Pages

24 May 2013

Atribut-Atribut Tuhan (2) : Sempurna Secara Sempurna

Oleh : DR. R.C.Sproul

Bacalah terlebih dahulu bagian pertama dari serial perkuliahan oleh  R.C Sproul

www.astro.keele.ac.uk

Kata Pengantar

Istilah paling fundamental dalam kosa orang Kristen manapun adalah “Tuhan.”  Tetapi siapa atau apakaha Tuhan? Bagaimana kita sebagai orang-orang Percaya mendefinisikan Tuhan, DR.Sproul mendiskusikan  beberapa kesulitan yang melingkupi manusia dalam upaya untuk mendefinisikan Dia yang  secara absolut sempurna.

Tujuan-Tujuan Belajar

  1. Menjadi dapat menjelaskan  kesulitan-kesulitan  melekat yang terdapat dalam berbagai upaya manusia untuk mendefinisikan Tuhan.
  2. Untuk memahami apa yang kita maksudkan ketika kita  berkata “manusia” sebagai berlawanan terhadap “ Yang Tertinggi.”
  3. Untuk memperkenalkan gagasan  Tuhan sebagai Yang  paling sempurna.


Kutipan-Kutipan

Kami percaya pada satu Allah, Bapa, Yang Mahakuasa, Pencipta surga dan bumi, semua yang, terlihat dan tak terlihat.   – Pengakuan Iman Nicea

26. Pertanyaan: Apa yang Saudara percayai bila Saudara berkata, Aku percaya kepada Allah Bapa, Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi?
Jawab. Bahwa Bapa yang kekal dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang telah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dari yang tiada (a), dan juga tetap memelihara dan memerintahnya menurut rencana-Nya yang kekal dan pemeliharaan-Nya (b), adalah Allah dan Bapaku karena Anak-Nya, yaitu Kristus (c). Aku percaya kepada-Nya, bahkan aku tidak meragukan, Dia akan memeliharaku dalam semua kebutuhan tubuh dan jiwaku (d), dan juga mengubah segala bencana yang ditimpakan-Nya atasku di dunia yang penuh sengsara ini, menjadi kebaikan untukku (e). Sebagai Allah yang Mahakuasa Dia memang sanggup berbuat demikian (f), dan sebagai Bapa yang setiawan Dia berkehendak pula melakukannya (g).  (a) Kej 1:1. (b) Maz 145:15-16. (c) 2Ko 6:18. (d) Maz 55:23. (e) Rom 8:28. (f) Mat 7:11. (g) Mat 6:32.  – Katekisme Heidelberg; Pertanyaan # 26



Kerangka Kuliah

A. Apa atau Siapa Tuhan?

1. Bagaimana kita dapat memunculkan sebuah definisi “Tuhan?”
2. Itu adalah apa  yang sedang kita lakukan  ketika kita memandang pada atribut-atribut Tuhan.


B. Bagaimana kita mendefinisikan apapun?

  1. Semua ilmu pengetahuan pada dasarnya  terlibat dalam tugas taksonomi—ilmu pengetahuan pengklasifikasian atau definisi.
  2. Taksonomi  telah dimulai di Taman Eden ketika  Tuhan telah memberikan Adam tugas menamai hewan-hewan.
  3. Manusia masih melakukan taksonomi  hari ini.
  4. Pendefinisian dibuat dengan mencari  kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
  5. Apa yang sedang kita lakukan adalah untuk  membentuk sebuah entitas tersendiri
  6. Ketika kita sedang berbicara  mengenai Tuhan, kita sedang berbicara mengenai sesuatu atau
    seseorang  yang pada akhirnya sui generis— yaitu yang  ada didalam sebuah kelas tersendiri.
  7. Tuhan  secara supremasi sui generis, membuat pendefinisian sulit.


C. Apakah yang dimaksud dengan mengatakan bahwa Tuhan adalah  sebuah  mahkluk?

  1. Adakah sesuatu diluar sana yang disebut “kemahlukan” dimana Tuhan berpartisipasi dan dimana kita berpartisipasi?
  2. Kita menggambarkan diri kita sebagai mahluk-mahluk manusia sementara Tuhan secara populer digambarkan sebagai mahluk tertinggi.
  3. Bahayanya adalah untuk  berpikir  sejumlah  kategori umum yang kita sebut “mahluk.”
  4. Problemnya adalah bahwa tidak  ada mahluk yang sama sekali terlepas dari Tuhan.

    a. Alkitab berkata bahwa kita hidup dan bergerak dan  kemahlukan kita ada didalam Tuhan ( Kisah Para Rasul 17:28).

    b. Tetapi kita bukan “tuhan-tuhan kecil.”

    c. Panteisme—setiap hal dalam sejumlah bentuk, perluasan, mode, keeping, atau bagian dari diri Tuhan sendiri.

    d. Kitab suci meminta agar kita  membuat sebuah pembedaan yang jelas antara Pencipta dan ciptaan.
  5. Kita tidak ingin membuat Tuhan  sebuah anggota dari sebuah kelas besar mahluk di dunia.
  6. Ketika kita berpikir “mahluk” pada dasarnya sebuah konsep mental, maka   ini menjadi  sangat  masuk akal dan kita ada di  dasar yang aman.
  7. Ketika kita mengatakan bahwa tuhan memiliki kemahlukan   dan kita memiliki kemahlukan dalam pengertian ini,   dari semuanya ini  yang hendak kita katakan adalah bahwa Tuhan adalah nyata dan kita adalah nyata.

D. Perbedaan yang sesungguhnya antara manusia dan Tuhan bukan  perbedaan antara manusia dan jenis-jenis mahluk tertinggi/supreme.
  1. Perbedaan sesungguhnya berada didalam konsep mahluk itu sendiri. 
  2. Tuhan adalah mahluk didalam kesempurnaannya yang absolut.
  3. Pendefinisian para teolog abad pertengahan  untuk  “Tuhan” adalah ens perfectissimum—“ mahluk yang paling sempurna.”
  4. Anselm menggambarkan Tuhan sebagai mahluk paling sempurna yang dapat  dipikirkan.
  5. Kita adalah mahluk-mahluk yang tidak sempurna yang harus membicarakan Yang sempurna.


Pertanyaan-Pertanyaan studi ( Pilihan  Ganda)

1. Kita sebut apakah ilmu pengklasifikasian  atau pendefinisian?
a. Teologi
b. Diagnostik
c. Taksonomi
d. Epsitemologi


2. Kapankah ilmu pengklasifikasian dan pendefinisian mulai?
a. Abad Pencerahan
b. Abad Pertengahan
c. Abad Renaisans
d. Di  Taman Eden


3. Definisi dibuat dengan mencari _____________________________________ .
a. Kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan
b. Sinonim-sinonim
c.Karakteristik-karakteristik
d. Hal-hal di kelas  tersendiri

4. Apakah istilah Latin yang menyatakan  didalam  sebuah kelas tersendiri?
a. ens perfectissimum
b. potential absoluta
c. sui generis
d. iustitia Dei


5. Apa  doktrin  yang berkata bahwa setiap hal adalah beberapa bentuk, perluasan, mode, keeping, atau bagian dari diri  Tuhan itu sendiri?
a. Panenteisme
b. Panteisme
c. Teologi Proses
d. Pantelisme


6. Ketika kita  mengatakan bahwa Tuhan memiliki kemahlukan dan kita memiliki kemahlukan dalam  pengertian umum berupa sebuah konsep mental, pada dasarnya yang sedangkita katakana adalah bahwa Tuhan dan kita adalah ______________________________ .
a. nyata
b. dalam kelas mahluk yang sama
c. mahluk-mahluk
d. serupa

7. Apakah istilah teologis abad pertengahan yang bermakna “mahluk yang paling sempurna”?
a. persona Deitatis
b. circumscriptivus
c. sui generis
d. ens perfectissimum


8. Apa  yang terkenal dari teolog abad pertengahan untuk menggambarkan Tuhan sebagai mahluk paling sempurna yang dapat dipikirkan dalam  argument ontologisnya untuk eksistensi Tuhan?
a. Thomas Aquinas
b. Peter Abelard
c. Anselm
d. Francis dari Asisi





Studi Alkitab

  1. Bacalah nas-nas Alkitab berikut ini, dan jelaskan  apa yang  hendak dikatakan setiap nas tersebut terkait kesulitan mendefinisikan Tuhan.
    a. Maz 145 :3
    b. Yesaya 55:9
    c. Matius 11:27
    d. 1 Kor 1:21
  2. Menurut DR. Sproul, apakah signifikansi dari Kejadian 2:19-20 dalam  hubungannya dengan kemampuan manusia untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan?

  3. Bagaimana nas-nas  berikut ini mendemonstrasikan bahwa Tuhan  ada dalam sebuah kelas tersendiri—sui generis?

    a. Maz 139:6
    b. Roma 11:33

  4. Kitab suci menggunakan deskripsi-deskripsi Tuhan yang diambil dari penciptaan, dari pengalaman manusia, dan dari anatomi manusia.  Dibawah ini adalah contoh-contoh dari setiap tipe deskripsi. Apakah signifikansi keseluruhan dari fenomena skriptural ini? a. Deskripsi-deskripsi dari Penciptaan—Ulangan 32:4; Mazmur 27:1; 84:11; Yesaya 31:4; 53:7; Ibrani 12:29

    b. Deskripsi-deskripsi dari Pengalaman Manusia—Keluaran 15:26; Mazmur 23:1; Yesaya 33:22; 54:5; 6:10; Ibrani 11:10

    c. Deskripsi-deskripsi dari Anatomi Manusia--- Keluaran 33:20; Bilangan 11:23; Ulangan 8:3; Mazmur  11:4; 55:1

  5. Dalam Kisah Para Rasul 17:28, Paulus sedang  mengkhotbahkan kata-kata berikut: “ di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada.” Apa yang sedang didemonstrasikan beberapa nas ini : bahwa teks  ini tidak dapat diterjemahkan dalam sebuah pemahaman panteistik?
  6. Bagaimana  ayat-ayat berikut ini mengindikasikan perbedaan antara Pencipta dan ciptaan?
a. Kejadian 1
b. Maz 50:10-12
c. Maz 90:2
d. Yesaya 43:7
e. Kisah Para Rasul 17:24-25
f. Wahyu 4:11


Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi

  1. Mengapa fakta bahwa Tuhan ada dalam sebuah kelas-Nya tersendiri membuat definisi “Tuhan” begitu sulit? 
  2. Apa bahaya yang dilibatkan dengan mengatakan bahwa tidak ada mahluk yang terlepas dari mahluk Tuhan? Mengapa  hal ini sebuah bahaya?
  3. Apakah mungkin bagi mahluk   manusia yang telah terjatuh  untuk memikirkan  kesempurnaan yang absolut? Jelaskan.
  4. Apakah yang sangat membantu  terkait definisi  abad pertengahan  mengenai Tuhan sebagai  “mahluk yang paling sempurna”? Apa yang tidak menolong dengan definisi ini?



Aplikasi
  1. Apa yang dibersitkan  kata “sempurna” dalam  imajinasimu? Apakah konsepmu mengenai “sempurna”  memang sempurna?
  2. Bagaimana sebuah  pengetahuan  mengenai Tuhan yang  absolut  sempurna memberikanmu  pengharapan?
  3. Apakah  maknanya   dalam hidupmu menjadi sempurna seperti Bapa kita adalah sempurna ( Matius 5:48)?



Bacaan yang Disarankan Untuk Studi Lebih Lanjut
Bavinck, Herman. The Doctrine of God


Bersambung ke Bagian III : Mirip Tetapi Sangat Berbeda





No comments:

Post a Comment