Pages

08 March 2012

Aku Berdiri Di Depan Pintu Dan Mengetuk (Wahyu 3)

Penyimpangan jemaat Loadikia yang demikian berat hanya  tinggal menunggu Kristus datang untuk menghakiminya. Tetapi ada realitas mengejutkan, diawali dengan kata yang menarik perhatian :"Lihat", bahwa Kristus berdiri di depan pintu jemaat Laodikia dan  mengetuk; jika siapapun dia didalam jemaat itu mau mendengarkan suara-Nya dan membukan pintu, Ia akan masuk baginya  dan  makan malam bersama dengannya, dan ia bersama dengan Kristus.


Walaupun ayat ini  tak terbilangkan banyaknya sudah digunakan dalam traktat-traktat dan pesan-pesan evangekistik untuk menggambarkan  ketukan Kristus pada pintu hati orang-orang berdosa, ayat tersebut memiliki makna yang jauh lebih luas daripada penggambaran dalam traktat. Pintu dimana Kristus mengetuk bukanlah pintu hati seorang manusia, tetapi jemaat Laodikia. Kristus  berada di luar jemaat yang murtad ini dan ingin masuk kedalam--sesuatu yang hanya dapat terjadi bila mereka bertobat.

Hal utama yang harus diperhatikan, undangan ini merupakan hal yang personal, karena keselamatan adalah hal individual. Tetapi ia mengetuk pintu jemaat, memanggil banyak orang untuk menyelamatkan iman, sehingga ia dapat masuk kedalam jemaat. Jika satu orang (siapapun) membuka pintu oleh pertobatan dan iman, Kristus akan masuk kedalam jemaat melalui individu tersebut. Gambaran Kristus berada di luar jemaat Laodikia mengindikasi dengan kuat Yesus yang berupaya masuk, tidak seperti jemaat Sardis, tidak ada sama sekali orang percaya disana.

Kristus menawarkan  untuk   makan malam dengan  jemaat yang bertobat, ini berbicara tentang persekutuan, komuni dan keintiman. Berbagi makan di masa lampau menyimbolkan kesatuan orang-orang dalam persekutuan yang kasih. Orang-orang percaya akan  makan malam dengan Kristus dalam perjamuan pernikahan Anak Domba, dan di dalam kerajaan milenial  (Lukas 22:16,29-30).

Kata makan berasal dari "deipneo. yang merujuk kepada makan malam. makan terahir dalam sebuah  hari (Lukas 17:8; 22:20; 1 Korintus 11:25,  dimana dalam bahasa Yunani lebih dimaknai "teguk","makan malam," dan "meneguk."). Tuhan Yesus Kristus mendesak mereka untuk bertobat dan memiliki persekutuan dengan-Nya sebelum malam  penghakiman tiba dan itu akan sangat terlambat selamanya.

John MacArthur, I Stand at the Door and Knock | Martin Simamora

No comments:

Post a Comment