Pages

09 August 2012

Selamat Datang Di Alkitab, Selamat Datang Di Kehidupan Nyata (1)



2 Timotius 3:1-13
(1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. (5) Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (6) Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu, (7)  yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran. (8) Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. (9) Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang. (10)  Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. (11) Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya. (12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya, (13)  sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.


Salah satu berkat-berkat besar menjadi gereja yang dijiwai kebenaran dalam Alkitab dengan sebuah kepemimpinan yang juga dipengaruhi sepenuhnya oleh Alkitab dengan sebuah jemaat yang juga dipenuhi dengan  Alkitab adalah, jemaat itu memiliki keterhubungan dengan kebenaran dalam Alkitab yang sangat berbeda dengan umumnya yang ada di masyarakat sebagaimana dalam Alkitab yang memperlihatkan emosi-emosi  yang bertolak belakang dan penekanan-penekanan dan kebenaran-kebenaran yang mencegah kita menjadi orang yang berpikiran  dangkal, yang menyederhanakan segala hal, dan memiliki nilai/pandangan hidup yang rendah.


Sebagai contoh, orang yang berpikiran dangkal, yang menyederhanakan segala hal, dan memiliki nilai  hidup yang  rendah   saat  mengamati orang lain yang marah terhadap sejumlah perilaku dosa yang dilihatnya dalam sebuah kelompok, maka ia mengambil kesimpulan : Orang yang marah ini benar-benar bukan orang yang memiliki  simpati pada orang tersebut; orang yang marah ini tidak memiliki empati yang cukup; orang ini tidak dapat berduka dengan dengan orang yang sedang berduka. Tetapi naluri orang yang dirinya dipenuhi dengan Alkitab tidak akan menarik kesimpulan yang demikian karena selama bertahun-tahun dia telah memperdalam dan memperluas pemahamannya akan kompleksitas kesalehan, dengan memahami begitu banyaknya hubungan-hubungan dirinya yang unik dengan Alkitab. Dia telah dibentuk dengan teks-teks seperti Markus 3:5 yang berkata,”  Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya.” Dan pemikiran yang dangkal, yang menyederhanakan, gagasan yang bernilai rendah bahwa kemarahan yang saleh dan kasih sayang  yang saleh tidak dapat ada secara bersamaan didalam hati yang saleh, telah  disingkirkan selamanya dari  pemikiran yang dipenuhi dengan ide-ide Alkitab .

Hari demi hari, minggu demi minggu, tahun demi tahun, pikiran-pikiran dan  nurani-nurani yang dipenuhi dengan pemikiran-pemikiran Alkitab  menjalani pembentukan oleh ratusan ayat-ayat dalam Alkitab  yang unik atau  tak lazim namun begitu dalam dan ajaib. Seorang yang yang naluri-nalurinya  dan kecenderungan-kecenderungannya diciptakan  sama kompleksnya dengan Alkitab. Dan orang yang respon-responnya terhadap berbagai situasi dalam sekecil apapun dipahami sebagaimana  yang dipahami oleh  nats-nats dalam kitab suci. Orang itu menjadi lebih dekat dan semakin lebih dekat dengan “pikiran Kristus.”

Selamat Datang Di Alkitab

Jadi disini kita sedang  mempelajari  teks dalam 2 Timotius 3:1-13.  Dan  semua isinya nyaris suram dan  buruk.  Pada ayat-ayat 1-5 ada sebuah daftar berisikan 19 karakteristik orang yang jahat. Lantas pada ayat-ayat 6-9 ada sebuah gambaran mengenai bagaimana mereka mengendap-endap atau menyusup masuk kedalam rumah dan menjerat para perempuan; dan sekilas masuk kedalam sejarah dan bagaimana hal semacam ini telah berlangsung selama berabad-abad. Dan kemudian dalam ayat-ayat 10-13 ada sebuah gambaran mengenai apa saja pengorbanan-pengorbanan yang harus dialami mereka yang berupaya untuk menjalani kehidupan yang benar/saleh dalam budaya semacam  ini.

Sembilan belas penggambaran keburukan-keburukan moral secara spesifik! Dan bahkan ada sebuah daftar yang lebih panjang lagi dalam Roma 1:29-31. Apakah ini Paulus yang sama yang   telah berkata dalam Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Apakah keterkaitan-keterkaitan yang aneh pada “Pikirkanlah hal yang suci,” dan sebuah daftar yang berisikan 19 ketidakmurnian/kenazisan manusia masuk kedalam pemikiranmu?


Selamat datang di  Alkitab. Selamat datang di  kehidupan nyata. Selamat datang di kompleksitas kekudusan. Selamat datang di kebenaran dan di pemikiran Tuhan. Pikiran yang dipenuhi dengan ide-ide  Alkitab mengenal bahwa keburukan-keburukan dari hal jahat adalah nyata (didalam kita dan dalam dunia) dan  kita jangan coba-coba untuk mengabaikannya.


Kita Perlu  Mengetahui Tentang Hal Jahat

Paulus memulai bab ini,” Pahamilah ini…” Atau secara harfiah : Ketahuilah ini…” Ini adalah sesuatu yang harus diketahui oleh orang-orang yang dipenuhi oleh kasih yang indah. Kita harus mengetahui tentang hal yang jahat. Dan saya  melihat setidaknya ada 6 hal tentang  hal jahat yang harus kita ketahui dalam ayat-ayat 1-13.

  1. Masa-masa yang jahat/sulit
  2. Kerasnya hal jahat itu
  3. Hal-hal jahat yang spesifik
  4. Menyusupnya hal jahat
  5. Batasan si jahat
  6. Alternatif   bagi yang Tidak Mengikuti hal jahat

(1)   Masa-masa yang jahat (ayat1)

(1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar… dan seterusnya.”

Dalam benak Paulus hari-hari terakhir akan membawa kejahatan yang semakin memuncak atau menjadi-jadi. Dalam 1 Timotius dia berkata,”  Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (1 Timotius 4:1). Rasul Petrus berkata,”pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek” (2 Petrus 3:3). Yudas berkata, “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka’ (Yudas 1:18)

Dan semua penulis Perjanjian  Baru setuju bahwa “hari-hari akhir,” “hari-hari zaman akhir” telah mengawali kedatangan Messias, Yesus kedalam dunia. Itu adalah kedatangan Yesus di akhir zaman, permulaan dari akhir zaman, bab terakhir sejarah dunia sebelum  berlangsungnya Kerjaan Kristus. 1 Yohanes 2:18 ,” Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir.” Ibrani 1:2 ,” maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.” 1 Petrus 1:20 :” tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.”

Jadi  kita sedang hidup di hari-hari terakhir. Kita telah hidup didalam hari-hari terakhir sejak Kristus datang. Kejahatan-kejahatan yang menjadi karakteristik hari-hari terakhir semakin menjadi dan memuncak dalam sejarah. Dan sementara kita menuju ke kesudahan zaman—kedatangan Kristus kembali—kita harus bersiap akan adanya peningkatan yang hebat dalam segala hal.

Ini akan terjadi sementara umat Tuhan yang setia dan tersisa akan semakin setia  kepada Yesus Kristus dan memiliki sebuah kerelaan untuk mati dalam memegang kesetiaan iman kepada Kristus (Matius 24:12-14). Yang bermakna bahwa kita harus teramat berhati-hati untuk tidak mengasumsikan bahwa budaya yang mengalami degenarasi  pada akhir zaman adalah akibat yang ditimbulkan oleh gereja untuk menjadi kudus. Tidak ada janji dalam Alkitab bahwa kekudusan gereja akan menjamin transformasi budaya.

Dan kita harus berhati-hati  untuk tidak mengasumsikan bahwa hari kita adalah hari terakhir dari hari-hari terakhir. Hari ini bisa jadi diantara saat ini dan akhir daru rencana-rencana akhir Tuhan untuk pemulihan besar lainnya dalam gereja dan kebangkitan rohani besar dalam dunia. Saya berpendapat kita harus berdoa dan melakukan penginjilan hingga kesudahan zaman. Panggilan kita bukan untuk bersepakat dengan kegelapan, tetapi untuk mengabarkan injil terang.


Bersambung

When  a Lover of Good Thinks About Evil, John Piper | diterjemahkan oleh : Martin Simamora

No comments:

Post a Comment