Pages

24 June 2012

Otoritas Firman Tuhan : Tentukan Pilihan Anda! Apakah Dirimu Ataukah Kristus?

Packer menutup komentar kecilnya dengan  berkata, “Tidak  terbantahkan lagi bahwa inilah tugas besar  itu, menyingkirkan diri anda dari nas-nas kitab suci.” Menyingkirkan presuposisi-presuposisi atau  berbagai praduga dari dalam nas-nas tersebut. Menyingkirkan semua ide dan perilaku anda dari dalam bagian-bagian firman Tuhan dan membiarkan bagian-bagian itu mengatakan isinya melalui anda. Packer pada halaman lain dalam artikel  yang sama menuliskan, “ Berkhotbah yang tidak memperlihatkan otoritas ilahi baik dalam isi dan  cara menyampaikan bukanlah substansinya tetapi hanyalah bayangan dari hal yang sesungguhnya,” kutipan selesai disini. Pernyataan yang hebat. Berkhotbah adalah menjadi suara dimana melaluinya Tuhan memerintahkan dan hanya sebagai pengkhotbah yang tunduk kepada Firman  baru dia dapat memerintahkan apapun…apapun.

Baca bagian-bagian sebelumnya :

- Otoritas Firman Tuhan, bagian 1 : Berkata dengan Otoritas
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 2 : Darimana Sumbernya?
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 3 : Jangan Ada Orang  Yang Menganggap Anda Rendah
- Otoritas Firman Tuhan, bagian 4 : Kita Tidak Memilikinya, Yesus Sumber Otoritas!


Saya sangat percaya Tuhan berkeinginan penyampaian firman yang berotoritas. Saya sungguh sangat percaya bahwa Tuhan menginginkan kita  untuk berbicara  secara langsung kepada jiwa-jiwa manusia dalam bentuk orang  kedua, anda. Dan sedihnya hanya ada sedikit saja yang melakukannya pada hari ini, sedikit. Dan  halangan terbesar yang biasanya adalah pengkhotbahnya. Ini untuk saya.

Kembali Packer menuliskan dalam artikel di jurnal lainnya, “ Proyeksi diri membahayakan dan  mengerosikan otoritas. Jika melalui  kata-katanya dan perilaku penyampaiannya si pengkhotbah memfokuskan perhatian pada dirinya sendiri, jadi ia  memperagakan beberapa model khotbah yang memasukan dirinya secara mendalam atau memuaskan dirinya sendiri ketimbang respon yang menundukan diri kepada Firman yang dia proklamasikan, dia sedang menghalangi kehadiran semua kemungkinan  penyaluran otoritas ilahi.”

Dia mengatakan hal ini, “James Denning berkata,” Anda tidak dapat menyampaikan impresi secara bersamaan baik anda adalah seorang pengkhotbah yang hebat dan Yesus Kristus adalah seorang Juru selamat yang hebat. Tentukan pilihanmu. “Proyeksikan  atau mengedepankan Tuhan, memperkenalkan Kristus harus mengungguli atas proyeksi diri sendiri pada hari itu  jika anda ingin memiliki  sebuah sisi otoritas ilahi dalam penyampaian firman yang anda lakukan.

Saya akui bahwa perintah semacam ini  bukan apa yang ingin didengar orang. Dan saya akui bahwa saya secara pribadi  menjalani bagian  berat yang tidak mudah  karena saya merasa inilah  panggilan Tuhan yang harus saya lakukan. Saya ingin melakukannya dalam anugerah, saya ingin melakukannya dalam cara yang kasih. Tetapi saya tidak dapat mengaburkan Firman Tuhan yang hidup dan saya harus memberitakannya dengan otoritas, bukan dengan otoritasku, bukan otoritas yang berasal dari gereja atau sebuah jabatan, tetapi otoritas yang berasal dari Firman Tuhan.  Tetapi bukankah  kita hidup di lingkungan anti otoritas hari ini ? Orang sudah terbiasa dengan penyampain firman yang miskin. Mereka terbiasa dengan pengharapan-pengharapan yang rendah . Mereka sekedar datang, dengan minat ala kadarnya, secara psikologi mereka melakukan beberapa penilaian terhadap khotbah.  Orang yang  kasar atau tidak santun, suka menghakimi, nampaknya tidak sensitif  dan tidak dapat menangkap penyampaian firman. Mereka yang  khususnya menyenangi spontanitas dalam khotbah-khotbah, khotbah yang   tidak membelenggu pendengarnya. Mereka sungguh tidak memiliki cita rasa untuk khotbah yang dipersiapkan dengan baik, khotbah yang mengandung tantangan yang tajam, kaya, memberikan wawasan yang tinggi, provokatif, pemikiran yang mendalam tentang kebenaran. Dan ketika anda memberikan kepada mereka teologi dalam dosis besar,  mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan khotbah semacam ini karena mereka tidak  memiliki kategori apapun untuk dapat  mengikutinya. Ini bagaikan bahasa asing. Dan bukankah  kita hidup dalam sebuah hari ketika  semangat anti otoritas hadir? Maksud saya, setiap orang melawan setiap otoritas.

Sehingga bukanlah waktu yang baik menjadi pengkhotbah yang  otoratif  dari sudut pandang dunia. Tetapi saya tidak harus memberi jawaban  kepada mereka. Saya hanya  harus memberikan jawaban  kepada Tuhan yang telah memanggilku untuk mengkhotbahkan Firman-Nya.

Paulus telah mengatakan kepada Titus dan  semua kita adalah pengkhotbah-pengkhotbah hal-hal ini. Katakan, nasehatkan dan peringatkan/tegur dengan tulus dengan semua otoritas dan jangan ada seorangpun yang merendahkan dirimu.

Selesai

The Authority of God’s Word, by John MacArthur | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment