Pages

18 April 2013

Apa yang Baru Pada Perjanjian Baru - Bagian 2

Bacalah Terlebih dahulu pada bagian 1 di sini agar anda dapat memahaminya, dan untuk mendapatkan pemahaman yang utuh ikutilah artikel yang ditulis secara serial



Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M


Pada Lima ayat pertama dari bab ini, penulis Kitab Ibrani berupaya untuk memperlihatkan bahwa keimamatan Yesus Kristus ( menurut ketentuan Melkhisedek) lebih unggul daripada keimamatan Harun karena merupakan keimamatan yang  yang dilaksanakan di dalam surga, bukan diatas bumi, dan didalam “tabernakel sejati  lebih daripada semata sebuah prototipe. Sekarang Penulis  Kitab Ibrani  melanjutkan untuk memperlihatkan bahwa keimamatan Yesus Kristus juga lebih unggul daripada keimamatan menurut Harun karena keimamatan Yesus didasarkan pada janji-janji yang  lebih baik pada Kovenan atau Perjanjian Baru, saat dibandingkan dengan Kovenan Lama, Mosaik. Penulis kitab ini  mengajukan klaim janji-janji yang unggul itu dalam ayat 6, dan kemudian menyatakan bahwa satu-satunya alas an bagi sebuah kovenan yang “baru” adalah  : bahwa kovenan “lama” cacat dalam beberapa cara.


Kita melihat argumen  semacam ini sepanjang masa dalam periklanan yang kita temukan dalam media. Sebuah pasta gigi yang didengungkan sebagai “ baru dan   telah ditingkatkan.” Siapa  yang tetap ingin menggunakan yang lama, pasta  gigi yang lebih lemah setelah mendengarkan iklan ini? Parangkat-perangkat  atau peralatan-peralatannya  juga “baru dan lebih unggul,” sehingga kita tidak akan berani lagi untuk masih memegang yang Lama. Ini saatnya untuk membuangnya dan mendapatkan yang paling baru dan  terbaik. Sekalipun  untuk iklan,  jenis seperti ini mencurigakan, logikanya jelas sekali benar ketika  membandingkan Perjanjian Baru dengan Perjanjian Lama. Jika, tentu saja, Perjanjian Lama cacat, maka semestisnyalah digantikan. Ketika  penulis Ibrani mulai mengutip dari Yeremia 31, sang penulis mulai memberitahukan kepada kita bahwa kelemahan-kelemahan Perjanjian Lama adalah alas an mengapa Tuhan mendeklarasikan sebuah Kovenan Baru dengan janji-janji yang lebih baik.




Sekarang   seperti apakah sih kelemahan-kelemahan ini? Disini kita berhadapan dengan  sebuah masalah yang telah membelah para ahli. Kita tidak akan menggali pada hal-hal bersifat teknis, tetapi  hanya menunjukan perbedaan-perbedaan cara ayat 8 diterjemahkan :


“Tetapi menampilkan  kesalahannya, Tuhan berkata kepada mereka,” Lihat, hari-hari itu sekarang datang, kata Tuhan, ketika Aku akan menyelesaikan sebuah kovenan baru dengan  kaum  Israel dan dengan kaum  Yehuda (Look, the days are coming, says the Lord, when I will complete a new covenant with the house of Israel and with the house of Judah (Hebrews 8:8, NET))



Karena menemukan kesalahan pada   mereka, Dia berkata, “Lihat, hari-hari itu sekarang datang,” kata Tuhan,” Ketika Aku akan membuat sebuah kovenan baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda” (For finding fault with them, He says, “Behold, days are coming, says the Lord, When I will effect a new covenant With the house of Israel and with the house of Judah” (Hebrews 8:8, NASB95))




Tetapi menemukan kesalahan pada umat-Nya, Dia berkata:”Lihat, hari-hari itu sekarang tiba,” kata Tuhan,”Ketika Aku akan membuat sebuah kovenan baru dengan kaum Israel  dan dengan kaum  Yehuda” (CSB)



Hampir semua terjemahan mengikuti penerjemahan NASB, NAU95,dan CSB, menunjukan kesalahan pada orang-orang Israel. Hanya Alkitab versi NET yang menunjukan jari dakwaan pada Kovenan Lama. Kedua opsi ini dapat berfungsi, dan terlihat bagi saya keduanya valid. Kita sangat sulit untuk menghindari fakta bahwa Perjanjian Lama  memang cacat ketika si penulis disini menunjukannya dalam ayat 6 dan 7. Jika tidak ada yang salaH  dengan Perjanjian Lama, lantas mengapa yang Lama itu harus diganti?



Sekarang, apakah Perjanjian Lama adalah sebuah “perjanjian yang jahat”?Apakah kesalahan/kelemahan hanya ditemukan di sini? Untuk menempatkan masalah ini secara blak-blakan,”Apakah Tuhan membuat kekacauan dengan memberikan manusia sebuah kovenan yang cacat?” Kita mengetahui dari Roma 7 bahwa masalah ini tidak sepenuhnya  pada Hukum, karena Hukum itu “kudus dan benar dan baik” (Roma 7:12). Kala argumen    terbangun  dalam Roma 7, kita mendapatkan bahwa Hukum itu baik, dan  apa-apa yang dituntutnya adalah benar, problemnya ada dengan dengan dosa dan dengan kelemahan daging kita. Jadi, kita sepakat  dengan Hukum dalam apa yang disyaratkan, tetapi walau demikian kita gagal untuk mematuhi perintah-perintahnya. Kita sepakat denga apa yang dilarang Hukum, tetapi tetap saja kita melakukan apa-apa yang dilarang. Dan dengan demikian kita menemukan bahwa kesalahan terletak pada manusia yang sangat berdosa di satu sisi, dan dengan sebuah kovenan yang tidak dapat mengatasi atau secara permanen melenyapkan dosa dan konsekuensi-konsekuensinya pada satu sisi. Jadi, kelemahan Perjanjian Lama ditemukan dalam keberdosaan manusia dan dalam ketidakmampuan Perjanjian Lama untuk melenyapkan dosa.


Ibrani 8:8b-9
Lihat, hari-hari itu telah tiba, kata Tuhan, ketika Aku akan  menyelesaikan sebuah kovenan baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda. (9)”Kovenan itu tidak akan seperti yang Aku telah  buat dengan bapa-bapa mereka, pada hari ketika Aku telah membawa mereka dengan tangan yang menuntun mereka keluar dari Mesir, karena mereka  tidak  melanjutkan didalam  kovenanku dan Aku tidak menghargai mereka, kata Tuhan ( Ibrani 8:8b-9  NET-terjemahan bebas)



LAI:
(8b) "Sesungguhnya, akan datang waktunya," demikianlah firman Tuhan, "Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda (9) bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan.



Kovenan atau Perjanjian Baru adalah kovenan yang akan digenapi di masa mendatang, Yeremia menjaminkan bagi kita, karena “hari-hari itu telah dating” ketika kovenan ini akan diselesaikan. Kovenan inidengan “kaum Israel” dan dengan “kaum  Yehuda”. Karena kerajaan tersebut telah terbagi menjadi dua pada saat itu, dua kerajaan akan disatukan kembali. Lebih daripada ini, karena kerajaan  utara Israel telah dirampas dan diserakkan oleh bangsa Asyria[Lihat 2  Raja-Raja  17:1-6; 18:9-12.], ini tidak akan menjadi sebuah mujizat yang kecil.


Menjadi keharusan, Kovenan atau Perjanjian Baru tidak akan menjadi seperti Perjanjian Lama yang cacat. “Perjanjian Lama”  dalam  hal ini  yang sedang digantikan adalah Kovenan atau Perjanjian Musa/Mosaik  adalah jelas dalam kata-kata pada ayat 9. Kovenan ini telah dihancurkan oleh orang-orang Israel sejak permulaan sekali, sesuatu yang penulis Kitab Ibrani telah tunjukan pada bab 3 dan 4. Karena umat-Nya telah mengabaikan Tuhan dan kovenan-Nya dengan mereka, Tuhan tidak memiliki hormat bagi mereka. Tidak ada pengharapan bagi Israel dibawah Kovenan Mosaik.


Ibrani 8:10
Karena ini adalah kovenan yang  Aku akan tegakkan dengan kaum Israel setelah hari-hari itu, kata Tuhan, Aku akan menempatkan hukum-hukumku dalam pikiran mereka dan aku akan menuliskan hukum-hukum pada hati mereka. Dan Aku akan menjadi Tuhan mereka dan mereka akan menjadi umatku ( Ibrani 8:10 NET)



LAI
"Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.


Pada awalnya, Yeremia  telah mengindikasikan bahwa  Kovenan atau Perjanjian Baru akan dieksekusi pada “hari-hari yang akan datang’ (Ibrani 8 ayat 8). Sekarang dia mengatakan kepada kita bahwa Kovenan Baru akan ditegakkan “sesudah  hari-hari itu” (ayat 10). Hari-hari yang manakah yang dimaksud disini? Saya percaya jawabannya ditemukan dalam Yeremia 30:


(4)Sekarang inilah kata-kata yang Tuhan  ucapkan terkait dengan Israel dan terkait dengan Yehuda (5)”Sebab beginilah kata Tuhan, “Aku telah mendengar  sebuah suara terror, ketakutan, dan tidak ada damai. (6)’Tanyakan sekarang, dan lihat jika seorang pria dapat melahirkan. Mengapa Aku melihat setiap  pria dengan kedua tangannya pada pinggangnya, seperti seorang perempuan sedang melahirkan anak? Dan mengapa semua wajah menjadi pucat pasi?(7)Wah!Karena hari itu adalah hebat, tidak ada yang seperti itu;dan itu adalah saat  penderitaan  Yakub, tetapi dia akan diselamatkan dari hari  hal itu. (8)’Hal itu akan tiba pada hari itu,” seru Tuhan  penguasa semesta, “bahwa aku akan menghancurkan kuk ini dari leher mereka dan akan   melepaskan ikatan-ikatan mereka; dan orang asing tidak akan lagi menjadikan mereka budak-budak” ( terjemahan bebas dari Jeremiah 30:4-8, NASB95)


LAI
(4) Inilah perkataan-perkataan yang telah difirmankan TUHAN tentang Israel dan tentang Yehuda: (5) Sungguh, beginilah firman TUHAN: Telah kami dengar jerit kegentaran, kedahsyatan dan tidak ada damai.(6) Cobalah tanyakan dan selidiki, adakah laki-laki melahirkan? Mengapakah setiap laki-laki Kulihat tangannya pada pinggangnya seperti seorang perempuan yang melahirkan? Mengapakah setiap muka berubah menjadi pucat?(7) Hai, alangkah hebatnya hari itu, tidak ada taranya; itulah waktu kesusahan bagi Yakub, tetapi ia akan diselamatkan dari padanya.(8) Maka pada hari itu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, Aku akan mematahkan kuk dari tengkuk mereka dan memutuskan tali-tali pengikat mereka, dan mereka tidak akan mengabdi lagi kepada orang-orang asing. (Yeremia 30:4-8)


Saya dapat memahami “waktu kesukaran Yakub” adalah waktu Tribulasi Besar. Saya percaya bahwa gereja telah “dicangkokan kedalam” berkat-berkat  Perjanjian Baru, dan  setelah “kepenuhan orang-orang bukan Yahudi” lengkap maka Tuhan akan kembali, sekali lagi, untuk bangsa Israel, membawa mereka kepada pertobatan dan kepada kepada keselamatan, menggenapi Kovenan atau Perjanjian Abrahamik dan Perjanjian Baru.



Perjanjian Baru itu bukan semata seperangkat perintah-perintah dan standard-standard eksternal. Perjanjian atau Kovenan  Baru menghasilkan  perubahan hati. Ini adalah penyunatan hati yang  Tuhan telah janjikan dalam Ulangan 30:6. Penyunatan hati adalah karya Roh Kudus, sebuah karya  yang  Yehezkiel telah banyak katakan.

(24)”Aku akan mengambil engkau dari bangsa-bangsa dan mengumpulkan engkau dari semua negeri-negeri; kemudian Aku akan membawamu ke tanahmu.(25)Aku akan memerciki engkau dengan air yang murni dan engkau akan dibersihkan dari semua  kenajisanmu. Aku akan  menyucikan engkau dari semua berhala-berhalamu. (26)Aku akan memberikan engkau sebuah hati yang baru, dan Aku akan menempatkan sebuah roh baru didalam engkau. Aku akan menyingkirkan hati batu dari dalam tubuhmu dan memberikan engkau sebuah  hati dari daging. (27)Aku akan menempatkan Roh didalam engkau; Aku akan mengambil inisiatif dan  engkau akan mematuhi ketetapan-ketetapanku dan secara seksama menjalankan ketentuan-ketentuanku. (28)Kemudian engkau akan hidup  di tanah yang  Aku telah berikan kepada bapa-bapamu; engkau akan menjadi umatku, dan Aku akan menjadi Tuhanmu” (Yehezkiel 36-24-28 NET terjemahan bebas)



LAI:
(24) Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri dan akan membawa kamu kembali ke tanahmu. (25) Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.(26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.(27) Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.(28) Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu.[Lihat juga Yehezkeil 37:14, dimana saya percaya merupakan rujukan pada Roh Kudus dari Tuhan]



Perjanjian atau Kovenan Baru juga sebuah subyek kasih tentang  hati yang dinyatakan oleh Rasul Paulus. Betapa benderangnya kontras yang dia buat antara Perjanjian atau Kovenan Lama  dan Baru :



(1) Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? (2) Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. (3) Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.(4) Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.(5) Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.(6) Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan. (7) Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian (8) betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! (9) Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.(10) Sebenarnya apa yang dahulu dianggap mulia, jika dibandingkan dengan kemuliaan yang mengatasi segala sesuatu ini, sama sekali tidak mempunyai arti.(11) Sebab, jika yang pudar itu disertai dengan kemuliaan, betapa lebihnya lagi yang tidak pudar itu disertai kemuliaan.


Bersambung ke Bagian III


What's New About the New Covenant (Hebrews 8:6-13)|diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora


No comments:

Post a Comment