Pages

22 May 2013

Direktur Xtron Bersaksi : City Harvest Church Mengontrol Perusahaan

Salah satu tertuduh, Chew Eng Han,adalah ipar direktur of Xtron
Koh Siow Ngea. (Photo: Ernest Chua, TODAY)

Hari keempat persidangan yang melibatkan enam pemimpin  gereja City Harvest Church memperlihatkan penuntut berupaya  mengkonstruksikan hubungan yang rumit antara gereja dan Xtron Productions.


Koh Siow Ngea, direktur Xtron Productions, telah menyampaikan kesaksian bahwa City Harvest Church  telah mengendalikan  kegiatan-kegiatan perusahaan.


Pada hari keempat  persidangan ini , Koh mengatakan kepada persidangan bahwa banyak keputusan kunci telah dibuat oleh gereja. Enam pemimpin gereja, termasuk pendiri Kong Hee,  dituduh  dengan  beragam tindak kriminal pelanggaran  kepercayaan.

Lima dari enam pemimpin gereja tersebut telah dituduh menggunakan   24 juta dolar dana pembangunan gereja untuk  melejitkan karir musik Sun Ho. Sun Ho adalah isteri Kong  Hee.


Empat dari enam pemimpin kemudian dikatakan telah menggunakan  26 juta dolar lagi dana gereja untuk menutupi jumlah yang pertama, serta juga memalsukan rekening-rekening.


Siapa yang memegang kendali atas Xtron Productions, yang  menangani karir musik Sun Ho?


Ini adalah pertanyaan kunci yang telah diangkat oleh penuntut pada Selasa kemarin.


Dalam  sebuah langkah untuk mengkonstruksikan hubungan-hubungan kompleks dan kesepakatan-kesepakatan antara gereja dengan Xtron, penuntut Christopher Ong memeriksa  berbagai kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat antara dua pihak.


Pertama-menunjukan Tuan Koh sebagai direktur Xtron
Koh juga adalah ipar dari tertuduh Chew  Eng Han.

Koh, seorang anggota gereja tersebut selama 16 tahun, adalah seorang anggota dewan gereja dari Juli 2007 sampai dengan Juli 2008, serta juga   anggota dari komite investasi gereja dari Februari sampai dengan Juli 2008.


Koh telah mengundurkan diri dari posisi-posisi dalam gereja pada Juli 2008 untuk menjadi direktur  Xtron tanpa gaji,  atas ajakan  tertuduh Tan Ye Peng.

Ketika ditanyai kenapa seseorang dari gereja melakukan penunjukan itu, Koh menjawab, “Seseorang  harus  mengangkat saya.”


Dia kemudian menanyakan  Ong mengapa gereja tidak dapat  menunjuk dia sebagai direktur Xtron, sebelum menambahkan bahwa dia tidak yakin mengapa harus gereja melakukannya pertama-tama.

Apa yang  menambahkan pada kerumitan situasi adalah: bahwa Xtron, sebuah rumah produksi, diantara lainnya, telah  diregistrasikan pada Juni 2003 oleh Chew Eng Han, John Lam dan isteri Chew, Chong Lay Choo.

Ketiganya, masing-masing  memiliki saham  pada perusahaan  pada  nilai  1 dolar Singapura.


Pada 2008, Xtron telah menerbitkan  6.000.006 lembar saham pada nilai  1dolar setiap lembar dan firma tersebut dikelola  secara setara  oleh direktur-direkturnya yaitu Choong Kar  Weng dan Koh.

Terkait dengan  penunjukan staf sepenuh waktu di Xtron, pengadilan  telah mendengarkan anggota dewan gereja, Suraj, telah menyampaikan perkataan akhirnya.


Namun Koh mengatakan bahwa dia tidak mengetahui perihal ini.

Terkait dengan status financial Xtron, Koh mengakui bahwa dia hanya terlibat ketika keputusan-keputusan besar dibuat.


Ketika ditanyakan seberapa pentingnya gereja sebagai klien Xtron, dia  mengatakan “ cukup penting.”

Gereja telah menyumbang 97 persen  bagi bisnis Xtron pada 2008.

Sekalipun membuat kerugian yang jumlahnya mencapai jutaan dolar  pada tahun finansial 2007 dan 2008, Koh mempertahankan perusahaan tersebut, dengan  mengatakan bhawa itu adalah bisnis yang layak.


Dia menambahkan bahwa perusahaan akan selalu mendapatkan dukungan dari  gereja, sebab Xtron  melayani visi CHC.

Pengadilan juga telah mendengar bahwa gereka telah membuat keputusan-keputusan lain seperti pembelian satu unit di River Walk pada Juli 2008 senilai 17,5 juta dolar, dan menyewa venue-venue untuk ibadah-ibadah gereja senilai sekitar 46 juta dolar.

Penuntut menuduh bahwa Xtron  semata sebuah instrumen  yang telah digunakan oleh tertuduh untuk memfasilitasi “ investasi-investasi saham bodong” dan  transaksi-transaksi  yang “diputar-putar” untuk  memajukan karir bernyanyi Sun Ho.


channelnewsasia.com | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment