian. Satu-satunya hasrat orang Kristen adalah menjadi seperti Kristus…..



II.
Setelah membentangkan soal yang dikemukan, kita akan  melanjutkan untuk membicarakan DUA KARAKTER YANG DIPOTRET DIDALAM TEKS. Sehubungan dengan  satu hal—mereka yang  mengetahui bahwa mereka mengenal Dia. Kita telah diberitahukan bagaimana mereka  mengetahui bahwa mereka mengenal Dia---“Kita tahu bahwa kita mengenal Dia, jika kita  melakukan perintah-perintah-Nya” (1 Yohanes 2:3).


Beberapa orang –orang Kristen yang  memang mengenal Kristus mengalami keraguan-keraguan yang hebat terkait apakah mereka mengenal Dia. Ini  tidak boleh  terjadi. Ini sebuah soal yang  terlampau serius untuk  dibiarkan terjadi atau diterka-terka. Saya percaya bahwa ada orang-orang yang diselamatkan yang tidak  mengetahui sebuah kepastian bahwa mereka diselamatkan. Mereka memunculkan  pertanyaan yang  kerap tidak pernah harus menjadi sebuah pertanyaan.



Tidak ada orang yang menjadi tenang meninggalkan perihal ini tanpa diselesaikan, untuk mengingatkan anda, para Pendengar atau Pembacaku, jika anda bukan seorang yang diselamatkan, engkau adalah seorang terkutuk. Jika engkau tidak diampuni, dosa-dosa  ada pada dirimu. Engkau sekarang ada didalam bahaya neraka jika kamu  saat ini tidak aman akan Surga-- (bandingkan dengan Perkataan Yesus terkait Neraka atau perihal Neraka: Matius 7:13-14; Matius 8:12; Matius 10:28; Matius 25:41; Matius 25:46; Markus 9:43-44; Lukas 16:24;Yohanes 5:29; Roma 2:6-8; Roma 6:23; 2 Tesalonika 1:9; Yudas 1:7;Wahyu 20:15; Wahyu 21:80)--karena tidak ada tempat diantara dua ini. Engkau  adalah salah satu dari ini, seorang anak Tuhan, atau bukan. Mengapa anda berkata, “Aku  berharap bahwa aku adalah seorang anak Tuhan, namun aku tidak tahu. Saya berharap, namun saya tidak tahu bahwa saya diampuni”? Kamu tidak seharusnya dalam ketegangan demikian. Kamu adalah salah satu diantaranya—apakah seorang percaya atau seorang berdosa—apakah selamat atau terhilang, apakah berjalan dalam terang atau berjalan dalam gelap.




Oh, ini sangat mendesak bahwa kita harus  mengetahui bahwa kita mengenal Dia!Walaupun, sebagaimana telah saya katakan, untuk mengenal Dia adalah    hal terpenting—setelah itu tidak ada yang demikian pentingnya terkait mengetahui  bahwa kita mengenal Dia.  Anda bertanya apa yang akan dialami dirimu? Hal ini akan  memberikanmu sebuah ketenangan yang tak dapat dilakukan oleh hal lain manapun. Untuk mengetahui bahwa anda mengenal Kristus adalah sebuah sukacita yang abadi, dan sebuah penghiburan yang tak dapat  gagal dalam  cobaan-cobaan  terberat. Ini adalah sebuah lilin yang akan bersinar dalam kegelapan malam, dan memberikanmu semua terang yang akan  engkau inginkan antara disini dan surga. Jika saya mengetahui bahwa saya mengenal Kristus, maka semua hal adalah milikku. Hal-hal saat ini dan hal-hal yang akan datang seperti dalam Kovenan atau Perjanjian Anugerah. Saya kaya untuk semua maksud kebahagiaan, dan pengetahuan semacam ini memang sungguh menghibur!


Kamu yang hidup   berdasarkan ‘berangkali’ dan  ‘mungkin,’ sedang hidup diatas debu dan abu. Sekeping roti yang dipenuhi  kerikil  dan kotoran akan  merusak gigimu  jika kamu  mencoba untuk memakannya. Tetapi, oh, jika kamu dapat  mengetahui, maka menjadi diyakinkan, menjadi dipastikan, menjadi percaya diri, kemudian kamu akan memakan roti yang lebih baik daripada yang dimakan malaikat-malaikat, dan seperti Jonathan, ketika dia menjamah madu  dengan tongkatnya, dan  mengolesi  madu itu pada bibirnya, kamu akan mendapatkan kedua matamu diterangkan! ( 1 Samuel 14: 27).


-
Credit : stuffpoint.com

Bukan   cuma suka cita yang kamu akan temukan dalam pengetahuan semacam ini. Hal semacam ini tidak kurang   dari pasti membawa keyakinan diri. Ketika seseorang mengetahui bahwa dia mengenal Kristus,  betapa ini keyakinan hebat yang dimilikinya kala menghadapi  pencobaan-pencobaan! “Akankah orang semacam saya melarikan diri?” Betapa ini sebuah keyakinan hebat dalam doa! Dia meminta  penuh rasa percaya diri, sebagai anak-anak dikasihi yang meminta dari orang tua yang  murah hati. Dan  betapa ini rasa percaya diri  yang  menyatakan  jaminan  dihadapan Tuhan yang akan diberikan kepada kita dihadapan anak-anak manusia! Kita tidak boleh  gagap dihadapan para filsuf mereka, atau  terlihat  malu dihadapan keluhuran-keluhuran mereka! Tetapi mengetahui bahwa kita  telah mengenal Dia,  yang mengenal Dia  hidup kekal, kita  seharusnya tidak perlu malu walau mereka menyebut kita bodoh, atau mengerutkan kening kepada kita sebagai tercela dan sombong. Kita tidak perlu  malu untuk menyatakan iman kita dengan sebuah  kepemilikan diri yang ditinggikan. Keteguhan hati  kita tidak lagi  akan mengecewakan kita dalam  rawa mematikan di dunia ini, ketika  antusiasme kita akan tenggelam dalam taman subur Gereja, mengetahui bahwa kita tidak akan dipermalukan  atau  dibingungkan dunia ini tanpa kesudahan.



Dan kepastian ini bahwa kamu mengenal Kristus akan menimbulkan  derajat kasih tertinggi. Mengetahui bahwa  aku diselamatkan,mengetahui bahwa aku adalah milik Tuhan, dan Dia adalah milikku, aku tidak dapat selain hanya merasakan  api-api kasih sayang terhadap Dia yang  membara seperti kayu arar (Mazmur 120:4). Kasih itu menuntunku kepada kepatuhan, dan kepatuhan itu   membangun dalam diriku kegairahan dan semangat.  Mengetahui bahwa kamu mengenal Dia, kamu akan  menjadi siap berseru dengan sebuah hasrat yang kudus,” Apa yang dapat aku lakukan untuk  Tuhan untuk semua keuntungan bagiku?” Kamu akan  menyanyi dengan teramat bersemangat akan  Anugerah-Nya yang cuma-cuma yang membuatmu mengenal Dia, mengenal  kedaulatan-nya, mengenal kasih-Nya yang khusus, yang merangkulmu --

“Oh, for a thousand tongues to sing
My dear Redeemer’s praise!”




Kamu tidak dapat mengatakan, orang-orang Kristen terkasih, kamu yang dilanda keraguan terselubung atau disiksa ketakutan-ketakutan, betapa besar dan tak terhingganya  berkat  kepastian ini  bagi dirimu—bagaimana hal ini akan membuat hidup terlihat muda dan seperti hal yang Ilahi! Bagimu yang  sudah dikonversi, ini akan seperti sebuah konversi kedua. Engkau kini terbaring tidur dengan  pikiran-pikiran yang sakit. Anda bisa pada waktu  mengetahui bahwa kamu mengenal Kristus,maka kamu akan meninggal tempat tidur sakit itu dan  tidak lagi menginginkan kembali, tetapi menikmati  udara, berjalan keluar, dan  memenuhi  dengan suka cita semua tugas-tugas yang  telah ditetapkan bagimu. Saya berdoa agar sang Guru  akan berkata kepada banyak diantara kamu   yang  tunduk terhadap semangat  kelemahan,” Diluruskan.” Dan mereka  yang telah lama terbaring di atas tempat tidur  keraguan-keraguan dan ketakutan-ketakutan,”Angkatlah  tempat tidurmu, dan berjalanlah.”




Apakah kamu menginginkan  penghiburan yang manis ini untuk   hati nurani yang gelisah? Perhatikanlah  resepnya,”Dengan ini kita  mengetahui bahwa kita mengenal Dia jika kita menjalankan perintah-perintah-Nya.”  Resepnya  ada dalam menjalankan perintah-perintah-Nya bahwa ini adalah kondisi utuh dari sebuah  kesehatan jiwa yang dinikmati. Apakah kamu meminta penjelasan lebih lanjut? Ini bermakna menjalankan perintah-perintahnya dalam benak-benak kita, dan  menyimpan baik-baik dalam ingatan kita dengan penghormatan yang   sungguh-sungguh. Ini semestinya menjadi obyek setiap orang Kristen untuk menemukan apakah perintah Kristus itu. Dan,  hal ini  telah dilakukan, jangan pernah menanyakan pertanyaan lainnya, tetapi terimalah itu dengan lembut hati, merenungkan sanksi kudusnya, dan  memuliakannya sebagai Hukum di Rumah Tuhan.



Jika Kristus telah mengatakan hal ini --(  Yesus ada mengatakan hal senada dengan 1 Yohanes 2:3, dalam Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”;  Yohanes 14:21Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” ; Yohanes 14:23Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku “ ; Yohanes 15:10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku)--, saya tidak akan berani  mencela, mendebat, atau mempertanyakannya, apalagi memberontak. Adalah bagianku untuk menjalankan perintah-perintah-Nya dalam hatiku sebagai sebuah kepercayaan yang sakral. Sebagai harta benda  berharga yang lebih diinginkan daripada emas, dan dengan sebuah kesukaan  yang makin meningkat, sebagai sebuah kemewahan  cita rasa, lebih manis daripada madu atau sarang madu. Namun menyimpan mereka didalam hati kita, kita harus  sepenuh hati menginginkan untuk  memenuhi perintah-perintah itu. Dikarenakan kejatuhan kita maka  kita tidak dapat secara sempurna menjalankan perintah-perintah Kristus, tetapi hati  menyimpan perintah-perintah itu sebagai standard kemurnian. Satu-satunya hasrat orang Kristen adalah menjadi seperti Kristus. Adalah menyakitkan bahwa kita  telah  mengalami kerusakan  citra-Nya. Akan memberikan sukacita besar bagi dia/ saya/kita jika dapat merasakanbahwa Roh Kudus sedang bekerja didalam dia/saya/kita, mengerjakan setiap hal seperti menyelaraskan dia/saya/kita dengan kehendak Ilahi.




Bersambung ke Bagian 6



Sincerity and Duplicity | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment