Pages

19 June 2012

Rayuan Pornografi dan Integeritas Pernikahan Kristen, Bagian Dua (B)

credit :Frank Gaglione/Getty
Mengacu definisi, seks dalam pernikahan bukan sekedar kelengkapan untuk pemenuhan seksual pada dua pihak individu  yang  berbagi tempat tidur yang sama. Lebih dari itu, seks dalam pernikahan adalah saling memberi satu sama lain  sehingga mencapai kenikmatan-kenikmatan baik secara jasmani dan rohani. Aspek emosional pada seks tidak dapat  dipisahkan dari dimensi jasmani  tindakan seks . Walaupun para pria kerap tergoda untuk melupakan hal ini, para  wanita cenderung memiliki lebih banyak sarana-sarana yang halus dalam menyatakan kebutuhan semacam ini.

Pertimbangkanlah fakta ini bahwa seorang wanita memiliki setiap hak untuk berharap bahwa suaminya akan menggunakan  hak aksesnya kepada tempat tidur pernikahan. Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan, suami dan isteri tidak lagi  memiliki tubuhnya masing-masing, tetapi sekarang masing-masing tubuh saling memiliki. Pada saat yang sama, Paulus  memerintahkan para pria untuk mengasihi isterinya masing-masing sebagaimana Kristus telah mengasihi gereja.

Bahkan  sekalipun para isteri diperintahkan untuk tunduk kepada otoritas suaminya masing-masing, para suami dipanggil kepada  sebuah standar yang lebih tinggi yang bersumber dari Kristus, meniru kasih dan pengabdian Kristus untuk diterapkan terhadap isteri.

Oleh karena itu, ketika saya berkata bahwa seorang suami harus secara teratur "menggunakan" akses istimewanya masuk  ke tempat tidur pernikahan, Saya maksud bahwa seorang suami berhutang kepada isterinya; kepercayaan,  kelemahlembutan, dan sokongan emosional yang akan menuntun dirinya untuk memberikan dirinya dengan kerelaan kepada  suaminya dalam tindakan seks.

Karunia Tuhan  dalam seksualitas merupakan desain yang tak terpisahkan untuk menarik keluar diri kita masing-masing  dan terarah kepada pasangan kita. Bagi para pria, ini berarti bahwa pernikahan memanggil kita keluar dari diri yang  berfokus pada kepentingan kesenangan genital dan mengarah pada totalitas tindakan seks didalam hubungan pernikahan.

Hal yang paling sering terabaikan dalam perhatian, Saya percaya bahwa Tuhan bermaksud agar seorang pria/suami  menjadi lebih lemah lembut, terarah dan didorong menuju kesetiaan terhadap pernikahan  oleh kenyataan bahwa  isterinya akan menyerahkan dirinya dalam kerelaan kepada suaminya secara seksual hanya ketika  sang suami memberikan  dirinya sendiri sebagai bernilai/layak untuk mendapatkan perhatian dan hasrat isterinya.

Berangkali  pemaparan yang spesifik akan membantu untuk menggambarkan poin ini. Saya yakin bahwa kemuliaan Tuhan terlihat  didalam fakta ini, bahwa seorang pria yang telah menikah, setia kepada isterinya, yang mengasihinya secara  tulus/murni, akan bangun di pagi hari didorong oleh ambisi dan semangat agar isterinya menjadi bangga, percaya dan terjamin dalam pengabdiannya sebagai seorang isteri terhadap suaminya. Seorang suami yang  mengharapkan seks dengan isterinya akan  mengarahkan  hidupnya menuju hal-hal ini  yang akan membawa kebanggaan yang sepatutnya didalam hati sang isteri, akan mengarahkan dirinya terhadap isterinya dengan kasih sebagai pondasi hubungan mereka, dan akan mempersembahkan dirinya kepada isterinya sebagai seorang pria yang didalam dirinya sang isteri dapat memperoleh kebanggaan dan  kepuasan.

Bersambung










No comments:

Post a Comment