Pages

17 April 2012

Kebenaran Yang Akan Membebaskan Anda

Adalah hal yang mungkin untuk hidup dalam  sebuah dunia  evangelikal, percaya akan Alkitab, mencintai Alkitab dan tidak pernah mendengarkan kritisme terhadap Alkitab yang merupakan hal yang umum terjadi di departemen agama universitas diseluruh negeri dan didalam ruang-ruang kelas di banyak gereja-gereja utama. Saya dahulu hidup diluar dunia evangelikal selama 3 tahun di Jerman dan terkejut   melihat betapa beraninya kritisme-kritisme itu berlangsung. Saya teringat dalam sebuah seminar, sekolompok akademisi sedang mendiskusi Mazmur, dan seseorang mengutip sebuah Mazmur yang   terkemuka untuk mengemukakan secara langsung sebuah isu, dan  seorang akademisi yang sangat emosional di meja yang lainnya, berkata, "Das ist doch ein Pharisaer Psalm! "Itu adalah Mazmur Farisi," maksudnya, Mazmur ini mengajarkan semacam legalisme yang mencirikan orang-orang Farisi dan tidak dapat digunakan sebagai sebuah dasar untuk kebenaran.


Ketegangan Antara Orang-Orang Yahudi dan Kristen

Dan tentu saja, sejak dahulu sudah ada permusuhan. Ingat, sebagai contoh, bahwa Yesus berkata dalam Markus 13:9," Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat." Dan ingat kembali bahwa Saul orang Farisi (yang kemudian menjadi Paulus sang Rasul), sebelum perubahannya, dahulu,"berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem"(Kisah Para Rasul 9:1-2). Sehingga hubungan antara orang-orang Yahudi dan Kristen (termasuk orang-orang kristen Yahudi) setelah hari-hari Yesus di dunia sangatlah tegang.

Dan tak seorang pun yang secara serius menyangkal bahwa didalam sejarah gereja telah berlangsung abad-abad permusuhan yang menggenaskan orang kristen terhadap orang-orang Yahudi. Ketika saya sedang menyiapkan materi pada  acara Konferensi Pastor Robert Murray McCheyne , sebagai contoh, saya membaca jurnal-jurnal perjalanannya ke Israel tahun 1839,beberapa kali ia menggerang betapa kerasnya penginjilan diantara orang-orang Yahudi akibat permusuhan-permusuhan ini :"Orang-orang Yahudi tidak percaya kepada orang-orang Kristen, khususnya Katolik Roma, karena penghinaan dan penyiksaan yang mereka derita selama berabad-abad" (L.J. Van Valen, Constrained by His Love: a New Biography on Robert Murray M'Cheyne[Tain,Scotland : Christian Focus,2002], hal.283).

Para Sarjana Memfitnah Firman Tuhan

Kita seharusnya malu terhadap bagian sejarah kita yang kelam. Tetapi tidak seperti banyak kritik sarjana, kita tidak seharusnya meletakkan kesalahan sejarah ini di kaki Injil Yohanes, injil yang yang paling sering dipersalahkan. Saya menyebutkan  hal ini sekarang dalam seri-seri Yohanes karena bab 8 adalah klimaks dari apa yang menjadi kritik para sarjana dalam memandang masalah ini. Sebagai contoh, terkait dengan teks kita hari ini, Richard Hay, Profesor Perjanjian Baru di Duke Divinity School, berkata :


"Tidak ada bagian manapun dalam Injil Yohanes melakukan kebencian yang memanas-manaskan terhadap orang-orang Yahudi sehubungan dengan ekspresi yang lebih bersemangat pada Yohanes 8...dialog ini [dari Yohanes 8:39-47] adalah yang paling mengganggu sekali  meluapkan sentime anti Yahudi dalam Perjanjian Baru...Yohanes melakukan sebuah langkah teologi yang menentukan : dari fakta empirikal ketakpercayaan orang-orang Yahudi...orang-orang  Yahudi yang tidak percaya pastilah anak-anak iblis...kesimpulan ayat 47 mengartikulasikan logika yang mengerikan dari posisi ini : alasan mereka tidak mendengarkan firman Tuhan adalah bahwa mereka tidak berasal dari Tuhan... Merenungkan etika yang bekerja pada sebuah perspektif teologi semacam ini dalam memandang orang-orang Yahudi sungguh menggidikan...Injil Yohanes sesungguhnya tidak mengadopsi sebuah sikap terhadap Judaisme yang  hanya dapat membahayakan berbagai polemik  dan permusuhan.


Ini adalah kesedihan besar  bahwa guru-guru Kristen yang diangkat dalam gereja harus memfitnah firman Tuhan dalam cara semacam ini. Biarkan saya menyebutkan empat masalah dengan cara ini dalam berurusan dengan kata-kata Yesus yang paling sukar dalam Yohanes 8--mengingat ayat-ayat ini keras, kata-katanya secara khusus terasa menyerang terhadap telinga pendengar yang moderen, lunak, pluralistik. Empat respon, dan yang keempat akan melejitkan kita kedalam sebuah eksposisi teks itu sendiri untuk membiarkan Yesus dan Yohanes berbicara bagi mereka sendiri.

Empat Problem dengan Pendekatan Kritikal

Pertama, jika kita mencoba mengeliminasi bahasa Injil-Injil yang secara intensif mendakwa beberapa orang Yahudi semasa Yesus hidup, kita akan harus juga mengeliminasi lebih lanjut lagi pada Injil-Ijil  selain yang ada pada  Yohanes 8. Bahasa Yesus kepada orang-orang Farisi adalah sangat seragam negatifnya di semua Injil, dan kerap sangat intensif. Ia menyebut orang-orang Farisi "ular beludak" dalam Matius dan Lukas (3:7 dan 3:7); "munafik" disemua Injil; "orang-orang buta" (Matius 23:19) dan "kuburan yang dibalur kapur putih" (Matius 23:27) dan "anak-anak dari neraka" (Matius 23:15). Dakwaan yang intensif ini pada hampir semua pemimpin orang Yahudi dimasa Yesus hidup  tersebar disemua Injil, bukan sebuah permainan kata-kata Injil Yohanes. Jika Yesus pada Injil Yohanes harus pergi, maka demikian juga Yesus disemua injil.

Kedua, Yesus berbicara kepada semua orang  yang tak percaya, orang-orang Yahudi dan bukan Yahudi, tidak hanya bagi orang Yahudi, bahwa mereka anak-anak iblis. Sebagai contoh dalam perumpamaan penabur, digambarkan pertumbuhan gereja di ahir zaman, Yesus berkata,"Ladang adalah dunia,dan benih yang baik adalah anak-anak kerajaan. Ilalang adalah anak-anak iblis...Waktu menuai ialah akhir zaman (Matius 13:38-39). Ilalang adalah semua orang-orang tak percaya didalam gereja. Orang-orang Yahudi tidaklah unik dalam ketidakpercayaan mereka dan kerapuhan mereka yang disebabkan oleh  efek-efek membutakan dan mengacaukan yang berasal dari iblis. Dakwaan-dakwaan dalam Yohanes 8 tidak dimaksudkan oleh Yesus untuk memisahkan orang-orang Yahudi menjadi orang-orang berdosa berkategori khusus. Kita semua didakwa untuk ketakpercayaan kita dalam Yohanes 8.

Ketiga, Paulus mengajarkan secara gamblang bahwa semua orang yang tidak percaya berada didalam kekuasaan iblis :"orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini"(2 Korintus 4:4). Dan semua orang tak percaya --termasuk kita semua sebelum kita diselamatkan oleh anugerah yang murni-adalah "anak-anak yang dimurkai" dan "mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosa (Efesus 2:3-4). Perjanjian Baru secara keseluruhan, tidak hanya injil Yohanes, melihat kedalam penolakan yang berlangsung terhadap Yesus, apakah didalam diri orang Yahudi atau bukan Yahudi,kematian dan kebutaan oleh dosa dan  pekerjaan yang didompleng Setan. Yohanes 8 tidaklah unik.

Kita harus melihat bahwa kritisme terhadap Injil Yohanes jauh lebih radikal daripada apa yang  mungkin terlihat. Kritisme itu adalah penentangan yang mendalam, bukan kepada seorang penulis yang tidak imbang, tetapi kepada dianognis menyeluruh pada masalah manusia dalam Perjanjian Baru. Injil Yohanes bukan sebuah distorsi ketidakseimbangan Yesus. Apa yang telah dinyatakan dalam Yohanes 8 adalah benar mengenai saya dan anda dan semua orang yang terpisah dari kedaulatan anugerah.

Bukan Masalah Istimewa Yahudi, Tetapi Masalah Manusia

Satu respon terahir yang membawa kita kedalam teks. Penulis yang sama yang menuliskan Injil Yohanes juga menulis Surat Yohanes yang Pertama. Bahasa dan ide-idenya sangat mirip. Dan dalam surat tersebut, Yohanes memperjelas bahwa menjadi "yang berasal dari iblis" bukanlah sebuah tanda keyahudian, tetapi sebuah tanda keterikatan pada dosa dan ketidakpercayaan. Yohanes berkata dalam 1 Yohanes 3:8 ,"barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu."

Sehingga, ya, para pemimpin Yahudi disebut anak-anak yang berasal dari iblis dalam Yohanes 8. Tetapi celakalah kita orang-orang non Yahudi jika kita membaca ini dan tidak melihat tragedi ketidakpercayaan namun melihatnya sebagai kepahitan anti semitisme. Yesus tidak sedang membicarakan sebuah  masalah Yahudi, tetapi problem manusia. Celakalah kita jika kita tidak melihat Anak Allah bekerja seperti seorang dokter, mendiagnosa dan mengungkapkan  hakikat penyakit kita yang mengerikan dan musuh kita--dan menawarkan dirinya sebagai orang yang menyembuhkan dunia, bahkan bagi mereka yang ia ketehui akan membunuhnya, Ayat 36 pada Yohanes 8 :"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."

Saya tahu saya telah mengangkat setengah dari khotbah ini sebelum kita membuka teksnya, tetapi kita tidak perlu terburu-buru. Kita akan mengambil waktu beberapa minggu untuk Yohanes 8--pada teks ini terutama.

"Banyak Yang Telah Percaya"

Mengingat kembali dimana kita  pada waktu lalu telah mengahiri pada ayat 30 pada Yohanes 8 "banyak yang telah percaya kepadanya." Ia telah mengatakan dalam ayat 12, "Aku adalah terang dunia, siapa saja yang mengikut aku tidak akan berjalan didalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang hidup." Ini adalah Anak Allah didalam dunia untuk menghancurkan pekerjaan-pekerjaan kegelapan iblis. Dan ia menawarkan dirinya kepada setiap Yahudi dan setiap Farisi atau siapapun juga : Jika mereka mengikuti dia, percaya kepada dia, ia melepaskan mereka dari kegelapan--dari ikatan kuasa Setan dalam kehidupan mereka. Dan hal ini dikatakan dalam ayat 30 pada Yohanes 8, "banyak yang telah percaya'.

Sekarang pertanyaannya adalah : Apakah Yesus memperlakukan keyakinan ini sebagai yang asli? Kita telah melihat sebelumnya bahwa ada  "keyakinan" yang sejenis dalam Injil ini yang tidak terlihat nyata (Sebagai contoh ,Yohanes 2:23-25). Ayat ini tidak mengusung Yesus sebagai air yang memuaskan jiwa manusia, atau roti yang memuaskan jiwa, atau terang bagi jalan. "Keyakinan" sejenis tersebut  menyatakan bahwa  orang-orang mengikuti Yesus karena pengharapan akan beberapa manfaat duniawi dari mujizat-mujizatnya (Yohanes 6 :26,36). Apakah Yesus memperlakukan iman semacam ini  dalam ayat 30 sebagai asli?

Mereka Yang Sungguh-Sungguh Percaya Tinggal

Ia membiarkan  ayat itu terbuka dan mengatakan kepada mereka bagaimana dapat  tahu jika itu asli. Yohanes 6 ayat 31-32 :"Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Sekarang dua ayat ini meminta sebuah khotbah yang utuh. Dan saya berharap untuk mengkhotbahkannya. Tetapi sekarang mari kita maju terus untuk mendapatkan gambaran besarnya.

Sesuatu akan terjadi sehingga membuat Yesus berkata bahwa beberapa diantara orang-orang percaya tidak percaya. Lihat ayat 45:"Tetapi Aku mengatakan kebenaran, dan karena itulah kalian tidak percaya kepada-Ku." Sehingga Yesus memulai bagian ini dengan berkata :"Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu" (Yohanes 8:24). Engkau tidak lagi anak-anak iblis, tetapi anak-anak Tuhan. Inilah yang pasti terjadi jika mereka "tinggal" didalam firmannya. Inilah apa yang hendak ia lakukan. Bagi anda dan bagi saya.

Kecenderungan Manusia Untuk Membenarkan Diri Sendiri

Apa yang telah terjadi sehingga membuatnya berkata dalam  Yohanes 8:45,"Engkau tidak percaya padaku"?  Apa yang telah terjadi yang merupakan sebuah penolakan untuk mendengarkan perkataan-perkataan Yesus ( ia tinggal didalam mereka), dan hasrat untuk membunuhnya (penentangan terhadap kebenaran untuk membunuh pengusung kebenaran, sementara semua mengklaim menjadi anak-anak Abraham dan anak-anak Tuhan dan bebas dari perbudakan, ketika, dalam faktanya pembunuh dan sebuah penolakan  untuk menerima kebenaran adalah tanda-tanda keterbudakan mereka terhadap dosa dan Setan.

Jadi apa yang kita punyai dalam Yohanes 8:33-47 (meninggalkan ayat-ayat 31-32 dalam khotbah tersendiri) adalah sebuah peringatan yang menyakitkan dan peringatan berharga bagaiamana kita manusia cenderung untuk membenarkan diri kita sendiri  dihadapan Tuhan berdasarkan basis religius dan etnik atau sumber moral.  Dengan kata lain, Yesus sedang menggali kedalam kondisi aktual hati manusia dibalik pembenaran-pembenaran  diri sendiri yang kita perlihatkan kala diperhadapkan dengan klaim absolut Yesus  atas kehidupan kita. Dan ia menyebutkan kondisi  keberadaan kita, dan itu mengerikan. Kenyataannya-kenyataan yang  terungkap disini tidaklah lucu, bukanlah  hal ringan, bukanlah hal yang mudah. Kenyataan-kenyataan itu  mengerikan dan berat dan terlampau kuat terpisah dari anugerah Tuhan- dimana Yesus adalah anugerah Tuhan yang utuh (Yohanes 1:14)

Alasan sesungguhnya bahwa Keyahudian adalah penting disini, karena keyahudian mewakili sejenis pembenaran diri sendiri berdasarkan religi ,kesukuan, dan moral yang ada disemua agama. Semua manusia sungguh-sungguh menggunakanya ketika diperhadapkan dengan Yesus sebagai satu-satunya yang dapat membebaskan kita dari perbudakan pada diri sendiri dan dosa dan Setan. Perhatikan  Yohanes ayat 36 :"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." Dan kemerdekaan yang sedang  Yesus bicarakan adalah, pertama, kebebasan dari dosa dan kuasanya yang mengerikan untuk mendakwa kita bila kita belum dibebaskan darinya. Ayat 34 : Yesus menjawab mereka ,""Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa."

Setiap orang, tidak hanya orang-orang Yahudi. Kita semua berdosa, dan kita semua adalah budak-budak dosa, hingga kuas dosa dan Setan dihancurkan dalam hidup kita. Dan hanya Anak Allah, Yesus Kristus, yang meletakan hidupnya bagi domba, dapat membatalkan dan menaklukan dosa kita. "Jika Anak membebaskanmu, engkau akan sungguh-sungguh merdeka."


Mengapa Keyahudian Penting Dalam Teks Ini?

Keyahudian adalah isunya disini karena Yesus adalah orang Yahudi dan datang kepada orang-orang Yahudi--untuk domba-domba yang hilang dari rumah Israel (Matius 15:24). Tetapi andaikan Yesus dihadirkan diantara penganut  Islam atau Hindu atau Budha atau animisme atau materialis sekular, maka caranya menghadirkan dirinya disini :"Hanya Anak yang dapat membebaskan anda dari ikatan dosa. Engkau harus percaya kepada Anak dan tinggal didalam firmannya. Maka engkau akan sungguh-sungguh menjadi murid-muridnya, dan engkau akan mengenal kebenaran, dan kebenaran akan membebaskanmu. Hanya melalui Anak, Yesus Kristus, yang datang untuk memberikan nyawanya bagi dosa dan bangkit kembali--hanya melalui ANak anda dapat dibebaskan."

Jika Yesus menyampaikan jalan keselamatan diantara mereka kelompok-kelompok agama, respon yang sama dapat terjadi sebagaimana yang telah terjadi--kecuali Tuhan mengintervensi dengan kedaulatan anugerah. Agama, etnisitas dan moralitas dapat dipanggil untuk pembenaran diri sendiri.Itu sebabnya keyahudian penting disini. Keyahudian sebagai sebuah ilustrasi cara kita semua untuk menghindari Yesus, kata-katanya yang mendakwa bahwa kita adalah budak-budak dosa tanpa Yesus, dan akan binasa jika kita tidak percaya (Yohanes 3:16). Ini bukan hanya Yahudi yang tidak ingin mendengar bahwa mereka adalah budak-budak. Dan tujuan teks ini : bahwa ketika kita ditantang seperti ini, kita akan menggunakan agama apapun ataupun etnik atau pembenaran moral diri sendiri yang dapat kita lakukan.

Lihatlah bagaimana hal itu terjadi, dan berdoa bahwa anda akan dapat menyorot/menemukan hal semacam ini dalam hidupmu, andai saja anda pernah tergoda untuk melakukannya.

Upaya Kita Pada Pembenaran berdasarkan Kesukuan

Ayat 33 :"Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Yesus sepakat dengan mereka pada poin ini. Ayat 37:"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu."

Lalu apakah mereka sungguh memiliki sebuah pembelaan yang baik disini atau tidak? "Kami tidak dalam bahaya dakwaan yang ditimpakan pada kami atau penghakiman Tuhan! Kami adalah keturunan Abraham. Anda  katakan itu pada dirimu sendiri. "Jadi  mereka  membela diri mereka sendiri dengan argumen kesukuan--sarat dengan bobot religius pastinya, tetapi pada titik ini itu hanyalah berdasarkan suku. Kami aman. Kami adalah orang-orang Yahudi.

Hal semacam ini juga berlaku pada penganut berbagai agama. Dapat juga para moralis materialistik. Pertanyaan bagi mereka semua adalah ini : Apakah anda aman tanpa Yesus?

Tetapi kemudian  berbagai hal semakin kacau. Dalam ayat 39, mereka kembali menyatakannya."Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Tetapi kali ini Yesus berkata, tidak, ia tidak menerimanya. "Yesus berkata kepada mereka,"Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham."(Yohanes 8:39-40).

Ini luar biasa. Anda  berkata anda orang Yahudi. Anda bukan orang Yahudi. Anda berkata Abraham adalah bapamu. Ia bukan bapamu. Keyahudian yang sejati ,  Yesus berkata, bukanlah sebuah garis darah; keyahudian sejati adalah  sebuah garis iman dan kepatuhan.

Jika anda pernah terheran darimana Paulus mendapatkan teologinya, jangan heran lagi. Roma 9:6-8 :
(6) Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel,(7) dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."(8) Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.


Upaya Kita Pada Pembenaran berdasarkan Religi

Jadi kita tidak lagi heran ketika kita membaca Yohanes 8:41-42,"Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah."Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku." Pertama, ini adalah hubungan etnik dengan Abraham  yang membenarkan mereka. Sekarang adalah agama mereka, Tuhan mereka. Kita adalah anak-anak  yang berasal dari Tuhan!Dan Yesus berkata (seperti halnya Paulus dalam Roma 9:8), Tidak, Engkau bukan."

Sampai Anak membebaskanmu, engkau bukan anak-anak didalam rumah; engkau adalah budak. Ayat-ayat 34-35;""Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah." Jika anda ingin menjadi seorang anak-seorang anak Abraham, seorang anak Tuhan, engkau harus dilahirkan kembali kedalam keluarga. "Seorang Yahudi sejati adalah seorang yang Yahudi secara rohani, dan penyunatan adalah sebuah hal yang ada di hati, oleh Roh Kudus, bukan huruf" (Roma 2:29) Tetapi, sebagaimana keadaan sekarang, engkau adalah seorang budak, bukan seorang anak.

Dan fakta bahwa engkau ingin membunuhku, Yesus berkata (ayat 40), dan tidak ingin menerima kebenaran (ayat 45), memperlihatkan siapakah bapamu yang sebenarnya. Iblis adalah seorang pembunuh dan seorang pendusta dari sejak permulaan (8:44). Dan didalam dosamu, iblis mencengkram tenggirokanmu. Dan anda melakukan kehendaknya. Seperti halnya "Kain yang dahulu jahat dan membunuh saudaranya...Karena perbuatannya sendiri adalah jahat dan perbuatan saudaranya adalah benar" (1 Yohanes 3:12). Dan Kain bukan seorang Yahudi.


Upaya Kita Pada Pembenaran Moral

Dan hampir semua anda bukanlah orang-orang Yahudi. Jadi anda mungkin berkata, Saya tidak melakukan ini. Saya tidak mengklaim etnik apapun atau superioritas religius apapun. Saya hanyalah seorang yang biasa yang selalu menjaga kebersihan  hidung saya, berangkali lebih baik dari kebanyakan. Satu kata penutup bagimu : ayat 41"Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah (Yohanes 8:41)." Darimana hal ini berasal? Tak seorangpun yang mengatakan mereka melakukan hal itu. Mereka berangkali tidak melakukannya. Baiklah, mengapa dikemukakan? Mereka mengemukakannya karena desas-desus tentang Yesus bahwa ia telah dilahirkan dari imoralitas seksual. Ibunya telah hamil sebelum ia menikah. Jadi apa yang didapatkan orang ini?

Mendapatkan superioritas moral. "Lihat Yesus, kita bukan bajingan. Jika siapapun terbudaki disini, itu adalah kamu, untuk  kemesuman masa lalumu. "Tak seorangpun luput dari teks ini. Setiap orang disini  berada dalam pembenaran Yahudi akan dirinya sendiri. Kami tidak membutuhkan engkau, Yesus. Kami memiliki kesukuan kami. Kami tidak membutuhkan engkau. Kami memiliki agama kami. Kami tidak membutuhkan engkau. Kami memiliki superioritas moral kami.

Hanya Anak

Tetapi semua itu tidak bekerja. Semua itu tidak berguna bagi orang-orang Yahudi, dan semua itu tidak berguna bagi kamu atau saya. Satu hal yang bekerja." Jika Anak membebaskanmu, kamu akan sungguh-sungguh merdeka."

Pastor John Piper, The Truth Will Set You Free |Martin Simamora



No comments:

Post a Comment