Protes Yayasan Mahanaim, FPI Bentrok dengan Polisi
Mahanaim School building
Massa dari Front Pembela Islam (FPI) Kota Bekasi terlibat bentrokan
dengan polisi, di depan Kantor Yayasan Mahanaim, di Jalan Bambu Kuning,
Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (28/10/2011) siang.
Bentrokan
dipicu saat polisi berniat memadamkan ban yang dibakar massa sebagai
bentuk protes terhadap yayasan yang memiliki sekolah dari tingkat SD
hingga SMA ini. FPI menuding yayasan ini telah melakukan pratik
pemurtadan sejak 2008 lalu. Aksi dorong dan baku hantam pun tak
terelakkan. Massa FPI tak terima protesnya dihalang-halangi. Setelah
bentrokan sedikit mereda, massa kembali mencoba melakukan pembakaran
ban dan keributan terjadi lagi.
Polisi kemudian mengamankan satu
orang anggota FPI karena dianggap sebagai provokator. Namun atas
permintaan massa, orang itu pun dibebaskan.
Sebelum terjadi bentrokan, massa juga sempat melakukan aksi pelemparan telur busuk dan oli bekas ke gedung yayasan sekolah ini.
Demo Mengecam Mobil Pintar Yayasan Mahanaim Berlangsung Ricuh
Aksi
unjukrasa ratusan masa dari Aliansi Muslim Bekasi (Alibi) di Gedung
Yayasan Mahanaim, Jalan Bambu Kuning Selatan RT 4/3 Kelurahan Sepanjang
Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, sempat diwarnai kericuhan
antara demonstran dan aparat Kepolisian yang sudah sejak pagi tadi
berjaga di sekitar lokasi, Jumat, (28/10).
Ratusan
demonstran bergerak dari Islamic Center Bekasi sekitar pukul 14.00 WIB
dan tiba di Yayasan Mahanaim pukul 14.30 WIB. Setibanya di lokasi, masa
melempari gedung dengan telur busuk dan sempat akan membakar ban bekas
di depan gedung sebagai bentuk protes mereka.
Aparat
dari Polres Bekasi Kota yang mencoba menghentikan aksi tersebut sempat
terlibat bentrok dengan para demonstran. Bahkan, satu orang demonstran
mengalami luka di bagian tangannya dan dilarikan ke Rumah Sakit
terdekat. Polisi juga mengamankan satu orang demonstran.
Aski
demonstran berhasil diredam, setelah pihak Kepolisian menjanjikan akan
mengagendakan pertemuan bersama Yayasan Mahanaim pada hari Senin pekan
depan. Namun, tidak satupun perwakilan Yayasan Mahanaim yang menemui para demonstran.
“Jika
tidak jadi diadakan pertemuan, maka kami akan mengerahkan massa yang
lebih besar. Sebab, kegiatan mobil pintar tersebut jelas merupakan
bentuk indoktrinasi kepada ajaran agama tertentu,” kata Murhali Barda,
Ketua Front Pembela Islam (FPI), sebelum membubarkan diri bersama
ratusan orang anggotanya.
Aksi
tersebut dilakukan oleh Alibi, menyusul adanya dugaan indoktrinasi atau
penyebaran agama tertentu di tujuh Sekolah Dasar di Desa Mangunjaya
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada tanggal 6 Oktober 2011 lalu.
Beberapa SD yang didatangi oleh Mobil Pintar pada tanggal 6 Oktober
2011, yaitu di SDN 01, 05, dan SD Al Hikmah Desa Mangunjaya, Kecamatan
Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Indoktrinasi
dilakukan dengan kedok Mobil Pintar yang menyambangi sekolah-sekolah
dengan alasan ingin mengadakan kegiatan edukasi siswa. Seperti misalya,
melakukan kuis, membagikan buku dan peralatan sekolah, dan beberapa
lainnya. Namun, dari hasil pengumpulan keterangan oleh Polsek Tambun,
Disdik Kabupaten Bekasi dan DPRD Kabupaten Bekasi, ditemukan adanya
dugaan kegiatan yang mengarah pada indoktrinasi kepada ajaran agama
tertentu.
Barang-barang
yang dibagikan kepada siswa terdapat petikan ayatnya salah satu Kitab
Suci Agama tertentu,di pulpen terdapat gambar manusia terpasung di
tiang. Termasuk roti roti dengan nama roti cinta. Ada juga menyiraman
air suci. okezone |Metrotvnews|Bekasiterkini
No comments:
Post a Comment