Pages

18 March 2012

Ketekunan Orang-Orang Kudus- Apakah ini Alkitabiah?

Jawab :ketekunan orang-orang kudus adalah nama yang digunakan untuk merangkum apa yang diajarkan Alkitab mengenai  keamanan/keselamatan kekal orang percaya. Doktrin ini menjawab, "Sekali seseorang diselamatkan, dapatkah ia kehilangan  keselamatannya?" Ketekunan orang-orang kudus adalah "P" dalam akronim TULIP, yang umumnya digunakan untuk  menjelaskan satu-persatu apa  yang dikenal sebagai lima poin Calvinisme. Karena istilah "Ketekunan orang-orang  kudus" dapat menyebabkan orang memiliki pemikiran yang keliru terhadap apakah artinya, beberapa orang lebih suka  untuk menggunakan istilah-istilah seperti "ketekunan orang-orang kudus," "keamanan kekal," atau 'Dipegang oleh  Tuhan." Setiap istilah-istilah ini mengungkapkam beberapa aspek dari apa yang diajarkan oleh Alkitab mengenai  keamanan orang percaya. Akan tetapi seperti doktrin biblikal lainnya, apa yang penting bukanlah nama yang dilekatkan  pada doktrin tersebut tetapi bagaimana secara akurat doktrin ini merangkum apa yang Alkitab ajarkan tentang subyek  ini. Tak peduli nama apa yang anda gunakan untuk merujuk pada doktrin penting ini, sebuah studi Alkitab yang  menyeluruh akan menyingkapkannya, waktu doktrin ini dipahami secara tepat, doktrin ini adalah sebuah penggambaran  akurat dari apa yang diajarkan Alkitab.


Penjelasan tersederhana doktrin ini adalah dengan mengatakan :"Sekali selamat, selalu selamat." Alkitab mengajarkan  bahwa mereka yang dilahirkan kembali akan  meneruskan/melanjutkan  percaya/imannya  dalam Kristus selamanya. Tuhan, oleh kuasa-Nya  melalui hadirat Roh Kudus yang berdiam didalam diri orang percaya, menjaga atau memelihara orang percaya selamanya.

Ini adalah kebenaran yang luar biasa yang  terdapat dalam Efesus 1:13-14, dimana kita melihat bahwa orang-orang  percaya "dimeterai dengan janji Roh Kudus, yang adalah jaminan warisan kta hingga  penebusan kepemilikan yang telah dibeli, untuk puji kemuliaan-Nya." Ketika kita dilahirkan kembali, kita telah menerima janji Roh Kudus yang berdiam didalam diri orang percaya yang merupakan jaminan bahwa Ia yang telah memulai pekerjaan baik didalam diri kita akan menyelesaikanya (Filipi 1:6). Agar  kita tidak kehilangan keselamatan setelah menerima Roh Kudus yang dijanjikan, Tuhan harus melanggar janjinya atau  mengingkari "garansi"-Nya, yang  tidak dapat Ia lakukan. Oleh karena itu, orang percaya aman selamanya karena Tuhan setia selamanya.

Memahami doktrin ini sungguh bergantung dari pengertian keunikan dan kasih istimewa yang Tuhan miliki bagi  anak-anak-Nya. Roma 8:28-39 mengatakan bahwa 1) tak seorangpun dapat mengajukan tuntutan/dakwaan terhadap mereka yang  dipilih Tuhan; 2) tiada yang dapat memisahkan mereka yang dipilih dari kasih Kristus; 3) Tuhan membuat segala sesuatu bekerja untuk kebaikan bagi  mereka yang  dipilih; dan 4) semua yang Tuhan selamatkan akan dimuliakan. Tuhan mengasihi anak-anak-Nya (yang dipilih) sedemikian besarnya sehingga tiada yang dapat memisahkan mereka dari Tuhan.

Tentu saja kebenaran yang sama terlihat dibanyak ayat lainnya juga  dalam Kitab suci. Dalam Yohanes 10:27-30; Yesus  berkata," domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikut Aku; dan Aku memberi hidup  kekal kepada mereka, dan mereka tidak akan pernah binasa; dan tidak ada satu pun akan merebut mereka dari tangan Bapa-Ku, yang telah memberikan mereka kepada-Ku, adalah lebih besar dari semuanya; dan tak seorangpun dapat merampas mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." Kembali ditemukan dalam Yohanes 6:37-47; kita melihat Yesus menyatakan bahwa setiap orang yang Bapa berikan kepada Anak akan datang kepada-Nya dan Ia akan membangkitkan mereka semua pada hari terahir.

Bukti lain dari Kitab Suci yang menyatakan keamanan kekal seorang yang percaya ditemukan dalam Yohanes 5:24; dimana Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Perhatikan bahwa hidup kekal bukan sesuatu yang kita dapatkan di masa depan tetapi sesuatu yang kita peroleh saat kita percaya. Dengan natur yang sangat istimewa, hidup kekal pasti berlangsung selamanya, atau tidak dalam kekekalan. Ayat ini berkata bahwa, jika kita percaya kepada Injil, kita memiliki hidup kekal dan tidak akan berada dalam penghakiman; oleh karena itulah dapat dikatakan kita selamat selamanya.

Hanya ada terlampau sedikit dasar kitab suci yang dapat digunakan untuk mendebat keamanan/keselamatan kekal orang percaya. Sementara juga ada sedikit ayat yang jika tidak mempertimbangkan konteksnya, mungkin memberikan kesan bahwa seseorang dapat "jatuh dari anugerah" atau kehilangan keselamatannya, ketika ayat-ayat  ini dipertimbangkan seksama dalam konteksnya maka jelaslah bahwa bukan demikian maksudnya. Banyak orang mengenal seseorang yang pernah mengekspresikan imannya didalam Kristus dan yang pernah memperlihatkan sebagai orang Kristen sejati yang kemudian meninggalkan  imannya dan sekarang tidak terkait sama sekali dengan Kristus dan gereja-Nya.  Orang-orang ini bahkan mungkin menyangkal keberadaan Tuhan yang mutlak. Karena  mereka yang tidak ingin menerima apa yang Alkitab katakan mengenai  keamanan orang percaya, orang-orang jenis ini- seperti yang diangkat diatas- adalah bukti bahwa doktrin keamanan/keselamatan kekal tidak  benar. Akan tetapi Alkitab menyatakan sebaliknya, dan Alkitab mengajarkan bahwa orang seperti mereka yang mengakui Kristus sebagai Juru selamat pada satu waktu kemudian meninggalkan imannya dan menyangkal Kristus, orang  tidak pernah sungguh-sungguh diselamatkan. Misalkan 1 Yohanes 2:19 berkata "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." Alkitab juga jelas bahwa tidak semua orang yang mengaku menjadi sungguh-sungguh berasal dari kita. Yesus sendiri berkata bahwa tidak setiap orang yang berkata,"Tuhan,Tuhan, akan masuk kerajaan surga (Matius 7:21-22). Dari pada berupaya membuktikan kita dapat kehilangan  keselamatan kita, mereka yang mengakui Kristus dan meninggalkan imannya, pada dasarnya memperkuat pentingnya menguji  keselamatan kita untuk memastikan kita ada didalam iman kita ( 2 Korintus 13:5) dan memastikan  panggilan dan pemilihan dengan terus-menerus memeriksa kehidupan kita untuk memastikan kita bertumbuh dalam Tuhan (2 Petrus 1:10).

Salah satu kekeliruan tentang doktrin Ketekunan orang-orang kudus adalah bahwa doktrin ini menuntun pada "orang-orang kristen yang duniawi" yang percaya bahwa  karena mereka selamanya selamat maka mereka dapat menjalani gaya  hidup tak bermoral yang mereka sukai dan masih tetap selamat. Tetapi ini adalah sebuah kekeliruan  pada doktrin ini dan apa yang Alkitab ajarkan. Seseorang yang percaya ia dapat hidup dengan caranya sendiri karena ia telah mengakui Kristus, ini  tidak mendemonstrasikan iman keselamatan sejati (1 Yohanes 2:3-4). Keselamatan atau keamanan kekal kita terletak pada pengajaran biblikal bahwa mereka yang dibenarkan oleh Tuhan, Ia akan juga memuliakanya (Roma 8:29-30). Mereka yang diselamatkan akan sungguh-sungguh diserupakan dengan citra Kristus melalui proses penyucian (1 Korintus 6:11). Ketika seseorang diselamatkan, Roh Kudus menghancurkan  belenggu dosa dan memberikan hati yang baru dan hasrat untuk mengejar kekudusan kepada orang percaya. Oleh sebab itu Kristen yang sungguh-sungguh akan memiliki hasrat untuk menjadi patuh kepada Tuhan dan akan ditegur Roh Kudus kala berbuat dosa-dosa. Seorang Kristen yang sungguh-sungguh tidak akan pernah "hidup sesuka-sukanya yang mereka inginka" karena perilaku semacam ini tidak mungkin ada pada mereka yang telah diberikan  natur yang baru ( 2 Korintus 5:17).

Jelas sekali bahwa doktrin ketekunan orang-orang Kudus secara tepat menggambarkan apa yang Alkitab ajarkan pada  subyek penting ini. Jika seseorang sungguh-sungguh diselamatkan, ia telah dibuat menjadi memiliki hidup oleh Roh Kudus dan memiliki hati yang baru dengan hasrat yang juga baru. Tidak ada cara sama sekali bagi seseorang  yang telah dilahirkan kembali menjadi tak dilahirkan kembali pada ahirnya. Karena kasih-Nya yang unik bagi anak-anak-Nya, Tuhan akan melindungi anak-anak-Nya dari bahaya, dan Yesus telah berjanji bahwa Ia tidak akan membiarkan satupun domba-Nya terhilang. Doktrin ketekunan orang-orang kudus mengakui bahwa orang-orang kristen sejati akan selalu tabah dan memiliki keamanan/keselamatan kekal karena Tuhan menjagai mereka dari bahaya. Ini berdasarkan fakta bahwa Yesus, "pencipta dan penyempurna iman" (Ibrani 12:2) dapat sepenuhnya menyelamatkan mereka yang Bapa berikan kepada-Nya (Ibrani 7:25)  dan menjaga mereka selalu selamat disepanjang seluruh kekekalan.

Martin Simamora |"Perseverance of the Saints - is it biblical?"|gotquestions.org

No comments:

Post a Comment