Pages

23 December 2012

Kristologi : Yesus Kristus - Bagian 3 Selesai

ICR

Bacalah terlebih dahulu dua bagian sebelumnya; yang pertama  di sini dan kedua di sini

oleh : Greg Herrick, Ph.D




Kenaikan dan Peninggian Kristus


Dalam Lukas 24:50-53 dan Kisah Para Rasul 1:11, Lukas mencatatkan bagi kita fakta sejarah dan  natur Yesus saat kenaikan. Bahasa yang digunakan menyiratkan bahwa Yesus telah naik dengan tubuh jasmaninya  ke sebuah tempat dan ruang waktu yang tak berkesudahan, tetapi kita tidak dapat melihat atau mengetahui dimana.

Akan tetapi secara teologi, Lukas telah menyatakan dengan jelas terkait apakah makna kenaikan itu. Apa yang dimaksudkan dengan kenaikan tidak hanya Yesus  pergi ke sebuah tempat.  Sesungguhnya, kenaikannnya membawa kepada peninggiannya ke takhta dan haknya untuk memerintah atas ciptaan, bangsa-bangsa dan gereja. Dia telah ditinggikan ke sebelah kanan Tuhan ( sebuah tempat kuasa dan otoritas ) sesuai dengan pengharapan Davidik ( Mazmur 110:1; Kisah Para Rasul 2:34-35) dan saat ini sedang memerintah atas alam semesta ( Efesus 1:20-22a) dan dia adalah kepala atas segala sesuatu terkait dengan gereja ( Efesus 1:22b-23; 1 Petrus 3:22). Sebagai pendiri, pemimpin, kapten dan tujuan gereja yang ilahi dia telah mengirimkan Roh Kudus ( Kisah Para Rasul 2:33) untuk memberkati gereja dengan  hidup, kasih dan kuasa dan suatu hari akan kembali membawa  gerejanya berada dimana Yesus berada, dan menundukan segala  hal baik di surga dan dibumi kepada ke-Tuhan-anNya (Lordship). Dia telah menerima, dan hingga kini masih terus menerima kemuliaan, puji, dan hormat dalam kenyataan siapakah dia dan apa yang telah dia lakukan (Wahyu 5:12). Setiap lutut harus bertekuk lutut dihadapan Kristus Tuhan, Tuhan semesta alam telah ditinggikan. Pada suatu hari kelak, semua akan bertekuk lutut ( Filipi 2:9)!


Kedatangan Kembali  Kristus


Alkitab memprediksikan bahwa pada suatu hari Yesus Kristus akan kembali, secara  tiba-tiba, dengan tubuh jasmaninya dan dengan  kemuliaan yang agung dan semua orang dapat melihat (Matius 24:30; Wahyu 19:11 dan seterusnya).  Pada saat itu dia akan menghakimi Setan dan malaikat-malaikatnya, orang yang hidup dan yang mati, dan akan mendirikan kerajaannya dalam segenap kemegahannya. Kita akan mendiskusikan natur dan waktu  pengangkatan seperti juga natur kerajaan dalam pengertian Eskatologi.

Natur-Natur Kristus

Dikalangan Reformed dan teolog sistematik lainnya  adalah umum untuk mengatakan  dua natur Kristus : (1) Perendahan dirinya, dan (2) Peninggiannya. Oleh karena itu walaupun kita telah membahas sejumlah detail,  sekalipun  demikian kita akan mensurvei    dua istilah tersebut. Ini akan membantu memperlengkapi para siswa untuk pembacaan lebih lanjut dimana dua istilah tersebut tak diragukan lagi memang dibicarakan. Perendahan diri Kristus merujuk pada (1) inkarnasinya; (2) penderitaan; (3)kematian, dan (4)penguburan. Peninggiannya juga mengandung empat aspek :  (1) kebangkitan; (2) Kenaikan; (3) duduk disebelah kanan Tuhan, (4) datang kembali dalam kemuliaan.


Inkarnasi pribadi kedua Tritunggal, yang dalam hal itu tidak melibatkan “penyerahan” atribut-atribut ilahi yang manapun, menunjukan  kemauan Kristus untuk tunduk kepada keterbatasan-keterbatasan dan kelemahan-kelemahan pada  manusia,  sungguh-sunggu didapati sebagai seorang hamba diantara manusia. Penderitaannya dalam kondisi-kondisi kesulitan rohani, keterbatasan  fisik, dan penderitaan emosi  semuanya merupakan bagian dari penderitaan dalam perendahan diri. Perendahan diri Yesus yang selanjutnya semakin diperparah oleh penderitaan yang sangat hebat dari sebuah ketidakadilan, kebengisan, dan  kematian yang hina, menanggung dosa dari manusia yang terkutuk diatas salib. Walaupun dia mungkin tidak turun ke neraka, namun demikian dia mati selama tiga hari. Dari saat berada di palungan Bethlehem hingga kematiannya, dia melaluinya dalam perendahan diri , patuh kepada Bapanya untuk keselamatan orang yang dipilih dan penebusan  alam semesta.

Kebangkitan Yesus  kedalam tubuh jasmani permanen yang secara sempurna diperlengkapi untuk kehidupan rohani adalah titik balik dalam perendahan dirinya. Disinilah dia dibenarkan dan  penaklukan atas musuh-musuhnya diamankan. Dia telah menerima kemuliaan saat kenaikannya dan berhak untuk memerintah sebagaimana didemonstrasikan dengan bertakhtanya dia di sebelah kanan Tuhan menggenapi Mazmur 110:1 (Kisah  Para  Rasul 2:34-36). Walaupun dunia masih menantikan  tahap terakhir kegenapan pembenaran Yang dimilki Kristus, dan keselamatan dan penghakiman dunia, Kristus suatu  hari akan kembali sebagai Kristus dengan tubuh jasmaninya (Kisah Para Rasul 1:11) dan menghancurkan semua musuh-musuhnya, termasuk kematian. Dia akan menyelesaikan tahap akhir peninggiannya atas  segala sesuatu [Lihat  Wayne A. Grudem, “States of Jesus Christ,” dalam  Evangelical Dictionary of Theology, ed. Walter A. Elwell (Grand Rapids: Baker, 1984), 1052-54; Louis Berkhof, Systematic Theology, 2nd rev. ed. (Grand Rapids: Eerdmans, 1941), 331-355.]


Tiga Jabatan Kristus
Sementara para bapa-bapa gereja mula-mula berbicara tentang jabatan-jabatan Kristus yang bermacam-macam, adalah John Calvin dalam bukunya Institutes (2.15) yang mensistematisasikan  pemikiran tiga jabatan Kristus : (1) Nabi (2)Imam, dan (3)Raja.

Dalam Ulangan 18:18 Musa telah  memprediksikan bahwa Tuhan akan mengirimkan nabi lain seperti dirinya kepada orang Israel. Baik rasul Yohanes dan rasul Petrus memahami bahwa Yesus yang dimaksud disini (Yohanes 6:14; 7:40; Kisah Para Rasul 3:22-24; lihat juga Matius 13:57, Yohanes 4:44). Akan tetapi gelar “nabi” tidak ditemukan dalam surat-surat rasul. Namun demikian, jelas bahwa Kristus berfungsi sebagai nabi yang sempurna—nabi yang  memberikan pewahyuan dari Tuhan (mengucapkan kata-kata yang diinspirasikan dan meramalkan) dan  dirinya sendiri adalah  esensi wahyu dari Tuhan [ Yohanes 1:18]). Dalam hal ini Yesus tidak seperti nabi-nabi lainnya—sebuah  fakta yang  menjadi diperhitungkan terhadap ketiadaan  yang mencolok terkait hal ini pada surat-surat para rasul.



Yesus Kristus juga berfungsi dalam jabatannya sebagai imam.  Sementara nabi adalah perwakilan Tuhan bagi manusia, imam adalah perwakilan manusia dihadapan Tuhan. Tetapi sangat bebeda dengan imam-imam dalam ketetapan Lewi, Yesus tidak mempersembahkan korban hewan apapun bagi dosa-dosa kita, dia telah mempersembahkan dirinya sendiri, domba yang tak bercacat yang bernilai kekal. Sebagai seorang imam dia telah memasuki tempat mahasuci, bukan tiruan dibumi dalam bait suci, tetapi tempat yang ada di surga dan dan oleh karena itu  dia dapat menuntun kita untuk masuk kedalam hadirat Tuhan—sebuah peran keimamatan yang istimewa. Yesus tidak hanya masuk kedalam tempat maha suci satu kali setahun, tetapi dia benar-benar  tinggal didalamnya selama-lamanya saat ini. Akhirnya baik Roma 8:34 dan Ibrani 7:25 mengajarkan kita bahwa peran  keimamatannya  terus berlanjut bahkan hingga kini sebab dia “ selalu tinggal disana untuk  menjadi PENGANTARA” bagi kita didalam kelemahan-kelemahan kita!

Akhirnya, Yesus Kristus telah menggenapi jabatan Raja. Tetapi sangat berbeda dengan  raja-raja terbesar Israel, seperti Daud,  Kristus memerintah seluruh dunia,  benar-benar  seluruh alam semesta, termasuk gereja ( Efesus 1:20-23). Dia raja yang sempurna –memerintah dengan bijak,penuh perhatian, dan dengan otoritas dan keadilan yang bersifat  final (Mazmur 2:8-9). Singkatnya,  Yesus memerintah sebagai Tuhan-manusia atas seluruh alam semesta-kosmos dan ketika dia datang kembali, dia akan menyelesaikan secara definitif  semua  rintangan-rintangan dan hambatan-hambatan untuk dia memerintah sepenuhnya. Pada saat itu dia akan disebut “Raja diatas segala Raja” (Wahyu 19:16).


SELESAI

 Christology: Jesus Christ | diterjemahkan dan diedit oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment