Pages

01 November 2011

Yesus mengutip Septuaginta atau tidak?


Tanya:

Quote:
malam pak, ada hal yg saya kurang paham,mohon bantuannya jika ada waktu luang ya pak.. 
begini, ketika Tuhan Yesus memberitakan injil di bumi, septuaginta sudah ada kan ya. Lalu, apakah firman2 yang Tuhan Yesus kutip dari PL. Seperti misalnya waktu dicobai oleh iblis, Tuhan Yesus berkata: Ada Tertulis, jangan mencobai Tuhan Allahmu dst.. Itu Tuhan Yesus mengutip dari bahasa yg ibrani atau Yunani (septuaginta) ya pak? 
Kalo ibrani berarti Yesus pake YHWH kan, sedangkan kalo Yunani diganti jadi kurion 
Jadi, Tuhan Yesus kalo ngutip ayat PL kertika mengajar, pake versi PL ibrani atau PL Yunani (Septuaginta) pak 
mohon bantuannya 
terimakasih



Septuaginta:

Tanakh Ibrani (naskah Perjanjian Lama berbahasa Ibrani) sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan dikenal dengan nama "Septuaginta", kadang ditulis juga dengan angka Romawi LXX (tujuh puluh) karena diterjemahkan oleh sekitar 70-an orang Yahudi berbahasa Yunani di Alexandria, Mesir. Diperkirakan diterjemahkan mulai abad ke-3 sebelum Masehi.

Jadi, pada zaman Yesus Septuaginta sudah ada dan juga digunakan sebagai Kitab Suci terjemahan bahasa Yunani. Bahasa Yunani kala itu mirip dengan bahasa Inggris zaman sekarang, sebagai bahasa internasional dan digunakan sebagai bahasa penghubung antar bangsa dan kaum pedagang dan cerdik-pandai. Selengkapnya mengenai Septuaginta bisa dibaca di septuaginta-vt116.html#p243

Pada zaman Yesus, masyarakat umum Yahudi menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa sehari-hari. Meski Bahasa Ibrani pada suatu waktu tidak digunakan sebagai bahasa sehari-hari, bukan berarti bahasa Ibrani itu punah. Bahasa Ibrani tetap menjadi bahasa liturgis yang digunakan di sinagoga (rumah ibadah) dan juga di Bait Allah.

Di zaman Yesus Kristus, mereka menggunakan Tanakh (Torah + Nevi'im + Ketubim), dan SeptuagintaTanakh digunakan di dalam sinagoga danSeptuaginta digunakan di luar sinagoga oleh Yahudi berbahasa Yunani yang sering datang ke Israel untuk berziarah ke Yerusalem.
Ada anggapan bahwa Yesus Kristus "konon" menggunakan versi Septuaginta ini ketika membaca kutipan Kitab Yesaya, namun ini adalah anggapan belaka dari perikop Lukas 4:16 dan seterusnya. Dikatakan bahwa Yesus Kristus membaca ayat dari kitab Yesaya, dan yang dibaca itu ternyata persis sama dengan yang ditulis di dalam Septuaginta.

Saya meragukan anggapan itu, karena Yesus Kristus membaca ayat itu "di dalam sinagoga" dan berdasarkan tradisi Yahudi, senantiasa ada Tanakh (bukan Septuaginta) di sinagoga. Bahwa yang dibaca itu persis seperti dalam Septuaginta barangkali karena penulis (Lukas) mengutipnya dari sana. Demikian juga saat Paulus dkk menulis, mereka juga mengutip Septuaginta, karena terjemahan itu dapat dibawa ke mana-mana, berbeda dengan Tanakh.


YHWH ataukah KURIOS?

Quote:
Seperti misalnya waktu dicobai oleh iblis, Tuhan Yesus berkata: Ada Tertulis, jangan mencobai Tuhan Allahmu dst.. Itu Tuhan Yesus mengutip dari bahasa yg ibrani atau Yunani (septuaginta) ya pak? 
Kalo ibrani berarti Yesus pake YHWH kan, sedangkan kalo Yunani diganti jadi kurion 
Jadi, Tuhan Yesus kalo ngutip ayat PL kertika mengajar, pake versi PL ibrani atau PL Yunani (Septuaginta) pak


Mengenai pertanyaan "bahasa apa" yang dipakai ketika Yesus dicobai Iblis?
Untuk menjawab pertanyaan itu, kita hanya bisa menduga-duga saja, bisa saja dialog itu dilakukan dengan bahasa Aram, mungkin juga Ibrani, mungkin juga dengan bahasa lain (Yunani atau Latin), semuanya mungkin. Sebab dalam zaman Yesus Kristus beredar 4 bahasa:

    [1] bahasa Ibrani merupakan bahasa liturgis, digunakan untuk membaca Torah, dan sebagainya;

    [2] bahasa Aram, digunakan oleh orang Yahudi lokal sebagai bahasa sehari-hari;

    [3] bahasa Yunani, digunakan oleh orang Yahudi pendatang sebagai bahasa pergaulan di Timur Dekat; pada umumnya Yahudi pendatang berbahasa Yunani ini mengunjungi Yerusalem dalam rangka transaksi bisnis dan ziarah ke Bait Allah; dan

    [4] bahasa Latin, bahasa kaum penjajah yang digunakan oleh orang-orang Romawi yang menjajah Israel sejak tahun 63 sebelum Masehi.

Mengenai hal yang Anda pertanyakan, saya menduga bahwa pokok yang dipertanyakan adalah persoalan "nama Allah": YHVH/ YAHWEH. Untuk menjadi dasar legitimasi bahwa apakah "YAHWEH"-lah nama Allah yang paling sahih?
Jikalau hal ini yang hendak dipersoalkan.... Kita harus memahami tata-krama bahasa Ibrani yang tidak mengeja 4 huruf suci YHVH.
Yesus Kristus adalah orang Yahudi yang tentu saja paham tata-krama bahasa Ibrani.

Dalam keimamatan di Yahudi, 4 huruf suci YHVH (tetragramaton: יהוה – YHVH , yod - he' - vav (atau waw) - he') hanya dilafalkan setahun sekali oleh imam besar (Kohen Hagadol) pada saat YOM KIPUR (hari pendamaian) di dalam Ruang Maha Kudus, dan di hadapan tutup pendamaian yang terletak di atas tabut perjanjian. Dalam praktek sehari-hari -- sesuai perintah dalam 10 Firman -- maka mereka melafalkan tetragam ini dengan : 'ADONAY.

Namun, sejak pembuangan ke Babel sekitar tahun 586 sebelum Masehi yang berlangsung selama 70 tahun, tabut perjanjian itu tidak ada sehingga kataיהוה – YHVH tidak diucapkan lagi sejak saat itu hingga sekarang.
Oleh karena itu -- barangkali karena Imam Besar Yahudi tidak mengajarkan cara mengucapkan kepada keturunannya -- tidak ada kalangan Yahudi yang mengetahui cara mengucapkan empat huruf יהוה – YHVH itu dengan tepat. Dengan demikian pada saat Yesus berdialog dengan Iblis (Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13 dan Markus 1:12-13) dengan pengutipan "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" dan "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!". Telah berlaku kaidah bahwa 4 huruf suci YHVH itu dilafalkan dengan 'ADONAY.

Setiap bahasa dan kalangan yang menggunakan bahasa itu mempunyai TATA-KRAMA sendiri-sendiri, saya yakin Yesus juga mengikuti tata-krama yang berlaku.
Orang Yahudi tidak mengucapkan kata "YHVH" tetapi menggantinya dengan mengucapkan 'ADONAY.

Maka kalau Tuhan Yesus kala itu mengucapkan 4 huruf suci "YHVH", Dia tentu akan mengucapkannya yang sesuai dengan Tata-Krama bahasa Ibrani dengan 'ADONAY. Karena Yesus mengucapkan 'ADONAY, maka penulis Perjanjian baru menulis kata 'ADONAY ini dalam bahasa Yunani KURIOS.

Kalau ada keinginan sebagian kelompok yang ingin mempelajari akar Yahudi, itu baik-baik saja. Tetapi harus diingat bahwa Bahasa Ibrani BUKAN bahasa Surga. Juga BUKAN bahasa yang dianggap Tuhan sebagai bahasa yang supreme untuk menyebut nama-Nya.
Keputusan Allah mempengaruhi penulisan NASKAH ASLI/ AUTOGRAPH PERJANJIAN BARU masuk menjadi KITAP SUCI KITA tidak lagi menggunakan bahasa Ibrani, tetapi berubah dengan menggunakan bahasa goyim Yunani. Ini saja sudah cukup menyiratkan kepada kita bahwa Bahasa Ibrani bukan bahasa Supreme/ bahasa Surga.

----

ALKITAB AUTOGRAPH PERJANJIAN BARU, dimana para rasul menulis dengan ilham Roh Kudus, menulis Alkitab bahasa Asli dalam bahasa Yunani, bukan Ibrani, sehingga kata YHVH atau 'ADONAY tidak ada dalam tulisan-tulisan asli mereka.
Justru aksara YHVH dan 'ADONAY hanya ada pada di naskah-naskah terjemahan (bahasa Ibrani) untuk naskah Perjanjian Baru.


* Markus 12:29 LAI TB, Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
KJV, And Jesus answered him, The first of all the commandments is, Hear, O Israel; The Lord our God is one Lord: Naskah Bahasa Asli Yunani Textus Receptus (TR), ο δε ιησους απεκριθη αυτω οτι πρωτη πασων των εντολων ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστινTranslit interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} apekrithê {Dia menjawab} autô {kepadanya} hoti {bahwa} prôtê {pertama} asôn {dari segala} tôn entolôn {perintah-perintah} akoue {dengarlah engkau} israêl {Israel} kurios {Tuhan} ho theos {Allah} hêmôn {kita} kurios {Tuhan} heis {satu} estin {Dia adalah}Naskah Terjemahan Bahasa Ibrani Ha-Berit, 
וַיַּעַן אֹתוֹ יֵשׁוּעַ הָרִאשֹׁנָה לְכָל־הַמִּצְוֹת שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוֹה אֱלֹהֵינוּ יְהוֹה אֶחָד׃
Translit, VAYA'AN 'OTO YESYUA HARISYONAH LEKOL-HAMITSVOT SYEMA YISRA'EL YEHOVAH (dibaca : 'Adonay) 'ELOHEYNUYEHOVAH (dibaca : 'Adonay) 'EKHAD

Ayat diatas dikutip dari Perjanjian Lama:

* Ulangan 6:4LAI-TB, Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!KJV, Hear, O Israel: The LORD our God is one LORD:Bahasa Asli, Ibrani: 
שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה ׀ אֶחָֽד ׃
Translit interlinear, SYEMA' {dengarlah} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {YHVH dibaca 'Adonay, TUHAN} 'ELOHEYNU {Allah kita} YEHOVAH{YHVH dibaca 'Adonay, TUHAN} EKHAD {esa}
Septuaginta, terjemahan bahasa Yunani, ακουε ισραηλ κυριος ο θεος ημων κυριος εις εστινTRANSLIT, AKOUE ISRAÊL KURIOS HO THEOS HÊMÔN KURIOS HEIS ESTIN 

Maka, tidak usah bingung, bahasa itu netral, tidak ada supreme-supreman, semuanya hanya bahasa manusiawi biasa. Allah datang sebagai manusia Yesus tidak hanya kepada orang-orang Yahudi, tetapi juga kepada orang-orang non-Yahudi, maka dari itulah Allah telah memutuskan bahwa Bahasa Autograph tidak lagi menggunakan bahasa Ibrani. Dan kita tidak perlu takut mengucapkan nama Allah. Atau mengharuskan diri mengucapkan nama Allah dalam bahasa Ibrani.
Syarat keselamatan kita adalah Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus, bukan penggunaan nama-Nya di dalam bahasa Ibrani.
Pengharusan penyebutan nama-Nya dalam bahasa Ibrani hanyalah keinginan dari kelompok orang-orang yang ingin kembali ke akar Yudaik, namun di saat yang sama mereka mengabaikan Tata-Krama Yudaik itu sendiri.

Kita telah diajarkan bahwa: Allah kita disebut dalam sapaan yang paling akrab "Bapa" dan itu diajarkan sendiri oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Suatu sapaan yang mengungkapkan suatu persekutuan yang erat antara Allah dengan umatNya, bagai Bapa dengan anak-anakNya.

Amin!


Blessings,
BP
September 2, 2011

No comments:

Post a Comment